NovelToon NovelToon
KEMBALI-NYA SANG ANTAGONIS 2

KEMBALI-NYA SANG ANTAGONIS 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Wanita / Balas Dendam
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Senjaku02

Kisah ini lanjutan dari KEMBALI-NYA SANG ANTAGONIS seasons 1
Banyak adegan kasar dan umpatan di dalam novel ini.


Cerita akan di mulai dengan Cassia, si Antagonis yang mendapatkan kesempatan terlahir kembali, di sini semua rahasia akan di ungkap, intrik, ancaman, musuh dalam selimut dan konflik besar, kisah lebih seru dan menegangkan.


Jangan lupa baca novel KEMBALI-NYA SANG ANTAGONIS season 1 agar makin nyambung ceritanya. Happy reading!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senjaku02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 8

  "Kamu Nafisha?" Olivia Smith bertanya saat melihat seorang gadis yang kemarin mengirimkan foto dan data dirinya sebagai penyumbang darah bagi sang putri.

  "Benar, saya Nafisha Aurelia," jawabnya, dia agak takut melihat tatapan tak bersahabat Liam, ia tahu Liam satu universitas dengannya.

  "Mari ikut saya!" Olivia dan suami juga putranya berlalu, meninggalkan Nafisha sendiri di sana.

  Nafisha mengikuti langkah mereka, dia hanya bisa diam. Namun, hatinya tak nyaman karena entah kenapa dia merasa tak asing dengan perasaannya.

  Ruang Privat Room desain indah di Restaurant itu menjadi ruangan temu istimewa untuk sang pemilik Restaurant.

  "Silakan duduk! Jangan sungkan," kata Olivia, dia berusaha ramah, walaupun sebenarnya dia bukan tipe orang yang mudah ramah pada orang asing.

  "Terima kasih," ujar Nafisha, dia menatap Olivia lama, dan entah kenapa perasaan itu justru begitu kuat seperti ia mengenal wanita paruh baya itu dengan dekat.

  "Tidak baik menatap Nyonya Smith terlalu lama, Nafisha! Ingat statusmu," suara Liam membuat Nafisha menoleh dia melihat tatapan Liam tak bersahabat padanya.

  Olivia menyenggol Liam, dia tahu sang putra tak pernah suka pada orang baru dan pada akhirnya Liam hanya bisa mendengus kesal.

  Dia sebenarnya malas sekali ikut dalam pertemuan untuk mencari donor darah bagi sang adik, apalagi tahu gadis itu adalah Nafisha. Namun, paksaan Olivia Smith tak bisa ia bantah.

  "Lebih baik mengikuti Cassia kan?" gumam Liam dengan terus menggerutu.

  Gerutuan itu di dengar oleh Nafisha, ada perasaan tak nyaman dan rasa iri saat tahu putra dari Smith menginginkan Cassia juga.

  'Sialan, memang! Kenapa hal bagus harus tentang Cassia?' batin Nafisha marah dengan tangan yang mengepal di bawah meja.

  "Jadi kamu benar-benar memiliki golongan darah AB+?" pertanyaan dari Olivia membuat Nafisha sedikit terkejut.

  Nafisha menarik napas pelan, dia melakukan itu untuk meredakan kemarahan yang tadi ada di hatinya, ia segera menatap Olivia setelah di rasa tenang,"Iya, saya memiliki golongan darah AB+ Nyonya!" angguk Nafisha.

  "Jadi kamu benar-benar mau menjadi pendonor untuk putri saya?" kali ini pertanyaan itu datang dari Lucas sang kepala keluarga dari Smith.

  "Benar, tapi saya ingin mengajukan syarat untuk setiap kantong darah yang di ambil," suara Nafisha tenang. Namun, jelas Liam merasakan itu sesuatu yang berbahaya.

  "Katakan saja!" Lucas hanya bisa setuju, karena bagaimana pun Amelia adalah segalanya.

  "Uang untuk setiap kantong darah harus lebih dari apa yang kalian tawarkan, bagaimana?"

  Tawaran Nafisha membuat Liam kesal, dia bangun dan berucap dengan sinis,"Kamu ingin memeras Smith begitu? Apa kamu tak takut?" ancaman Liam seperti bara api kecil yang menyambar pelan di dalam ruangan itu.

  "Saya hanya menawarkan Tuan Muda, jadi jika kalian menolak maka saya tak akan rugi," jawab Nafisha, dia bisa mengandalkan Smith untuk hidupnya kali ini.

  "Jangan semaunya Nafisha, kau tahu Smith benci pemeras," Liam memberikan peringatan.

  "Terserah, jika kalian menolak saya tak akan rugi," Nafisha berujar acuh, ia sendiri sebenarnya takut Smith tak akan setuju sebab kekuatannya tak sebanding dengan Smith.

  "Baik, berapa bayaran yang kamu mau?" Lucas bertanya dengan nada tegas dan seolah ia tak suka permainan anak muda seperti Nafisha yang jelas terlihat licik.

  Nafisha tersenyum sinis, dia jelas tahu mereka tak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk nyawa putri tunggal kesayangan Smith itu.

  Setelah menelan napas dalam-dalam, Nafisha menatap tajam ketiga orang itu, lalu berkata dengan suara penuh keyakinan, "Sekali transfusi darah, kalian harus bayar aku 10.000 pound ( setara dengan 220 juta lebih)."

  Mendengar angka itu, wajah Lucas, Olivia, dan Liam seketika memerah membara, seperti bara api yang siap membakar segala kesabaran mereka. 

  Golongan darah putri mereka memang langka, tapi siapa sangka Nafisha, perempuan muda dengan senyum licik itu, tega mematok harga selangit? 

  "Kamu gila! Berani-beraninya kamu memeras kami!" Liam menggeram, nadanya penuh kemarahan dan rasa tidak terima. 

  Nafisha hanya mengangkat bahu dingin, menatap sinis, "Kalau kalian keberatan, terserah. Bukannya aku yang butuh,tapi kalian." 

  Di balik sikap santainya, jantung Nafisha berdetak tak beraturan. Dalam hati dia berdoa, 'haduh, jangan sampai mereka mundur,!'

  Ketegangan menggantung di udara, memaksa ketiga orang itu menimbang antara kebutuhan dan kebanggaan yang siap terkoyak oleh harga yang terlalu mahal.

...****************...

  Setelah puas berlarian dan tertawa lepas di taman Regent's Park, mereka melanjutkan petualangan ke Landon Zoo. 

  Suasana kini jauh lebih sepi dibanding pagi tadi, namun semangat mereka tak berkurang sedikit pun. "Waaahhh... lihat pinguinnya! Lucu banget, ya!" Mutiara berseru dengan mata yang berkilau penuh kegembiraan. 

  Sahut Arzhela menahan tawa, "Jalannya mirip robot! Kayak mau tarian." Setelah memandangi berbagai burung warna-warni, mereka bergegas menuju peternakan kecil tempat di mana suara tawa dan keceriaan hewan-hewan kecil menanti. 

  Begitu sampai, mereka terpecah ke arah masing-masing ada yang berlari ke kumpulan domba, ada yang menyusuri sangkar kelinci, dan ada pula yang melangkah penuh antusias ke kandang alpaka. 

  Arzhela tanpa ragu memilih untuk mengikuti Veronica,dan Geovano menatap dengan penuh kekaguman gerakan lembut alpaka yang berbulu halus, sementara hati kecilnya berdetak seiring hewan itu mendekat. 

  Momen sederhana itu mengikat mereka lebih erat dalam petualangan kecil yang sarat kebahagiaan.

  Sedangkan Cassia, Mutiara, Dax, dan Russel bergegas menuju kandang kelinci, penuh antusiasme yang tak tertahankan.

  Sesampainya di sana, mereka menyaksikan induk kelinci yang lincah melompat bersama anak-anaknya yang warna-warni, seperti pelangi hidup yang menari riang.

  "Cantik banget mereka, apalagi yang hitam itu bikin gemas banget!" seru Cassia dengan mata yang berkilau penuh kehangatan. 

 Mutiara menatap dengan senyum lembut, mengajak, "Cassia, ayo kita beri mereka wortel, biar mereka makin ceria."

  "Ayo, jangan sampai kalah semangat!" balas Cassia penuh semangat, tangan kecilnya sudah memegang wortel dengan penuh harap.

  Dax dan Russel hanya bisa tersenyum, mengikuti langkah kekasih mereka yang bersinar bahagia sebuah pemandangan sederhana yang membuat hati mereka hangat dan dunia terasa sempurna.

  Untuk Rose, Vladimir, dan Morgan, mereka memilih berlabuh di kandang domba yang tenang.

  Dengan hati-hati, mereka membagikan makanan, menyaksikan bulu-bulu domba yang lembut membelai jemari mereka seperti halusnya kapas yang memanjakan kulit.

  Keindahan itu seolah membius, membuat setiap sentuhan terasa begitu hangat dan mengundang kenyamanan yang enggan dilepaskan.

  "Lembut banget bulunya," bisik Rose dengan mata berbinar, seolah baru saja menemukan keajaiban kecil dalam dunia yang luas ini.

  Morgan menyunggingkan senyum nakal, suaranya mengandung sindiran tipis. "Baru tahu, ya?"

  Rose membalas dengan nada kesal yang lembut, namun penuh semangat, "Hmmm... Kamu juga baru tahu, kan?"

 sedangkan Vladimir hanya menatap keduanya tanpa suara. Tapi dalam hati berkata, ' hahhh... Nasib jomblo'.

  Tawa kecil mengalir di antara mereka, menghapus penat, menyulam momen sederhana itu menjadi kenangan yang tak mudah terlupakan.

1
hidagede1
sama" rubah licik, yg paling licik yg menang 🤭😂
hidagede1
jd arzhela tau kalo cassia hidup kembali?
Senjaku02: belum.
total 1 replies
hidagede1
kalo smith tau anak kandung nya, knapa smith tetap mencintai anak angkat nya ketimbang anak kandung nya?
Senjaku02: ikuti terus kelanjutannya ya☺️☺️
total 1 replies
MataPanda?_
trus lanjut kak semangat 😀
Jue
Kenapa Veronica tidak berjodoh dengan abang Casia sahaja , Dengan itu hubungan Veronica dan Casia akan bertambah erat serta dekat .
Jue
Akhirnya ada cinta di hati Casia buat Dax , Semoga mereka bahagia dan menang melawan kejahatan Nafisha dan Darian
MataPanda?_
wah udah ada kelanjutan y trimakasih kak semangat trus..
selalu d berikan kesehatan 😃
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!