NovelToon NovelToon
Menggoda Anak Mantan Tunanganku

Menggoda Anak Mantan Tunanganku

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Balas dendam pengganti
Popularitas:147
Nilai: 5
Nama Author: khayalancha

Gena Febrian pernah mengambil resiko untuk kehilangan segalanya demi seorang Indri, perempuan yang Ia cintai namun perempuan itu malah meninggalkannya untuk orang lain. Semenjak saat itu Ia bersumpah akan membuat hidup Indri menderita. Dan kesempatan itu tiba, Indri memiliki seorang anak sambung perempuan. Gena c akan menemukannya, membuatnya jatuh cinta padanya, dan kemudian dia akan menghancurkannya.

Sally Purnama seorang staff marketing dan Ia mencintai pekerjannya dan ketika seorang client yang dewasa dan menarik memberi perhatian padanya Ia menaruh hati padanya.

Tak lama kemudian dia menerima ajakan Gena, lalu ajakan lainnya. edikit demi sedikit, Genamengenal perempuan yang ingin ia sakiti, dan ia tidak bisa melakukannya. Dia jatuh cinta padanya, dan Sally jatuh cinta padanya.

Tapi-dia telah berbohong padanya, dia tidak bisa berbuat apa-apa. Dia terjebak. Saat Sally menemukan kebenaran, dia patah hati. Pria pertama yang sangat dia cintai telah mengkhianatinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khayalancha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5

Sally sedang duduk bersila di lantai kamarnya, laptop terbuka di depannya, dengan beberapa kertas coretan desain berserakan di sekeliling. Tangan kanannya menggenggam mouse, matanya fokus menatap layar, sementara tangan kirinya sesekali meraih gelas kopi yang sudah mulai mendingin.

Hari itu tanggal merah. Sebagian besar karyawan menikmati waktu istirahat mereka, tetapi Sally justru memanfaatkan momen sepi ini untuk menyelesaikan pekerjaan. Ia sedang mengerjakan desain iklan untuk launching produk baru minggu depan. Pikirannya terus berputar—menentukan konsep visual yang pas, memilih warna, menata teks, dan memastikan semuanya terasa seimbang.

Jika bekerja di kantor, ia pasti akan teralihkan oleh suara obrolan kolega, notifikasi grup kerja, dan—terutama—gangguan dari Mbak Yeni, rekan kerja yang selalu berhasil mengacaukan suasana.

Sally menghela napas panjang, meregangkan tubuhnya ke belakang, lalu meraih snack bar yang tergeletak di meja. Baru saja ia hendak menyantapnya, suara dari dapur terdengar nyaring.

“Asaaa… Kamu lagi apa?” suara Ibu—Indri—memecah konsentrasinya.

“Asa lagi ngerjain desain, Bu. Kenapa?” jawab Sally setengah teriak, agar terdengar sampai dapur.

Indri, yang sedang sibuk memotong sayuran di atas talenan, menyeka keringat di dahinya dengan punggung tangan. Ia lalu menjawab, “Kamu sibuk enggak? Jaka sebentar lagi pulang, kamu bisa jemput dia di bandara, enggak?”

Begitu mendengar nama Jaka, refleks Sally langsung berdiri. Perempuan itu menghampiri dapur dengan langkah cepat. “Om Jaka, pulang?” tanyanya sambil menepuk pelan bahu Indri.

“Iya, tiga puluh menit lagi, pesawat dia sampai. Aduh ini sayur belum beres.” Indri tetap fokus memotong wortel dengan irama yang rapi.

Sally menatap wajah ibunya sambil menggigit bibir bawahnya. “Aishh… Kok dadakan banget sih, Bu. Aku belum mandi pula. Kenapa enggak bilang dari tadi?”

“Maaf, Ibu juga baru dikabari Jaka tadi pagi. Yaudah, kamu mandi aja dulu. Nanti Jaka Ibu suruh nunggu kamu di bandara. Jakarta macet, kamu juga pasti kena.”

Sally mengangguk. “Oke, Asa mandi dulu deh.” Ia pun berbalik, melenggang ke kamar mandi sambil menyenandungkan lagu random dengan nada jenaka.

Jaka berdiri di luar pintu kedatangan Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. Tubuh jangkungnya mengenakan kemeja putih digulung tiga perempat dan celana jeans biru gelap. Di tangannya, koper hitam besar berdiri setia menemaninya. Pandangannya berpindah-pindah antara layar ponsel dan jam tangan. Sudah hampir lima belas menit ia menunggu.

Ia mengetuk-ngetuk ponselnya, lalu menghubungi Sally.

“Hallo, Asa, masih lama?” tanyanya.

“Lima menit lagi sampai, sabar ya, Om,” jawab Sally di seberang sambil membelokkan setir mobilnya ke arah gerbang utama bandara.

“Oke, hati-hati ya,” ujar Jaka sebelum menutup telepon.

Tak lama, suara klakson terdengar dari arah kanan. Jaka menoleh dan melihat Sally melambai dari balik kemudi, kaca mobil terbuka.

“Om, masuk. Ini Asa!” teriak Sally dari dalam mobil.

Jaka tersenyum dan mendorong kopernya ke bagasi, lalu duduk di kursi penumpang depan. “Enggak terlalu lama nunggu, kok,” jawabnya.

Obrolan mereka mengalir ringan, bercampur tawa kecil dan candaan khas keluarga. Namun, ketika Jaka mulai memanggil dirinya sendiri dengan sebutan "Mas Jaka", Sally menyipitkan mata, bingung, lalu tertawa canggung. Jaka dengan mudah mengacak-acak rambut Sally, membuat gadis itu buru-buru menepis tangannya.

Setibanya di rumah, suasana hangat menyambut mereka. Indri sudah menata meja makan. Aroma tumisan bumbu rempah tercium dari dapur, membuat perut Jaka langsung keroncongan.

Di ruang tamu, Surya, ayah sambung Sally, menyambut Jaka dengan pelukan hangat. Mereka berbicara seperti dua sahabat lama. Sally, yang merasa tidak nyaman, buru-buru mengambil makanan dan masuk ke kamar.

Sore itu, mereka tiba di mall. Sally menatap deretan toko dengan malas. Ia hanya ingin cepat selesai, tapi Jaka tampak menikmati waktu belanja. Ketika Jaka mengajaknya ke toko perhiasan, dan meminta Sally mencoba cincin, wajah Sally langsung menegang.

“Harus banget di jari aku, ya?” tanyanya, berusaha tetap sopan.

“Iya dong, kamu kan orang yang aku suka,” jawab Jaka sambil terkekeh.

Sally menegang. Tawa Jaka tidak bisa ia sambut. Ia tidak pernah menyangka akan diperlakukan seperti itu oleh adik dari ibu tirinya sendiri.

Sally langsung berbalik dan meninggalkan Jaka. Tanpa sepatah kata.

“Sa!! Kamu kok malah pergi sih!” Jaka panik, menyusul Sally ke dalam toko bahan makanan.

“Kita belanja yang lain aja, setelah itu langsung pulang. Aku masih banyak kerjaan,” ujar Sally dingin. Jaka hanya bisa mengangguk, kehilangan kata-kata.

Di kepalanya, Sally hanya ingin satu hal: jarak. Ia tahu Jaka baik, tapi ada garis yang tak bisa dilanggar.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!