Clara Alverina seorang perempuan cantik, rambut coklat bergelombang, berhidung mancung, bermata seperti kacang almond dan mempunyai body seindah gitar spanyol. Bekerja sebagai wanita malam akibat dijual oleh ayah tirinya sendiri. Harus mati mengenaskan di tangan kekasihnya yang berselingkuh dengan sahabatnya.
Bukannya ke alam baka, justru Clara terbangun di tubuh lain.
Clara Evania yang mati karena dikurung oleh ibu mertuanya di dalam sebuah gudang kotor tanpa makanan selama 1 minggu lamanya. Clara adalah seorang istri yang penurut, pendiam dan terkesan bodoh yang selalu ditindas oleh mertuanya karena berasal dari keluarga miskin. Sedangkan suaminya tidak peduli. Selama pernikahan Clara belum pernah disentuh.
Suaminya sibuk memelihara gundik dan berniat untuk menjadikan istri kedua tanpa mau menceraikan Clara dahulu.
Bagaimana kelanjutan cerita Clara sang pelacur yang terbiasa hidup hedon harus menjadi seorang istri miskin yang selalu hidup dalam kesengsaraan.
Update setiap hari.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erchapram, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hah... Dia Dengan Dia?
Niatnya pergi ke salon dulu baru berbelanja pakaian baru, tapi ternyata penampilan buluk tubuh Clara sang istri teraniaya membuat jiwa Clara sang pelacur menjadi kesusahan.
"Clara... Kenapa juga kamu betah hidup dengan kondisi memprihatinkan seperti ini. Membuatku susah saja, mau ke salon bahkan penampilan pelayan salon lebih baik daripada dirimu."
"Masa iya istri seorang CEO muka kusam banyak jerawat. Kulit kasar tak terawat. Meskipun kamu tidak diinginkan, setidaknya kamu bisa memanfaatkan. Tapi.. Ah sudahlah ngomongin orang yang memilih mati itu sulit. Tapi tetap kok aku berterima kasih padamu." Gumam Clara.
Clara mengayunkan kaki memasuki sebuah toko baju dengan brand terkenal.
"Jika hanya ingin melihat sebaiknya lihat dari luar kaca tidak perlu masuk seperti ini. Kami ini hanya perempuan miskin yang tidak mungkin bisa membeli bahkan hanya satu kancing bajunya saja." Ucap angkuh pelayan berwajah menor.
"Bagaimana jika aku bahkan bisa membeli mulut busukmu itu wahai pelayan rendahan." Balas Clara sinis.
"Kurang ajar, security seret perempuan ini keluar." Teriak pelayan itu.
"Sebelum aku pergi, panggilkan dulu manager toko ini." Ucap Clara.
"Mau apa lagi sih, manager sedang sibuk tidak ada waktu untuk mengurusi orang seperti dirimu."
"Panggil, atau aku buat keributan."
Dengan terpaksa pelayan itu memanggil manager toko untuk menemui Clara.
"Ini Tuan, wanita miskin ini memaksa ingin bertemu dengan Anda. Padahal saya sudah memanggil security untuk mengusirnya." Ucap sombong pelayan.
"Ada apa Nona, ada yang bisa saya bantu?" Berbeda dengan pelayan yang angkuh dan sombong, justru pria setengah baya itu justru berkata sopan pada Clara.
"Saya ingin membeli banyak pakaian."
"Lihatlah Tuan, wanita miskin ini berlagak sok kaya di hadapan Anda." Entah punya dendam apa pelayan sombong itu dengan Clara.
"Ini kartu saya isinya 5 milyar, apakah cukup untuk membeli beberapa potong baju?" Ucap Clara menghiraukan tatapan mencemooh pelayan yang sedari tadi mencari masalah denganya.
"Ayo saya temani memilih pakaiannya."
"Tuan... Tuan... Jangan mudah tertipu dengan wajahnya yang polos, kartu itu pasti kosong." Teriak pelayan.
"Setelah ini, saya harap anda memecat karyawan tidak profesional seperti dia. Bisa-bisa tidak ada lagi yang mau belanja di sini." Ucap Clara dengan tegas.
Clara mengambil baju yang sekiranya nyaman dipakai untuk tubuh sekarang.
Jika dulu saat masih menempati raga aslinya, Clara suka sekali berpakaian sexy demi memikat para buaya buntung yang butuh kenikmatan. Sekarang Clara sudah menjadi Clara yang berbeda, dia akan menjaga tubuhnya sesuai pesan pemilik tubuh.
Dua puluh potong setelah dengan model feminim telah dikantongi oleh Clara, tinggal bayar lalu pergi.
"Totalnya 75 juta." Ucap Manager tersenyum hangat khas bapak-bapak.
"100 juta pun masih kurang, ini saya bayar. Jangan lupa pecat pelayan sombong itu." Ucapnya.
Setelah itu Clara pergi tanpa mendengar rengekan permintaan maaf dari pelayan yang kini sudah dipecat.
Usai belanja baju, Clara juga membeli sandal, sepatu, tas, dompet.
Tidak lupa untuk melakukan perawatan tubuh secara menyeluruh, merapikan bentuk rambut dan sedikit memberinya warna. Karena baru sekali perawatan, makanya belum terlihat jelas hasilnya. Clara harus rutin ke salon supaya mendapatkan hasil yang maksimal. Setidaknya dia ingin secantik tubuh aslinya yang sudah hancur karena terjatuh dari lantai paling atas hotel.
Hari ini, Clara akan datang melihat keadaan mantan kekasih dan mantan sahabatnya yang telah berkhianat. Clara juga akan mencari bukti jika hari itu dia didorong dari rooftop hingga tubuhnya hancur.
Sedangkan kedua orang yang ingin Clara temui masih bergulat di atas ranjang. Melakukan hubungan terlarang dari malam hingga siang hari.
"Abian, apa malam itu kamu yakin tidak ada yang melihat kita mendorong Clara dari rooftop?" Tanya Alicia penuh rasa khawatir.
"Tenang saja, waktu itu sudah lewat tengah malam semua orang sudah terlelap. Lagipula aku sudah mematikan semua cctv di sana."
"Syukurlah, sekarang aku menunggu janjimu menikahiku. Lihatlah perutku sudah besar."
"Tidak apa, justru kamu terlihat semakin sexy. Kamu tahu, tubuhmu membuatku candu. Berbeda dengan tubuh Clara yang sudah dinikmati banyak pria. Aku jijik jika mengingat harus berhubungan dengannya waktu itu."
"Dari awal harusnya kamu sudah tahu apa pekerjaannya, kenapa masih bersikeras menjalin kasih dengannya. Padahal ada aku yang masih perawan."
"Karena waktu itu yang ku lihat dari Clara adalah harta kekayaannya. Meskipun hanya jual diri, tapi seluruh asetnya bisa untuk kita gunakan membangun sebuah perusahaan. Sedangkan kamu, hanya seorang wanita tanpa penghasilan. Kamu juga berasal dari desa yang membuatku enggan berkenalan. Tapi setelah kita bersama, ternyata aku justru lebih menyukaimu."
"Jadi kamu hanya menyukai tubuhku karena merasa bangga menjadi yang pertama?" Tanya Alicia berwajah murung.
"Tentu saja, hanya itu kelebihan yang kamu miliki. Sebrengsek-brengseknya aku, tetap saja aku lebih menyukai yang masih bersegel daripada yang sudah longgar." Ucap Abian.
"Jadi kamu tidak mencintaiku?" Dibalik dekapan Abian, Alicia tersenyum kecut.
"Apa itu cinta, kamu jangan terlalu naif Alicia. Aku paling tidak suka jika ditanya soal hati. Tapi jika kamu ingin aku jujur, akan aku katakan. Aku mencintai Clara, karena dia bisa memberikanku harta. Sedangkan kamu hanya bisa melayani di atas ranjang. Tapi karena kamu sudah berjasa mengambil sertifikat Clara, maka..."
"Maka apa Abian, tolong katakan."
"Maka, aku akan belajar mencintaimu. Tapi jangan menuntut pernikahan sekarang."
"Abian, kandunganku sudah lebih dari 3 bulan seminggu lagi genap 16 minggu atau 4 bulan. Bagaimana aku menjalani kehidupanku dengan perut yang semakin besar tanpa seorang suami. Bahkan mereka tidak tahu jika aku ini kekasihmu."
"Kalau kamu malu hidup di sini, mungkin lebih baik kamu kembali ke desa untuk sementara waktu." Ucap Abian tanpa perasaan.
"Setelah semua yang aku lakukan, kamu tega membuangku Abian. Bahkan aku rela memberikan kesucianku padamu hingga mengkhianati sahabatku." Ucap Alicia.
"Kamu sendiri yang menginginkan, aku tidak pernah memaksa." Ujar Abian.
Setelah mengatakan kalimat yang begitu menyakitkan di telinga Alicia, tanpa rasa bersalah Abian mengulang per cintaan mereka yang kesekian kalinya. Jika Abian terus mengeram merasakan nikmat, berbeda dengan Alicia. Kali ini wanita hamil itu merasa tidak ada bedanya dengan pelacur.
"Ahhh... Kamu sungguh nikmat Alicia." Teriak Abian setelah merasakan pelepasan.
"Oh ya, aku ada urusan di luar. Kamu beristirahat saja di sini. Jika ingin makan beli saja online." Ucap Abian.
"Setelah semalam suntuk hingga siang aku melayanimu sekarang aku kamu tinggal sendiri?" Tanya Alicia sendu.
"Aku harus keluar untuk mencari penghasilan, itu juga demi kamu dan anakmu. Jadi jangan manja."
Tanpa mengatakan apa pun, Abian pergi begitu saja setelah terlebih dahulu membersihkan tubuh. Meninggalkan wanita hamil yang teronggok seperti sampah.
"Kamu berubah Abian." Gumam Alicia sambil mengelus perutnya yang mengeras. Sebenarnya Alicia sudah merasakan tidak nyaman ber cinta terlalu sering dalam keadaan hamil. Pikirnya hanya dengan begitu Abian bergantung padanya.
Setelah percintaan panas bersama Alicia, kini Abian bermesraan dengan wanita lain di sebuah cafe. Tanpa mereka sadari, ada seseorang yang menatap tajam dengan bibir menyeringai.
"Hahaha... Aku tidak menyangka jika dia bisa bersama dia. Sungguh keajaiban yang nyata." Meskipun tertawa tapi air mata mengalir deras di pipinya. Luka itu nyata.
cara kotor belum tau dia ada backingan dari si kakek di jadikan peyetttt kalian
Untuk yang sudah mendukung, Author ucapkan ribuan terima kasih. Insya Alloh, jika 40 bab terbaik lolos lagi. Maka akan ada give away untuk pembaca terbaik 1, 2, dan 3.