DENDAM SANG PENDEKAR LANGIT

Energi spiritual di tempat ini begitu melimpah, membuat Lin Feng hampir tidak percaya. Saat dia berkultivasi dengan metode penyerapan dasar, intensitasnya berlipat ganda dibandingkan ketika di gua sebelumnya.

Hanya dalam beberapa menit, Lin Feng telah mengumpulkan energi yang setara dengan ribuan Bunga Inti Bumi. "Tempat ini benar-benar luar biasa. Aku bisa meningkatkan Tendangan Naga Mengudara ke tingkat berikutnya, dan masih ada cukup energi untuk Xuan Ji di Gerbang Jiwa. Kesempatan yang tak boleh disia-siakan."

Tubuh Lin Feng kembali memancarkan aura kebiruan, dikelilingi energi yang semakin mendalam. Saat mengekstrak Qi Murni menjadi Qi Sejati, tubuhnya bergetar saat lautan spiritualnya membentuk pusaran baru yang lebih kuat. Tanda yang jelas—Lin Feng naik ke Lapisan Ketiga Tahap Qi Inti.

Setelah menyesuaikan aliran energi, Lin Feng membuka mata. "Xuan Ji hampir menghabiskan semua energi yang kuserap di awal, tapi tidak masalah. Selama di sini, aku akan terus memasok lebih banyak energi untuknya. Sekarang saatnya meningkatkan Tendangan Naga Mengudara ke tingkat kedua."

Lin Feng berdiri tegak, bersiap melancarkan Tendangan Naga Mengudara tingkat pertama. Tempat ini tidak hanya ideal untuk kultivasi, tapi juga sempurna untuk menguji teknik baru tanpa khawatir dampaknya.

"Tendangan Naga Mengudara!"

**WHOOSH!**

Angin berputar membentuk kepala naga raksasa yang menerjang ke depan dengan mulut menganga. Semakin jauh serangan itu, semakin kuat daya hancurnya, menyebar lebih luas dari sebelumnya.

Lin Feng kini bisa bernapas lega karena teknik ini tidak menghabiskan banyak Qi Sejati seperti dulu. Setelah melancarkan serangan, dia masih bisa bergerak bebas dan bahkan melancarkan serangan susulan, tapi memilih mengamati perubahan pada tekniknya.

"Perbedaan antara Tahap Qi Memadat dan Qi Inti sangat signifikan! Bukan hanya Langkah Bayang, tapi Tendangan Naga Mengudara juga jauh lebih kuat!" Lin Feng tersenyum puas melihat gelombang energi menggetarkan seluruh ruangan.

Dia tidak sadar bahwa aksinya berdampak hingga ke luar. Xiao Lei yang ditugasi mengawasi Lin Feng hampir terjatuh ke kolam saat tidurnya terganggu guncangan. Air kolam beriak keras, sebagian bahkan masuk ke tangga.

"Bocah sialan! Apa yang kau lakukan!" Xiao Lei menggeram kesal sambil menjauh dari air yang membasahi bulunya.

Lin Feng tersenyum bahagia, tidak memedulikan konsekuensi yang mungkin dihadapi dari Ming Yue. Setelah gelombang energi mereda, dia menopang dagu sambil berpikir. "Tingkat kedua... apa namanya? Ah, ingat sekarang! Mari kita lihat!"

"Tendangan Naga Mengudara!"

NAGA PENGHANCUR LANGIT!

**WHOOOOSH!**

Angin spiral yang keluar dari tendangan Lin Feng lebih besar dan padat energi. Membentuk jalur serangan dua kali lebih lebar. Seekor naga dengan kepala lebih jelas terbentuk dari gelombang energi, mengaum keras.

**GROOOAR!**

Aumannya lebih mengguncang dari sebelumnya, menciptakan efek spiral yang memancar ke segala arah. Menyapu semua yang di depannya. Serangan ini cukup untuk menghancurkan kultivator Tahap Tulang Berbakat dalam sekejap.

Guncangan yang tercipta dua kali lebih hebat. Ruangan putih itu mulai retak dan berdebu.

Dampaknya tidak hanya dirasakan Xiao Lei. Ming Yue yang sedang bermeditasi di depan altar kuno juga terganggu konsentrasinya oleh getaran kecil.

"Lin Feng! Apa lagi yang kau lakukan! Jangan-jangan kau mau meruntuhkan tempat ini!" Ming Yue mengumpat lalu bergegas menuju kolam.

Sementara itu, Xiao Lei yang sudah terkejut menjadi semakin panik, sampai merunduk dan menutupi kepala dengan kaki depannya.

"Yue, lihatlah bocah ini! Dia mau menghancurkan rumahmu!"

"Apa yang terjadi?" tanya Ming Yue setelah mendarat di samping Xiao Lei.

"Akhirnya kau datang! Lihatlah apa yang dibawa bocah itu—dia mau menghancurkan segalanya!"

Ming Yue tersenyum masam. "Lalu kenapa kau seperti ini? Bukankah kau Spirit Beast yang hampir naik ke level Surgawi?"

Xiao Lei mengangkat kepala. "Masalahnya aku tidak mau buluku kena air dan debu! Cepat keluarkan bocah itu atau aku yang akan melakukannya!"

Di dalam ruangan, Lin Feng sama terkejutnya dengan Xiao Lei. Ekspresinya menunjukkan kekaguman yang dalam. Dia tidak menduga tingkat kedua akan sehebat ini, dengan durasi lebih lama dari tingkat pertama.

"Luar biasa! Teknik ini benar-benar mematikan! Berapa banyak nyawa yang bisa hilang dalam sekejap jika kugunakan dalam pertarungan?" Lin Feng tertawa getir sambil melindungi kepala dari reruntuhan.

Guncangan juga mempengaruhi jam pasir. Lin Feng tidak sadar jam pasir itu jatuh, membuat pasir yang sudah turun kembali tercampur.

Beberapa menit setelah guncangan mereda, Lin Feng terduduk lelah. "Luar biasa... Lin Mei dan ayah pasti akan terkejut."

Namun saat dia sedang beristirahat, tiba-tiba ruangan bergetar. Akar-akar emas muncul dari sudut-sudut ruangan, langsung membelit Lin Feng dan melemparkannya keluar.

Lin Feng terkejut bukan main. Tiba-tiba tubuhnya terlempar dan menghantam dinding tangga.

"Apa yang terjadi? Apa aku membuat kesalahan?" Lin Feng mengaduh kesakitan, memandang ruangan dengan satu mata tertutup. Dia melihat jam pasir pemberian Ming Yue telah jatuh dan berguling.

"Ah, waktunya! Sial, aku terlalu bersemangat sampai lupa—" Lin Feng pingsan sebelum menyelesaikan ucapannya.

Tak lama kemudian, Ming Yue datang dan menemukan Lin Feng tak sadarkan diri bersandar di tangga, sementara pintu ruangan telah tertutup.

Ming Yue tersenyum melihat keadaan Lin Feng. "Dasar ceroboh. Akhirnya kau dapat balasan atas perbuatanmu, ya?" Tapi saat menyentuh tangan Lin Feng untuk membawanya keluar, Ming Yue merasakan sesuatu yang membuatnya mengerutkan kening.

"Jadi benar... anak ini ada hubungannya dengan ramalan Tetua Agung!"