follow ig. @ Shanyu114
Novel ini di perkenankan untuk 21 ++
Ada Beberapa adegan yang di lakukan orang dewasa.
Elia dokter cantik, harus menerima nasib tragis karena diperkosa oleh Reyhan, pengusaha muda yang memiliki dendam pada kakaknya Elia.
Bagai jatuh tertimpa tangga, Elia yang sudah di perkosa pun melihat dengan mata kepalanya sendiri jika tunangan yang sudah berjalan tiga tahun berselingkuh di belakangnya.
Karena rasa sakit hati yang mendalam membuat jiwa Elia memberontak dan mengubah nasibnya agar tidak selalu teraniaya. Dia membalas dendam pada tunangannya dan Reyhan yang sudah memperkosanya. Berhasilkah Misi Elia? Atau harus gagal karena sebuah rasa cinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shanyu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 7 Rubah Kecil Yang Licik
" Pagi manis.... " sapa wanita itu seolah tanpa dosa
Elia melihat penampilan wanita yang di bawa Reyhan saat ini, justru membuatnya risih. Dia memakai rok yang hanya sebatas tengah paha, bahkan ia juga tidak memakai celana lain sebagai dobelan. bajunya pun tak ia pakai ia hanya memakai kemben untuk menutupi dadanya yang terlihat besar. Membuat Elia justru ingin tertawa.
" Apa matamu rabun? ini sudah menunjukan pukul sebelas tiga puluh, harusnya kamu menyebutnya siang. " kata Elia tanpa menatap wanita itu. ia masih sibuk menabur cabai bubuk di mangkuk mi goreng yang ia masak tadi pagi. Sebenarnya mi itu tadinya untuk Reyhan, bagaimana pun ia tidak melupakan kewajibannya sebagai istri untuk mengurus perut suami. Berhubung Reyhan pulang membawa wanita, Elia memutuskan untuk memakan Kembali mi goreng itu. Dia tidak jadi membuat sesuatu untuk di makan.
Elia memakan mie goreng itu dengan sangat lahab, sesekali ia mengelap wajahnya dengan tisu karena kepedasan.
Reyhan yang melihat mie itu jadi bergairah untuk makan, lagi pula ini sudah waktunya makan siang. Dia menghampiri wanita yang ia bawa dan mencium pipinya. Wanita itu sedang melihat isi kulkas.
" Kamu mau buat apa sayang? " tanya Reyhan mencoba memanas manasi Elia, tapi sayangnya Elia sama sekali tak merespon, ia sibuk menyuap mi ke dalam mulutnya.
" Aku tak bisa masak sayang, Kenapa kamu tak menyuruh dia untuk memasak untuk kita. " kata wanita itu.
" Elia.. bukankah aku sudah memberitahumu untuk tidak melupakan tanggung jawabmu sebagai istri ! " kata Reyhan
" Aku tak lupa. " jawab Elia
" Lalu kenapa tak ada makan satu piring pun di meja. " kata Reyhan yang tak menemukan satu menu makanan pun.
" Tadinya aku memasak kan mie goreng ini untukmu, berhubung kamu membawa pembantu ke sini, aku pikir dia akan memasakan untukmu, jadi dari pada mubazir lebih baik aku makan. " jawab Elia santai.
" Jika tak keberatan aku bisa berbagi untukmu. " kata Elia menyodorkan sepiring mi sisa yang ia makan.
" Kau tidak tahu sopan santun Elia ! " kata Reyhan mulai tinggi
" Aku kan hanya menawarkan, jika tak mau ya sudah. Kalian masak saja berdua, nikmati permainan kalian aku tak akan mengganggu. " ujar Elia dengan membawa piring mi yang msih sisa setengah, namun Reyhan merebutnya. Bahkan ia memakan dengan sendok yang sama dengan yang di gunakan Elia tanpa rasa jijik.
Elia memutuskan pergi dari dapur itu, ia mulai jengah dengan sikap Reyhan yang sesuka hati itu.
" Hey kamu, kenapa kamu pergi. Seharusnya kamu juga memasakan untuk ku. " kata wanita itu.
" Kamu siapa ? Saya Nyonya di rumah ini. Aku sudah berbaik hati menerima kehadiran wanita kotor seperti kamu. Tapi karena kamu tak tahu diri, kamu harus membersihkan ruangan ini sampai tak ada satu noda debu pun di rumah ini. Oh.. ya, satu lagi jangan ada satu perabot pun yang kotor di dapur ini. " kata Elia dengan penekanan
" Kamu... Berani kamu memerintah aku, Sayang ... lihatlah dia memperlakukan ku dengan buruk. " kata Wanita itu bersikap manja di depan Reyhan, sehingga rok yang ia pakai sedikit naik keatas dan terlihat ****** ********.
" Ish... Menjijikan. " kata Nihan dengan mengedikan bahunya.
" Elia ....! Jaga sikapmu. Ini apartemen ku, kamu tidak bisa mengatur orang sesuka hatimu. Lakukan apa yang ia katakan. Cepat ! " kata Reyhan tanpa melihat ekspresi Elia.
" Ahaaha... "
" Anda jangan sombong Tuan Reyhan, apa Tuan Mandala tidak memberitahumu, jika seluruh aset berharga ini telah sah menjadi miliku. Mungkin aku perlu melakukan panggilan video, agar kamu semakin nyakin jika Tuan Mandala bersungguh sungguh. Dan supaya ayah mertua tahu jika anaknya menindas menantu tersayangnya. Apalagi ada wanita kotor seperti ini sebagai bukti jika anaknya memang tak bermoral. " kata Elia bersiap mengambil ponselnya di meja, namun Di rebut oleh Reyhan.
Reyhan tak menyangka jika Elia benar benar licik, ia semakin membenci wanita di hadapan nya ini, namun ia juga tidak mungkin menentang keluarganya, karena ia sangat menyayangi ibunya. Dan sayangnya ibunya sudah terlanjur sangat menyayangi Elia.
" Farah... kamu sebaiknya melakukan apa yang ia minta, aku akan membelikan semua daftar yang kamu minta sebagai gantinya. " kata Reyhan
" Eith....... Tunggu dulu, Bagaimana mungkin kamu memberikan apa yang ia minta, sedangkan aku hanya gigit jari. Berikan Balck Card mu ! " kata Elia meminta kartu tanpa batas itu dan menjulurkan tangannya.
Reyhan masuk ke dalam kamarnya, tak berselang lama ia menyerahkan kartu tanpa batas itu pada Elia.
" Dasar rubah kecil yang licik. " kata Reyhan menyerahkan kartu itu
Elia tak menyangka jika segampang itu dia meminta kartu tanpa limit milik Reyhan. Elia tersenyum di hadapan Wanita itu, dan memamerkan black card yang ia pegang saat ini.
" Jadilah wanita pintar, karena kamu bisa mendapat kemewahan dengan mudah. Jangan jadi wanita rendahan seperti ini, lihatlah apa kamu tak malu dengan dadamu yang sebesar kelapa itu hanya di tutupi dengan kemben seperti itu. Kamu tahu, apartemen, saham perusahaan, black card aku dapatkan dengan cuma cuma, tidak harus mencuci dan mengepel seperti dirimu baru mendapatkan tas branded. " kata Elia dengan mengibaskan kartu itu di wajah wanita yang berada di hadapannya.
Wanita itu sudah bersiap untuk membalas, namun Reyhan mengintruksikan agar tidak melawan.
" Selamat berberes upik abu, bawang merah mau bobo cantik dulu. " kata Elia dengan melenggokan tubuhnya dan masuk ke dalam kamar. Sedang Reyhan karena di telpon oleh asisten pribadi nya untuk melakukan pertemuan mendadak terpaksa meninggalkan wanita itu sendiri, dan hanya berdua dengan Elia.
Dengan terpaksa wanita itu merapikan seluruh ruangan itu, sungguh pakaiannya sudah hancur berantakan, rok seksi yang ia kenakan sudah miring, dan sesekali ia harus membenarkan kemben yang ia pakai pula.
Satu jam berlalu, Elia keluar dari kamar dengan wajah bantal. Dia menguap lebar dan merentangkan tangan bak nyonya muda, Elia sengaja melakukan agar wanita itu tidak menindasnya. Ia bersikap seolah tenang dan tidak takut, atau menangis seperti dulu lagi. Kini Elia sudah benar benar ingin merubah dirinya, kepribadian yang manja, cengeng sudah ia buang jauh jauh, ia bertekad akan menjadi Elia yang tidak mudah di bodohi atau di manfaatkan.
" Hey wanita.... Ambilkan aku air dingin. " perintah Elia yang berbaring di sofa.
Ternyata wanita itu membawakan Elia sebotol minuman dingin. Tanpa sepatah kata pun ia meletakan di meja samping Sofa dan beranjak pergi.
" Tunggu.... ! " kata Elia
Wanita itu berdiri di samping Elia, tanpa menjawab, auranya sudah tidak seperti tadi yang angkuh saat pertama datang, mungkin saat ini ia merasa tidak ada Reyhan jadi ia takut akan di bunuh oleh Elia.
meskipun setuju kembali bersatu tp tetap berharap wanita selalu menang hhhhhh