Ini menceritakan seorang gadis bernama Dita yang jatuh cinta kepada seorang pria sejak masih disekolah dasar. Ketika mereka sudah dewasa mereka bertemu kembali. Dita selalu yakin bahwa Abian adalah lelakinya. Namun Abian tidak menyukai gadis yang manja seperti Dita. Abian mempunyai sangat mencintai kekasihnya Mira. Berbagai cara dilakukan oleh Dita untuk bisa mendapatkan cinta lelakinya. Namun Abian semakin tidak menyukai Dita. Bahkan Abian terang - terangan mengakui bahwa ia mencintai Mira. Apakah Dita bisa mendapatkan cinta Abian? Apakah Abian memang lelakinya Dita? Apakah Abian adalah pria yang ditaksir Dita sejak kecil?
Yuk baca dalam novel Dia lelakiku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erna Sikumbang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 7
Abian sudah selesai menunaikan sholat subuh, lalu ia melanjutkan dengan membaca Alquran. Ia berhenti membaca Alquran ketika mendengar ada notifikasi WhatsApp masuk. Ia membuka pesan yang dikirim oleh salah satu karyawannya, siapa lagi jika bukan Dita.
" Dasar karyawan nakal, beraninya dia kirim pesan ke bosnya pagi - pagi begini." gerutunya.
Dia hanya membaca lalu meletakkan kembali hpnya diatas meja. Abianpun keluar dari kamarnya menuju dapur. Ia sudah melihat ayahnya sedang menyiapkan sarapan. Abian memang sudah terbiasa menyiapkan segala sesuatunya sendiri tanpa ada bantuan pembantu. Ia pun turut membantu ayahnya membersihkan rumahnya. setelah selesai bersih - bersih didalam rumah, ia juga menyapu pekarangan rumahnya yang tidak terlalu luas.
" ih nak Bian ini, pagi - pagi udah pegang sapu, beruntung nya yang jadi istrinya." sapa ibu sebelah rumahnya.
" ah ibu ada - ada aja." jawab Abian.
" Coba jika ibu punya anak putri, tak jadiin mantuku dirimu." katanya sambil tertawa.
" hampir tiap pagi ibu bilang seperti itu loh Bu." jawab Abian sambil tersenyum.
Setelah selesai menyapu pekarangan rumahnya, ia masuk kekamar nya lalu mengambil hp yang ada dimeja kamarnya. Ia kembali membuka pesan yang dikirim oleh Dita tadi subuh. Iapun tersenyum lalu mengetik
Nggak usah terimakasih - terimakasih, berangkat kekantor sebelum jam 8, bersih kan ruanganku , jika terlambat maka jangan harap nilai
bagus.
Ia yakin saat ini wajah gadis itu merengut ketika membaca pesan yang ia kirimkan. Lalu setelah itu dia langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah 30 menit kemudian ia sudah keluar dari kamarnya menuju meja makan. Ia menyantap nasi goreng buatan ayahnya. Setelah selesai sarapan, iapun pamit kekantor. Ini masih pukul 7 pagi, tapi ia sudah mau berangkat kekantor. Ia ingin mengerjai putri pak Rama karena tadi malam membuat dirinya repot. Abian sampai dikantornya pukul 7 lewat 15 menit. Ia sudah melihat pak Karyo membersihkan area kantor.
" Selamat pagi pak." tegur pak Karyo.
" Pagi pak, gimana pak sudah sehat?" tanya Abian.
" Alhamdulillah sudah pak." Jawab pak Karyo.
Ia agak heran kenapa pak Abian datang sepagi ini. Tidak biasanya Abian datang sebelum jam 8 ke kantornya. Abian segera masuk ke ruangannya, lalu mengacak-acak ruangannya jadi berantakan. Setelah itu dia keluar lagi menuju teras kantor. Ia melihat pak Karyo yang sedang memberikan kaca area depan. 10 menit ia berdiri didepan kantor lalu Dita datang dengan tergopoh-gopoh.
" kamu terlambat." ucap Abian dengan tatapan tajam.
" loh mana ada terlambat pak, ini belum jam 8."
jawab Dita masih ngos-ngosan.
" kamu terlambat karena saya sudah datang duluan." ujar Abian kembali.
" Loh nggak ada perjanjian gitu pak." jawabnya sekali lagi.
" Kamu mau saya kasih hukuman yang berat, disini siapa yang bos?" tanya Abian.
" Ya. bapaklah, kecuali bapak menjadikan saya istri,baru saya yang jadi Bu bosnya disini." jawab Dita tersenyum.
" Karena mencoba merayu bos maka hukuman ditambah, ayo segera kamu rapikan ruangan saya." perintah nya dengan tegas.
" Dasar bos kulkas, suka- sukanya sendiri." gerutunya.
" Siapa yang bos Kulkas?" tanya Abian membalikkan badan.
" Sial kenapa dia mendengar." gumamnya dalam hati.
" Siapa?" tanya Abian kembali.
" Bukan pak, bapak salah dengar, saya haus ingin cari kulkas." Jawab Dita mencoba mengelak.
Lalu merekapun berjalan menuju ruangannya Abian. Dita begitu terkejut melihat ruangan yang berantakan seperti ini.
" Pak kenapa ruangan bapak berantakan seperti ini?" tanya Dita dengan lemas.
" Nggak usah banyak tanya, silahkan kamu bersihkan saja." perintah Abian.
Dita dengan wajah merenggut mulai membersihkan ruangan Abian.
" Jika wajahnya merengut maka poin nilai berkurang." ujar Abian.
'" Ini senyum loh pak." kata Dita tersenyum dipaksa.
Ditapun melanjutkan pekerjaannya dengan cepat. Meskipun Dita anak yang manja, tapi ia masih bisa jika hanya sekedar menyapu. Hanya saja tingkat kerapian dan kebersihannya ala kadarnya saja. Setelah hampir selesai, Ditapun berhenti lalu memandang Abian yang sedang sibuk dengan ponselnya.
" siapa yang dia kirimkan pesan, kenapa senyum - senyum begitu " gumam Dita dalam hatinya.
" Ngapain mandangin saya, cepat siapkan pekerjaanmu." ucap Abian yang sadar ia diperhatikan.
" pak boleh nggak saya pindah keruangan bapak ini, saya bergurunya ke bapak aja de." tanya Dita tanpa takut.
" Nggak bisa, kamu tetap didivisi keuangan, muak saya jika tiap jam melihat wajahmu." jawab Abian enteng
" Pak jangan salah pak, wajah saya ini biasanya ngangenin loh." senyum Dita ke arah Abian.
" Dah keluar sana, saya mau bekerja." Abian menarik tangan Dita.
" Aduh." pekik Dita tertahan dan lansung berusaha melepaskan tangan Abian.
" Kamu kenapa?" tanya Abian
" Nggak ada apa-apa pak." jawab Dita menjauhkan tangannya.
" Sini tangannya." Abian mendekati Dita lalu meraih tangannya Dita.
Ia terkejut melihat tangan Dita terkana luka bakar dan memerah karena terkelupas.
" Ini kena kopi kemaren?" tanyanya Abian dan hanya dijawab dengan anggukan.
" Yok ke dokter. " kata Abian lansung menarik tangan kirinya Dita.
Karyawan lain yang sudah datang melihat aneh ketika bosnya menarik Dit keluar dari ruangannya. Mereka mulai berbisik-bisik aneh melihat anak magang itu keluar dari ruangannya. Abian membawa Dita ketempat Galuh praktek.
" Ini hanya kena luka bakar, nanti setelah dikasih salep ,dia akan kering sendiri." ucap Galuh dengan wajah sedikit penasaran.
" Kasih Salep yang mahal, saya nggak mau tangan nya meninggalkan bekas." ujar Abian.
" Baik, pak Abian kita bisa ngomong keruangan saya." kata dokter Galuh.
Merekapun meninggalkan Dita diruang dinasnya Galuh, lalu mereka berjalan keruangan khusus Galuh.
" ada apa?" tanya Abian this the points.
" Kata nggak suka, kok bisa ketemu dia lagi, dimana?" tanya Galuh.
" Dia magang ditempat gua." jawab Abian datar.
" Wah kayaknya jodoh, dan perhatiannya luar biasa loh kepada karyawan magangnya." ucap Galuh tertawa lagi.
" Jika karena dia bukan anaknya Rama Arkarna, mana mungkin aku peduli." jawab Abian masih datar.
" Jadi dia anak Rama Arkarna, wah hebat loh jika bisa dapat anaknya keluarga Arkarna." Kata Galuh bersemangat.
" Aku tidak tertarik dengan kekayaannya, apalagi dia manja, mana bisa hidup susah." jawab Abian mulai muak dengan barang pembicaraan mereka.
" ya nggak maulah, gadis mana yang mau diajak susah." jawab Galuh dengan tertawa.
" Sudah diam sajalah, kembali sana bekerja, aku juga mau bekerja." Abianpun berdiri lalu meninggalkan ruangan khusus untuk dokter Galuh.
Galuh mengikuti langkah Bian menuju keruangan tadi. Setelah itu mereka meninggalkan rumah sakit. Ketika berada diperjalanan, Dita merasa familiar dengan jalan yang dilaluinya.
" Pak kita ini mau kemana?" tanya Dita memberanikan diri.
" Kita pulang kerumahmu lah, kamu istirahat dulu sampai sembuh." jawab Abian datar.
" Pak nggak usah pulang pak, saya maunya kerja aja deh, lagian saya lebih senang berada disekitaran bapak." jawab Dita sambil nyengir.
Tapi tidak direspon sama Abian .
" Pak please, jangan antar pulang ya, nanti papa malah bertanya, tadi aja saya sengaja loh pakai baju panjang biar nggak nampak." jawab Dita dengan jujur.
" Pokoknya kamu tetap harus istirahat dirumah, biar cepat sembuh." kata Abian masih dengan wajah datar.
" Dasar bos kulkas, papan talenan datar." gerutu Dita yang terdengar oleh Abian.
" Kamu manggil saya apalagi?" tanya Abian masih datar.
" nggak ada manggil bapak, ah bapak siang - siang gini ngehalu ah." jawab Dita mengelak.
Tanpa mereka sadari mereka telah sampai dirumah Dita. Dita masih tidak mau turun dari mobilnya Abian.
" Ayo turun." ajak Abian namun Dita tetap diam ditempat.
' please pak, saya kerja aja ya." mohon Dita.
" kamu nih lucu, orang senang libur kamu malah senang kerja." kata Abian.
" Nanti jika saya kangen bapak Abi gimana?" Dita mengedipkan matanya kearah Abian.
" jangan banyak alasan, ayo turun." ucap Abian.
" Saya mau libur, tapi dengan catatan bapak harus jenguk saya setiap hari, gimana?" tawarnya Dita.
" hey yang bos adalah saya, suka- suka saya." jawab Abian makin ketus.
" Kan saya calon Bu bos pak." jawab Dita kembali tanpa malu.
" mimpimu." jawab Abian
" Kau adalah lelakiku Abi dan selamanya akan tetap jadi lelakiku." ucap Dita lansung segera turun dari mobil Abian dan berlari masuk kerumahnya. Abian hanya terdiam mendengar ucapan gadis nakal karyawan magangnya itu.
meluncur mengejar cintamu😉