NovelToon NovelToon
Dia Suamiku

Dia Suamiku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Badboy / Patahhati
Popularitas:6.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Yutantia 10

Sejatinya, pernikahan adalah suatu ibadah dan kebahagiaan yang harus dikabarkan. Tapi tidak bagi Mila dan Elgar. Pernikahan siri mereka hanya diketahui oleh mereka berdua dan orang tua Mila dikampung.



"Ingat, pernikahan kita atas dasar saling membutuhkan. Aku membutuhkan kepuasan, dan kamu membutuhkan uang. Jadi jika salah satu diantara kita sudah merasa tidak butuh, kita berakhir." Itulah kata kata yang selalu Elgar ucapkan.

"Lebih dari uang yang aku butuhkan, aku butuh cintamu." Kata kata yang hanya mampu Mila ucapkan dalam hati, tapi tak pernah bisa dia lafalkan.

Saat berdua, mereka adalah suami istri. Tapi saat ada orang lain, mareka adalah dua orang asing.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

HARUSNYA AKU

Mila tak bisa tidur karena perutnya lapar. Sejak siang dia belum makan. Dilihatnya Elgar sudah tertidur pulas. Dia mencium kening suaminya lalu bangkit dari ranjang.

Mila membuka kulkas, tak ada apapun disana selain dua butir telur dan sayur. Beruntung tadi pagi dia memasak nasi. Jadi dia bisa membuat nasi goreng untuk makan malam.

Dia mulai membuat telur mata sapi lalu mempersiapkan bumbu untuk nasi goreng. Menumis bumbu, lalu memasukkan nasi dan mengaduknya sembari memberi garam dan penyedap rasa.

Mila tersentak saat ada yang tiba tiba memeluknya dari belakang.

"Suara spatula lo gangguin tidur gue."

"Sorry El." Ucap Mila sambil menoleh lalu mencium sekilas bibir Elgar.

"Nasi goreng?" Tanya Elgar saat melihat apa yang ada diatas kuali.

"Hem, kamu mau makan juga?"

"Males, bosen sama nasi goreng lo. Rasanya terlalu biasa." Jawab Elgar sambil meletakkan dagunya dibahu Mila. "Masakin gue yang lainnya."

"Gak ada apa apa di kulkas El."

"Ya makanya nyetok dong. Lo itu yang bener dikit kenapa jadi istri." Omel Elgar sambil melepaskan pelukannya lalu berjalan menuju sofa dan menjatuhkan diri disana. Apartemen Mila tipe studio. Jadi ukurannya kecil dan tak ada sekat selain kamar mandi.

"Maaf El, lain kali aku nyetok bahan makanan buat kamu. Lagian kamu jarang banget makan disini."

"Gimana gak jarang, orang masakan lo gak enak. Masakan kampung doang yang lo bisa. Belajar dong masakan western."

Mila menoleh kearah Elgar sambil tersenyum. "Cintai produk dalam negeri. Masakan nusantara itu enak enak, gak kalah sama masakan western. Kamu kelamaan diluar negeri sih, jadi terbiasa makanan disana."

"Masakan nusantara emang enak. Tapi masalahnya, yang lo masak cuma sayur, tahu, tempe, mentok mentok ayam. Mana enak yang kayak gitu. Besok masakin gue rendang daging, kalau engak Salmon atau Tuna gitu."

Mila menghela nafas lalu mematikan kompor karena nasi gorengnya sudah matang.

"Ya aku kan harus ngirit El, gaji aku dikit. Jadi aku masak seadanya." Gimana mau masakin Salmon atau tuna, seumur hidup saja, Mila tak pernah makan dua ikan itu. Ibunya paling banter juga cuma masak bandeng atau nila.

"Salah sendiri duit dari gue lo kirim ke kampung semua. Sekarang pakai bilang gaji dikit." Omel Elgar.

Mila lagi lagi menghela nafas. Kalau diterusin, bisa panjang kali lebar perdebatannya dengan Elgar. Lebih baik dia mengalah. Dia mengambil dua buah piring di rak lalu mengisinya dengan nasi goreng dan telur ceplok.

"Iya, lain kali aku masakin kamu rendang daging. Sekarang kita makan dulu yuk." Mila berjalan menuju sofa tempat El duduk sambil membawa dua piring nasi goreng.

Elgar menatap malas kearah nasi goreng yang baru diletakkan Mila diatas meka. Sama swkali tak menarik, tak ada toping apapun selain sawi dan telur ceplok.

"Kok dilihatin doang?" Tanya Mila.

"Bosen gue sama nasi goreng buatan lo." Jawab Elgar sambil berdecak.

"Ya udah, gak usah dimakan kalau gak mau. Aku pesenin makanan aja kalau gitu." Tawar Mila.

"Kelamaan." Sinis Elgar sambil meraih nasi goreng yang ada diatas meja.

Mila tersenyum melihat Elgar yang mulai menyantap nasi gorengnya. Ia lalu mengambil nasi goreng miliknya dan duduk disebelah Elgar. Sambil makan, dia sesekali melirik Elgar. Pria itu tampak makan dengan lahap, tak cocok sekali dengan omongannya tadi. Yang katanya gak enak, gak seleralah. Huft, dasar tukang ngeluh.

"Telornya kurang Mil. Gorengin lagi buat gue." Titah Elgar.

"Telurnya udah habis El. Tingga 2 ini aja."

"Kalau gitu, telur lo buat gue aja." Elgar langsung mencomot telur yang ada dipiring Mila. Mila hanya bisa menatap telur ceploknya yang sudah berpindah tempat. Mau protes entar malah ribut. Bersama Elgar memang harus nyetok sabar sebanyak mungkin.

Setelah selesai makan, mereka kembali melanjutkan sesi percintaan. Hingga esok hari, Mila bangun kesiangan gara gara hampir dini hari dia baru tidur.

Mila buru buru melompat dari atas ranjang saat melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 7 lebih. Dia bergegas masuk kedalam kamar mandi dan membersihkan tubuhnya. Mau mandi bebek jelas tak mungkin karena semalam dia bercinta dengan Elgar. Jadi mau tak mau, biarpun waktunya mepet, dia harus mandi keramas.

Saat sedang sibuk membilas rambut, tiba tiba Elgar menubruk tubuhnya dari belakang. Hampir saja Mila terjungkal ke depan jika Elgar tak segera memeluknya.

"El, aku sudah telat." Protes Mila sambil berusaha melepaskan diri dari pelukan Elgar.

Tapi Elgar tak mau denger. Dia malah menciumi leher serta bahu Mila dan meremass remass dadanya.

"El..please. Jangan seperti ini. Aku udah hampir telat." Pinta Mila sambil menyingkirkan tangan Elgar dari dadanya.

Tapi bukan Elgar namanya jika menurut. Dia malah membalik tubuh Mila menghadapnya lalu mencumbui dadanya.

Mila yang merasa gelagapan segera mematikan shower.

"El, kita sudah melakukannya berkali kali semalam. Kali ini, please lepasin aku. Aku harus kerja." Mila terus memohon. Bukan masalah buat Elgar telat ke kantor. Tapi jadi masalah besar baginya jika telat.

"Berisik." Desis Elgar lalu mencium bibir Mila dengan brutal.

Mila akhirnya menyerah. Menolak Elgar hanya akan berbuah sia sia. Lebih baik dia memberikan apa yang Elgar mau agar segera selesai dan dia bisa berangkat bekerja.

...*****...

Ojek online yang ditumpangi Mila berhenti didepan gedung Dirgantara grup. Setelah memberi uang, Mila buru buru menuju pintu masuk. Sekelebat dia melihat mobil Elgar berhenti didepan lobi. Dia dan Elgar memang tak berangkat bersama. Elgar naik mobilnya sedangkan Mila naik ojol.

Mila yang hendak masuk menghentikan langkahnya saat melihat seorang wanita keluar dari mobil Elgar.

"Tari." Gumam Mila sambil membelalakan mata.

Bagaimana Elgar bisa berangkat bersama sekretarisnya itu? Hati Mila seperti diremas remas. Dia cemburu pada Tari. Harusnya dia yang bersama Elgar, bukan Tari.

Elgar yang sedang memberikan kunci mobil pada satpam melihat Mila yang sedang menatapnya.

"Mari Pak." Ucapan Tari membuat Elgar seketika mengalihkan pandangannya pada Tari.

Elgar mengangguk lalu berjalan masuk beriringan dengan wanita itu. Mila buru buru berbalik lalu berjalan mendahului mereka.

Mila berhenti didepan lift yang masih tertutup. Tak lama kemudian, Elgar dan Tari berdiri disampingnya. Rupanya lift vip sedang rusak, jadi Elgar menggunakan lift yang sama dengan Mila.

"Pagi Pak." Sapa Mila. Sebagai bawahan, sudah seharusnya dia menyapa atasannya.

Elgar hanya tersenyum sambil mengangguk. Sama persis dengan perlakuannya pada karyawan lainnya.

Meskipun berdiri bersebelahan dengan jarak hanya beberapa senti. Elgar dan Mila sama sekali tak berinteraksi. Mereka hanya tampak sebagai atasan dan bawahan. Sama sekali tak menunjukkan gelagat jika ada hubungan lebih dari itu diantara mereka.

Ting

Saat pintu lift terbuka, Mila mempersilakan Elgar masuk lebih dahulu. Setelah Elgar dan sekretarisya itu masuk, barulah Mila masuk dan berdiri dibelakang mereka. Tak ada orang lain selain mereka bertiga karena ini sudah jam masuk kantor.

"Maaf Pak, dasi bapak sedikit kurang rapi." Ujar Tari sambil memperhatikan dasi El.

Elgar segera merapikan dasinya, tapi karena tak ada cermin, dia sedikit kesulitan.

"Biar saya bantu." Tanpa menunggu persetujuan Elgar, Tari langsung menyentuh dasi El dan merapikannya.

Mila mengalihkan pandangan ke arah lain sambil mengepalkan tangannya. Ingin rasanya dia menyingkirkan tangan Tari dari dasi El. Harusnya saat ini, dia yang melakukannya, bukan Tari.

Dada Mila terasa sesak bagai dihimpit dua batu besar. Ingin sekali dia berteriak "Dia suamiku." Tapi Mila tak ada daya. Dia sendiri yang sudah berjanji tak akan mengurusi kehidupan El. Tak akan meminta diperlakukan sebagai istri. Dan tak akan memberi tahu siapapun tentang pernikahan mereka. Tapi seiring berjalannya waktu, semua itu terasa sulit. Dia ingin diperlakukan sebagai seorang istri. Dia ingin mengatakan pada seluruh dunia, jika Elgar suaminya.

1
tintrim listiani
otewe
tintrim listiani
karyamu kerenn semua thor...
Ely
Luar biasa
Bzaa
kerennnnnn😘😍💕
Bzaa
segera otewe...
sukses sll ya tor, kopi sudah terkirim 😘
St Olip
Luar biasa
Bzaa
Edgar menolong nya PK pamrih nih
Bzaa
pasti nyai Mila ☺️
Sa Tokkin
Luar biasa
Salsa Sal
secinta itu Mila sama Elgar, sayangnya cinta Mila buat orang yang salah, Elgar gak pernah anggap Mila, duh sakit banget ya jadi Mila...
Salsa Sal
sedih banget jadi Mila, cuma dimanfaatin doang sama Elgar /Cry/
Mimin Switnawati
Luar biasa
Jeni Safitri
Wah.. Ini ceritanya benar" bagus, endingnya menyayat hati😭😭😭
Jeni Safitri
Bagus sama devan aja ngak ada keluarganya yg akan protes tapi kalau dgn elgar pasti keluarganya ngak akan ada yg setuju krn mrk dasarnya udah kaya
Nurmiati Aruan
ya ampun bawang nya banyak 😭😭😭😭
Marwah Rahman
tokoh Elgar itu baik, hanya dia dikekang oleh orang tua hanya untuk ambisi ingin memiliki kembali kekuasaan keluarga nya yang sebagian sudah dikuasai oleh keluarga tunangan nya.. walau pun memang di agak sedikit egois...
Anonymous
Luar biasa
Chita Hasan
karya yang sangat the best👍
saya sangat suka..
apalagi ending nya , bikin mewek😭
sukses dengan semua karya kamu Thor🥰🥰
Akmal Azzam
Kecewa
Akmal Azzam
Buruk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!