Brian Kurnia adalah laki laki dari keluarga miskin yang sedang mengambil kuliah disalah satu universitas kedokteran di kota jasin. Karena kebutuhan mendesak untuk membayar pengobatan ibunya, dia nekat melakukan rekaya kecelakaan dijalan raya. Namun naasnya dia bertemu pengendara yang salah, alih alih menginjak rem pengendara itu malah menginjak gas dalam dalam sambil menutup mata dengan kedua tangannya. dengan perasaan menyesal Brian tertabrak mobil tersebut dengan kencang. Setelah Brian ditabrak, dia tidak sadarkan diri dan dalam alam bawah sadarnya dia mendapatkan sebuah warisan jurus medis kuno. Setelah mendapatkan warisan itu dia mengetahui segala hal mengenai semua jenis ilmu pengobatan dan jurus bela diri yang luar biasa dan berhasil membuat banyak wanita suka kepada nya. Dalam perjalanannya Brian berhasil membuat namanya menjadi dikenal diseluruh dunia dengan kemampuan pengobatan dan ilmu beladirinya yang hebat. sampai suatu ketika terjadi invasi dari alam lain
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RivaniRian21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6. Mengapa Harus Mengasihimu?
"Jangan, tolong jangan! Ada orang tuaku dan anakku di keluargaku, kalau membawaku ke kantor polisi maka habislah aku."
Henson benar benar panik, dia berlutut dan memohon, "Pak Yoshua, Dokter Hayden, Brian, kasihanilah aku."
Yoshua dan Hayden memandang Brian bersamaa sama, terlihat jelas mereka memintanya untuk memutuskan permasalahan ini.
Menghadapi Henson yang menangis dengan berlinang ari mata, tidak ada belas kasihan di mata Brian.
Teringat kembali dirinya yang akan mempertaruhkan nyawanya untuk mengakali kecelakaan rekayasa hanya demi mendapatkan biaya pengobatan untuk ibunya, dia pun tidak bisa menahan amarah.
"Mengasihanimu? Pernahkah kamu mengasihani pasien yang tidak berdaya dan keluarganya?"
"Kamu tahu bagaimana mereka mendapatkan uangnya? Semuanya adalah hasil jerih payah dari menjual rumah dan tanah mereka, yang digunakan untuk menyelamatkan nyawa keluarga mereka."
"Pada akhirnya dirampok oleh kamu yang membuat daftar pengobatan secara acak yang sepuluh kali lebih keji dari pada perampok? Kenapa aku hasus kasihan padamu?"
"Aku...."
Henson teridiam dan merosot ke lantai tan berdaya.
Melihat sikap Brian, Yoshua berkata dengan dingin, "Pegilah ke kantor polisi dan serahkan dirimu sendiri, mungkin mereka masih bisa memberimu hukuman yang lebih ringan."
Hayden melambaikan tangannya, memanggil dua satpam yang sedang berjaga untuk menyeret Henson keluar, lalu berkata dengan nada meminta maaf pada Brian, "Brian, maafkan aku, aku tidak menyangka ada hama seperti itu di dalam rumah sakit kami."
"Untuk menyampaikan permintaan maaf kami, biaya pengobatan ibumu gratis, selain itu rumah sakit juga akan memberikan 60 juta lagi sebagai tanda tanda terima kasih atas bantuanmu kali ini."
Brian mengangguk, sikap rumah sakit sangat tulus, dia tidak mengatakan apa apa lagi.
Yoshua berkata, "Brian, dimana kamu menimba ilmu? Bagaiman bisa memiliki keterampilan medis yang begitu luar biasa?"
Brian berkata, "Aku belum lulus, aku masih berstatus mahasiswa tahun ketiga di Universitas Kedonteran Jasin, aku belajar pengobatan Tiongkok dari guruku."
Yoshua bertanya, "Bolehkah aku bertanya master pengobatan Tiongkok yang mana gurumu?"
Nama Guruku Yonto, dia adalah seorang master tersembunyi, tidak banyak orang yang mengetahui nama Beliau."
"Oh!"
Yoshua tidak berbicara lagi, dia telah berada di industri kesehatan selama bertahun tahun, dia belum pernah mendengar tentang seorang dokter terkenal bernama Yonto.
Hayde berkata, "Brian, apakah kamu tertarik untuk menjadi dokter di rumah sakit kami? Selama kamu bersedia, aku kan segera mengangkatmu sebagai Kepala Dokter untuk menggantikan posisi Henson."
Rumah Sakit TCM Jasin adalah salah satu rumah sakit terbaik di kota Jasin, tidak begitu memungkinkan bagi lulusan bagi perguruan tinggi kedokteran biasa untuk mendapatkan pekerjaan di sini. Hayden langsung memberikan jabatan kepala dokter, yang menunjukkan bahwa dia sangat menghargai keterampilan medis Brian.
Yoshua tersenyum dan berkata, "Dokter Hayden, kamu sangat menghargai orang pintar."
Hayden berkata, "Keterampilan medis Brian sangat luar biasa, bahkan aku merasa bersalah padanya dengan memberikan jabatan sebagai Kepala Dokter, tapi aku hanya memiliki otoritas sebesar ini."
Menurut mereka berdua, pemuda di depan mereka ini pasti akan menerima penawaran yang begitu murah hati ini, tetapi Brian menggelengkan kepalanya dan berkata, "Dokter Hayden, aku menghargai kebaikanmu."
"Hanya saja rumah sakitmu adalah rumah sakit Barat sedangkan aku belajar pengobatan Tiongkok, sangat tidak cocok begiku untuk datang kesini."
Hayden berkata, "Tidak masalah, selama Brian mau datang, aku bisa mendirikan klinik pengobatan Tiongkok yang terpisah untukmu."
Dia sangat menyukai keterampilan medis Brian. Dengan keahlian akupuntur seperti itu, kelak jika rumah sakit menghadapi penyakit yang tidak dapat disembuhkan seperti hari ini, maka dapat segera diatasi.
Brian menggeleng kepalanya lagi, "Dokter Hayden, aku benar benar tidak cocok untuk bekerja di sini."
Apa yang ingin dia lakukan adalah mempromosikan pengobatan Tiongkok. Rumah Sakit memiliki terlalu banyak peraturan, yang tidak cocok untuk pengembangan pribadi. Sebaliknya, ia lebih suka membuka klikik pengobatan Tiongkok sendiri.
Kekecewaan mendalam melintas di mata Hayden, "Baiklah, sobat. Kalau kamu berpikir demikian, kalau kamu berubah pikiran, aku akan menyambutmu kapan saja."
Hayden menelpon Kepala Dokter di kantor rumah sakit untuk membebaskan semua tagihan medis Gina serta memberikan uang 60 juta sebagai tanda terima kasih.
Brian menerima uang itu lalu meninggalkan Rumah Sakit TCM Jasin.
Saat ini sudah lewat jam sembilan malam, dia pertama tama menelpon Gina untuk melaporkan bahwa dia baik baik saja, kemudian menelpon pecarnya, Lancy Tarigan.
Nada elektronik terdengar dari ponselnya, 'Maaf nomor yang Anda tuju sedang tidak tidak aktif.'
Brian menghela napas, Lancy telah menghilang sejak liburan, tidak bisa dihubungi, dia juga tidak tahu apa yang sedang terjadi padanya.
Meskipun sekarang liburan musim panas, luas toko roti kecil yang disewa ibunya hanya belasan meter persegi, sangat tidak nyaman baginya untuk pulang, sehingga dia tinggal di sekolah akhir akhir ini.
Kembali ke asrama, dia adalah satu satunya yang tinggal di sini, semua orang sudah pulang.
Setelah cuci muka dan menggosok gigi, dia duduk bersila di tempat tidur dan mulau berlatih Sutra Hati Universal yang diwariskan oleh Akademi Pengobatan Kuno.
Menurut catatan Akademi Pengobatan Kuno, Sutra Hati Universal diwariksan oleh Shen Nong, pencetus ilmu pengobatan.
Setelah mulai berlatih, dia merasakan gumpalan reiki yang hangat menjalar dari diafragmanya dan bergerak di tubuhnya sesuai dengan jalur meridian jantung.
Seiring waktu, gumpalan reiki ini menjadi semakin kuat dan tubuh menjadi semakin nyaman.
Pada saat ini, hatinya penuh dengan kegembiraan, setelah latihan semalam, Sutra Hati Universal telah mencapai tingkat sembilan dari periode pemurian reiki, hanya satu langkah lagi untuk membangun fondasi.
Hal yang paling mengejutkannya adalah setelah mencapai tingkat sembilan, dia memiliki kesadaran spiritual, bahkan dengan memejamkan mata pun dia bisa melihat segala sesuatu dalam radius dua meter.
Selain itu, kesadaran spiritualnya memiliki fungsi tembus pandang, tidak hanya tidak terhalangi oleh dinding, bahkan juga dapat melihat tembus tubuh manusia. Pada saat ini, meridian, tulang dan aliran darah terlihat sangat jelas olehnya.
Dia tahu bahwa alasan mengapa kultivasinya meningkat begitu cepat karena energi spiritual yang dihasilkan oleh liontin giok kuno.
Akan tetapi, sekarang dunia ini kekurangan energi spiritual, akan sulit baginya untuk maju lagi di masa depan. Untungnya, ia telah memperoleh warisan dari Akademi Pengobatan Kuno, yang dapat membantu dirinya meningkatkan kultivasinya dengan memurnikan pil.
Brian bangun dari tempat tidur, cuci muka dan menggosok gigi sebentar, sarapan dan berjalan keluar pintu sekolah dengan tubuh segar, bersiap untuk mencari apotek untuk membeli bahan obat untuk pemurnian pil fondasi dasar.
Ada gedung perkantoran 20 lantai tidak jauh dari Universitas Kedokteran Jasin, yang didekorasi dengan mewah dan elegan, gedung tersebut merupakan markas besar Grup Kasadi.
Grup Kasadi adalah perusahaan ternama di Kota Jasin yang sangat kuat, terdapat sebuah alun alun kecil berukuran ratusan meter persegi di depan gedung perkantoran itu.
Ketika Brian lewat, banyak orang berkumpul di alun alun menonton sesuatu.
Dia meliriknya, terlihat Porsche 911 merah diparkir di tengah alun alun. Di depan Porsche ada pola dua tanda hati bertaut yang disusun dari 999 bunga mawar.
Seorang pria muda berusia dua puluhan yang mengenakan setelah jas dan rambutnya tertata rapi sedang berdiri di depan mobil, dia memegang seikat mawar biru cerah di tangannya, tampak seperti sedang menunggu untuk menyatakan cintanya kepada seseorang.
Pria muda itu cukup tampan, tetapi Brian dengan melihat sekilas pun tahu bahwa pria ini pucat, kurang vitalitas, tipikal pemuasan nafsu yang berlebihan, tubuhnya benar benar dirusak oleh seks dan arak.
Pada saat ini, aroma yang harum dan lembut menyebar.
Brian buru buru menoleh, itu adalah seorang wanita yang mengenakan setelan baju kerja, sepertinya dia juga tertarik oleh anak anak muda di alun alun, keduanya bertabrakan begitu saja.
Untungnya, mereka berdua tidak berjalan cepat, wanita itu mundur dua langkah dan menstabilkan tubuhnya.
"Maaf."
"Maaf."
Keduanya tahu bahwa mereka tidak memperhatikan jalan dan saling meminta maaf secara bersamaan.
Kemudian mereka berseru bersama, "Hah, kamu?"
Geser untuk lanj