Hidup Brianna hancur lebur, karena ulah seorang pria tidak bertanggung jawab yang mengincar saudara kembar nya. Briella telah melakukan sebuah kesalahan fatal, hingga membuat Aarav Anderson menaruh dendam pada nya. Niat hari ingin membalas dendam pada Briella, tapi justru Brianna lah yang harus menanggung semua nya.
Brianna diusir dari rumah dalam keadaan terhina. Tidak ada satu orang pun yang membela nya, termasuk juga Briella. Bahkan gadis itu menutup mata walaupun tau jika tragedi ini disebabkan oleh ulah nya sendiri. Seolah takdir belum cukup mempermainkan hidup nya, beberapa tahun kemudian dia mendapatkan kabar jika pria yang dulu menghancurkan hidup nya, akan bertunangan dengan Briella.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mecca SK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
Saat jam makan malam, Drake memanggil Brianna untuk menemani nya makan bersama. Permintaan nya itu langsung mendapatkan penolakan secara halus, namun sayang nya dia bukan tipe orang yang suka menerima penolakan.
" Kau bisa sakit jika menolak untuk makan malam. Aku tau jika kau sedang merasa kesal pada ku, tapi hal itu tidak bisa kau jadikan alasan untuk menghindari dari ku. Jadi cepatlah duduk, dan makan makanan mu! " Ucap Drake dengan tegas.
Brianna yang semula ingin menunjukan protes nya terhadap Drake, nyata nya dibuat ciut dengan sikap tegas dan tatapan tajam itu. Drake terlalu mendominasi untuk diri nya yang lemah, sehingga hal itu selalu membuat nya tidak berani membantah setiap ucapan pria itu.
Mereka makan dalam diam. Tidak ada percakapan apapun, dan hanya suara sendok garpu lah yang mendominasi. Brianna merasa sangat tidak nyaman dengan situasi ini, hingga membuat nya ingin melarikan diri dari Drake.
Tapi kemana dia bisa pergi jika identitas milik nya saja belum kembali. Terlintas di dalam pikiran nya untuk pergi ke rumah Rodrigues, dan menemui nenek nya secara langsung. Mungkin saja dia bisa meminta kebijaksanaan dari wanita tua itu agar bisa membiarkan nya hidup dengan bebas di negara ini.
Tapi setelah dia pikir kan kembali, dia kembali tersadar jika wanita tua itu bukan lah orang yang bisa diajak negosiasi. Nenek nya itu adalah orang yang otoriter dan selalu memaksakan kehendak nya pada orang lain. Sehingga dia merasa jika itu bukanlah sebuah solusi untuk permasalahan nya.
Selesai makan makanan berat, pelayan menghidangkan dessert dan teh di hadapan mereka. Mata Brianna langsung berbinar cerah, ketika melihat puding coklat disajikan di hadapan nya. Dia memang membutuhkan makanan manis untuk memperbaiki mood nya yang rusak, dan Puding coklat adalah salah satu menu favorit nya.
Sudut bibir Drake terangkat, ketika melihat berapa lahap nya Brianna mengeksekusi pudding nya. Bahkan hanya dalam waktu singkat, gadis itu sudah menghabiskan nya. Karena itulah Drake menyodorkan pudding milik nya kepada Brianna.
" Makan juga punya ku. Aku tidak terlalu suka dengan puding itu! " Ucap Drake.
Brianna mengernyitkan kening nya, " Oh ya? Itu aneh bagiku, karena mana mungkin para pelayan mu menyiapkan makanan ini jika kau tidak suka!? "
" Bukan tidak suka. Tapi tidak terlalu suka, Anna. Aku hanya makan dessert ketika sedang ingin saja! "
" Oh... "
Brianna tidak mau terlalu memusingkan masalah tidak penting ini. Dia menerima puding jatah Drake, dan memakan nya dengan lahap. Makanan manis memang paling ampuh memperbaiki mood nya yang rusak, dan kini dia merasa jauh lebih baik dari sebelum nya.
" Apa yang membuat mu kesal padaku, Anna? Apakah karena aku mengatakan pada si kembar alasan mengenai keberadaan mu di rumah ini!? " Tanya Drake.
" Aku kesal karena dari awal kau selalu meyakinkan ku, jika kebaikan yang kau lakukan itu tulus. Kau bilang tidak menginginkan timbal balik apapun, dan menjudge ku memiliki trusted issue pada kebaikan orang lain. Tapi pada nyata nya, kau sendiri memiliki alasan dan tujuan membantu ku hingga sejauh ini. " Jawab Brianna.
" Kau kecewa pada ku? "
Brianna mengangguk pelan, " Ya! "
" Bukankah itu bagus. Tanda nya kau sudah mulai membuka diri mu padaku, dan menaruh rasa percaya padaku! "
" Tapi sekarang aku sudah menarik semua rasa percaya itu. Kau menahan ku di sini, hanya karena takut jika aku akan berkomplot dengan nenek ku. Itu semua menunjukan jika kau itu seperti udang dibalik batu! "
Drake terkekeh. Dia menghampiri Brianna, lalu meletakan satu tangan di kursi gadis dan tangan lain nya di meja. Dia membungkuk kan badan nya, hingga Brianna bisa menghirup aroma tubuh pria itu yang entah mengapa dia suka.
" Aku mengatakan hal seperti itu, agar si kembar tidak memaksamu untuk pergi ke kediaman Rodrigues. Aku kakak kandung mereka, dan aku bisa melihat jika salah satu dari mereka memiliki ketertarikan lebih pada mu. Anak itu pasti akan mengusahakan segala cara untuk membuat mu berada di dekat nya, tanpa mempertimbangkan kondisi mu yang sedang sulit ini. "
" Jadi jangan marah ataupun kecewa pada ku, Anna. Aku mengatakan hal itu demi kebaikan dirimu sendiri. Kebaikan ku tulus pada mu, tanpa mengharapkan imbalan apapun dari mu! " Ucap Drake dengan nada lirih.
Brianna tidak bisa fokus dalam mendengar ucapan Drake, dan justru malah terfokus untuk melihat bibir tipis yang tampak lembab itu. Setiap kali bibir itu terbuka, aroma mint yang memabukkan terhirup oleh indra penciuman nya dan itu membuat nya menggila.
" Kau mengerti, Anna? " Tanya Drake.
" Bibirmu terlihat lezat! "
Hah?
Brianna mendorong tubuh Drake dan langsung melarikan diri. Dia baru saja mengucapkan sesuatu di luar kesadaran nya, dan itu jelas sangat tidak pantas diucapkan. Drake bisa saja mengganggap nya sebagai suatu tidak pelecehan secara verbal, dan itu membuatnya kehilangan muka untuk menghadapi pria itu lagi.
Arggghhhh... Dasar mulut lancang!
***
Briella berpenampilan cantik malam ini. Dia akan ikut dengan kedua orang tua nya, untuk menghadiri acara makan malam bersama dengan keluarga Anderson. Semua tebakan nya akan kerja sama diantara dua keluarga tampak nya akan segera menjadi kenyataan. Dia akan menggantikan posisi Yuriko dan menjadi tunangan untuk Aarav. Dengan kata lain, dia sudah berhasil memiliki pria itu seutuh nya.
Dunia memang selalu berpihak kepada nya, karena apapun yang dia inginkan akan sangat mudah dia raih. Tidak perlu effort atau usaha yang berlebihan untuk mendapatkan setiap keinginan nya, karena semua jelas akan selalu menjadi mudah berkat keberuntungan nya.
Ya, dia adalah manusia yang dilahirkan dengan keberuntungan yang tidak ada habis nya!
" Cantik sekali anak Mama ini, kau pasti sudah tidak sabar bertemu dengan putra dari keluarga Anderson itu! " Ucap Mama Mita sambil tersenyum.
Briella tersipu malu, " Sebenar nya aku pernah bertemu dengan Aarav sebelum nya, Ma. Pria itu mampu membuat ku kagum, karena bisa meraih kesuksesan di usia nya yang masih terbilang muda! " Sahut nya.
Dia tidak mungkin mengatakan pada orang tua nya, jika mengenal Aarav karena pria itulah yang sudah merusak saudara kembar nya. Semua itu hanya akan memperumit keadaan diantara mereka. Dan untung nya dia pun pernah mengatakan pada pria itu, untuk tidak membahas masalah itu kepada siapapun. Sehingga rahasia ini akan tetap aman dan hanya mereka bertiga lah yang mengetahui fakta yang sebenarnya.
Kedatangan keluarga Xavier rasa disambut dengan ramah oleh keluarga Anderson. Hans Anderson yang merupakan kepala keluarga, bahkan menyambut Papa Dion dengan pelukan yang hangat. Mereka bertingkah seolah memiliki kedekatan khusus padahal semua hanyalah demi kepentingan bisnis belaka.
Tapi siapa yang peduli akan semua itu? Jawaban nya tidak ada. Bisnis dan relasi adalah yang terpenting bagi mereka. Karena itulah mereka berlomba untuk menjalin hubungan dengan kolega terbaik, agar bisnis mereka bisa meraih keuntungan semaksimal mungkin.
Hans memiliki dua istri, dimana salah satu nya adalah ibu kandung dari Aarav. Wanita yang tampak anggun dan bersahaja itu menyapa mereka dengan ramah.
" Senang sekali bisa bertemu dengan gadis secantik ini! " Ucap Tante Retno.
" Terimakasih atas pujian nya, Tante. Tapi Tante sendiri jauh lebih cantik dariku! " Sahut Briella sambil tersenyum manis.
Dia harus bisa mengambil hati Tante Retno bagaimanapun cara nya. Dengan begitu hubungan nya dengan Aarav akan berjalan dengan lebih mudah, tanpa ada gangguan dari pihak orang tua.
" Loh, bukankah kamu teman Orion yang kemarin babak belur itu? Syukurlah kau sudah sehat! "
Senyum di wajah Briella hilang dan digantikan dengan ekspresi bingung, ketika seorang wanita yang jauh lebih muda dari Retno datang dan menghampiri mereka. Dia adalah istri kedua Hans yang bernama Tiara.
Tapi yang membuat Briella bingung bukanlah status wanita itu, melainkan ucapan nya yang menyebut nama Orion dan juga menyebutnya pernah babak belur. Dia sama sekali tidak paham akan hal itu.
" Maaf, Tante. Maksud Tante tadi apa ya? Aku tidak terlalu paham... " Ucap Briella dengan ragu.
" Kamu lupa pada Tante? Padahal kita beberapa hari yang lalu bertemu di rumah sakit. Saat itu kamu sedang dalam keadaan babak belur, dan tampak berbincang dengan putra Tante yang bernama Orion. Apa kamu tidak ingat? "
Ah... Briella paham!
Rupa nya istri kedua dari Hans itu salah mengenali diri nya. Saat itu mungkin yang dilihat nya di rumah sakit adalah Brianna, yang sedang terluka parah akibat dihajar oleh Papa nya.
Sekarang yang belum terpecahkan adalah mengenai Orion. Apakah yang wanita ini maksud adalah Orion Putra, yang notabene cowok populer di klub Basket!? Jika iya itu tanda nya Aarav dan Orion adalah saudara tiri? Wow... Sebuah informasi yang cukup mengejutkan bagi Briella.
" Seperti nya yang Tante lihat tempo hari di rumah sakit adalah Brianna, dia adalah saudara kembar ku yang saat ini berada di Inggris dan melanjutkan pendidikan di sana. Beberapa hari yang lalu dia memang sempat terluka, dan itu karena dia berkelahi di klub saat mabuk! " Jelas Briella.
Dia mengatakan itu dengan lancar, tanpa memperdulikan tatapan tajam dari Mama nya. Mungkin Mama nya itu tidak suka jika mendengar diri nya berbohong mengenai Brianna, tapi bukanlah itu akan jauh lebih baik daripada mengatakan yang sebenarnya!? Rasa nya tidak lucu jika dia menceritakan jika Brianna babak belur, karena dihajar oleh Papa nya sendiri. Itu hanya akan jadi sebuah gosip yang buruk di kalangan pengusaha dan pejabat negara.
" Ah... Begitukah!? Maaf Tante sudah salah mengenali mu. Tante kira kau adalah gadis yang pernah Tante temui dulu! " Ucap Tiara.
Mereka semua diajak menuju ke ruang makan, dimana kedua putra Anderson sudah menunggu di sana. Jelas itu adalah Aarav dan Orion yang tampak nya tidak memiliki kedekatan satu sama lain. Mereka bahkan saling mengacuhkan seolah kedua nya hanyalah orang asing.
Makan malam pun di mulai. Semua berjalan dengan sangat lancar dan hangat. Canda tawa banyak didominasi oleh para kepala keluarga, sementara para istri tentu nya bertugas untuk menimpali.
Briella berulang kali mencuri pandang pada Aarav, yang mana pria itu sejak tadi hanya duduk diam dan enggan menatapnya. Bahkan pria itu tidak menyapa nya dengan benar, sebagaimana seharusnya. Hal itu membuat nya merasa kesal, dan bertindak nekad untuk menarik atensi dari pria itu agar tertuju pada nya.
Srek...
Tangan Briella menyentuh lembut paha Aarav, hingga membuat pria itu tersentak. Dia berhasil mendapatkan atensi dari pria itu, dan menggunakan nya untuk menanyakan sesuatu yang menganggu pikiran nya.
" Apakah kau tidak suka dengan kehadiran ku di acara makan malam ini? " Tanya nya.
Aarav menggelengkan kepala nya pelan, " Tidak. Aku tidak pernah merasa seperti itu! " Jawab nya.
" Lalu kenapa kau mengabaikan ku seperti ini? Sejak malam kemarin kau selalu bersikap dingin, dan mengacuhkan semua panggilan telfon dan pesan dari ku. Sikap mu itu membuat ku sangat tidak nyaman, Aarav! "
Aarav menghela nafas panjang. Dia tidak bisa mengatakan alasan yang sebenarnya, mengapa dia bersikap seperti itu pada Briella. Semua belum jelas, dan dia membutuhkan penyelidikan lebih jauh untuk memastikan kebenaran nya.
" Maaf... Banyak masalah di pekerjaan, yang membuat ku akhir - akhir ini cukup stress memikirkan nya. Aku berjanji untuk tidak akan mengabaikan mu lagi nanti! " Ucap nya.
" Kuharap kau bisa menepati janji mu, Aarav. Kurasa sebentar lagi aku akan menggantikan posisi Yuriko, dan kita berdua akan bertunangan. Hal itu bisa memudahkan mu untuk menunaikan tanggung jawab terhadap ku! "
Kedua nya berbicara dengan suara yang lirih, hingga tidak ada satu orang pun yang mendengar mereka. Tapi semua orang yang hadir jelas melihat interaksi yang cukup intim diantara kedua nya, hal itu membuat para orang tua merasa senang karena menganggap jika perjodohan yang mereka rencanakan akan berjalan dengan lancar.
Selain Aarav yang tengah tertekan dengan segudang masalah nya, Orion juga menjadi orang kedua yang tampak tidak bersemangat untuk menghadiri acara itu. Dia malas berkumpul dengan orang - orang fake, yang memasang topeng untuk keuntungan pribadi nya.
Semua itu tampak memuak kan untuk nya!
" Kudengar putra mu ini akan melanjutkan pendidikan di Inggris, apakah itu benar? " Tanya Papa Dion.
Om Hans menepuk punggung Orion dengan penuh rasa bangga. " Benar. Dia sudah dipastikan akan menjadi salah satu penerima beasiswa penuh di Oxford University! " Jawab nya.
" Wah... Itu hebat sekali! "
Tante Tiara menatap Papa Dion dengan lekat, " Tadi Briella mengatakan jika Brianna saat ini juga tinggal dan sekolah di Inggris. Benarkah? "
Papa Dion dan Mama Mita mengangguk dengan canggung. Mereka tidak terlalu suka jika topik mengenai Brianna terus digaungkan seperti ini. Hal itu membuat mereka khawatir jika masalah yang terjadi di internal keluarga akan terungkap.
" Kebetulan sekali. Sebentar lagi libur sekolah, dan di saat itu aku dan Orion akan pergi ke sana untuk melakukan survei di Universitas nya. Dan di saat itu, kami harap bisa bertemu dengan Brianna di sana! "
" Anda kelihatan nya cukup mengenal putri ku dengan baik! " Sahut Mama Mita.
Tante Tiara mengangguk, " Benar. Hanya dengan sekali melihat Brianna, aku sudah sangat menyukai gadis itu. Dia anak yang baik dan berhati tulus. Sangat jarang gadis seperti itu di jalan sekarang. Iya kan, Orion!? "
Orion mengangguk membenarkan. Dia memang sependapat dengan ucapan Mama nya itu. Bagi nya Brianna adalah sosok gadis baik, hanya saja hidupnya sial karena mempunyai keluarga toxic seperti ini.
Aarav mendengarkan percakapan itu dengan baik. Dia mulai memikirkan sosok Brianna, yang nyata nya mampu menarik simpati dari ibu dan adik tiri nya. Hal itu membuatnya semakin penasaran akan sosok Brianna yang sebenar nya.
Apa mungkin Brianna lah gadis itu?