NovelToon NovelToon
Dokter & Petani

Dokter & Petani

Status: tamat
Genre:Romansa-Percintaan bebas / Cinta Seiring Waktu / Dokter / Tamat
Popularitas:248.6k
Nilai: 5
Nama Author: Anie_laks

Kyra Queensha, seorang dokter muda yang ditugaskan di sebuah desa lereng pegunungan menggantikan pendahulunya yang dipindah tugaskan karena hampir memasuki masa pensiunnya.

Kyra yang terbiasa hidup di hingar bingar keramaian kita, juga sifat Kyra yang sedikit arogan agak menyulitkan dia untuk beradaptasi dengan kesahajaan dan kearifan lokal penduduk desa tersebut.


Akankah Kyra bertahan ditempat yang sangat bertolak belakang dengan kesehariannya tersebut walau sudah bertemu dengan petani yang mencuri hatinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anie_laks, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Korban Tabrak Lari

Matahari telah sepenggalah naik, walau tak memancarkan sinarnya dengan terik karena awan awan tebal menyelimuti langit di atas pegunungan itu. Kyra mengajak Agus untuk pulang dan lelaki tampan itu mengiyakan dan segera keduanya berlalu dari tempat itu, tidak sampai satu jam mereka telah sampai di kampung tujuan, Kyra segera masuk ke pekarangan tempat tinggalnya.

"Terimakasih mas atas pengalaman indah yang saya alami pagi ini." Ucap Kyra sebelum Agus pergi

"Sama-sama dok, terimakasih juga sudah bersedia bersepeda bersama saya, jadi ada teman ngobrol tidak kesepian seperti biasa." Jawab Agus diselimuti kegembiraan di raut wajahnya.

"Maaf tidak berani ajak mampir dulu, tidak enak dengan pandangan orang karena saya cuma sendirian." Kata Kyra

"Iya tidak apa, saya maklum bu dokter." Kata Agus mengerti.

"Kalau tidak sedang dinas bisa panggil nama saja mas, tidak usah terlalu formal, kaya kurang enak saya dengarnya." Pinta Kyra

"Iyaa, kalau aku tidak lupa ya." Kata Agus sambil menyunggingkan senyumnya " Ya sudah aku pamit dulu, kapan-kapan kita bersepeda bersama lagi."

"Ya, semoga bisa mas." Jawab Kyra lalu Agus segera berlalu dari depan rumah Kyra, dan Kyra pun segera masuk ke dalam rumah.

Selesai mandi dan berganti baju santai Kyra membaringkan badannya di sofa ruang tamu, beberapa hari ini Dito tunangannya tidak menghubunginya, waktu terakhir mereka berkomunikasi Dito bilang sedang disibukkan dengan urusan pekerjaannya, dan Kyra hanya bisa memakluminya, karena Kyra tahu bagaimana jika sedang disibukkan urusan pekerjaan.

"Coba aku kirimi dia pesan ini kan hari libur kerja, siapa tahu Dito ada waktu luang." Gumam Kyra bicara sendiri.

"Hai sayang..." Tulis Andrea dalam pesannya, tapi ditunggu beberapa saat hanya ceklist satu, akhirnya ia keluar dari aplikasi perpesanan lalu dibukanya aplikasi video hiburan, tetapi tidak lama dimatikannya ponselnya, tak ada lagi yang menarik perrhatiannya, pesan yang sedari tadi dikirim pun belum juga terkirim, ia malah teringat pengalaman tadi pagi saat bersepeda dengan Agus, ia tersenyum sendiri dibuatnya, bahkan rasa penasaran tentang diri Agus begitu memenuhi pikirannya.

"Ada ya orang blasteran namanya Agus, dan anehnya lagi kok mau ya dia bergelut dibidang pertanian, tapi kalau diperhatikan dari barang-barang yang dia pakai bukanlah barang ecek-ecek, atau mungkin ia memakai fasilitas dari atasannya ya?" Gumam Kyra pada diri sendiri." Aahhh..kenapa aku jadi kepikiran dia sih? bodo amatlah sama dia!" Kyra malah jadi uring-uringan, tak lama matanya pun terpejam karena rasa penat yang melanda tubuhnya.

Setelah beberapa saat Kyra tertidur ia terjaga, dilihatnya jam yang tertera di layar ponselnya, rupanya ia tertidur hampir dua jam, ia segera beranjak dari sofa ruang tamunya menuju kamar mandi untuk membasuh mukanya dan panggilan alam yang mendesak dari dalam tubuhnya. Setelah menuntaskan hajatnya dan mencuci mukanya, Kyra berniat pergi ke warung untuk membeli keperluannya yang sudah menipis, dikeluarkannya sepeda motor dari garasinya, dan segera dipacu dengan kecepatan sedang, setelah sampai ke toko serba ada tujuannya yang berada agak jauh dari kampungnya, segera diambilnya segala keperluan yang telah ia catat sebelumnya di ponselnya. Setelah keperluan yang ia butuhkan didapatkan semua ia segera membayar ke kasir semua barang belanjaannya dan setelah selesai transaksi, ia pun segera pulang.

Saat setengah perjalanan pulang terdapat kerumunan di jalan yang akan dilaluinya, Kyra pun menghentikan laju motornya dan memarkirkannya di tepi jalan, kemudian disibaknya kerumunan orang-orang yang rupanya sedang mengerumuni korban kecelakaan.

"Apa yang terjadi dengan ibu ini bapak-bapak?" tanya Andrea terlihat panik.

"Ini mbak, ibu ini tadi baru saja bertamu ke rumah tetangga saya itu." jawab seseorang sambil menunjuk sebuah rumah di tepi jalan raya, "Tapi baru saja ia keluar ke jalan yang katanya mau menunggu sopirnya dan hendak ke toko buah diseberang itu tiba-tiba ada mobil ngebut dan terlalu berjalan ke pinggir, baru saja si ibu hendak menghindar tapi terlambat ia keburu terserempet dan seperti ini kondisinya mbak, dan si penyerempet malah langsung melarikan diri." Jelas seorang saksi mata, sementara yang lain sedang berusaha menolong membersihkan luka-lukanya yang banyak memgeluarkan darah dari kepalanya.

"Sebaiknya segera kita bawa ke klinik, dimana ada klinik terdekat disini? Ayo tolong bantu saya membawa ibu ini!." Seru Kyra yang semakin khawatir akan kondisi ibu itu.

"Tapi mbak.." Seseorang ragu berbicara.

"Kenapa pak?!" Tanya Kyra setengah kesal.

"Siapa yang bertanggung jawab dengan ibu ini kalau kita bawa ke klinik?" Tanya seseorang

"Saya!" Kyra menjawab tetapi ada suara lain yang membarengi jawabannya, kemudian semua menengok ke sumber suara lain yang ternyata ibu tuan rumah yang baru di!0kunjungi si ibu yang mengalami kecelakaan itu, akhirnya mereka segera membawa korban kecelakaan dengan mobil yang kebetulan melintas dan dengan baik hati memberi tumpangan.

Untung malah ada rumah sakit yang tidak terlalu jauh, jadi ibu itu tidak terlalu banyak mengeluarkan darah, dan segera dilakukan penanganan di Instalasi Gawat Darurat. Setelah beberapa saat dan korban sudah selesai ditangani, petugas kasir administrasi memanggil keluarga korban atas nama nyonya Sandra melalui alat pengeras suara untuk datang ke loket, Kyra dan ibu dari kawan korban segera menuju tempat yang disebutkan, disana keluarga korban diminta untuk membayar administrasi awal dan diberikan penjelasan bahwa pasien harus menjalani rawat inap karena kondisi ibu korban tabrak lari itu sangat butuh perawatan dan pengawasan ekstra, karena cidera dikepalanya yang cukup serius, bahkan sampai saat ini kondisi ibu Sandra masih pingsan, dan Kyra yang mendapat dukungan dari ibu kawan dari ibu Sandra menyetujui dan menandatangani berkas pasien masuk, data-data yang diperlukan didapatnya dari dalam dompet yang ibu Sandra bawa jadi Kyra tidak kerepotan mengisi dokumen yang diperlukan. Setelah urusan di loket administrasi selesai Kyra dan ibu penanggung jawab kedua yang bernama ibu Dewi menuju ruang instalasi gawat darurat tempat ibu Sandra masih menunggu beberapa jam lagi untuk dipindah ke ruang rawat.

"Maaf bu Dewi, apakah ibu tahu nomor keluarganya? kita harus memberitahukannya agar salah satu dari mereka ada yang segera datang kemari." Tanya Kyra.

"Sebentar, coba kita lihat diponsel jeng Sandra saja, karena saya tidak punya nomor ponsel keluarganya." Kata ibu Dewi sambil mencari ponsel ibu Sandra dari tasnya, tapi saat baru saja ponsel didapatkan, sopir ibu Sandra datang dengan raut muka penuh rasa khawatir, ia masuk keruangan mendekati majikannya setelah mendapat ijin dari dokter jaga.

"Maaf bu Dewi saya baru sampai, tadi tetangga ibu ada yang memberitahukan saya kalau ibu Sandra mengalami tabrak lari dan dibawa kerumah sakit ini, dan saya pun langsung menyusul karena khawatir dengan kondisi ibu." Jelas sopir itu kepada ibu Dewi.

"Kamu sudah memberi kabar keluarga jeng Sandra belum? Saya tidak ada kontak suami ataupun anak-anaknya jadi saya juga belum bisa memberi kabar keluarganya." Ibu Dewi bertanya.

"Saya belum memberi kabar siapapun bu, karena saya sangat khawatir akan kondisi ibu, kalau begitu saya telpon dulu mereka." Kata sang sopir sambil keluar dari ruang rawat darurat untuk menelpon keluarga pasien, tak berapa lama sang sopir sudah masuk kembali ke ruang rawat darurat dan memberitahukan kalau hanya anak perempuannya yang bisa dihubungi, sementara ponsel suami dan anaknya yang lain sedang tidak aktif.

Ibu Dewi mengangguk tanda mengerti penjelasan sopir ibu Sandra, dan merekapun menunggu dengan sabar sampai keluarga ibu Sandra datang dan menunggu pasien dibawa ke ruang rawat.

...****************...

1
Rahmaniar
suka cerita nya,ringan gak berbelit👍
Nurani: makasih sudah mampir disini 🥰
total 1 replies
Ricky Adiswara
mmg nya Asep SM Agus itu 1org yg SM apa 2 orang cih
Nurani: kayanya ga ada yang namanya Asep kak 😊
total 1 replies
Siti Naimah
cocoknya si laras itu jadi jodohnya dito..serasi wataknya
Siti Naimah
putusin aja cowok kaya si dito..baru napas dikit aja belagunya minta ampun..apalagi kalo nantinya jadi CEO..bakalan terbang tuh cowok
Marni Marni
itu kyra tp lg amnesia, cm ingat kl dia punya suami.
Sulistyowati
agus itu anaknya bu sandra ya...dia terjun langsung jdi petani...mana ada bule jadi petani..
Nurani: makasih sudah mampir di karya ini ya 🥰
total 2 replies
alidcantik nurmaulidiah
si juljul ini sifatnya kayak dito, lanjut
Budhiarty Sayekti
sangat bagus ada pelajaran cara kita memperlakukan seseorang yg lebih tinggi atau pun yg lebih rendah sekalipun
aku suka ceritanya mengingatkan kita tentang kekuasaan ,jabatan dan sikap rendah hati terhadap seseorang
cerita ini ada sedikit pesan untuk kita bahwa diatas langit msh ada langit maka jgn kah kita bersikap sombong dgn apa yg kita punya
Budhiarty Sayekti
akhir nya setelah tangisan keterpaksaan menjadi tangisan bahagia
Budhiarty Sayekti
lanjut tambah seru
Budhiarty Sayekti
seru penasaran Agus dan kyra berjodoh apa ga
Niarotun angzumi
kurasa aslinya si agus tuh yg punya lahan deh?🤔🤔
Fini Sudarmadi
Kita tunggu karya barunya Othor. tetap semangat nulis ya thor.
Nurani: oke, terima kasih sudah setia menemani sampai akhir cerita ini reader tercintaku 🥰
total 1 replies
Fini Sudarmadi
Sayang sekali nih, kalau udah Tamat
Nara Nai Rohman
aku tunggu karya selanjutnya ya thor.. semangat terus ..,💪💪💪
Nurani: oke, semoga punya gagasan lebih cemerlang untuk cerita selanjutnya, tapi mau fokus ke Langit Jingga dulu yang banyak terbengkalai 😩
Makasih dah setia menemani cerita ini dari awal sampai selesai yaa 🥰
total 1 replies
Nara Nai Rohman
udahan ya thor???
Nurani: yeps betull
total 1 replies
Ucio
tks kk
Nurani: sama2, sudah menemani sampai sejauh ini 🥰
total 1 replies
Nara Nai Rohman
semangat mbk othor,, menyambung level yg di sunat💪💪
Fini Sudarmadi
Akhirnya Up juga,
lanjut up lagi ya thor.
Ucio
semangat kk
lanjut
Nurani: makasih readerku tercinta 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!