Langit dirgantara angkasa, sang ketua geng Andreios sekaligus ketua OSIS SMA Nusantara, terpaksa harus menerima perjodohan dengan gadis barbar di sekolahnya yang suka terlambat, Queen zefanya arabella, gadis yang menyukainya meskipun di hukum
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon crowell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kabur
Zefanya terbangun dari tidurnya, mata masih berat karena kurang tidur, kepalanya sedikit pusing.ia mengintip sedikit di balik selimut dan terkejut noda merah.
Zevanya menutup selimut itu kembali, merasa malu apa yang dia dan Langit lakukan semalam,dia melihat sekeliling kamar,tapi langit tidak terlihat.tiba tiba matanya jatuh pada selembar kertas di meja nakas.
"gue ke kantor,kalo Lo mau makan Uda gue siapin -Langit"
"hiks hiks,Lo jahat tapi gue lapar"ujar zevanya menangis, matanya bengkak sekarang semalaman zefanya menangis
Dia turun dari tempat tidur, merasa sakit di beberapa bagian Zefanya berjalan ke dapur, melihat meja makan sudah disiapkan dengan sarapan pagi.
"gak,gak, gue harus bisa benci sama dia"ujar zefanya"enak ajah,main rebut kehormatan gua berensek langit berensek!!"
Tingg
Biolalalalala:woyy,Lo Napa gak masuk?
Anda: gue sakit,Lo jemput gue sekarang
Biolalalalala: gue masih ikut pelajaran
Anda : bolos lah, gue butuh Lo
Biolalalalala: okey gue otw
Anda: jangan lupa ajak Kayla, gue di apartemen langit gue serlok
Biolalalalala: otw
Zevanya tak lagi membalas pesan dari viola, gadis itu berjalan dengan hati hati menuju kamar nya,ia baru teringat Kayla keponakannya.
"nay," panggil Zefanya mendekat ke arah ranjangnya.
kanaya bangun dan memeluk Zefanya erat. "Hiks hiks, aunty anya kira aunty di makan monster semalam," ujar Kanya dengan wajah polosnya.
Zefanya tersenyum dan mengelus kepala Kanaya"Gak, kok aunty semalam kerjain tugas, maaf yah, nay cari aunty semalam yah?" tanya Zefanya.
"Hu'um, tapi semalam aku dengar aunty teriak-teriak," ujar Kanaya
Zefanya mulai berpikir jawaban yang tepat. "Ah, iya semalam aunty latian drama," ujar Zefanya menjelaskan dengan hati-hati.
"Tapi kenapa leher aunty merah-merah?" tanya Kanaya sambil mengusap leher Zefanya.
"I-ini nyamuk, iya nyamuk," jawab Zefanya.
"Ayok aunty bantu kamu siap-siap, teman-teman aunty mau jemput kita," ujar Zefanya.
Zefanya membantu Kayla siap-siap, dan mereka berdua menunggu di depan apartemen. Tak lama kemudian, sebuah mobil berhenti di depan apartemen, dan kedua teman Zefanya keluar dari mobil.
"Efa!" panggil kedua temannya menghampiri Zefanya dan Kayla.
"Thanks, ayok pergi," ajak Zefanya sambil mengendong Kayla.
"Jalan Lo, kenapa kaya bebek gitu?" tanya Kayla yang melihat cara jalan Zefanya kelihatan agak lain.
"Nanti gue ceritain, cepetan sebelum Langit pulang," ujar Zefanya memasuki mobil.
"Langit gak hadir, katanya izin," ujar Viola.
"Hmm, untuk satu bulan sebelum ujian dia harus ke kantor," jawab Zefanya.
Mereka semua masuk ke dalam mobil dan berangkat menuju tujuan. Kayla masih penasaran dengan cara jalan Zefanya yang aneh.
"Ze, serius deh, kenapa jalan Lo kayak bebek?" tanya Kayla lagi. Zefanya tersenyum dan menggelengkan kepala.
"Nanti aja, Kay. Gue ceritain pas kita udah sampai," jawab Zefanya.
"Lo yakin, Ze, mau tinggal di apartemen gue?" tanya Viola, takut temannya ini sudah menikah.
"Iyah, gue gak mau tinggal serumah sama manusia b**** itu," ujar Zefanya mengepalkan tangannya.
"brarti Lo kabur "ucap Kayla
Zevanya menoleh dan menatap Kayla lalu menghembuskan nafasnya
"bisa di bilang begitu"jawab zefanya
"Aunty, berber apa tadi, apa itu?" tanya Kayla yang penasaran
"Gak, kok itu bahasa kotor, gak boleh ikut oke," ujar Zefanya ketar-ketir.
"Artinya ganteng," jawab Kayla cepat.
"Tapi, Aunty bilang bahasa kotor," ujar Kayla lagi.
"Iya, itu cuman buat orang yang udah besar seperti Aunty," jawab Viola dengan senyum nakal.
"Sudah, intinya kamu gak boleh ikut, oke?" ucap Zefanya. Kanaya menganggukkan kepalanya saja.
Setelah beberapa menit, mereka sampai di apartemen milik Viola. Zefanya dan Kanaya masuk ke dalam apartemen, sementara Viola dan teman-temannya membantu membawa barang-barang.
"Selamat datang di apartemen gue," ujar Viola sambil meletakkan tasnya.
Zefanya tersenyum dan membalas, "Thanks, Vio. Gue senang bisa tinggal di sini."
Kanaya langsung berlari ke arah sofa dan melompat ke atasnya. "Wah, sofa empuk!" serunya.
"anya jangan nakal, ya."tegur zefanya
Pesan di ponsel Zefanya berbunyi "Kakak sayang, Kakak udah pulang, Kakak mau jemput Kanaya, kamu di mana?"
Zefanya mengetik pesan "Aku di apartemen Viola".
Setelah mengetik pesan, Zefanya menekan tombol kirim dan menunggu jawaban dari ibunya. Tak lama kemudian, ponsel Zefanya berbunyi lagi.
"Sebentar lagi aku sampai," tulis kakak nya dalam pesan berikutnya.
Zefanya tersenyum dan memberitahu Kanaya bahwa ibunya akan segera tiba untuk menjemputnya.
"Anya,mama mau jemput Anya"ujar Zefanya.
Kanaya yang sedang bermain di sofa langsung berlari ke arah Zefanya dan memeluknya.
"yey, Anya Uda kangen sama mama dan papa"ujar Kanaya dengan gembira.
Tidak sampai berapa jam, apartemen viola bunyi.zevanya langsung berlari membuka pintu,yah seperti yang dia duga itu kakak nya
Dinda, mamanya Kanaya, jemput Kanaya di apartemen Viola, Zefanya langsung menyambutnya dengan senyum.
"Selamat datang, Kak," ujar Zefanya.
Dinda tersenyum dan memeluk Kanaya yang berlari ke arahnya. "Hai, sayang," ujar Dinda sambil memeluk Kanaya erat.
Kanaya yang senang melihat ibunya langsung memeluknya dan tidak mau melepaskannya. "mama, Anya senang, Anya rindu mama" ujar Kanaya dengan gembira.
Zefanya tersenyum dan membantu Dinda mengumpulkan barang-barang Kanaya. "Sudah siap, Kak?" tanya Zefanya.
Dinda mengangguk dan memeluk Kanaya. "Sudah siap, Ze. Terima kasih sudah menjaga Kanaya," ujar Dinda.
Zefanya tersenyum dan memeluk Dinda. "Tidak apa-apa, Kak. Kanaya kan keponakan aku," jawab Zefanya.
Zefanya tersenyum dan mengangguk. "Uang aku udah di transfer kan?" tanya Zefanya memastikan.
Dinda tersenyum dan mengangguk. "Udah, Ze. Kakak transfer. Kalo gitu, kakak pergi dulu," ujar Dinda sambil memeluk Kanaya.
Kanaya yang senang berpisah dengan Zefanya dan teman-temannya langsung melambaikan tangan.
"Bye bye, Aunty," ujar Kanaya dengan gembira.
Zefanya tersenyum dan melambaikan tangan kembali. "Bye bye, Anya. hati hati di.jalan,kak" ujar Zefanya.
Dinda dan Kanaya kemudian meninggalkan apartemen Viola, sementara Zefanya dan kembali masuk ke dalam apartemen.
"Uda pulang?"tanya viola
"sini, cerita kenapa Lo mau kabur"ujar Kayla membuahkan