Gimana perasaan kalian disaat ada seorang wanita, sedang berjuang mencari nafkah keluarga di negeri orang, harus menelan pil pahit mendengar kabar sang anak terlantar, sedangkan sang suami memilih menikah lagi dengan kekasih lama nya .
Penderitaan tak selesai begitu saja, ketika sang mantan suami memilih mengabaikan anak kandungnya, dan mencurahkan seluruh kasih sayang kepada sang anak tiri, Dia berusaha kuat dan bertahan demi sang buah hati, Di tengah gempuran rasa cemburu yang masih ada di hatinya, melihat kemesraan sang mantan yang dia lihat setiap hari.
Hingga kesedihan berangsur terobati dengan kehadiran sosok dokter, yang menangani sang anak saat itu, Kedekatan Dokter Nino dengan Devan bagikan ayah dan anak, membuat sang ayah kandung cemburu dan menaruh rasa iri dengan kehidupan sang mantan istri.
Next langsung baca bab bab selanjutnya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ꧁ঔৣ☬Rmls☬ঔৣ꧂, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menemui kakak ipar
Pagi di desa pulo sangatlah sejuk dan dingin, aneka jenis pepohonan tubuh dengan subur yang tak lelah memproduksi oksigen, di desa pulo sendiri jumlah rumah masih sedikit jika dibandingkan dengan luas perkebunan, membuat hawa segar dan nyaman menyelimuti penduduknya.
Di sebuah pos terlihat ibu ibu sedang berkumpul membeli sayur mayur untuk mereka masak, mereka berbelanja sambil mengobrol dan bertegur sapa, memperlihatkan betapa rukunnya para masyarakat sini.
"Bu kemarin Risa beli mobil baru loh, Pajero lagi kaya mobil penjabat" Ucap salah satu ibu ibu dengan tangan memilih milih kangkung.
"Iya Alhamdulillah yaa Bu, tidak sia sia dia bekerja lama di luar negeri"
"Iya nanti kalo ada orang hajatan kita jadi bisa ikut nebeng" Jawab salah satu ibu ibu yang lain membuat semua orang tertawa.
"Oh yaa kemarin ibu ibu lihat enggak, ibu Dito marahin Risa di depan lapak bakso ayu, jahat banget deh padahal Risa enggak Ngapa ngapain loh, dia hina hina Risa nya cuman diam saja lagi".
"Iya kalo itu saya uhh udah saya lempar batu bata tuh mulut" .
"Astaga hhhhh" .
"Tapi ada yang nolongin katanya, iya enggak sih ibu ibu?" .
"Iya yang nolong cowok yang semalam kita lihat gendong Divan, ganteng banget uhhhh jadi pingin rebut" .
"Husss, kasian loh masa mau direbut dua kali" .
"Masih kalah jauh kita sama Risa, udah cantik kayak baik banget lagi" .
"Iya aku saja minder kalo liat dia lewat, padahal Anaknya baik banget loh" .
Begitulah ibu ibu selalu bergosip jika sudah bertemu sama lain, namun obrolan mereka harus terhenti ketika melihat bude Retno berhenti di dekat mereka.
"Assalamualaikum ibu ibu" Sapa bude dengan ramah.
"Walaikum salam Bu Retno" jawab mereka secara bersamaan, yaa bude Retno salah satu sosok paling di segan ni bersama keluarga Dito, maklum saja alm suami bude pensiunan TNI waktu dulu, ditambah sifat ramah beliau membuat semua orang menaruh hormat kepada wanita tua itu.
"Ibu ibu saya mohon maaf yaa kalou dinilai kurang sopan, saya dan keluarga mengundang ibu ibu semua untuk datang di syukuran di rumah kami nanti sore" Ucap bude disambut gembira oleh yang lain.
"Wah, perlu bantuan tidak Bu nanti biar saya kesana"
"Iya biar saya juga ikut bantu bantu" ucap ibu ibu menawarkan diri untuk membantu.
"Wah sangat sangat berterima kasih jika ibu ibu mau datang membantu, jika sibuk juga gak papa yang penting sore nya harus ikut" Ucap bude dengan senyum ramahnya.
"Siap Bu Retno, tapi agak siangan yaa masakin orang rumah dulu".
"Yuadah enggak papa, kalau begitu saya pamit juga yaa, ajakin yang lain yaa maaf saya gak bisa undang satu satu" Ucap Bude sebelum pergi mengunakan montor.
Tepat setelah bude Retno pergi, ayu nampak datang dengan mengunakan sepeda motor untuk ikut berbelanja, Ibu ibu yang tadinya ramai mendadak hening diam seribu kata.
"Pak ini uang nya sekalian kasbon yaa kemarin yaa".
"Pak saya kasbon".
"Saya bayar setengah dulu pak".
Pamit para ibu ibu mulai kembali ke rumah masing-masing, sedangkan ayu hanya diam menyikapi respon ibu ibu yang selalu begitu kepadanya.
"Berapa pak total belanjaan saya" Tanya ayu menyodorkan belanjaan ke tukang sayur.
"25 mbak" Jawab bapak tukang sayur memindahkan belanjaan ayu ke kantong kresek.
"Ini yaa pak, Ohh yaa ibu ibu tadi pada ngomongin apa sih pak?" Tanya ayu dengan kepo.
"Ohh itu, Bu Retno mengundang mereka ke acara syukuran mobil baru nya" Jawab bapak penjual sayur membuat nafas ayu seketika sesak.
Dia pun dengan cepat mengambil belanjaannya dan mengendarai sepeda motor dengan kencang, tak butuh waktu lama wanita itu telah sampai di kediamannya, dengan Langkah kasar ayu memijakan kaki dan memasuki rumah.
"Mama" Panggil sang anak berlari menghampirinya.
"Rendi papa belom pulang?" Tanya ayu di jawab gelengan oleh sang putra.
Ayu semakin Risau, dia takut Dito macam-macam di luar sana, ini gak bisa dibiarkan dia telah bersusah payah merebut Dito dari Risa, dan dia tak mau kehilangan untuk yang kedua kali.
Namun kekhawatiran nya mendadak hilang, ketika mendengar sebuah sepeda motor berhenti di halaman, Risa pun langsung menggendong sang putra untuk menyambut sang suami.
"Mas" Sapa Risa dengan ramah ketika Dito telah sampai di depan pintu, tetapi raut wajahnya mendadak berubah melihat respon Dito yang terkesan dingin dan cuek.
"Kamu kenapa sih mas?!!!" Teriak ayu menarik tangan sang suami.
"Aku sedang malas berdebat, biarin aku sendiri " Jawab Dito dengan pelan namun penuh penekanan, berhasil membuat ayu melepaskan cengkraman nya.
.
.
.
.
Berbeda dengan Dito dan ayu, kini Nino telah selesai dengan pekerjaannya, pria itu nampak bersemangat untuk berpulang dan bertemu dengan Divan.
"Wuih semangat banget, mau ketemu janda nih Yee" Ledek seseorang dari samping mobil Nino.
"Mau apa kamu ?" Tanya Nino kepada sang sepupu yang sangat menjengkelkan itu.
"Mau ikut ketemu janda" Jawab Rama dengan menunjukan deretan gigi putihnya.
"Jangan buat masalah ram" Ancam Nino tahu betul dengan tingkah bar bar putra mahkota Wijaya itu.
"Kagak, gue cuman mau ketemu doang sumpah" jawab Rama mengangkat dua jarinya.
"Aku pegang ucapan mu" ucap Nino dengan dingin langsung ditanggapi dengan juluran lidah dari Rama.
Nino pun menjalankan mobil sport miliknya diikuti dengan mobil jeep Rama dari belakang, di sepanjang perjalanan Nino membayangkan kebersamaan dia dan Divan nanti, entahlah Divan sudah seperti healing Untuknya.
Tak butuh waktu lama, dua mobil mewah itu telah sampai di depan rumah minimalis, didepan rumah itu sangat ramai di padati para warga sekitar, membuat Nino dan Rama kebingungan untuk masuk kedalam rumah.
"Wah gawat Nin, janda Lo di lamar orang" ucap Rama dengan asal, langsung mendapat tatapan tajam dari Nino.
"Dih di bilangin elo sih kelamaan" Ucap Rama lagi, melangkah terlebih dahulu meninggalkan Nino yang masih terdiam.
Melihat sang sepupu mulai bertingkat, Nino dengan cepat menyusul dari belakang, dia takut Rama melakukan hal hal yang akan membuat dirinya menanggung malu seumur hidup.
"Sore semua" Sapa Rama ketika memasuki pintu depan rumah Risa, kehadiran Rama membuat semua orang riuh dengan seorang pria asing itu, namun semua itu tak bertahan lama ketika Nino juga muncul dibelakang nya.
"Papa!!!!" Teriak Divan dengan girang melihat sang papa datang.
Bocah itu pun berlari hendak memeluk sang papa, namun sayang bocah itu tertangkap terlebih dahulu oleh Rama, yang berada di depan Nino.
"Hay kids, kenalkan uncle Rama adik papa Nino" Ucap Rama dengan senyum manisnya berhasil merebut hati Divan.
"Hay uncle" Sapa balik Divan dengan ramah.
"Oh yaa uncle bawa hadiah buat Divan" Ucap Rama membuat Divan girang, dan juga membuat Nino kebingungan.
Rama pun menurunkan Divan dan melepas ransel yang sedari tadi berada di gendongannya.
"Itu apa?" Bisik Nino penasaran dengan apa yang Rama bawa.
"Laptop, Mayan kan buat anak Lo belajar" Bisik Rama balik membuat Nino membelalakkan mata, ketika sebuah laptop gaming keluaran terbaru berhasil keluar dari boxnya.
"Wow, ICU apa uncle ?" Tanya Divan dengan wajah imutnya.
"Ini laptop kids, buat kamu main game, belajar and nonton film" Jelas Rama berhasil menarik simpati semua orang yang ada disana.
"Onton film yeaaaaaa supel Hilo" teriak Divan kegirangan, Risa yang sedari tadi menyimak dari kejauhan berjalan mendekat, sebagai mantan TKW dia tau betul merek laptop mahal itu, dan itu membuat dia merasa tak enak hati menerimanya.
"Hay kakak ipar" Sapa Rama dengan keras ketika melihat Risa mendekat ke arahnya, membuat semua orang pun langsung menatap Nino dan Risa secara bersamaan, membuat kedua nya salah tingkah .
Jangan lupa like coment and faforit 😁🙏