Selby dan Bagas saling mencintai dalam diam. Saat Bagas menyatakan cinta Selby menolak karena berpikir mereka saudara sedarah.
Padahal mereka bukan sedarah. Akankah hal itu bisa terungkap?
Akankah ibu dari Bagas mengungkap rahasia yang selama ini dia simpan rapat?
Dapatkah Bagas dan Selby bersatu.(Disarankan baca lebih dulu novel Benih Kakak Iparku.)
Baca kisah mereka hanya di Mangatoon/Noveltoon.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon miss ning, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
Kehancuran Moris
Sial
Brengsek
Moris marah-marah. Bisnis ilegalnya ketahuan oleh pemerintah dan publik. Dia menjambak rambutnya sendiri. Bahkan menggebrak meja dengan kuat. Lalu mondar-mandir di dalam ruangannya.
Terdengar berita yang disiarkan langsung oleh stasiun TV. Moris melihat dan mendengarkan setiap kata yang keluar dari reporter bahkan ia melihat semua bukti-bukti kejahatannya di tayangkan televisi itu.
“Pejabat Moris yang terkenal hebat dan berwibawa ternyata memiliki sebuah bisnis illegal yakni jual beli senjata tajam di pasar gelap. Bahkan dikabarkan Pak Moris memiliki istri lain. Selain itu beliau juga memiliki beberapa selingkuhan. Bahkan menurut kabar yang beredar pak Moris memiliki dua anak dari pernikahan tersebut. Sekarang pemerintah sedang menyelidiki kasus ini.”
Pyar
Moris melempar vas bunga yang sebelumnya terletak di atas meja. Televisi langsung mati. Bahkan hancur karena kerasnya lemparan.
Sialan
“Siapa yang berani melakukan ini. Aku akan membunuhnya dan membuang mayatnya ke sungai.”
Tok tok
Bawahan pak Moris mengetuk. Dia adalah tangan kanan Moris.
“Bagaimana?”
“Belum diketahui tuan. Orang ini sangat hebat. Tidak terlacak oleh siapapun. Bahkan hacker yang kita punya tidak mampu mencari siapa dalang dibalik penyebaran berita itu.”
“Kerahkan semua orang. Cari siapa dalang dibalik semua ini.” Perintah Moris.
“Baik Tuan.”
Beberapa menit berlalu pihak kepolisian datang. Moris sedikit terkejut. Ternyata pihak kepolisian cepat juga dalam bertindak.
“Selamat pagi pak Moris. Kami dari kepolisian membawa perintah untuk membawa pak Moris ke kantor polisi guna penyelidikan mengenai kasus yang menimpa pak Moris. Demi kelancaran penyelidikan mohon kerja samanya Pak Moris untuk bersedia ikut kami ke kantor.”
Dengan terpaksa Moris ikut mereka. Tetapi terlebih dahulu Moris menghubungi pengacara untuk membantunya dalam menangani kasus ini.
Penyelidikan berlangsung selama beberapa jam. Dengan pertanyaan-pertanyaan yang penyidik ajukan ke Moris dan bukti-bukti yang kuat maka akhirnya Moris ditetapkan sebagai tersangka.
Di luar sana kesempatan ini digunakan oleh istri Moris untuk mencari simpati masyarakat. Ia merasa dikhianati sebagai istri. Ia di duakan selama bertahun-tahun bahkan Moris sampai memiliki anak dari perempuan lain. Dengan akting yang bagus istri Moris bercerita di depan kamera televisi. Wanita itu menangis menceritakan betapa hancurnya hati seorang istri melihat suaminya berselingkuh.
Berbekal bukti-bukti perselingkuhan dan visum KDRT istri Moris akhirnya mengajukan gugatan cerai ke pengadilan agama. Ia mendatangi suaminya di balik jeruji besi.
“Kau.” tunjuk Moris kepada istrinya.
Ibu Maura hanya tersenyum miring. Rasanya bahagia melihat Moris yang dulunya angkuh di depannya akhirnya lelaki itu mendapat balasan. Jika perlu hukum mati sekalian manusia seperti Moris ini.
“Apa kabar suamiku? Oh tidak. Mungkin sebentar lagi akan menjadi mantan.”
“Apa maksudmu?”
Istri Moris melempar sebuah Map tepat di bidang dada Moris. Dengan cepat Moris membuka map tersebut.
Surat Cerai
“Jangan mimpi. Sampai kapan pun aku tidak akan menceraikan mu.”
Lagi-lagi ibu Maura tersenyum miring. Ia tahu Moris akan menolak menceraikannya. Ibu Maura membuka ponsel lalu memperlihatkan sebuah video seorang anak lelaki yang sedang di sekap di sebuah gedung tua.
“Jangan macam-macam dengan putraku. Lepaskan dia. Atau kau akan celaka.”
Cih
Moris masih saja sok berkuasa. Bisa apa sekarang dia. Dia tidak lagi memiliki kekuatan dan kekuasaan seperti dulu. Jabatan yang ia banggakan akhirnya di copot oleh Presiden.
“Mudah saja. Asal kau tanda tangani surat cerai itu.”
“Jangan mimpi.”
“Baiklah jika itu keputusanmu.”
Istri Moris menghubungi seseorang. Sambungan terhubung. Terdengar suara di sana.
“Menunggu perintah bos.”
“Lempar anak itu ke sungai. Sebelum itu bunuh terlebih dahulu jika perlu jual organ-organ anak itu ke pasar gelap. Pasti laku dan membuat kalian bertambah kaya dalam waktu singkat.”
“Siap bos. Dengan senang hati.”
Sambungan terputus. Istri Moris hendak pergi.
“Tunggu.”
Ibu Maura tersenyum. Ia tahu Moris tidak akan tega melihat putra kesayangannya mati.
“Dimana aku harus tanda tangan?”
Ibu Maura mengambil dua kertas. Lalu ia menunjuk pojok kiri bawah untuk Moris tanda tangan. Tanpa bertanya Moris langsung membubuhkan tanda tangan disana. Termasuk kertas satunya lagi yang berisi surat pengalihan harta untuk Maura( Rara ).
**
Satu Bulan berlalu
Moris akhirnya di jatuhi hukuman dua puluh tahun penjara dan denda 5 milyar. Hukuman ini jauh lebih rendah dari tuntutan jaksa yakni hukuman mati. Saat hakim mengetuk palu tidak ada istri ataupun Maura disana. Yang ada hanya istri siri Moris yang terus menangis beserta anaknya.
“Bang, bagaimana dengan anak kita?”
“Kau tenang saja. Pergilah ke rumah utama. Minta uang dan mobil kepada istriku. Bilang ini perintah dariku.”
“Tapi bang, rumah abang yang itu sudah dijual. Istri abang dan Maura sudah pergi. Semua harta abang sudah dijual sama istri abang.”
“Tidak mungkin. Mereka tidak bisa menjual harta milikku tanpa persetujuan dariku.”
Moris terlihat marah. Berani-beraninya istrinya menjual rumah utama. Bukan hanya rumah utama seluruh properti milik Moris sudah dijual oleh Maura dan ibunya.
“Abang sendiri yang menandatangani surat peralihan seluruh harta abang kepada Maura.”
“Apa??!!”
Moris kembali mengingat pertemuan terakhir dengan istrinya. Dalam ingatannya dia menandatangani dua kertas. Jadi selain surat cerai dia menandatangani surat peralihan harta.
Sial
Brengsek
Bodoh
Moris marah bahkan ia memaki dirinya sendiri. Ia bodoh. Benar-benar bodoh. Dia menyesal kenapa tidak lebih dulu membaca surat itu. Seandainya ia baca dan tahu isi kertas itu ia tidak akan sembarang tanda tangan.
**
Flasback dua minggu sebelum putusan hakim untuk Moris.
Maura dan ibunya duduk di sebuah restoran. Setelah urusan Moris selesai sesuai janjinya kepada Selby. Ibu Maura hari ini berencana membawa Rara pergi ke luar negeri. Dua hari yang lalu ia sudah menjual seluruh property milik Moris. Ibu Maura juga membawa seluruh harta Moris untuk ia bawa.
“Selby.”
“Hai kak Rara.”
“Kalian saling kenal?”
“Hm.” Jawab Rara.
“Berterima kasihlah kepada Selby karena dia kita terbebas dari papamu yang kejam itu."
Rara menatap Selby tidak percaya. Orang yang membantu ibunya ternyata Selby.
“Sesuai kesepakatan kita dulu. Lusa, tante akan membawa Rara pergi ke luar negeri. Terima kasih sudah membantu tante.”
“Luar negeri?” ulang Rara. Dia tidak tahu menahu soal ini.
“Iya sayang. Mama sudah janji kepada nak Selby untuk membawamu keluar negeri jika ia berhasil membuat mama bercerai dengan papa dan seluruh harta papa menjadi milikmu.”
“Tapi kenapa harus keluar negeri?”
“Agar kamu tidak lagi mengganggu Bagas. Dia kekasih nak Selby. Kau tidak boleh mengganggu hubungan mereka.”
“What??”
Rara menatap Selby tidak suka. Selby curang. Ini tidak adil. Jangan karena ia membantu ibunya lalu bisa mengusir dia keluar negeri. Rara tidak mau. Rara tidak akan meninggalkan kota Paris
