DALAM TAHAP REVISI
Update setiap Sabtu dan Minggu!
(Sequel dari ISTRI KU MAHASISWIKU, sebelum baca cerita ini baca dulu sequelnya supaya nyambung bacanya)
Kisah dari Dea Ananda Putri, gadis yang miliki paras rupawan dan lengsung pipi di wajahnya membuat gadis ini semakin cantik dan manis.
Tapi siapa sangka kepindahan Dea ke ibu kota membuat dia bertemu dengan teman masa kecilnya yang merupakan cinta pertamanya.
"Nanti kalau kita sudah besal, aku mau nikah sama kamu, Dea. Seperti ayah dan bunda yang selalu belsama dan punya anak" ujar Elang kecil menatap Dea dengan senyuman yang mengembang.
"Iya, nanti kita bakal hidup bahagia deh" jawab Dea mengaitkan jari kelingkingnya dengan Kelingking Elang sebagai perjanjian.
Tapi itu semua seakan hanya menjadi angan-angan bagi Dea karna dirinya telah di jodohkan dengan Arga sahabat dari kakak tirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon windanor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cekcok
√.Cinta datang dari Allah SWT.Tapi kenapa dua pria bisa mencintai satu wanita yang sama?Bila pada akhirnya wanita itu memilih salah satu dari mereka berdua.Bukankah itu akan menyakiti salah satu pria 💔
Elang membawa Dea ke taman yang tidak jauh dari tempat kampus. Pria itu membeli dua es krim dan berjalan menghampiri Dea yang tengah duduk di kursi panjang menunggu kedatangannya.
"Ini buat kamu " ujar Elang memberikan satu cup es krim rasa coklat. Dea mengambil es krim pemberian Elang.
Elang duduk di sebelah Dea sambil memakan es krim rasa vanilla. Gadis itu juga memakan es krimnya.Pria itu tiba-tiba memiliki ide jail, dia mencolek ujung hidung Dea dengan es krim membuat gadis itu memekik kaget .
"El! Kamu jail banget !" decak Dea membersihkan ujung hidungnya.Sedangkan sang pelaku tertawat puas setelah mengerjai Dea. Dea tidak mau kalah, dia mencolek pipi Elang dengan es krim membuat pipi pria itu blepotan dengan es krim.
"Rasain kamu " ujar Dea tertawa agak kencang membuat Elang memperhatikan gadis tersebut. Sudut bibir pria itu terangkat membentuk sebuah senyuman, dia baru pertama kali melihat Dea tertawa lepas seperti itu.
Dea yang merasa di perhatikan menghentikan tawanya dan menatap kearah Elang dengan kening yang berkerut.
"Kenapa lihatin aku kaya gitu, muka aku blepotan ya " ujar Dea mengusap wajahnya dengan tangan.
"Kamu cantik " pujian itu lolos dari bibir Elang yang terus menatap Dea dengan intens. Dea yang mendengar itu memalingkan wajahnya, dia menutupi pipi yang pasti sudah merona karna pujian dari Elang, entah mengapa dia menjadi gugup dan hatinya tiba-tiba berbunga-bunga kala Elang memujinya tidak seperti saat Arga yang juga memuji dirinya tapi dia tidak sampai gugup atau tersipu malu-malu seperti ini.
"Kenapa pipinya merah" goda Elang yang masih bisa melihat pipi Dea yang memerah bak kepiting rebus. Dea berbalik dan duduk menghadap Elang dengan mengulum senyuman.
"Pipi aku tidak merah mungkin kamu salah lihat atau mungkin karna aku kepanasan makanya jadi merah pipi aku "ujar Dea beralasan. Elang menatap matahari yang memang sangat terik dan panas yang sangat menyengat.
" Besok kita mau ke mana lagi? "tanya Elang.Dea mengetuk-ngetuk dagunya tengah berpikir.
" Besok aku mau ketemu bunda kamu, boleh ? "tanya Dea.
" Tentu boleh , pasti bunda senang melihat kamu "ujar Elang mengusap pucuk kepala Dea yang tertutup hijab. Gadis itu tersenyum manis pada Elang.Hari ini merupakan hari paling membahagiakan bagi Dea karna seharian bersama Elang menghabiskan waktu.
*******
Dea terdiam ketika melihat Arga bersandar di sisi pintu rumahnya dengan mata yang terpejam. Elang mengantarkan Dea sampai depan gang karna gang yang sempit membuat mobil yang di kendaraai Elang tidak bisa masuk. Awalnya pria itu ingin mengantarkan Dea sampai depan kontrakkan gadis tersebut tapi Dea menolak, dia tidak mau Elang bertemu yang pasti tengah menunggu kedatangan dan itu memang benar.
" Kak Arga "panggil Dea menatap kearah Arga. Perlahan pria itu membuka matanya dan melihat Dea sudah berdiri di depannya.
"Kamu tadi kemana? Pergi dengan Elang , iya? " tanya Arga yang tiba-tiba langsungmelontarkan pertanyaan pada Dea.
"Kakak kenapa sih? Aku memang pergi dengan Elang karna dia sahabat aku jadi tidak ada salahnya aku pergi kemana saja dengan dia. Elang baik sama aku dan.. "ucapan Dea langsung di potong.
"Dan dia membawa kamu ke restoran ya" ujar Arga dengan tersenyum kecut.
"Kakak tau dari mana? " tanya Dea.
"Aku tidak sengaja melihat kamu dengan dia di restoran. Aku sadar diri Dea ,tidak bisa membelikan barang yang mahal untuk kamu atau mengajak makan di restoran. Karna aku hanya pria yang miskin dan tidak bergelimang harta seperti Elang, makanya kamu suka dengan dia " ujar Arga yang langsung mengatakan itu.
"Kakak kenapa ngomong kaya gitu?Aku tidak pernah memandang seseorang dari hartanya . Kak Arga ngomong kaya gitu sama saja mengatakan aku wanita yang haus akan harta . Aku tau kakak cemburu tapi jangan sangkut pautkan masalah ini dengan kekayaan atau harta. Dan kakak juga tidak berhak ikut campur dengan urusan pribadi aku dan jangan melarang aku untuk dekat dengan siapapun lagi . Aku capek di larang ini dan itu. Aku seperti di kekang dan di batasi interaksi sosial dengan orang-orang sekitar termasuk dengan pria lain. Aku tau maksud kakak baik tapi cara kakak itu yang menurut aku berlebihan" ujar Dea yang mengeluarkan segala unak-unaknya. Mata Dea memerah serta berair.
Hening! Tidak ada yang bersuara lagi. Arga terdiam setelah mendengar ucapan Dea.
"Tapi aku calon suami kamu, apa salah aku marah bila kamu jalan dengan pria lain " ujar Arga yang membuka suara.
"Lebih tepatnya calon suaminya yang tidak aku harapkan" ujar Dea dengan pandangan lurus kedepan.
Deg
Arga memegangi dadanya yang begitu sesak mendengar ucapan Dea. Tiba-tiba dia tidak bisa menghirup oksigen beberapa detik, rasa yang nyeri merambat seluruh hatinya. Betapa sakitnya orang yang di cintai mengatakan itu. Arga menundukkan pandangannya dengan tersenyum getir .
Dea juga terdiam sadar ucapannya yang begitu menyakiti Arga.
"Kak aku mi-"
"Aku pulang jaga diri kamu baik-baik " ujar Arga dengan wajah yang nampak memerah dengan mata yang berair. Dengan tubuh yang lesu dia menaiki sepeda motornya dan meninggalkan pekarangan rumah Dea.
"Maaf kak bila ucapan aku menyakiti kakak. Tapi jujur aku tidak mencintai kakak. Bila di paksakan kita untuk menikah itu akan menyakiti hati kita berdua. Aku hanya berusaha jujur dengan perasaan aku sendiri, aku ingin bersanding di pelaminan dengan pria yang aku cintai dan juga mencintai aku, yaitu Elang" lirih Dea dengan tangisan yang tidak bisa di bendung.
********
Elang menyandarkan tubuhnya di bahu ranjang sambil tersenyum tak jelas. Apalagi saat ini dia memutar lagu di ponselnya yang berjudul albi ya albi yang menggambarkan perasaannya saat ini. Elang mengambil ponselnya dan membuka galeri di ponsel tersebut,senyuman pria itu makin mengembang menatap foto di Dea di layar ponselnya yang dia foto dengan diam -diam agar tidak ketahuan sang empunya.
"Kamu cantik banget, Dea. Baru saja kita bertemu tapi hati aku sudah berdetak tak karuan apalagi bila aku setiap hari bertemu kamu. Tapi apa kamu akan marah bila tau aku suka sama kamu " ujar Elang dengan senyuman yang tiba-tiba luntur. Dia takut bila Dea tau bahwa dia menyukai gadis itu dan Dea akan menjauhinya.
"Biarlah dulu, nanti ada waktunya aku mengatakan isi hati aku. Tapi aneh, kenapa aku tiba-tiba langsung suka dengan Dea, padahal baru ketemu? " ujar Elang.
"Dosa tidak menjadikan foto Dea wallpaper ponsel aku " gumam Elang yang menjadikan foto Dea wallpaper ponselnya .
"Mungkin tidak dosa karna aku memandang dan menatap foto Dea tidak dengan syahwat atau sebagai bahan hayalan " ujar Elang tertawa sendiri.
kejam banget thor.
kalau mau baca karya yg lain jadi malas krn takut sad ending. kaya Dafa, masih membekas.