Jodohku Teman Masa Kecilku
Dea mengikat tali sepatunya dengan lesu dan tak bersemangat, dia mendongak menatap Arga yang setia berdiri di depannya dengan senyuman yang mengembang. Pria yang memiliki paras yang tampan dengan hidung mancung, tubuh tambun dan tatapan mata yang tajam membuat wanita manapun yang melihatnya akan jatuh hati tapi itu tidak berlaku bagi Dea yang tidak sama sekali terpesona dengan ketampanan teman masa kecilnya itu.
"Kakak seharusnya tidak usah jemput aku! Aku bisa sendiri pergi ke kampus " coleteh Dea dengan muka cemberut. Sedangkan pria itu hanya menanggapinya dengan senyuman.
"Kamu baru tinggal di Jakarta beberapa hari, takutnya nanti kamu nyasar apalagi kamu tidak hapal jalan menuju kampus " ujar Arga memberikan helm pada Dea.
Dea terpaksa kuliah di jakarta karna paksaan dari ayahnya dengan alasan universitas di jakarta sangat bagus dan cukup terkenal . Padahal dia tahu ayahnya berencana menjodohkan dia dengan Arga yang merupakan seorang dosen di kampus tempat dia kuliah. Gadis itu memasang helmnya dan duduk di jok belakang sepeda motor Beat. Dea menyisakan jarak agar tidak duduk mepet dengan Arga yang sudah menyalahkan mesin sepeda motornya.
"Pegangan di pinggang aku , Dea. Nanti kamu jatuh " tegur Arga menatap Dea dari kaca spion motornya. Dengan terpaksa gadis itu berpegangan pada baju kemeja Arga tanpa harus memeluk pinggang pria tersebut.
Arga menjalankan motornya dengan kecepatan rata-rata. Dea menatap bangunan yang dia lewati di sepanjang perjalanan sambil menikmati hembusan angin yang menerpa wajahnya dan membuat hijab yang dia pakai berkibar-kibar karna terpaan angin. Arga tersenyum tipis melihat dari kaca spion ,gadis yang sudah berhasil membuat jantungnya berdegub kencang saat berdekatan dengan Dea.
Pria itu menghentikan sepeda motornya ketika lampu merah menyala. Dea menatap pengendara lain yang juga berhenti saat lampu merah. Tatapan mata Dea jatuh pada pria yang memakai motor sport yang berada di barisan belakang sepeda motornya. Tapi yang menjadi perhatian Dea adalah gelang yang di pakai pria tersebut yang sama dengan gelang miliknya.
"Kenapa gelangnya seperti gelang yang aku pernah kasih ke Elang, apa itu Elang? " gumam Dea yang fokus menatap pergelangan tangan pria tersebut.
"Kenapa mbak? " tanya pria tersebut membuka kaca helmnya karna merasa gadis yang ada di depannya ini terus memperhatikan dirinya. Dea terperanjat kaget ketika ketahuan memperhatikan pria yang tidak dia kenal. Gadis itu langsung menutup kaca helmnya dan menatap lurus ke depan tapi ekor matanya melirik pria tersebut yang tersenyum kearah dirinya. Entah menertawakan dirinya yang ketahuan memperhatikan dia atau hanya sekedar tersenyum. Tapi senyuman pria tersenyum seakan menjangkit membuat Dea ikut tersenyum di balik kaca helmnya.
Arga menjalankan motornya dengan kecepatan di atas rata-rata membuat Dea refleks memeluk pinggang Arga. Pria itu tersenyum sumringah ketika gadis itu memeluk pinggangnya.
"Kak jangan kencang-kencang aku takut! " teriak Dea di dekat telinga Arga. Sedangkan pria tersebut terus melajukan motornya, dia sangat suka melihat wajah ketakutan Dea yang menurutnya sangat lucu.
Elang memperhatikan motor yang ada di depannya yang melaju sangat kencang. Dia menggelengkan kepalanya dengan tersenyum tipis .Masih terbayang ekpresi wajah gadis tersebut yang kaget saat ketahuan memperhatikan dirinya.
*******
Arga memberhentikan sepeda motornya di parkiran motor berbarengan dengan Elang yang juga baru sampai di parkiran. Dea terus memperhatikan pria yang ada di lampu merah tadi. Dia baru tahu ternyata pria ini juga kuliah di kampus yang sama dengan dirinya.
"Dea turun dari motor " titah Arga membuat Dea refleks langsung turun dari motor tapi baju gamis gadis itu menyangkut di rantai motor membuat ia hampir terjungkal tapi dengan sigap Elang menangkap tubuh mungil Dea.
"Kamu tak apa? " tanya Elang memperhatikan wajah Dea yang tertutup masker itu menatap dirinya membulatkan matanya.
"Tidak-" ucapan Dea langsung terpotong ketika Arga langsung mendorong tubuh Elang agar menjauh darinya.
"Kamu kenapa sampai mau jatuh, sayang " ujar Arga menarik gamis Dea yang mengangkut di rantai motor. Dea membelalakan matanya mendengar panggilan sayang dari Arga. Gadis itu menggelengkan kepala kearah Elang seakan mengatakan apa yang di katakan Arga tidak lah benar.
Sedangkan Elang memilih pergi dari tempat itu. Dea memicingkan matanya menatap pada Arga sedangkan pria itu menampilkan wajah biasa saja tidak terpengaruh dengan tatapan tajam gadis tersebut. Arga cemburu ketika ada laki-laki lain berani menyentuh yang merupakan miliknya.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
Alriani Hespiapi
Mampir thor awal yang bagus
2022-07-19
0
🤩😘wiexelsvan😘🤩
mampir absen ya thorrr 🤗👍👍
2022-03-17
1
Astirai
aku mampir ya thor, awal yg menarik
baca jg cinta untuk ara ya.....😘
2021-12-04
2