Menghadiri pesta ulang tahun teman sekolahnya,membuat seorang gadis bernama Renata harus kehilangan kesuciannya.
Seseorang sudah menjebaknya dan akibat ulah seseorang yang tidak bertanggung jawab,dia harus menjalani hidupnya,hidup yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon naya siswanto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
Sudah seminggu Delon pulang ke rumah orang tuanya,seminggu juga dia tidak memberi Renata kabar.
Ceklek
Pintu depan terbuka,Renata langsung berlari kesana.Dia mengira bahwa Delon yang membuka pintu.
" Mas Gino" kata Renata lirih saat mengetahui siapa yang datang.
" Kamu kenapa Re,kangen sama Delon ya?" tanya Gino.
" Bukan kangen Mas,aku hanya ingin kepastian" jawab Renata.
" Kepastian soal apa?" tanya Gino.
" Soal hubungan kami" jawab Renata lalu duduk di sofa.
" Hubungan yang mana lagi yang ingin kamu pastikan,kalian sudah sah menikah.Aku rasa itu bukti yang kuat bahwa Delon benar-benar mencintai kamu" tutur Gino.
" Aku tahu,Delon mau menikah dengan Sita mas.Aku sudah meminta berpisah,tapi dia menolaknya dengan alasan karena dia mencintaiku.Aku memang belum punya rasa terhadap Delon,tapi bukan berarti aku mau di madu" ujar Renata.
Gino terdiam,entah kata apa yang tepat untuk menanggapi perkataan Renata.
" Atau aku pergi saja ya Mas,aku tidak mau jadi penghalang kesuksesan Mas Delon?" tanya Renata.
" Jangan gila Re,Delon bisa murka" cegah Gino.
Huft...Renata menghela nafasnya yang terasa berat.
" Bersiaplah,mas akan membawamu jalan-jalan" titah Gino.
" Aku di rumah saja Mas" kata Renata.
" Tidak baik berlarut dalam kesedihan,nanti kamu bisa stres.Ayo cepetan,mas tunggu di mobil" kata Gino dan Renata pun langsung masuk ke kamarnya untuk bersiap-siap.
" Kita mau ke mana Mas?" tanya Renata.
" Bagaimana kalo kita belanja,trus kita makan siang" tawar Gino.
" Boleh deh,kebetulan stok bahan makanan di kulkas juga sudah habis" kata Renata.
Gino mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju ke sebuah pusat perbelanjaan terbesar dan terlengkap di kota itu.
" Mau makan dulu atau belanja dulu?" tanya Gino setelah mereka sampai di tempat tujuan.
" Makan dulu deh,baru setelah itu kita berbelanja" jawab Renata.
Gino mengajak Renata masuk ke sebuah food court yang ada di mall itu.Tanpa sengaja mereka bertemu dengan Delon yang sedang bersama Sita.
" Hai Gino,cewek barumu ya?" tanya Sita.
Wajah Delon menunjukkan ketidak sukaanya melihat Gino dan Renata jalan berdua.
" Saya adik sepupu Mas Gino yang datang dari kampung Nona,nama saya Renata" Renata yang menjawab pertanyaan Sita.
" Oh gitu,sepertinya kamu masih sangat muda.Mau melanjutkan sekolah di sini ya?" tanya Sita lagi.
" Enggak Non,saya sudah menikah dan datang ke sini untuk mencari suami saya yang hilang tanpa kabar" jawab Renata tanpa melirik sedikit pun pada Delon.
" Astaga,semuda ini sudah menikah.Aku kalah cepat" seru Sita.
" Sayang,lihatlah usia Renata jauh di bawah kita,tapi dia sudah menikah.Lalu,kita kapan?" tanya Sita pada Delon sambil melingkarkan tangannya dengan manja di lengan Delon.
" Ayo mas,bukannya kita mau belanja kebutuhan dapur.Nanti keburu sore lo" ajak Renata.
" Permisi" ucap Renata sambil menggandeng tangan Gino keluar dari sana.
Wajah Delon sudah merah karena menahan emosinya,kedua tangannya sudah mengepal kuat.
" Kasihan ya Renata,baru nikah udah di tinggal pergi.Kalo aku jadi Renata,daripada cari suami yang tidak bertanggung jawab mending cari yang baru" celoteh Sita,membuat Delon semakin emosi.
Delon menepiskan tangan Sita lalu beranjak dari duduknya.
" Loh mau kemana sayang,kita kan belum selesai makan?" tanya Sita.
" Aku mau balik ke kantor,kalo kamu masih mau makan ya makan saja" jawab Delon.
Sita meninggalkan beberapa lembar uang di meja itu lalu berlari kecil menyusul Delon.
...****************...
Renata sedang berkutat di dapur,dia sedang memasak untuk makan malam.Renata hanya memakai hot pant dan baju tanpa lengan yang sangat ketat hingga menggambarkan setiap lekuk tubuhnya.
Delon membuka pintu menggunakan kunci cadangan,dia langsung menuju ke dapur saat hidungnya mencium aroma masakan yang sangat lezat dan menggugah selera.
Grep
Delon memeluk Renata dari arah belakang.Dari bau tubuhnya,Renata tau kalo itu adalah Delon.
" Masih ingat jalan pulang mas,kirain udah lupa" sindir Renata.
" Maafkan Mas sayang,mas tidak bermaksud untuk melupakanmu" ucap Delon.
" Aku tidak meminta Mas untuk melupakanku mas,aku hanya minta mas untuk ceraikan aku.Mumpung aku masih muda dan kita belum terlanjur punya anak" tutur Renata sambil menatap Delon dengan tajam.
" Enggak! Sampai kapan pun mas tidak akan menceraikanmu.Tidak akan pernah" seru Delon.
" Kamu egois Mas,kamu bisa keluar,bersenang-senang.Sedangkan aku,terkurung di rumah ini.Sekedar pergi berbelanja pun aku harus dikawal oleh Mas Gino" keluh Renata.
" Aku masih punya hati mas,hati yang bisa merasakan sakit saat melihat perempuan yang digadang-gadang sebagai calon istrimu memelukmu dengan mesra dan kamu tidak menolaknya sama sekali.Kamu minta aku mengerti,apa yang tidak aku mengerti mas? katakan,apa lagi yang harus aku mengerti.Mas bilang hanya pulang sebentar untuk menyelesaikan masalah,tapi apa mas.Bahkan,apa tadi,aku mendengarnya memanggilmu sayang dan begitu juga sebaliknya.Hahaha...." Renata tertawa setelah puas meluapkan isi hatinya.
" Sekarang ajarkan caranya supaya aku bisa mengerti dengan apa yang kamu lakukan kepadaku Mas.Katakan,apa yang harus aku lakukan.Apa aku harus sepertimu,menggandeng pasangan lain dan bercinta,sayang-sayangan.Begitu? Ayo katakan,aku siap mendengarkan" tambah Renata.
Delon diam seribu bahasa,tidak tau harus bicara apa.Sungguh dia sudah membuat gadis segelnya terluka yang amat dalam.
" Aku tidak punya siapa-siapa lagi mas,tidak punya tempat mengadu saat aku sedih,aku tidak punya orang yang bisa memelukku saat aku menangis.Tapi,bukan berarti kamu bisa memperlakukanku dengan sesuka hatimu,mas" ujar Renata dalam isaknya.
Hiks....tangisan Renata yang begitu pilu menyeruak masuk ke telinga Delon hingga menjalar ke dalam hatinya dan menyisakan rasa sakit yang teramat pedih.
" Sayang,aku..."
" Tidak usah bicara lagi mas,aku tahu,sudah tahu dan cukup tahu.Sekarang lebih baik Mas pergi dari sini,aku tahu semua terjadi karena kesalahan dan kebodohanku.Pergilah mas" usir Renata halus tapi kemudian dia tertawa dengan keras.
" Hahaha..."
" Aku lupa kalo ini rumahmu mas,bagaimana bisa aku yang numpang ini mengusir pemilik rumah" ujar Renata yang langsung menuju kamarnya,meninggalkan Delon sendirian di dapur.
Renata mengemasi pakaiannya yang hanya beberapa helai saja dan memasukkannya ke dalam tas berukuran sedang miliknya.
" Sayang,kamu mau kemana?" Kenapa semua pakaianmu kamu masukkan ke dalam tasmu?" tanya Delon.
" Biarkan aku pergi Mas,aku memang tidak punya cinta tapi aku punya hati" jawab Renata sambil memakai baju yang terlihat sopan.
"Mas,aku bangga padamu.Kamu laki-laki yang baik,kamu sudah membuktikan tanggung jawabmu padaku.Jadilah laki-laki yang baik untuk seterusnya,jadilah anak yang berbakti pada kedua orang tuamu.Tanpa orang tua,kita tidak akan ada di dunia ini.Tanpa mereka,kamu tidak mungkin bisa bertemu dan bercinta denganku"
" Ini kartu milik Mas aku kembalikan,halalkan apa yang sudah aku pakai"
Renata membawa tasnya keluar dari kamar itu,saat berada di pintu Renata menghentikan langkahnya lalu menengadah agar air matanya tidak jatuh menetes.
" Semoga Tuhan memberkati pernikahan kalian,Mas" ucap Renata.
👏👏👏👏👏