NovelToon NovelToon
OBSIDIAN BLOOM

OBSIDIAN BLOOM

Status: sedang berlangsung
Genre:Transmigrasi ke Dalam Novel / Romansa Fantasi / Antagonis / Romansa / Reinkarnasi / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:798
Nilai: 5
Nama Author: Dgweny

Ia adalah Elena Von Helberg, si Antagonis yang ditakdirkan mati.

dan Ia adalah Risa Adelia, pembaca novel yang terperangkap dalam tubuhnya.

Dalam plot asli, Duke Lucien De Martel adalah monster yang terobsesi pada wanita lain. Tapi kini, Kutukan Obsidian Duke hanya mengakui satu jiwa: Elena. Perubahan takdir ini memberinya hidup, tetapi juga membawanya ke dalam pusaran cinta posesif yang lebih berbahaya dari kematian.

Diapit oleh Lucien yang mengikatnya dengan kegilaan dan Commander Darius Sterling yang menawarkan kebebasan dan perlindungan, Risa harus memilih.
Setiap tarikan napasnya adalah perlawanan terhadap takdir yang telah digariskan.

Lucien mencintainya sampai batas kehancuran. Dan Elena, si gadis yang seharusnya mati, perlahan-lahan mulai membalas kegilaan itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dgweny, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4. Sahabat Yang Mencurigakan

Bab 4: Sahabat yang Mencurigakan

(Lady Elena Von Helberg & Lyra Montclaire)

Malam di kamar utama Duke Lucien De Martel berlalu seperti mimpi buruk yang dingin dan membara. Itu bukanlah malam yang dihabiskan dalam kegelapan fisik, tetapi dalam ketegangan psikologis yang mematikan.

Lucien, setelah menunjukkan kebrutalan dan obsesinya dengan menghukum Ayah Elena, menjadi sangat lembut dan posesif di balik pintu kamar. Dia tidak melakukan apa pun yang melanggar batas yang terlalu jauh secara fisik, tetapi sentuhannya, tatapannya, dan bisikannya yang menuntut kepemilikan mutlak terasa jauh lebih mengintimidasi daripada tindakan kekerasan.

Dia tidak tidur. Dia hanya mengamati Risa/Elena di ranjang, membelainya dengan mata merah-gelapnya, berbicara tentang rencana masa depan mereka, tentang bagaimana ia akan menghancurkan Dewan Kerajaan jika mereka berani meragukan statusnya, dan bagaimana ia akan membangun singgasana untuknya di Utara.

Risa hanya bisa berakting. Ia membalas pandangan itu dengan tatapan yang tenang, sedikit sombong, dan sekali-sekali tersenyum lembut—kombinasi yang ia putuskan adalah citra baru yang disukai Lucien: kejam, tetapi patuh, dan yang terpenting, anggun.

Pagi hari setelah kekejaman yang dilegitimasi itu, Risa merasa sangat lelah. Fisiknya pulih berkat ramuan Utara, tetapi jiwanya terkuras. Ia berhasil kembali ke kamar tamu mewahnya, kamar yang kini terasa seperti tempat persembunyian yang aman dari tatapan Duke.

Saat ia sedang menikmati mandi busa di bak pualam raksasa, Lisette memberitahunya bahwa Lyra Montclaire telah kembali.

"Nyonya Lyra memohon untuk bertemu dengan Anda, Yang Mulia," bisik Lisette. "Dia terlihat sangat khawatir dan gelisah."

"Biarkan dia masuk," perintah Risa/Elena. "Dan bawakan teh terkuat yang kamu miliki, Lisette. Aku butuh ketenangan."

Ketika Risa muncul kembali dari kamar mandi, dibungkus jubah sutra, Lyra sudah duduk di kursi berlengan, tampak seperti bangku yang terbuat dari keanggunan. Lyra adalah sahabat setia, tetapi juga seorang bangsawan yang sangat cerdas dan tajam. Risa tahu ia harus berhati-hati, karena Lyra adalah satu-satunya yang benar-benar mengenal Elena yang asli.

"Elena," Lyra bangkit, matanya lebar dan khawatir. "Apa yang terjadi? Aku mendengar rumor tentang Ayahmu..."

Risa/Elena berjalan ke meja rias, duduk dengan punggung tegak, membiarkan Lisette menyisir rambutnya yang panjang dan gelap. Sikap yang angkuh dan dingin ini adalah bagian dari akting Elena.

"Dia membayar harga untuk pengkhianatannya," jawab Risa, suaranya tenang, tanpa emosi yang berlebihan. "Dia ingin aku mati, Lyra. Lucien hanya memastikan bahwa dia menerima hukuman yang pantas. Kehinaan lebih lama daripada kematian cepat."

Lyra menatapnya, mulutnya sedikit terbuka. "Kehinaan abadi... itu benar-benar hukumanmu. Tapi... Elena, nada suaramu. Kamu terlihat begitu... damai."

"Mengapa tidak?" Risa bertanya, menoleh sedikit, membiarkan sentuhan kesombongan Elena muncul. "Aku bebas dari Ayahku. Dan aku akan menjadi Duchess Utara. Apa lagi yang bisa diminta seorang wanita?"

Lyra berjalan mendekat, mencondongkan tubuhnya ke meja rias. "Bukan itu maksudku. Kamu selalu kejam, Elena, tetapi kamu selalu berjuang. Kamu membenci Duke Lucien. Kamu membenci obsesinya pada Serafina. Tapi sekarang, kamu seperti bunga yang baru mekar di tangan seorang tukang kebun yang gila."

Risa menyadari Lyra melihat perubahan dalam dirinya—perubahan yang halus yang dibawa oleh jiwa Risa yang lebih lembut dan kurang penuh dendam.

"Perubahan adalah keharusan, Lyra," Risa menjawab, membiarkan sedikit kelelahan muncul dalam suaranya. "Ketika kamu hampir mati, kamu belajar banyak tentang nilai hidup. Aku tidak lagi peduli dengan Serafina Lowe. Aku hanya peduli pada diriku sendiri. Dan Lucien, dengan semua kegilaannya, adalah satu-satunya perlindungan yang aku miliki dari seluruh dunia yang menginginkan aku mati."

Lyra menggelengkan kepalanya. "Aku tidak tahu. Rasanya seperti ada sesuatu yang hilang. Elena yang kukenal akan tertawa histeris, membanting cermin, atau merencanakan sesuatu yang jauh lebih gelap daripada kehinaan politik bagi Ayahnya."

"Mungkin aku sudah dewasa," ujar Risa/Elena, tersenyum tipis, senyum yang dingin.

"Atau mungkin..." Lyra menjeda, merendahkan suaranya menjadi bisikan serius, "Obsidian Curse telah menipumu. Kutukan itu membuat Lucien gila, tetapi juga membuatmu gila, Elena. Itu membuatmu jatuh cinta pada sangkarmu."

Risa merasa jantungnya berdebar. Lyra adalah sahabat sejati yang cerdas, dan ia mulai mencurigai adanya pengaruh sihir atau keanehan. Risa tidak bisa mengakui transmigrasi, tetapi ia bisa memanfaatkan teori Lyra tentang "kegilaan yang disebabkan kutukan."

"Mungkin," Risa mengakui, mengangkat bahu dengan elegan. "Itu adalah cinta. Dan cinta Duke Lucien tidak mengenal batas. Itu memabukkan, Lyra. Mungkin kamu hanya cemburu."

Ini adalah jebakan klasik Elena asli—membuat orang lain merasa cemburu dan mengalihkan fokus dari keanehannya. Taktik itu berhasil. Wajah Lyra menjadi kaku.

"Aku tidak cemburu," balas Lyra. "Aku hanya khawatir. Aku mendengar kabar burung, Elena. Serafina Lowe ada di Ibu Kota. Dia mencoba mendekati Duke Lucien di Dewan tadi. Dia masih yakin Duke akan kembali padanya."

"Biarkan saja," jawab Risa, tangannya melambai dengan sikap meremehkan. "Serafina Lowe adalah hantu. Lucien telah mengabaikannya. Sekarang, dia hanya akan menarik perhatian pada dirinya sendiri, dan itu bukan lagi urusanku."

Setelah meyakinkan Lyra bahwa ia hanya menjadi versi dirinya yang lebih tenang dan lebih kejam, Risa/Elena beralih ke tujuannya yang sebenarnya: mendapatkan informasi tentang Darius Sterling (SML).

"Lyra," Risa memulai, melembutkan suaranya. "Aku dengar Darius Sterling datang berkunjung saat aku terluka."

Ekspresi Lyra menjadi sedih. "Ya. Dia datang ke sini dan bertengkar sengit dengan Duke Lucien. Duke mengancamnya dengan Pedang Vengeance dan menyuruhnya untuk menjauhimu karena kamu akan menjadi Duchess."

"Darius... dia sahabatku," kata Risa, mencoba terdengar sedikit emosional, tetapi dikendalikan. "Aku ingin memastikan dia baik-baik saja. Aku tidak ingin dia mendapat masalah karena aku."

Lyra menggeleng. "Darius terlalu berani. Dia adalah Kapten Pengawal Kerajaan. Dia terikat oleh sumpah. Dia tidak akan pernah takut pada Duke Lucien. Tapi... dia terkejut, Elena. Dia melihatmu dan dia mengatakan kamu terlihat berbeda. Lebih lembut."

SML juga melihat perubahan. Risa merasakan tekanan besar. Lyra melihat kelembutan. Darius melihat kelembutan. Lucien melihat kegelapan baru yang patuh.

"Apa yang Darius katakan?" Risa bertanya.

"Dia bilang, 'Elena yang sekarang jauh lebih mudah dicintai daripada Elena yang dulu, tetapi aku takut Elena yang sekarang akan mati lebih cepat daripada yang dulu.'" Lyra mengutip dengan mata berkaca-kaca. "Dia tahu ada sesuatu yang salah, Elena. Dia sangat sedih."

Risa merasa bersalah. Darius, SML, adalah karakter yang baik. Dia mencintai Elena asli (dengan cara yang bersahabat) dan Serafina (dengan cara yang romantis) di novel, tetapi dia adalah perwujudan kebaikan di dunia yang gelap.

"Bisakah kamu memberinya pesan, Lyra?" Risa bertanya, merendahkan suaranya lagi, seolah-olah ini adalah rahasia besar. "Katakan padanya untuk tetap waspada. Katakan padanya aku aman, untuk saat ini. Dan minta dia... jangan pernah berdebat dengan Lucien tentang aku. Itu hanya akan membahayakannya."

Lyra mengangguk, terharu oleh permintaan Elena. "Aku akan melakukannya. Aku akan mengirim pesan melalui kurir yang aman."

Risa kemudian menyampaikannya pada Lyra, "Dan Lyra, informasi tentang Kutukan Obsidian yang aku minta. Aku serius. Aku harus tahu bagaimana cara kerjanya, jika ada cara untuk membatalkannya, atau... mengubahnya menjadi sesuatu yang dapat diatur."

Lyra mengangguk, menunjukkan gulungan kecil yang tersembunyi di lengan gaunnya. "Aku sudah membawa yang ini. Hanya legenda lama. Aku akan mencarikanmu yang lebih kredibel."

Risa mengambil gulungan itu dengan tergesa-gesa.

"Kamu harus pergi sekarang, Lyra," kata Risa, kembali pada nada angkuh Elena. "Aku akan segera menjadi Duchess. Ada banyak pekerjaan yang harus kulakukan untuk memastikan semuanya berjalan lancar, dan aku tidak ingin Duke Lucien marah karena kamu menyita waktuku."

Lyra memeluknya erat, memberinya ciuman perpisahan di pipi, dan pergi, meninggalkan Risa sendirian dengan gulungan kuno itu dan kelegaan karena telah melewati ujian pertama dari Lyra.

Setelah Lyra pergi, Risa mengunci pintu dan dengan cepat membuka gulungan itu. Itu adalah puisi lama, tetapi ada satu baris yang menarik perhatian Risa:

“Obsidian terikat pada darah murni, tetapi dapat berpindah ketika jiwa yang lebih kuat mengambil alih.”

Risa sudah tahu itu. Tapi ada baris lain:

“Jiwa yang terikat, jika ia takut dan melawan, kegelapan akan berkuasa. Jiwa yang terikat, jika ia memahami dan menenangkan, Obsidian akan melayani.”

Memahami dan menenangkan.

Ini adalah petunjuk yang krusial. Kutukan Obsidian bukan hanya obsesi buta; itu adalah energi sihir gelap yang bereaksi terhadap objek obsesinya. Jika Elena/Risa melawan Lucien, itu hanya akan memicu sisi kegelapan dan posesif yang mengerikan. Jika ia menenangkannya, jika ia memahami kegilaannya, ia mungkin bisa mengendalikannya.

Lucien tidak menginginkan cinta yang lembut. Dia menginginkan kesetiaan, kepatuhan, dan kegelapan yang anggun. Dia menginginkan seseorang yang bisa menjadi "Ratu di sangkar".

Risa memutuskan bahwa ia harus sepenuhnya tenggelam dalam peran Lady Elena Von Helberg yang baru—wanita yang kejam tetapi patuh, yang mengerti bahwa di dunia ini, kekuasaan dan perlindungan datang dari kegelapan Duke Lucien. Ini adalah satu-satunya jalan untuk bertahan hidup, sambil diam-diam mencari cara untuk memutus ikatan Kutukan Obsidian atau melarikan diri darinya.

Risa kembali ke meja rias, menatap bayangan Elena. Ia mengambil sikap angkuh, tersenyum dingin.

"Aku akan bermain dalam permainanmu, Lucien De Martel," bisiknya pada bayangannya. "Aku akan menjadi Obsidian Bloom-mu. Tapi aku akan mekar dengan caraku sendiri."

Sore itu, Lisette membawa cetakan surat-surat dari Duke Lucien. Surat-surat itu ditujukan kepada seluruh Dewan Kerajaan, menyatakan bahwa Ayah Elena telah kehilangan gelarnya karena konspirasi, dan bahwa Lady Elena Von Helberg adalah satu-satunya ahli waris sah yang tersisa, yang akan segera dinikahi oleh Duke Lucien untuk "mengamankan perdamaian antara Utara dan Ibu Kota."

Risa membaca surat-surat itu, mengagumi taktik Lucien. Dia tidak hanya menghukum Ayah Elena, tetapi juga menaikkan status Elena dari antagonis yang jatuh menjadi martir yang berharga. Lucien De Martel benar-benar gila, tetapi dia juga seorang politisi yang jenius.

Kamar tidur yang tadinya hanya sangkar emas, kini terasa seperti medan perang yang harus ia kuasai.

Bersambung...

1
shookiebu👽
Keren banget nih cerita, authornya jago banget!
Dgweny: makasihhh banyak
total 1 replies
Bell_Fernandez
Plot yang rumit, namun brilian.
Dgweny: makasih banyak
total 1 replies
Tae Kook
Jangan biarkan kami menunggu lama-lama, update please~~
Dgweny: siapp , di tunggu update selanjutnya yaaaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!