Semua bermula ketika si kecil Aiden lepas dari penjagaan pengasuhnya dan pengawalnya.
Atas dasar tidak sengaja, ternyata bisa membuat Aletta si gadis biasa mendapatkan antara keberuntungan atau terjebak dalam hal yang tidak semestinya.
Penasaran dengan alur ceritanya? yuk cari tahu lebih dalam agar tidak tertinggal kisah mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Widya27, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#5
Melihat Ayden tidur dan sekilas menatap mainan yang dibawanya, mengingatkan pada nomor yang diberikan oleh pengasuh Ayden.
Ia menghubungi nomor itu segera dan mengatakan
[Halo]
[Aku ayah dari anak kecil yang kamu belikan mainan di mall saat itu]
[Berapa uang yang kamu keluarkan untuk mainan itu? Aku akan menggantinya]
Setelah mengirim pesan itu Zayn menutup ponselnya kembali dan kembali bekerja selagi dia bisa bekerja dengan tenang karena Ayden tidur nyenyak.
Pulang sekolah seperti biasa, Aletta akan membersihkan diri dan berganti pakaian sebelum temannya datang.
Aletta berniat mengajak teman temannya makan bersama jadi hanya mengambil cemilan sembari mengganjal perut dan menunggu mereka datang.
Sebelum membuka cemilannya, Aletta melihat notif masuk tanpa ada nama. Aletta membuka pesan itu dan membacanya, dia paham dengan apa yang dikatakan ayah dari anak itu untuk semacam ganti rugi.
Tapi Aletta sendiri, tidak mempermasalahkan hal itu dan membalas pesan itu dan mengatakan untuk tidak perlu diganti karena itu memang niatnya memberikan ke Ayden tanpa maksud lain.
Meskipun mereka tidak saling mengenal satu sama lain, bagi Aletta jika anak anak senang maka dia juga ikut senang.
Tapi bukan Zayn namanya jika tidak berseri keras untuk tetap meminta nomor rekeningnya atau kalau bisa diberikan secara uang tunai dan bertemu.
Aletta pasrah dan memberikan nomor rekeningnya serta memberi tahu total dari ketiga barang waktu itu.
Setelah Zayn memberikan bukti transfernya, Aletta tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih meskipun dia tidak meminta. Lagipula Ayah anak kecil itu keras kepala dan ingin menggantinya.
Tidak lama dari itu orang orang yang ditunggu pun datang dan ya pastinya Aletta mempersilakan mereka masuk. Segera ia menawarkan makan bersama dan mereka setuju untuk hal itu terutama Luna.
Tidak banyak hidangan yang dimasak tapi setidaknya cukup untuk mereka berlima.
Mereka makan dengan tenang meskipun candaan sering keluar dan membuat mereka tertawa.
Zayn yang bersikeras untuk ganti uang gadis itu karena berpikir hanya tidak ingin ada hutang budi meskipun itu sepele sekalipun.
Sekarang saat makan siang, ia membagunkan Ayden dengan lembut dan perhatian. Karena jam sudah makan siang ingin mengajak Ayden makan siang lebih dulu.
Jika biasanya ia melewatkan makan siang tapi tidak ketika ia saat sedang bersama putra kecilnya.
"Bangun dulu ya, kita makan siang setelah itu lanjut tidur lagi" ucap Zayn sambil menahan tangan Ayden agar tidak terlalu lama mengusap mata.
"Iya daddy" Zayn pun menggendong Ayden keluar ruangan dengan posisi Ayden mencari posisi sandaran yang nyaman dibahu Daddy nya.
Tidak lupa Zayn mengajak Aldo untuk makan siang didekat kantornya.
Kini Aldo menyetir mobil menuju tempat biasa saat makan bersama Ayden.
Setelah makan bersama mereka kembali ke ruang tamu dengan beberapa camilan dan buah buahan.
Kali ini mereka hanya bersantai, sesekali membahas setelah lulus nanti mereka mau lanjut kemana.
Semakin lama pembicaraan mereka saat semakin ingin pulang, maka pembicaraan semakin seru. Hingga tidak terasa jam sudah menunjukkan 6 malam dan mereka memilih pulang karena bermain lebih lama.
"Baiklah hati hati ya pulangnya, eh Luna ga bawa kendaraan? Terus pulangnya gimana?" tanya Aletta.
"Ayo Lun bareng gue aja" tawar Mattew daripada pesan aplikasi hijau kan.
"Iya Luna, mending bareng Matthew aja kalau pesan aplikasi hijau pasti lama" Aletta setuju dengan tawaran Matthew yang menumpanginya.
"Oke aku Matthew aja" jawab Luna karena tadi dia meminta diantar supir dan malas menyetir mobil sendiri.
Setelah melihat kepergian mereka dari pandangan Aletta, ia masuk kedalam. Kemudian memilih makan sedikit karena malas dan pergi ke atas untuk kembali istirahat.
Disaat dirinya baru memejamkan mata beberapa menit, ponselnya berdering dan ternyata itu Zayn yang menelpon. Aletta mengangkatnya dan bertanya siapa?
pembicaraan berlangsung beberapa menit sampai akhirnya Aletta memutuskan untuk siap siap. Ya, Zayn meminta tolong Aletta karena Ayden ingin bertemu dengannya.
Sebelumnya Aletta menanyakan siapa nama pria itu untuk menyimpan kontaknya saja dan tidak lebih.
Walaupun lelah tapi tetap saja Aletta tidak enak hati untuk menolak. Meskipun bisa saja Aletta menolak tapi yasudah untuk kali ini saja baginya.
beberapa menit berlalu Zayn mengirim pesan bahwa dirinya sudah berada didepan rumahnya.
Zayn tak menyangka ternyata melihat rumah Aletta lumayan juga dan itu membuatnya berpikir pantas saja jika Aletta sempat menolak dirinya ganti rugi.
Melihat seorang gadis keluar dari rumah mewah itu, membuat Zayn berpikir apa dia masih sekolah.
Tapi dia tidak banyak bertanya dan setelah diizinkan masuk, Ayden langsung duduk dipangkuannya.
Melihat itu tentu saja Zayn menegurnya untuk turun dari gadis itu tapi Ayden tidak mau.
"Tidak apa apa tuan, saya tidak masalah" mendengar itu Zayn juga tidak memaksa.
Zayn lebih memilih meminta supirnya untuk segera berangkat, sesekali Zayn melirik interaksi antara Ayden dengan Aletta.
Sampai Zayn membuka suara dan bertanya.
"Kamu terlihat masih muda, berapa usiamu?" tanyanya penasaran.
"Oh aku? Aku 18 tahun besok tuan, ada apa tuan bertanya umur saya?" jawabnya singkat dan bingung dengan pertanyaan itu.
"Tidak apa, hanya ingin tau saja" balas Zayn kembali dingin.
Usia Aletta sangat berbeda dengan usianya, sedangkan usianya menginjak 30 tahun. lebih cocok terlihat seperti paman atau ayahnya.
Bagi orang yang melihat pasti beranggapan bahwa dia adalah anak pertamanya dan Ayden adalah adiknya tapi Zayn tidak peduli itu.
Setelah menempuh beberapa perjalanan akhirnya mereka sampai ke sebuah restoran bintang 5 dan melihat itu ingin sekali Aletta menolak tapi malu.
Sebab dia sudah makan walaupun sedikit saja, mereka turun setelah pintu dibuka oleh supir Zayn.
Mereka masuk dan menempati meja yang sudah disiapkan sebelumnya. Mereka memesan makanan dan menunggunya, sembari menunggu makanan Zayn tidak berhenti melihat interaksi mereka biasa saja.
Dimata Zayn mungkin Aletta hanya menganggap Ayden seperti adiknya sendiri. Aletta sendiri dibuat penasaran karena dia tidak melihat seorang wanita dari mereka berangkat sampai datang ke restoran ini.
Ingin sekali rasanya Aletta bertanya tapi ia tau batasan untuk tidak terlalu mencampuri urusan orang lain.
Makanan tidak lama pun tiba dan Aletta menyuapkan makanan ke Ayden dan Ayden menurut saja, bagi Zayn sulit dipercaya bahwa mereka bisa sedekat itu.
Bahkan saat dirumah, Ayden rewel karena ingin bermain dengannya tapi sudah malam. Sampai Zayn harus mengajak Aletta dengan terpaksa hanya untuk menemani Ayden.
Siapa sangka Ayden menurut setelah bertemu dan bahkan lengket sekali. Aletta sesekali juga memasukkan makanannya ke mulutnya.
Aletta terlihat teliti saat menyuapi Ayden seperti penuh kasih sayang tanpa terlihat ada drama atau pura pura. Semuanya terlihat tanpa dibuat buat seperti menggunakan perasaan.