Di sarankan untuk membaca novel "Malaikat Kecilku" terlebih dahulu...🙏
Seorang gadis yang harus berjuang untuk meluluhkan serta mempertahankan rumah tangganya dengan pemuda yang tampan,kaya namun dingin akibat pernah mengalami yang namanya di khianati.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ennita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
❤️ Happy Reading ❤️
''Tapi kakak...'' kata Kendra.
''Sedih, kecewa, sakit hati boleh tapi gak boleh berkepanjangan seperti ini kak.'' potong Sifa. ''Mommy bahkan daddy pernah merasakan jauh lebih sakit dari yang kakak rasakan, jangan kakak pikir kami ngomong seperti ini itu kami gak tau juga gak pernah ngerasain sakit seperti kakak.'' lanjutnya.
''Kami gak ada maksud apa-apa kak...kami hanya ingin kakak bahagia...itu saja.'' imbuhnya lagi.
''Kakak bisa pikirkan semua yang kita bicarakan ini.'' kata Sifa.
''Baik mom kakak akan coba memikirkannya.'' jawab Kendra.
''Bukan coba tapi harus.'' tegas Sifa lagi.
''Iya mom.'' jawab Kendra dengan patuhnya.
''Ya sudah sekarang kakak boleh pergi,istirahat jangan kerja terus.'' kata Sifa. ''Karena mommy sama daddy juga mau istirahat.'' sambungnya lagi.
''Baik mom.'' kata Kendra. ''Selamat malam dan assalamualaikum.'' ucapnya.
''Wa'alaikumsalam.'' sahut Kevin dan Sifa.
*****
Setelah pembicaraan usai...Kendra menjadi kepikiran dengan semua yang dikatakan oleh mommy dan sehingga membuat dirinya tak bisa tidur, seolah otak dan matanya enggan di ajaknya untuk sekejap memejamkan mata padahal tubuhnya sudah sangat lelah dengan segala rutinitas yang sangat padat pada hari ini.
''Huh...jadi kepikiran kan.'' kata Kevin yang duduk dari tidurnya sambil mengacak-acak rambutnya karena sedikit kesal.
''Cari kekasih...menikah...'' gumamnya. ''Hah...pusing.'' kesalnya lagi.
''Memangnya cari kekasih sama calon istri itu mudah apa...'' gerutunya lagi.
Saat Kendra kesal sendiri di dalam kamarnya,di kamar lain ada mommy Sifa dan daddy Kevin yang masih melakukan pembicaraan yang serius.
''Aku sebenarnya ingin mengenakan seorang gadis pada Kendra dad.'' ucap Sifa.
''Siapa mom?'' tanya Kevin.
''Salah satu anak panti asuhan xx dad.'' jawab Sifa. ''Dia cantik luar dalam, berbudi luhur.'' sanjungnya. ''Aku rasa dia sangat cocok dengan putra kita dad.'' sambungnya lagi.
''Seyakin itu mom?'' tanya Kevin lagi.
''Tentu saja dan bahkan kue yang selalu aku bawa dari panti itu bikinan dia lo dad.'' jawab Sifa.
''Hah...serius mom?'' tanya Kevin memastikan karena kue yang selalu di bawa istrinya setiap pulang dari panti dia kira beli di toko bakery ternama langganan mereka.
Pertanyaan Kevin itu di jawab dengan anggukan kepala penuh semangat oleh Sifa.
''Jadi gimana dad?'' tanya Sifa lagi.
''Terserah mommy saja asalkan itu yang tebaik buat putra kita.'' jawab Kevin.
''Tentu saja dong dad...masa iya buat anak-anak kita gak mommy kasih yang terbaik sih.'' sahut Sifa.
*****
Pagi ini seperti biasa mereka berkumpul untuk sarapan pagi bersama sebelum memulai aktivitas masing-masing...karena hal wajib bagi keluarga Wijaya terutama yang ada di rumah utama untuk selalu menyempatkan sarapan bersama.
Hal ini juga bisa menjaga keeratan hubungan mereka di tengah padatnya rutinitas yang di jalani masing-masing.
''Ingat kak jangan terlalu sibuk bekerja biar mommy cepat dapet calon mantu dari kakak.'' peringat Sifa saat putra sulungnya itu berpamitan untuk berangkat bekerja. ''O iya mommy kasih waktu kakak selama satu bulan untuk cari pacar kalau tidak dapat...'' kata Sifa menggantung kalimatnya.
''Kalau tidak dapat apa mom?'' tanya Kendra.
''Kalau tidak dapat juga bakal mommy cariin calon istri buat kamu.'' jawab Sifa.
''Tapi mom satu bulan itu terlalu cepat.'' protes Kendra.
''Mommy gak mau tau ya.'' sahut Sifa dengan entengnya.
''Dad.'' rengek Kendra pada daddynya namun sang daddy hanya mengangkat kedua bahunya.
''Oma...opa...'' rengek Kendra lagi pada pasangan yang meski sudah tua tapi tetap mesra itu.
''Oma sama opa gak ikutan.'' kata mama Iren, karena dia dan suaminya tau kalau semua yang dilakukan oleh menantunya itu untuk kebaikan cucu mereka.
''Ish...'' desis Kendra.
''Deal ya sayang...'' kata Sifa.
''Iya.'' pasrah Kendra. ''Berangkat kerja dulu...assalamualaikum.'' pamitnya.
''Wa'alaikumsalam.''
Dalam kurun waktu yang sudah di tentukan oleh Sifa tersebut, Sifa sendiri akan berusaha mendekati serta membujuk gadis yang di incarnya agar mau di jodohkan dengan sang putra, karena dia yakin gadis itu yang terbaik...bisa menutup luka serta meluluhkan hati Kendra yang telah beku.
Sifa yakin kalau Kendra pasti gak akan bisa mendapatkan kekasih dalam jangka waktu satu bulan.
