❌Warning! Di larang Spam Promo disini, pliss masih novel baru, silahkan promo di Novel yang sudah End. ❌
Menceritakan tentang kehidupan Arya dan Jenar setelah memiliki baby twin J. Dimana rumah tangga mereka akan di uji.
Penasaran gak sih? Penasaran dong. Kuy simak dan ikuti perjalanan mereka, jangan lupa tekan Love yaa 🥳🥳🥳🥰🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertengkar
"Kenapa kau mendiamkan ku hem?" Tanya Arya dengan wajah datar.
Jenar tidak menjawab, ia hanya mampu menggelengkan kepala nya.
"Apa aku bikin kesalahan? Katakan dimana kesalahan ku?" tanya arya lagi, namun Jenar masih diam.
"Atau kau mulai jenuh dengan ku hah, kau mau mencari laki laki lain di luar sana iya!" bentak Arya yang sudah tidak bisa melihat Jenar mendiamkan nya.
Deg!
Jenar langsung menatap tajam ke arah Arya. Bagaimana bisa Arya berpikiran seperti itu bila nyatanya dirinya lah yang ingin mencari wanita di luar, yakni mantan kekasihnya.
"Jawab aku Je!" teriak Arya lagi.
Jenar tak kuasa lagi menahan air matanya.
Dia mulai terisak namun masih berusaha menampilkan wajah datar meskipun air mata sudah membasahi wajah nya.
Hati Arya sangat sakit melihat Jenar menangis seperti itu namun kini hatinya sedang di landa amarah serta kebingungan.
"A--ku." Ucap Jenar tertahan di tenggorokan, ia tidak bisa melanjutkan ucapan nya.
"Aku apa? Aku apa je!" Ucap Arya lagi dengan nada yang masih meninggi.
"Sejak kau bertemu dengan Fahmi di acara pernikahan Dimas kemarin kau berubah dengan ku. Apa kau memiliki rasa dengan nya? Orang yang kau sebut sebut kakak mu itu? Bahkan saat aku pulang kerja kau lebih memilih pergi dan bercanda tawa dengan nya. Come on Je. Apa kau sudah tidak menganggap aku suami mu lagi Hah!" Bentak Arya lagi, Jenar merasa sakit di kepala dan sesak luar biasa di dada nya.
"Tidak bisa kah kau berkata pelan Mas?" tanya Jenar lirih sambil memejamkan matanya.
"Aaarrkkkkhhhh." Arya berteriak sembari membanting semua barang yang ada di kamar nya.
"Kenapa kau marah padaku mas? Kenapa kau marah karena kesalahan yang kau buat sendiri. Mengapa kau lampiaskan kemarahan mu padahal, padahal sudah jelas masalah ada di diri kamu sendiri hiks hiks." Ucap Jenar dengan suara pelan bahkan nyaris tak terdengar.
"Mas mengepak baju ke koper mau kemana? Mau ke luar negri untuk menemui nya? Untuk melihat keadaan nya dan membantu nya?" Tanya Jenar lagi tanpa menatap Arya.
Deg!
Kini jantung Arya seolah berhenti saat mendengar penuturan Jenar. Arya terdiam di tempat nya dan melihat ke arah Jenar yang sesekali menghapus air matanya.
Jenar kembali menarik napas nya panjang lalu mulai beranjak dari tempat tidur, ia mengambil baju baju Arya yang berserakan di lantai, sambil sesekali berhenti untuk menahan rasa pusing nya.
"Kapan kamu mau pergi? Biar aku bantu beberes." Ucap Jenar datar.
"Baju ini kotor, Aku akan ambil yang baru di lemari. Kamu mau pergi berapa lama?" Tanya Jenar namun Arya masih diam mengamati Jenar yang sedang berpura pura tegar.
Arya mengikuti Jenar yang berjalan menuju walk in closed nya dan mulai mengambil beberapa pakaian nya.
Hati Arya ikut sakit saat melihat Jenar menghapus air mata nya sambil sesekali menarik napas panjang. Arya Ingin sekali memeluknya namun entah mengapa ego nya kembali menguasai dirinya.
"Apakah kamu juga akan membawa kaos? Atau jaket? Atau hanya keme--" Jenar menghentikan aktifitas nya dan ucapan nya kala ia merasakan seluruh isi ruangan kembali berputar.
"Ehem." Jenar berdehem untuk menutupi rasa sakit nya. "Apakah kamu juga perlu membawa sabun? Oh atau kamu bisa beli di sana nanti." Ucap Jenar lagi yang tidak pernah mendapatkan jawaban dari Arya.
"Salam buat dia kalau kamu sudah sampai di sana. Gak usah pikirkan anak anak. Anak anak sudah ada aku, dan Mama sama Papa." Ucap Jenar lagi.
"Kamu selesaikan urusan kamu yang belum selesai. Ini sudah selesai, apa perlu aku antar ke bandara juga?" Tanya Jenar.
"Kenapa diam? kamu ingin aku berbicara kan? Sekarang aku sudah bicara kenapa malah jadi kamu yang diam?" Tanya Jenar setelah selesai membereskan pakaian Arya ke koper.
"Aku akan mandi dulu, nanti kalau sekiranya kamu sudah mau pergi dan aku belum selesai mandi, tidak perlu menunggu ku, pergilah." Ucap Jenar sekuat mungkin lalu ia berjalan menuju kamar mandi.
𝚒𝚝𝚞 𝚊𝚠𝚊𝚕𝚗𝚢𝚊 𝚐𝚒𝚖𝚊𝚗𝚊 𝚔𝚘𝚔 𝚋𝚎𝚕𝚕𝚊 𝚍𝚒 𝚙𝚊𝚔𝚜𝚊 𝚖𝚗𝚒𝚔𝚊𝚑 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚛𝚘𝚋𝚎𝚛𝚝