NovelToon NovelToon
HUTAN LARANGAN

HUTAN LARANGAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Balas Dendam / Dunia Lain
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: elaacy

Galuh yang difitnah oleh penduduk kampung dan dibuang dihutan larangan, hutan yang menyimpang segudang misteri.
Dapatkah galuh membalaskan dendam dan menemukan dalang dari orang yang menghasut penduduk?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elaacy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6: Dihadang

Saat galuh sudah naik keatas dia melihat segerombolan harimau yang sedang menatapnya tajam, salah satu dari antara harimau itu maju kedepan dan menatap. Pria itu tersentak kaget karena harimau ini adalah harimau yang ditemuinya tadi pagi.

"Bagaimana ini, kenapa bisa sebanyak ini" Gumam galuh dengan khawatir karena dia dihadang oleh segerombolan harimau, ia rak mau mati sia-sia sebelum membalaskan dendamnya.

"Izinkan aku untuk pergi dari sini, hari semakin sore nanti saras mencariku." Ucap galuh seraya melangkah dengan hati-hati. Harimau itu hanya diam dan tetap menatap galuh dengan tajam, galuh yang ditatap hanya menahan napas dan menghembuskannya dengan pelan.

Perlahan tapi pasti harimau itu pergi meninggalkan galuh yang sedang berdiri disana.

"Huh, akhirnya harimau itu pergi juga" Ucap galuh seraya membuang napas, saat galuh akan melangkah kan kaki, tiba-tiba dari kejauhan ia mendengan suara tawa yang melengking.

"Hihihihi, galuh" Tawa kuntilanak itu dengan melengking. Galuh tak berani menengok kearah belakang dan tetap berjalan karena hari semakin sore.

"Hihihihi, galuh kenapa kau tidak menoleh kearahku?." Tanya kunti itu seraya terbang kearah galuh. Pria itu hanya melirik menggunakan ujung matanya dan terus berjalan tanpa menghiraukan kuntilanak tersebut.

"Galuh, berhenti." Ucap kuntilanak tersebut yang sudah berdiri didepan galuh.

"Ada apa putih?." Tanya galuh dengan kesal, kuntilanak tersebut adalah putih.

"Hihihi tidak ada, aku hanya ingin menemanimu saja." Jawab putih dengan suara cekikikan khas kuntilanak.

"Pergi sana, aku bisa sendiri tap perlu ditemani, aku bukan anak kecil." Ucap galuh dengan kesal karena merasa terus diikuti oleh putih.

"Hmm sebentar lagi malam, galuh akan sangat berbahaya jika kau belum sampai kerumah saras." Ucap kunti itu yang membuat galuh menghentikan langkah kakinya, ia segera menenggok kearah atas. Benar sebentar lagi akan malam, ia belum sampai kerumah gubuk saras.

"Bagaimana ini putih?." Ucap galuh dengan khawatir, ia takut akan kemalaman berada disana.

"Aku akan menemani mu." Ucap putih seraya terus melayang.

Saat tak jauh dari rumah saras galuh dan putih mendengar suara geraman dari balik pohon yang berdiri menjulang tersebut.

"Grrrrrr," Suara itu sukses membuat galuh menghentikan langkah kakinya, ia segera menenggok kearah belakang. Disana sudah berdiri satu sosok dengan mata merah menyala dan dipenuhi bulu, sosok itu adalh genderuwo.

"Grrrr, putih cepat serahkan manusia yang ada bersama mu sekarang grrr." Ucap makhluk itu dengan lantang.

Galuh hanya terdiam dengan tubuh gemetar ketakutan.

"Galuh, cepat berlari kearah rumah saras, aku akan menghalau genderuwo ini." Ucap putih yang saat ini sedang berhadap-hadapan dengan genderuwo tersebut.

Galuh yang mendengar ucapan putih tak menyia-nyiakan kesempatan, iaa segera berlari agar cepat sampai kerumah gubuk saras.

***

Saat ini putih sedang berusahan melawan genderuwo, ia tau kekuatannya jauh dibawah genderuwo tersebut. Saat putih lengah tiba' tiba genderuwo itu menendang putih hingga terlempar cukup jauh sampai putih terluka cukup parah. Genderuwo itu segera mengejar galuh yang sudah lari lebih dulu.

"Grrrr" Di kejauhan galuh mendengar suara itu seolah mendekat, ia segera mempercepat langkah kakinya.

"Huh, huh aku harus segera sampai kerumah saras, tak jauh lagi dari sini." Ucap galuh dengan napas yang putus-putus karena berlari. Saat akan melanjutkan langkahnya tiba-tiba sosok genderuwo tersebut sudah berdiri menghadang langkah galuh, galuh yang melihat genderuwo tersebut langsung mundur ketakutan. Sosok itu segera menuju kearah galuh, saat hampir dekat tiba' sosok itu berhenti dan menghilang begitu saja.

"Galuh, galuh kau penakut sekali." Ucap seseorang yang sangat dikenali galuh, ia adalah saras.

Galuh hanya diam dan detak jantungnya yang berdetak kencang. " Sosok tadi terlalu seram saras." Galuh berbicara dengan gemetar.

"Kau saja penakut, aku sudah bilang pulang sebelum malam." Ucap saras dengan dingin, galuh hanya menunduk dan tak berani menatap saras, ia merasa saras berbeda kali ini.

"Segera lah pulang dan beristirahat." Ucap saras dengan melangkah kan kakinya melewati galuh.

"Saras, kamu mau kemana?." Tanya galuh dengan suara pelan.

"Aku ingin mencari putih." Jawab saras yang membuat galuh teringat akan putih si kunti yang sudah menolongnya tadi.

"Aku ikut." Ucap galuh

Saras hanya menoleh sekilas. "Pulang dan beristirahatlah." Ucap saras yang terus melanjutkan langkahnya meninggalkan galuh.

Galuh hanya diam dan segera pergi kearah gubuk saras untuk beristirahat, tak lama galuh sudah sampai dan langsung masuk kegubuk tersebut. Ia segera membaringkan badannya dan langsung tertidur begitu saja.

Sedangkan saras yang mencari putih, ia melihat putih yang sedang berjalan terseok-seok.

"Putih, tunggu." Teriak saras yang melihat kondisi putih yang memperhatinkan. Putih segera bergenti dan berjalan kearah saras.

"Apakah kamu bertemu dengan galuh?." Pertanyaan putih disela rasa sakit yang menyerang tubuhnya.

Saras hanya mengangguk dan memperhatikan tubuh putih yang dipenuhi luka. "Segera lah pergi dan temui nyai anjar, pasti saat ini ia sedang menunggumu." Ucap saras. Putih hanya mengangguk dan segera menghilang. Saras pun akhirnya pulang dan segera beristirahat.

***

Di sebuah istana didalam hutan tersebut, duduklah seorang ratu yang sangat cantik dengan mahkota dikepalanya. Putih segera menunduk dan tak berani mengangkat kepalanya.

"Ampun nyai, ada apa rati memanggil saya.?" Tanya putih dengan takut.

"Aku tau kau tadi menolong seorang pria yang bernama galuh?." Jawaban sang nyai membuat putih yang sedang menunduk jadi terkejut.

"Da-dari mana nyai anjar tau, bahwa saya baru saja menolong seorang pria?." Pertanyaan putih membuat nyai anjar tertawa keras, bahkan ketawanya membuat istana bergetar seperti gempa bumi.

"Kau kira aku bodoh? Aku penguasa hutan ini makanya aku tau apa yang terjadi." Jawab nyai anjar yang memandang putih dengan tajam.

"A-ampunn nyai, saya tidak bermaksud berbicara begitu." Ucap putih seraya mengatupkan kedua tangannya didada.

"Pergilah." Usir nyai anjar kepada putih, putih segera berdiri dan meninggalkan istana tanpa sepatah kata pun, ia hanya menundukan kepalanya.

1
Das ril
lanjut thor
elaacy: Okeiii
total 1 replies
Rizitos Bonitos
Bikin klepek-klepek!
Edana
Aku suka banget sama twist yang ada di cerita, semoga semakin menarik aja nanti!
elaacy: terimakasi ka, ini cerita pertama saya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!