Berawal dari pertemuan tak terduga, Misel seorang gadis desa yang tak pernah berharap menikah di usia muda. Namun, tak di duga ia kini menikah di usia muda. Hal yang tak pernah ia pikirkan sekarang ia duduk di acara pernikahan nya sendiri dengan seorang pria yang baru ia kenal 5 hari yang lalu.
Penasaran dengan kelanjutan ceritanya? Yuk mampir untuk mengetahui seperti apa kelanjutan ceritanya? Bagaimana misel bertemu dan persiapan apa yang ia siapkan untuk pernikahannya ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alrumi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Punya Kakak
Langkah demi langkah akhir nya Misel dan Resa sudah kembali ke Desa. Mereka berdua pun kini mulai berjalan menuju rumah Misel.
"Resa kamu mau langsung pulang atau mau ke rumah dulu?" ucap Misel memulai pembicaraan.
"Hm... seperti nya aku ke rumah mu dulu deh. Aku kan masih penasaran sama ceritamu tadi yang sempat tertunda. Em... seperti yang kamu bilang tadi, kamu berjanji mau kasih tau aku. Jangan mencoba mengalihkan ya dengan bertanya aku pulang kemana dulu?" ucap Resa yang malah curiga.
"Hey... aku hanya bertanya saja." ucap Misel tak terima.
"Masih ingat saja sih, ku kira lupa." ucap Misel melanjutkan perkataannya. Namun, ucapannya ini hanya bisa ia dengar sendiri karena ia berbicara di dalam hatinya.
"Aku pun hanya bercanda ko Misel, jangan di bawa ke hati. Hehehe..." ucap Resa yang langsung tertawa.
"Hmm..." ucap Misel.
Percakapan mereka berdua pun terhenti, kini mereka melanjutkan perjalanan tanpa bicara lagi.
Dan tak terasa, mereka berdua sudah sampai di depan rumah Misel.
"Akhirnya sampai juga. Uh... capeknya, ayolah Misel buka pintunya. Aku udah haus sekali nih. Pengen minum." ucap Resa yang begitu mendesak.
"Ck... sabar napa, baru juga nyampe udah minta minum aja." gerutu Misel.
"Hehehe... namanya juga aku haus Misel, ya udah pasti kaya gini. Udah bawaan dari orok aku kaya gini. Ya, sekarang udah besar pun tetap saja seperti ini. Hahaha...." ucap Resa sambil tertawa.
"Ck... nggak lucu." ucap Misel yang kini sudah mengambil kunci rumah miliknya.
Setelah itu, ia mulai membuka pintu rumahnya dengan kunci yang telah ia ambil tersebut.
Dengan dua kali bunyi terdengar, pintu pun sudah bisa terbuka. Misel mulai membuka pintu perlahan, setelah pintu terbuka sedikit. Tiba-tiba Resa menerobos masuk.
Sehingga tubuh Misel hampir terjatuh karena ia sedikit membungkuk saat membuka pintu. Hal ini lah yang membuat tubuhnya tidak begitu seimbang.
Pada akhirnya, ketika Resa menerobos masuk, tubuhnya hampir terhuyung karena kurang seimbang.
"Ya ampun Resa, bisa nggak sih kamu nggak perlu terburu-buru seperti ini. Liat tubuh ku hampir terhuyung. Kalau aku jatuh gimana?" ucap Misel yang kesal.
"Maaf Misel, aku udah kehausan sekali. Kalau terlalu lama takutnya aku pingsan. Ntar kan kalau aku pingsan, emang kamu bisa bantu aku buat bawa tubuh aku masuk ke rumah kamu. Nggak kan, jadi aku terburu-buru untuk menghindari pingsan tersebut. Sekali lagi aku minta maaf sudah membuat mu hampir terhuyung dan bisa terjatuh akan hal ini. Maaf ya Misel ku tercinta." ucap Resa yang langsung pergi meninggalkan Misel untuk mengambil minum di rumah Misel.
"Hm... gini amat sih punya sahabat, kalau bukan sahabat udah aku pukul dia. Tapi ya mau gimana lagi. Dia itu kan sahabat ku nggak mungkin juga aku memukulnya. Kalau sampai aku memukulnya, ku pastikan aku akan terus mendengar omelannya seminggu ini. Itu kan sangat membosankan, masa ia aku harus diomelin sama dia. Ck... itu kan nggak lucu." ucap Misel setelah Resa pergi meninggalkan dirinya.
Sementara orang yang di bicarakan Misel, kini sudah mengambil minum dan meminum air satu gelas penuh dengan sekali tegukan. Tak sampai di situ saja. Resa pun menambah lagi air minum untuk yang ke dua kalinya.
"Ah... segar sekali, akhirnya tenggorokan ku tak kering lagi." ucap Resa setelah ia meminum air di gelas yang kedua kalinya.
"Segar sekali ya seperti nya." ucap Misel setelah Resa berbicara.
"Hm... segar sekali Misel, nih kamu mau minum nggak?" ucap Resa memberikan segelas air minum pada Misel.
"Ck... ini rumah siapa, malah dia yang menawarkan minum." ucap Misel yang langsung mengambil satu gelas air tersebut dari Resa.
"Hehehe... ini kan rumah ku juga. Maksudnya rumah mu ini, udah ku anggap rumah ke dua ku. Jadi aku refleks serasa rumah milik sendiri. Hehehe..." ucap Resa menjawab ucapan Misel.
"Hm... anggap saja sekalian aku ini kakak mu." ucap Misel yang bergurau.
"Ah... sepertinya itu ide bagus, akhirnya aku punya kakak. Selama ini aku pengen loh punya kakak. Karena aku bosan sekali di panggil kakak sama adek ku. Terimakasih sekali kamu udah menyarankan seperti ini Misel. Eh, maksud ku kakak Misel. Hehehe..."
"Ck... sejak kapan aku punya adek, apalagi model adeknya seperti mu ini." ucap Misel yang tak terima.
"Hey barusan kamu bilang loh. Sudahlah, aku sekarang menjadi adek angkatmu. Lagian cocok juga kan, kamu nggak punya adek. Sementara aku nggak punya kakak. Jadi, sekarang kita kakak adek. Hore... aku punya kakak, aku punya kakak. Kakak ku kakak Misel. Ye... hore...." ucap Resa kegirangan bahkan ia sampai lompat - lompat layaknya anak kecil yang mendapatkan permen kesukaannya begitu banyak. Itulah yang saat ini Resa lakukan.
"Ck... kamu nih udah seperti anak kecil sekali." ucap Misel sambil mengerutkan alisnya.
"Biarin, aku kan emang anak kecil." ucap Resa.
"Mana ada anak kecil, tubuh nya segede ini." ucap Misel sambil menunjuk Resa dari ujung kaki sampai ujung kepala.
"Ada lah, ini kan aku. Hehehe..." ucap Resa.
"Hm... sudahlah, aku mau ke kamar mandi dulu. Sedari tadi aku menahan pengen ke kamar mandi. Jadi lupa kan." ucap Misel yang langsung berjalan ke arah kamar mandi.
"Ck... kasian sekali kakak ku ini. Masih muda sudah pelupa." ucap Resa setelah Misel pergi meninggalkan dirinya.
Setelah itu, Resa pun mulai merasa lapar. Sehingga saat ini ia mulai mencari makanan yang bisa di makan.
Kriuk... Kriuk...
"Aduh, perutku bunyi. Hm... seperti nya aku harus mencari makanan dulu deh. Lapar sekali." ucap Resa.
"Aku cari makan dulu aja deh, seperti ada makanan di rumah Misel. Eh, maksud ku kakak ku ini. Em... yang ada di meja itu apa ya, ah aku liat aja. Siapa tau itu makanan." ucap Resa yang kemudian mulai berjalan menuju meja yang terdapat sesuatu diatasnya.
Tak sampai memakan banyak waktu, kini Resa sudah berada di meja tersebut. Terlibat disana beberapa cemilan yang dapat di makan oleh Resa. Ia pun mulai mengambil makanan tersebut.
"Akhirnya ada juga makanan, makan dulu aja ah." ucap Resa kemudian membuka wadah makanan tersebut dan mulai memakan makanan tersebut.
"Enak juga nih cemilan, beli dimana ya kakak. ucap Resa di sela-sela makannya.
Tak lama setelah itu, Misel yang sudah selesai dari kamar mandi langsung menghampiri Resa yang sedang sibuk memakan cemilan nya itu.
Sementara Resa yang menikmati makannya, tak menyadari ke beradaan Misel saat ini yang sudah berada tepat di belakang diri nya.
Bersambung...