NovelToon NovelToon
Cermin Yang Retak : Pembalasan Dendam

Cermin Yang Retak : Pembalasan Dendam

Status: tamat
Genre:Identitas Tersembunyi / Balas Dendam / Konflik etika / Tamat
Popularitas:17.5k
Nilai: 5
Nama Author: Heryy Heryy

Cerita ini berpusat pada perjalanan Anita, seorang wanita yang dikhianati, dan bahkan dibunuh secara semu oleh suaminya Hendric dan sahabatnya Reina-semua karena hasrat akan harta dan kekayaan. Malam yang mengubah segalanya terjadi di Jakarta, ketika Anita menyaksikan perselingkuhan keduanya dan mendengar rencana mereka untuk mengorbankannya. Dalam kepanikan, dia melarikan diri tapi terjebak di tepi tebing, kemudian dilemparkan ke lautan. Namun, takdir mempertemukannya kembali.

ima tahun kemudian, dia muncul sebagai Natasya, kuat dan penuh tekad untuk membalas dendam dan membongkar kebenaran. Di tengah semua itu, ada Ryujin-seseorang yang mencintainya dengan tulus dan selalu ada di sisinya, menjadi pijakan emosional dan kekuatan dalam perjuangannya menuju keadilan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Heryy Heryy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

6. Tebing Yang Menyimpan Rahasia

Acara peluncuran busana terbaru BNF sukses melampaui harapan. Semua media mencantumkan nama Natasya dan BNF di halaman utama, investor berlomba-lomba menawarkan kerja sama, dan penjualan busana baru melonjak hingga 300% dalam seminggu. Bagi perusahaan, ini adalah kemenangan besar — namun bagi Natasya, ini lebih dari itu. Selama acara itu, dia berhasil bertemu dengan semua orang penting di dunia bisnis dan fashion Indonesia, termasuk para pemegang saham BNF yang dulu kenal ayahnya dan Anita. Dia menyusun hubungan dengan mereka dengan cermat, berbicara tentang visi dia untuk perusahaan, dan secara perlahan meraih kepercayaan mereka. Setiap senyum, setiap tekan tangan, setiap kata yang dia ucapkan — semuanya adalah langkah untuk merebut kembali perusahaan milik ayahnya yang telah dicuri Hendric setelah dia "meninggal".

Setelah acara itu, Natasya kembali ke apartemennya yang sunyi. Di meja kerja, ia membuka buku catatan hitam yang telah dia gunakan selama dua tahun. Di dalamnya, tercatat langkah-langkah yang harus ia lakukan, nama-nama orang yang terlibat dengan Hendric dan Reina, dan semua rahasia yang ia kumpulkan. Selama dua tahun, ia telah mengamati setiap gerakan mereka — siapa yang mereka temui, apa yang mereka bicarakan, bahkan bagaimana mereka menghabiskan uang. Dia tahu bahwa Hendric memiliki beberapa rekan bisnis yang curang, yang membantu dia mencuri harta Anita dan mengelabui otoritas. Dia juga tahu bahwa Reina memiliki rahasia tersendiri — rahasia yang bisa merusak nama baiknya sepenuhnya. "Saya akan menyingkirkan mereka satu per satu," bisiknya, menatap daftar nama di buku catatan. "Setiap orang yang telah mengkhianati saya dan ayah saya akan membayar harganya. Tidak satu pun akan lolos."

Hari Minggu tiba dengan suasana yang tenang. Langit cerah, angin sepoi-sepoi, dan kota Jakarta terasa lebih tenang dari biasanya. Natasya bangun lebih awal, mengenakan baju kasual — kemeja putih dan celana jeans — dan sepatu sepatu kets. Dia tidak tahu mengapa, tapi hatinya merasa tertarik ke satu tempat: tebing tempat Hendric dan Reina melemparkannya ke lautan lima tahun yang lalu. Tempat yang hampir menjadi akhir hidupnya, tempat yang membuatnya harus mengubah semua yang ada untuk membalas dendam. Dia mengambil mobilnya, melaju ke jalan yang menuju pantai, dan akhirnya tiba di tempat yang dia cari.

Tebing itu masih sama seperti dulu: curam, luas, dengan pemandangan lautan yang tak berujung. Angin kencang menyentuh rambutnya, dan suara ombak yang memukul tebing terdengar keras. Natasya berdiri di tepi tebing, menatap lautan yang gelap dan ganas. Dia merasakan ingatan masa lalu kembali — rasa sakit, rasa takut, rasa khianat yang membuatnya ingin menyerah. Tapi dia juga merasakan kekuatan yang ada di dalam dirinya — kekuatan yang membuatnya bisa selamat, kekuatan yang membuatnya bisa bangkit dan bersiap membalas dendam. "Ini tempat di mana saya mati sebagai Anita," bisiknya. "Dan ini tempat di mana saya lahir kembali sebagai Natasya."

Dari kejauhan, ia melihat seorang laki-laki berdiri di tepi tebing. Pria itu mengenakan jas hitam, membawa bunga mawar putih di tangan. Dia berdiri tenang, seolah-olah sedang memikirkan sesuatu yang mendalam. Natasya merasa penasaran — siapa orang itu yang datang ke tempat terpencil ini pada hari Minggu? Dia berjalan perlahan mendekatinya, tanpa membuat suara. Saat dia semakin dekat, ia melihat wajahnya — dan terkejut. Itu adalah Hans Ryujin, direktur Grup HANS yang dia temui di acara peluncuran.

Hans Ryujin tidak menyadari kehadiran Natasya. Dia mengangkat bunga mawar putihnya, menatap lautan, dan kemudian melemparkannya ke dalam air. Bunga itu terbang melalui udara, sebelum akhirnya tenggelam di antara ombak. Pria itu menutup mata, mendoakan dengan hatinya, dan tanpa sadar, air mata menetes dari sudut matanya. Dia terlihat sangat sedih, seolah-olah hari ini adalah hari yang sangat penting bagi dia.

Saat ia berbalik hendak pergi, ia melihat Natasya yang berdiri di belakangnya. Ia terkejut, lalu tersenyum dengan lembut. "Oh, Natasya? Apa yang kamu lakukan di sini?" tanyanya, mengeringkan air matanya dengan cepat.

Natasya juga tersenyum. "Saya juga mau bertanya pada tuan — apa yang tuan lakukan di tepi tebing ini?"

Hans Ryujin mengangguk, lalu berjalan mendekati tepi tebing lagi. Natasya mengikutinya, dan mereka berdiri berdampingan, menatap lautan yang luas. Udara sejuk menyentuh wajah mereka, dan suasana menjadi tenang dan damai. Akhirnya, Hans Ryujin membuka mulut. "Hari ini... hari ini adalah hari peringatan kematiannya," katanya dengan suara yang lembut dan penuh kesedihan.

Natasya merasa hatiinya berdebar kencang. "Apa maksud tuan?" tanyanya, suara yang sedikit gemetar.

"Dia adalah orang yang sangat baik," jawab Hans Ryujin, mata masih menatap lautan. "Aku tidak percaya ia sudah tiada. Dia adalah orang yang paling cerdas dan baik hati yang pernah aku kenal. Dia selalu membantu orang lain, bahkan ketika dia sendiri sedang kesusahan." Ia berhenti sejenak, menahan nafas. "Dia adalah Anita — Anita, istri dari CEO BNF yang mendiang."

Kata-kata itu membuat Natasya merasa tertekan. Air mata mulai berkaca-kaca di matanya, tapi dia menahannya. "Saya... saya turut prihatin," katanya dengan suara yang lembut.

Hans Ryujin mengangguk. "Andai saja jika ia sedikit berani dulu, mungkin dirinya masih ada di dunia ini," bisiknya. "Atau andai saja aku sedikit berani untuk memberitahunya apa yang aku rasakan padanya. Mungkin segalanya akan berbeda."

Natasya melihatnya dengan mata yang penuh perhatian. "Mungkin itu adalah takdirnya," katanya dengan suara yang lembut. "Kita tidak bisa mengubah takdir, tuan. Kita hanya bisa menerimanya dengan ikhlas dan lapang dada."

Hans Ryujin berbalik, melihat Natasya dengan mata yang penuh keheranan. "Apa yang kamu lakukan di tempat ini, Natasya?" tanyanya. "Tempat ini sangat terpencil. Tidak banyak orang yang tahu tentangnya."

Natasya terdiam sejenak, memikirkan jawaban yang tepat. "Aku hanya ingin kesini — entah apa alasan nya, tapi aku merasa bahwa tempat ini mungkin terlalu berkesan bagiku," jawabnya. "Seolah-olah aku pernah berada di sini sebelumnya, meskipun aku tahu aku tidak pernah ke sini sebelumnya."

Hans Ryujin tersenyum dengan lembut. "Mungkin itu karena kamu membuat desain yang sama dengan Anita," katanya. "Dia suka tempat ini. Dia sering bilang bahwa tempat ini membuatnya merasa damai, seolah-olah semua masalahnya hilang."

Natasya merasa hatinya terasa hangat. Dia tidak bisa membayangkan bahwa Hans Ryujin masih mengenangnya, masih merindukannya setelah lima tahun. "Siapa yang tuan maksud, tuan? Orang yang selalu ada di hatinya?" tanyanya, penasaran untuk mendengar jawabannya.

Hans Ryujin tersenyum, mata penuh kesedihan dan cinta. "Hanya seseorang," jawabnya. "Seseorang yang selalu ada dalam hatinya, yang selalu ia pikirkan setiap hari. Aku hanya ingin ia tenang di alam sana, tidak ada kesedihan dan penderitaan lagi."

Mereka berdiri di sana seharian, berbicara tentang banyak hal — tentang kehidupan, tentang cinta, tentang kesedihan yang tidak pernah hilang. Hans Ryujin menceritakan tentang masa lalu dia dengan Anita: bagaimana mereka bertemu di acara bisnis, bagaimana Anita selalu membantu dia ketika dia kesulitan, dan bagaimana dia telah mencintainya sejak pertama kali melihatnya. Tapi dia terlalu takut untuk memberitahunya, karena Anita sudah menikahi Hendric. Natasya mendengarkan dengan hati yang terbuka, merasakan cinta yang tulus dari Hans Ryujin — cinta yang dia tidak pernah dapat dari Hendric. Mereka berdiri bersama sampai matahari terbenam, melihat langit berubah warna dari oranye menjadi merah, lalu menjadi hitam. Saat matahari menghilang di balik cakrawala, mereka merasa bahwa semua masalah mereka hilang, setidaknya untuk sejenak.

Malam itu, Natasya pulang ke apartemennya. Tubuhnya lelah, tapi hatinya penuh dengan emosi. Dia selalu teringat perkataan Hans Ryujin — tentang cinta yang dia rasakan padanya, tentang harapan yang dia miliki, tentang kesedihan yang dia alami setelah dia "meninggal". Dia tidak pernah menyadari bahwa ada seseorang yang masih merindukannya, seseorang yang mencintainya dengan tulus. Ini membuatnya merenungkan — apakah dendam itu benar-benar yang dia inginkan? Atau apakah ada cara lain untuk menemukan kebahagiaan?

Sementara itu, Hans Ryujin sampai di rumahnya yang besar dan mewah di kawasan Sentul. Di dalam rumah, seluruh anggota keluarga Hans sudah berkumpul di ruang tamu — ayahnya yang bernama Gerry Hans, ibunya yang bernama Maria Hans, kakak tirinya yang bernama Arthur Hans, dan saudara-saudara lainnya. Tapi Hans Ryujin tidak suka dengan keluarga itu. Dia merasa tidak termasuk, seperti orang asing yang hanya diizinkan tinggal di sana.

Arthur Hans, anak pertama dari keluarga Hans, berdiri di tengah ruang tamu dengan bangga. Dia mengenakan jas biru yang mahal, dan wajahnya penuh dengan kesombongan. Semua anggota laki-laki di keluarga itu memiliki marga "Hans" — Arthur Hans, Gerry Hans, dan paman-paman nya. Hanya anak perempuan yang tidak diberikan marga itu, yang membuat mereka merasa kurang berharga. Hans Ryujin sendiri adalah anak dari istri kedua ayahnya — ibunya adalah wanita Indonesia yang cantik dan baik hati. Dia tinggal bersama ibunya sampai umur 17 tahun, sebelum ibunya meninggal karena kecelakaan Setelah itu, ayahnya membawanya ke rumah keluarga Hans, di mana ia di besarkan bersama Arthur dan ibunya tirinya, Maria.

Namun, Maria dan Arthur sangat tidak suka terhadap Hans Ryujin. Mereka melihatnya sebagai saingan untuk harta dan kedudukan di keluarga. Mereka selalu menyakiti dia dengan kata-kata yang menyakitkan, membuatnya merasa tidak berharga. "Kamu hanya anak dari istri kedua," seringkali Arthur berkata padanya. "Kamu tidak pantas memiliki bagian apapun dari harta keluarga. Semuanya adalah milikku." Ini membuat Hans Ryujin membenci keluarga itu, membenci semua yang mereka wakili. Dia merasa sendirian, seolah-olah tidak ada orang yang mencintainya.

Di kamar tidurnya, Hans Ryujin menatap foto kecil yang diletakkan di mejanya. Foto itu adalah foto dia dengan Anita, diambil 20 tahun yang lalu di acara bisnis. Anita tersenyum lebar, dan mata dia memancarkan cahaya. "Mengapa kamu harus pergi?" bisiknya, air mata menetes lagi. "Mengapa aku tidak berani memberitahumu apa yang aku rasakan?" Tapi kemudian, dia teringat Natasya — wajahnya yang cantik, senyumnya yang lembut, dan cara dia mendengarkan dia dengan hati yang terbuka. Dia merasa bahwa ada sesuatu di Natasya yang mirip dengan Anita — sesuatu yang membuatnya merasa tenang dan damai.

1
✦͙͙͙*͙*❥⃝∗⁎.ʚAuzoraɞ.⁎∗❥⃝**͙✦͙
Btw paragrafnya bisa di bagi ini kak. jadi 2. biar gk terlalu panjang gini. ntar masing - masing 5 -6 baris aja. itu udah mentok. 🙏
✦͙͙͙*͙*❥⃝∗⁎.ʚAuzoraɞ.⁎∗❥⃝**͙✦͙: Gak apa - apa kak. semangat. aku juga masih pemula.
total 2 replies
✦͙͙͙*͙*❥⃝∗⁎.ʚAuzoraɞ.⁎∗❥⃝**͙✦͙
Aduh... baru buka vibe nya udah kyk gini. 🤭.
Julia wati333
sangattt luarrr biasaaaa
Han Sejin
thanks, 🙏🙏🙏 pe
Julia wati333
wowww seru sekali membaca nya👍👍
Greta Ela🦋🌺
Iya deh Natasya kan Anita🫣
Han Sejin: masih ada yang lebih gong lagi di bab selanjutnya kak,
total 1 replies
Greta Ela🦋🌺
Ups🫣
Greta Ela🦋🌺
Good girl
Greta Ela🦋🌺
Pede banget ngomongnya
Greta Ela🦋🌺
Pede banget ya
Greta Ela🦋🌺
Wtf
Masih eps 1😭😭
Greta Ela🦋🌺
Agak stres
Greta Ela🦋🌺
Wihhh parah
Adelia Hira
idih, ni orang gak punya muka apa gimana orang dia yang jahat🤬🤬🤬🤬🤬
Adelia Hira
ceritanya menarik apalagi bagian awal pas Reina meminta maaf
Almahira
ceritanya seru
Zee👻 sᥙᥒsһіᥒᥱ☀
lebih egois siapa yang merangkak naik ke ranjang suami sahabatnya sendiri? 😭
woe.park kim_L
udah kak👍
Han Sejin: makasih 🙏
total 1 replies
Han Sejin
🙏🙏🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!