NovelToon NovelToon
Bangkitnya Permaisuri Yang Terlupakan

Bangkitnya Permaisuri Yang Terlupakan

Status: sedang berlangsung
Genre:Transmigrasi ke Dalam Novel / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Romansa / Reinkarnasi / Harem / Mengubah Takdir
Popularitas:10.3k
Nilai: 5
Nama Author: inda

Setelah terpeleset di kamar mandi, Han Sia, gadis modern abad 25, terbangun di tubuh Permaisuri Han Sunyi tokoh tragis dari novel yang dulu ia ejek sebagai “permaisuri paling bodoh”.

Kini terjebak di dunia kerajaan kuno, Han Sia harus berpura-pura sebagai permaisuri yang baru sadar dari koma, sambil mencari cara untuk bertahan hidup di istana penuh intrik dan penghianatan. Namun alih-alih pasrah pada nasib, ia justru bertekad mengubah sejarah. Dengan kecerdasan modern dan lidah tajamnya, Han Sia siap membalikkan kisah lama dari permaisuri lemah menjadi wanita paling berkuasa dan akan membuat mereka semua menyesal

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6

Di dalam, ruangan itu penuh rak berdebu dan botol-botol kaca berisi cairan berwarna aneh. Di sudut ruangan ada tumpukan gulungan bambu dan buku catatan tebal.

Han Sunyi menyalakan lentera kecil, lalu mulai mencari. “Catatan Raja Hui Song, tahun ke-3 pemerintahannya… harusnya ada di sini…”

Beberapa menit kemudian, tangannya berhenti di satu buku tebal berwarna hitam. Ia membuka halaman dalamnya perlahan, dan saat membaca, matanya menyipit tajam.

“Benar dugaanku…” gumamnya.

Ia menatap ketiga dayang yang menunggu dengan tegang. “Lihat ini — hasil pemeriksaan dari tabib istana tertulis jelas: Raja Hui Song tidak bisa memiliki keturunan. Tapi tak lama setelah laporan ini dibuat, tabibnya mati mendadak karena katanya ‘jatuh dari tangga’.”

Ketiga dayang itu menutup mulut, ngeri.

“Lalu siapa ayah dari anak dalam kandungan selir agung?” tanya Nuan pelan.

Han Sunyi menatap mereka lama, lalu menjawab dingin, “Kau tahu jenderal muda yang baru naik pangkat dua bulan lalu? Jenderal Xu Jin?”

Ketiganya mengangguk.

“Dia ayahnya.”

Ketiganya nyaris menjerit, tapi Han Sunyi cepat menutup mulut Yuyu dengan tangan. “Jangan teriak! Masih ada penjaga di luar.”

“Bagaimana Anda tahu?” tanya Yuyi lirih.

Han Sunyi melepaskan tangannya, lalu menjawab pelan, “Kaluan tidak usah pikirkan dari mana yang jelas ini adalah kebenaran

Ia menutup buku itu dan memasukkannya ke dalam jubahnya. “Kita sudah cukup lama di sini. Ayo kembali sebelum penjaga berganti.”

Beberapa jam kemudian, mereka sudah kembali ke kamar. Angin malam berhembus lembut lewat jendela, tapi suasana di dalam kamar begitu tegang.

“Yang mulia… apa Anda akan segera mengungkap kebenaran ini?” tanya Nuan.

Han Sunyi menatap ke luar jendela, ke arah istana tempat raja tidur nyenyak bersama selir agungnya.

“Belum,” jawabnya perlahan. “Belum saatnya. Jika aku mengatakannya sekarang, mereka hanya akan menuduhku iri dan gila. Aku butuh bukti lain, dan aku akan membuat mereka sendiri yang jatuh ke dalam perangkap.”

Ketiga dayang itu menatapnya kagum dan takut sekaligus. Mereka mulai menyadari bahwa wanita di hadapan mereka bukan lagi permaisuri yang lemah dan pasrah. Han Sunyi kini adalah seorang pemain yang sedang menyiapkan langkah pertamanya di papan catur kekuasaan.

Tiba-tiba tato di tangannya kembali bersinar samar, seperti bereaksi pada niat kuat di hatinya. Ia menatapnya diam-diam, lalu berbisik pada dirinya sendiri.

“Jika takdir memberiku kesempatan kedua… maka aku akan menggunakannya sebaik mungkin.”

 

...****************...

Angin malam berembus lembut, membawa aroma bunga plum yang samar. Lentera di kamar Han Sunyi bergoyang perlahan, menciptakan bayangan yang menari di dinding.

Keempat perempuan itu masih berdiri diam, hati mereka belum tenang sepenuhnya setelah perjalanan berbahaya ke ruang obat istana.

“Yang mulia,” bisik Nuan pelan, “apa Anda yakin tidak ada yang mengikuti kita tadi?”

Han Sunyi memejamkan mata sejenak, mendengarkan suara di luar. “Tidak ada. Aku sudah memastikan jalanan sepi sebelum kembali.”

Namun belum sempat ia menutup mulut, terdengar suara langkah lembut dari arah pintu.

Tok… tok… tok…

Mereka berempat serentak menoleh. Jantung Nuan nyaris meloncat keluar.

“Siapa di luar sana?!” seru Yuyi dengan suara gemetar, memegang lentera kecil.

Tak ada jawaban. Hanya keheningan panjang yang membuat udara terasa berat.

Han Sunyi mengangkat tangannya, memberi isyarat agar semua diam. Ia melangkah pelan ke arah pintu, lalu membukanya sedikit.

Di luar, seorang pria berlutut dengan satu lutut di lantai, menundukkan kepala dalam-dalam. Bayangan tubuhnya tinggi, bersenjata, dengan pakaian penjaga kerajaan yang masih berdebu karena perjalanan malam.

“Zhi Dao…?” Han Sunyi memicingkan mata.

Ketiga dayang terbelalak. Itu adalah pengawal pribadi Raja Hui Song!

Zhi Dao tetap berlutut tanpa berani mengangkat kepala. “Ampuni keberanian hamba, Yang Mulia Permaisuri.”

Han Sunyi menatapnya tajam. “Bagaimana kau bisa berada di sini malam-malam begini?”

Zhi Dao menarik napas dalam, lalu menunduk lebih rendah lagi. “Hamba mengikuti Yang Mulia sejak keluar dari Paviliun Phoenix tadi.”

Ketiga dayang langsung pucat pasi. Yuyu bahkan hampir menjatuhkan lentera dari tangannya.

Han Sunyi menatapnya tanpa ekspresi. “Jadi kau tahu semuanya?”

Zhi Dao mengangguk pelan. “Benar, Yang Mulia. Hamba menyaksikan dengan mata kepala sendiri. Hamba tahu Anda pergi ke ruang rahasia obat di bawah istana, membuka catatan lama Raja Hui Song, dan menemukan kebenaran yang disembunyikan. Hamba tidak berniat mengkhianati hanya ingin memastikan…”

Suara Zhi Dao merendah, hampir bergetar. “…bahwa kabar itu benar.”

Han Sunyi menatapnya lama, menimbang dengan hati-hati. “Dan apa yang akan kau lakukan dengan pengetahuanmu itu, Zhi Dao? Akan kau laporkan pada tuanmu, Raja Hui Song?”

Zhi Dao mendongak sedikit, menatap wajah permaisuri itu dengan mata penuh tekad. “Tidak, Yang Mulia. Justru sebaliknya. Hamba datang untuk bersumpah setia kepada Anda.”

Tiga dayang itu menatapnya dengan mulut terbuka.

“Bersumpah… setia?” bisik Nuan tak percaya.

Zhi Dao menunduk lagi, suaranya mantap. “Hamba sudah lama melihat kejatuhan moral di istana ini. Sejak hari Raja Hui Song menikahi selir agung Wei Ning, istana berubah. Ketamakan, fitnah, dan darah mulai mengalir diam-diam. Sementara Anda… Anda satu-satunya cahaya yang pernah berusaha menjaga kehormatan kerajaan ini.”

Han Sunyi menatapnya tanpa bicara. Tatapannya tajam namun juga penuh perhitungan.

“Hamba tahu, mungkin Anda tidak percaya,” lanjut Zhi Dao, suaranya semakin dalam, “tapi malam ini saat melihat keberanian Anda membuka rahasia yang bahkan para menteri tak berani sentuh… hamba sadar, hanya Anda yang pantas disebut ratu sejati dari kerajaan ini.”

Suasana kamar mendadak hening. Hanya suara serangga malam yang terdengar di luar.

Han Sunyi perlahan berjalan mendekat, menatap Zhi Dao dari atas. “Dan apa jaminannya aku bisa mempercayaimu, Zhi Dao? Kau masih pengawal pribadi raja. Dalam satu perintah saja, dia bisa memenggal kepalaku.”

Zhi Dao mengangkat kepalanya sedikit, tatapannya jujur dan tegas. “Hamba sudah lama tidak lagi menganggap Hui Song sebagai raja. Orang seperti dia hanya boneka yang dikuasai nafsu. Hamba tidak bisa terus melayani penguasa yang menelantarkan istri suci demi pelacur istana.”

Ketiga dayang menatap satu sama lain, masih tak percaya dengan keberanian pengawal itu.

Han Sunyi tersenyum tipis. “Kau bicara seperti orang yang sudah siap mati.”

Zhi Dao menunduk dalam-dalam. “Jika itu demi kebenaran, hamba tidak takut mati.”

Suara itu keluar dengan tegas, membuat udara di sekitar mereka terasa berat namun menggetarkan.

Han Sunyi memandanginya lama, sebelum akhirnya menghela napas pelan. “Bangkitlah, Zhi Dao.”

Pria itu perlahan berdiri, menunduk hormat.

“Mulai malam ini,” ucap Han Sunyi dengan suara rendah tapi mantap, “kau bukan lagi hanya pengawal pribadi raja. Kau adalah mata dan telingaku di istana. Semua yang dilakukan Raja Hui Song dan Selir Wei Ning kau laporkan langsung padaku. Tak boleh ada satu pun yang luput.”

Zhi Dao menunduk dalam. “Perintah Anda akan hamba laksanakan, Yang Mulia.”

Han Sunyi mendekat sedikit, tatapannya tajam namun tenang. “Dan satu hal lagi, Zhi Dao… jangan biarkan siapapun tahu kau berpihak padaku. Mulai malam ini, kau adalah bayangan — tak terlihat, tapi selalu mengawasi.”

Zhi Dao mengepalkan tinjunya dan berlutut lagi, bersumpah,

“Demi langit dan bumi, hamba bersumpah akan setia pada Yang Mulia Permaisuri Han Sunyi sampai akhir hayat.”

Han Sunyi menatapnya dalam diam, lalu perlahan tersenyum samar.

“Baiklah,” katanya lembut. “Kau baru saja memilih jalan yang berbahaya, Zhi Dao. Tapi mungkin… juga jalan yang benar.”

Lentera di ruangan bergoyang pelan, dan bayangan keempat orang itu menari di dinding. Sejak malam itu, Zhi Dao benar-benar menjadi mata dan kaki Permaisuri Han Sunyi mata yang mengintai setiap langkah Raja Hui Song, dan kaki yang akan mengantar permaisuri menuju takdir barunya: pertempuran diam antara kebenaran dan kebohongan di dalam istana yang indah namun busuk.

Bersambung

1
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
kaylla salsabella
lanjut thor
Wahyuningsih
d tnggu upnya kmbli thor yg buanyk hrs tiap hri sehat sellu thor n jga keshtn tetp 💪💪💪💪💪 dlm upnya😁😁😁😁
Cindy
lanjut kak
inda Permatasari
sebenarnya baik ingin mencari Han Sunyi untuk balas Budi dan juga merasakan cinta padanya tapi Han Sunyi tidak mau bertemu
kaylla salsabella
aku kok masih bingung ya ini li feng itu baik apa gak sama han sunyi
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Wahyuningsih 🇮🇩🇵🇸
li feng bukannya kabur jadi buronan?? kok uda di istana lg thor??
Wahyuningsih
wahhhh mkin sru thor d tnggu upnya kmbli yg buanyk n hrs tiap hri sehat sellu thor n jga keshtn tetp 💪💪💪💪💪
Vivi❄️❄️
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 kirain si bawah panah cinta ala cupid 🤣🤣🤣
sahabat pena
Luar biasa
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Fransiska Husun
keren banget
🌸 Maya Debar 🌸
Semangat terus Thor 😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘❤️🥰🥰🥰🥰🥰🥰❤️❤️❤️❤️❤️🤩🤩
Tiara Bella
semangat 😍
🌸 Maya Debar 🌸
Tak tunggu selalu upnya Thor, Keren buanget ❤️❤️❤️❤️❤️🥰🥰🥰😍😍😍🤩🤩🤩😍😍😍😍🤩🤩🤩❤️❤️❤️🥰🥰🥰🥰
Wahyuningsih
q penasaran lanjutannya thor d tnggu upnya kmbli yg buanyk n hrs tiap hri jgn lma2 upnya thor ntar lumutan loh 😁😁😁 sehat sellu thor jga keshtn n tetp 💪💪💪 dlm upnya 😄😄😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!