pemuda biasa
semua tentang reno
romansa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon anable, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11
Ke esokan paginya Reno tidak lagi terlambat karena dia harus pergi bersama adiknya ke sekolah.
Dia masuk ke dalam kelas yang hanya terdapat beberapa orang saja, Reza pun belum datang, apalagi Reva, wanita itu hampir setiap hari terlambat, tetapi salah satu teman dekatnya sudah datang.
Nina yang melihat Reno pun langsung menghampirinya.
"Rey" panggil nya.
Reno pun menoleh dan menyahut "Oyy"
"Rey gue mau ngomong sama Lo" ujar Nina.
"Waduh,mau ngomong apaan nihh, ko gue jadi deg-degan gini" Canda Reno sambil terkekeh.
"Ishh, Rey gue serius" Nina mulai kesal.
"Oke,Oke, yuk ke bangku gue, disana kita ngobrol-ngobrol nya" ajak Reno kepada Nina.
Nina pun mengangguk dan mengikuti Reno ke mejanya,,Reno menyimpan tas nya Lalau menoleh ke arah Nina.
"Lo mau ngomong apa?" Tanya Reno.
"Ituu,,,emmm,,Rey,,, bantuin gue dong" Ucap Nina.
Reno mengernyit, "Bantuin apa?" Tanya nya.
"Gu,,gue se,,sebenernya suka sama si Reza" ujarnya agak gugup, pipinya memerah karena malu.
"Gue udah tau" jawab Reno singkat padat dan jelas.
Nina yang mendengar itupun tidak jadi malu tetapi Sekarang dia terkejut.
"Ta,,tau dari mana Lo kalo gue suka sama si Reza" ucapnya tak percaya.
"Yailah, gue bisa tau dari cara Lo ngeliat si Reza" ujar Reno yang sekarang membuka tasnya, hendak mengambil buku bacaannya.
"Jadii, Lo suka merhatiin gue" sewot Nina.
"Bukan gitu anjirr,, gue gak merhatiin Lo, tapi Lo nya aja yang keliatan jelas suka merhatiin si Reza" elak Reno.
"Teruss,, lu kasih tau ga sama si Reza kalo gue suka sama dia?" Tanya nya agak bimbang, karena kalo si Reza tau Nina punya rasa sama dia, dia Mungkin bakal ngejauh dari Nina, secara kan cewe yang disuka Reza itu bukan dia tetapi Reva.
"Udah,, kemarin mah baru aja gue kasih tau dia" ujar Reno tanpa rasa bersalah.
Nina yang mendengar itupun sangat kesal dan panik, dia pun menyambar rambut Reno lalu menjambaknya lumayan keras.
"Ahhhh,,,Reno sialan,, kenapa Lo kasih tau dia sihh,,kalo dia ngejauhin guee gimanaa,,,," rengek Nina.
"Etetetet,,,, sakit Nina, lepasin dulu Nina,,,aw,aw" Reno meringis kesakitan.
Tidak seperti Reva, Nina dan Fani lumayan dekat dengan Reno, dan Alasan kenapa mereka semalam setuju untuk ngebantu Reva membalas Reno adalah, karena mereka berharap setelah Reno jatuh cinta kepada Reva, mereka ingin Reva tidak melepaskan atau menyakiti Reno, karena mau bagaimana pun Reno adalah seorang jenius pintar yang baik dan pekerja keras, dia juga lumayan tampan, tetapi yang paling penting, sosok seperti Reno yang selalu menemani temannya ketika temannya sedang mendapatkan kesulitan adalah bukti bahwa Reno merupakan lelaki yang setia.
Nina akhirnya melepaskan jambakannya, dia menatap Reno dengan kesal, "ngomong, kalo ngga gue tampar Lo" ancam Nina yang sekarang sudah mengangkat tanganya.
Reno yang melihat itu langsung meneguk ludahnya, dia tau ketika wanita sedang kesal, tangan mereka akan selalu melayangkan sebuah tamparan.
"Lo,,Lo tenang aja,, gue pastiin dia gak bakal ngejauh dari Lo,, malah dia bakal lebih sering merhatiin Lo" jawab Reno agak ngeri.
"Lo yakin dia gabakal ngejauhin gue?" Tanya Nina dengan lengan yang masih di atas.
"Ya,,yakin Nina, Lo tenang aja" jawab Reno.
"Oke gue percaya sama Lo" ujar Nina menurunkan tangannya lalu beranjak kembali ke kursinya.
Sebelum dia benar benar kembali ke kursinya dia mengatakan sesuatu yang membuat Reno membelalakkan matanya.
"Gue juga bakal bantuin Lo deketin si Reva" kata Nina lalu beranjak pergi.
"Nina,, jangan,,woyyy" Reno agak teriak.
'cihh,,apaan sih Nina, gua kan gamau lagi berurusan sama tu cewek' rutuk Reno di dalam hatinya.
Tak lama Reza pun datang, dia langsung menuju ke bangkunya yang berada di depan Reno.
"Wihh, gak kesiangan lagi lu rey?" Tanya Reza.
"Gak,, semalem adek gue nginep makanya gue kudu nganterin dia pagi pagi banget" jawab Reno.
Reza pun hanya ber oh ria, lalu diapun menatap ke arah Nina, dia melihat Nina sedang menatapnya, lalu diapun tersenyum manis ke arah Nina.
Nina yang mendapatkan senyum manis dari Reza langsung menundukan kepalanya, mukanya sudah memerah, tetapi bibirnya mengulas senyum yang cukup manis.
'Ahh dia senyum ke gue, mana manis banget lagi senyumnya,,,aduhh muka gue ko jadi panas gini,, tenang Nina tenang,, jangan salting,jangan gugup,, mungkin ini kesempatan Lo buat bisa lebih deket sama Reza' batin Nina.
Reza yang melihat Nina tersipu pun akhirnya membenarkan ucapan Reno bahwa Nina benar-benar menyukainya. Dia pun bertekad untuk menghargai perasaan Nina dan berhenti mengharapkan Reva.
Reza pun menghampiri Nina dengan berani, dia berniat untuk mendekati Nina saat ini juga.
Nina semakin gugup ketika menyadari Reza berjalan menghampirinya, dia berusaha bersikap setenang mungkin.
Reza pun duduk di kursi yang ada di depan Nina, dia menatap Nina yang dari tadi menundukan kepalanya.
"Nina" panggil Reza lembut.
Nina yang dipanggil pun mau tidak mau dia harus mendongak dan melihat ke arah Reza.
"I,,iya Za, ada apa?" Sahut Nina sedikit gugup.
"Kita kan udah lama sekelas, tapi gue gak punya nomor WA Lo,,jadi gue boleh minta no WA Lo gak?" Reza langsung to the point, dia mengeluarkan hape dari saku celananya.
"Iya bo,,boleh kok" Nina masih gugup, tetapi dia juga tidak mau menyia-nyiakan kesempatan ini. Dengan yang yang sedikit gemetar dia mengambil hape dari tas nya, lalu membuka aplikasi WA. Dia memperlihatkan kode QR kepada Reza.
Reza pun menscan kode QR itu dengan Hapenya lalu sebuah kontak muncul, itu adalah kontak Nina.
"Oke gue save ya" ujar Reza sembari menyimpan kontak Nina dengan nama Nina.
Nina hanya mengangguk sambil tersenyum senang, sepertinya dia berhasil mengatasi rasa gugup nya.
"Ehh, Lo sibuk ga nanti sore?" Tanya Reza.
"Mmm, nggak sihh,,kenapa emang?" Jawab Nina sudah tidak gugup lagi.
"Kalo Lo gak sibuk, Lo mau ga jalan sama gue nanti sore?" Ajak Reza.
Nina yang mendengar itupun terlihat sangat senang, tanpa banyak bicara dia langsung mengangguk setuju.
"Gue gak sibuk ko,,emang kita mau jalan kemana?" Ucap Nina dengan senyuman yang manis.
"Lo ada tempat yang pengen Lo datengin ga?" Tanya Reza kepada Nina.
Nina pun berpikir sebentar lalu menggelengkan kepalanya.
"Nggak ada sihh" jawab Nina, tapi setelah mengatakan itu dia sepertinya sedikit menyesal, dia takut Reza membatalkan ajakannya.
" Yaudah gue mau ajak Lo keliling Jakarta aja naik motor gue,, Lo mau kan?"
Nina pun langsung menganggukan kepalanya.
"Yaudah nanti sore gue tunggu di tempat parkir motor" ujar Reza sembari berdiri.
"Hmm, iyaa nanti gue kesana" sahut Nina.
Reza pun mengangguk dan hendak kembali ke bangkunya, tetapi dia berhenti sejenak lalu memandang Nina, dengan tersenyum.
"Btw,,Lo cantik banget hari ini" ujar Reza lalu beranjak pergi.
Blushhh
Ucapan Reza membuat wajah Nina memerah seperti tomat, dia benar-benar tersipu, dia sangat bersyukur karena hari ini dia masuk sekolah dan datang agak pagi. Ternyata penantian nya selama ini tidak sia-sia, akhirnya Reza peka terhadap perasaannya, ya walaupun itu karena Reno yang tahu dia, tetap saja dia merasa bahagia. Diapun melirik ke arah Reno lalu memberikan dua jempol kepadanya.
Bersambung