NovelToon NovelToon
DENDAM SANG PENDEKAR LANGIT

DENDAM SANG PENDEKAR LANGIT

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Epik Petualangan / Reinkarnasi / Balas Dendam
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: wee nakk

Lin Feng, seorang Pendekar Langit yang dihormati di seluruh Dunia Langit Surgawi, berhasil mencapai pencapaian legendaris: membangkitkan Seni Pedara Naga Terbang, teknik kuno yang hilang yang mampu membuka Gerbang Surgawi. Namun, kesuksesannya justru menjadi bumerang. Kaisar Langit Xuan, penguasa dunia, diliputi keserakahan dan rasa iri, merancang konspirasi keji untuk mencuri kekuatan Lin Feng—kekuatan yang hanya bisa diambil dengan membunuh pemiliknya.

Dijebak, difitnah sebagai pengkhianat, dan disiksa di penjara paling kelam, Gua Pengasingan Langit, Lin Feng menyaksikan hidupnya hancur berantakan. Bahkan Mei Ling, istri yang dicintainya, dirampas dan dijadikan selir oleh Pangeran Ke-7. Dalam detik-detik terakhir sebelum ajal menjemput, hati Lin Feng dipenuhi amarah dan penyesalan yang mendalam.

"Jika ada kehidupan lain... aku akan membalaskan semuanya!"
Namun, kematian bukanlah akhir baginya. Roda takdir berputar dengan cara yang tak terduga. Jiwa Lin Feng yang penuh dendam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wee nakk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KEBANGKITAN ROH NAGA

Terik matahari menyengat kulit, meski angin berhembus membawa udara kering, Lin Feng tetap bertahan di tempatnya.

Ia berdiri dengan kedua tangan menopang tubuh sementara bagian atas bajunya telah dibuka.

Tubuhnya basah oleh keringat. Sejak matahari mulai naik dua jam lalu, Lin Feng memulai latihan dengan memfokuskan pada kondisi fisiknya.

Ia paham betul bahwa tubuh ini butuh dorongan keras agar bisa menggunakan metode kultivasi Pemurnian Esensi Murni.

Sebenarnya, ia sempat bingung menentukan metode kultivasi karena Dunia Fana Rendah

memiliki Esensi Alam yang sangat tipis. Di sini, itu disebut Qi Murni yang akan berubah menjadi Qi Sejati setelah dimurnikan.

Metode Pemurnian Esensi Murni memang hanya metode dasar paling lemah yang digunakan junior

di Alam Langit Surgawi, tapi di dunia ini, itu adalah teknik tingkat tinggi yang tidak sembarang orang bisa kuasai.

Setelah kultivator menembus tahap Qi Memadat, satu-satunya jalan adalah memurnikan Qi Murni

dalam jumlah besar untuk terus meningkatkan kekuatan hingga menembus tahap Qi Inti.

Namun di dunia ini, bahkan kultivator tahap Tulang Berbakat sekalipun akan kesulitan dalam kultivasi jika tubuh fisik tidak cukup kuat. Maka Lin Feng

memulai dari melatih fisiknya hingga benar-benar cukup kuat untuk memulai memurnikan Qi Murni, meski ia belum menembus tahap Qi Memadat.

Hal paling mendasar adalah mengetahui batas kekuatan awal tubuh fisik sebelum menentukan tingkat pelatihan.

Kini, Lin Feng tahu bahwa tubuhnya sama sekali belum pernah berlatih—bahkan untuk hal paling mudah seperti bertumpu pada kedua tangan, itu masih membuatnya terengah-engah.

"Sial, anak ini benar-benar manja! Dewata, jika aku bisa memilih, kenapa tidak menempatkan ku di tubuh yang lebih kompeten! Jika begini, berapa lama waktu yang harus kuhabiskan untuk berlatih! Sialan!"

Lin Feng mengeluh dalam hati. Dua jam adalah batas maksimal tubuhnya. Bahkan untuk latihan dasar, ia merasa sangat kehausan dan kelelahan.

Setelah menurunkan kakinya, ia menyeka keringat di dahi sebelum bangkit dan mencoba peruntungan.

"Langkah Bayang!"

Gerakannya cukup cepat—dari satu pohon ke pohon lain di sisi berbeda dengan dua kali sentuhan kaki.

Tapi, ekspresinya tidak menunjukkan kegembiraan.

"Bahkan Langkah Bayang bekerja sangat buruk! Apa yang dilakukan anak ini selama hidupnya!

Saat aku berumur 8 tahun dulu, sudah menguasai gerakan ini dengan sempurna! Ah...!"

Lin Feng menghela napas panjang. Ia tahu tubuh ini lemah, tapi tidak menyangka untuk sekadar

bergerak dalam jarak dekat pun hasilnya sangat menyedihkan.

Di kehidupan pertamanya, saat menggunakan Langkah Bayang, ia bisa menendang udara dan lebih cepat dari angin, bahkan tidak sampai satu kedipan mata.

Tapi sekarang, hanya untuk bergerak dari satu pohon ke pohon lain dalam dua kali gerakan,

ia butuh beberapa tarikan napas. Sungguh memalukan.

"Tapi tidak cukup hanya mengeluh. Berapa pun intensitas yang diperlukan, aku yakin hasilnya akan sepadan."

Setelah bergumam, Lin Feng meraih bajunya dan berjalan masuk lebih dalam ke hutan.

Beberapa waktu kemudian.

"Ah, yang benar saja! Ingatanku, di dekat sini ada sungai kecil. Tapi kenapa sekarang menghilang?"

Lin Feng berdiri sambil memegang kepala, di depannya terbentang tanah berlumpur selebar hampir lima belas meter. Itu seperti bekas aliran

sungai yang dangkal dengan banyak bebatuan, tapi tidak ada tanda-tanda pernah dialiri air dalam waktu lama.

Tidak ada yang lebih buruk daripada menahan haus di tengah hari dengan terik menyengat.

Dan sekarang, bahkan ia tidak menemukan setetes air pun.

Terlihat sebuah gunung besar yang sepuluh kali lebih tinggi dari bukit tempat Lin Feng berlatih sebelumnya—itu merupakan hulu dari aliran sungai,

tapi bahkan gunung itu seakan tidak memiliki kehidupan. Tidak ada satu pun tanaman yang tumbuh.

Lin Feng bisa melihat bahwa di puncak gunung itu berdiri sebuah kuil kuno yang seluruhnya berwarna hitam. Meski dari kejauhan, tapi tetap terlihat jelas baginya.

Bukan hanya karena ukurannya yang besar, tapi juga tidak ada yang menghalangi pandangan.

Rasa penasaran timbul saat Lin Feng memandang gunung itu. Tepat saat ia akan pergi ke sana, dari

balik pepohonan di belakangnya, sebuah suara memanggil dengan arogan.

"Lin Feng! Oh, aku tidak menyangka kau masih hidup. Hahaha, bahkan aku tidak menggunakan

kekuatan penuh dari pukulanku dan kau hampir mati. Sombong sekali kau berani datang ke sini!"

Seorang bocah seumurannya keluar dari balik pepohonan, menatap sinis ke arah Lin Feng.

Di belakangnya, dua bocah lain mengikuti dengan tatapan tak kalah menusuk.

"Zhou Lei! Haha, aku kira siapa, ternyata hanya kau! Oh, tidak masalah, dan aku secara pribadi harus berterima kasih padamu.

Berkatmu, aku mendapatkan apa yang seharusnya kumiliki."

Lin Feng tetap tenang saat mengetahui bahwa kelompok yang datang adalah bocah-bocah yang sama yang mengirimnya ke kematian.

Zhou Lei adalah anak dari kepala desa tetangga. Ia berada di Tahap Qi Memadat lapisan ketiga.

Dan Lin Feng ingat benar bahwa selama ini, yang paling sering menyiksanya adalah bocah ini.

"Haha, masih bersikap sok kuat dan sombong! Kau ingat, terakhir kali kita berkelahi, kau hampir mati.

Dan sekarang, kau berani menantangku? Cih, cari mati!"

"Cukup omong kosongnya, Kak Zhou, habisi saja dia! Aku sudah muak melihat wajah angkuhnya itu. Menjijikkan!"

Ketiganya menatap Lin Feng seperti serigala melihat mangsa. Ekspresi Zhou Lei yang paling

mengesalkan—ia benar-benar mencibir Lin Feng.

"Lalu, aku akan mengirimu ke, kematian lagi! Kalian berdua, beri dia pelajaran!"

"Haha, mengerti!" Kedua bocah itu bersiap-siap begitu perintah Zhou Lei jelas.

"Oh, begitu?" Lin Feng mendengus dingin.

"Terlalu cepat satu juta tahun bagimu untuk bisa menyentuhku, bocah ingusan!"

Sebelum kedua bocah itu bisa bergerak, Lin Feng tiba-tiba menghilang dari pandangan mereka.

Dan tiba-tiba ia muncul tepat di belakang Zhou Lei.

"Kau! Bagaimana mungkin—"

BAM!

Sebuah tinju mendarat tepat di wajah Zhou Lei sebelum ia bisa menyelesaikan perkataannya.

Ia terlempar sejauh empat meter dan berakhir menghantam tanah.

"Apa yang terjadi?"

"Bagaimana mungkin?"

Kedua bocah yang sebelumnya sombong dan angkuh sekarang gemetar di kaki mereka.

Melihat apa yang dilakukan Lin Feng membuat mereka ketakutan.

'Oh, lumayan! Tidak terlalu buruk juga.' Lin Feng bergumam sambil melihat tinjunya.

Kemudian senyuman tipis muncul di sudut bibirnya.

"Phuih ...! Kurang ajar! Bagaimana mungkin kau menjadi kuat secepat ini!"

Zhou Lei meludahkan tanah sambil berdiri dengan tatapan membunuh.

"Tidak banyak, hanya sedikit pencerahan saat di ambang kematian." Lin Feng menyeringai sebelum menghilang lagi dari tempatnya.

Ketiga bocah itu menoleh ke sana kemari mencari Lin Feng, tapi kecepatan gerakan leher mereka

kalah cepat dibanding Langkah Bayang Lin Feng.

BAM! BAM!

Tentu saja, hanya dalam dua kedipan mata, mereka mendapat pukulan di wajah sebelum jatuh tersungkur ke tanah.

"Sialan! Awas kau, ayahku akan memberimu pelajaran! Dasar sampah tak berguna!"

Zhou Lei berteriak dengan darah yang menetes dari hidungnya.

Zhou Lei berdiri tergopoh-gopoh diikuti kedua rekannya, lalu mereka lari meninggalkan Lin Feng dengan ancaman.

"Phuih, sekumpulan idiot!" Lin Feng mencibir, kemudian pandangannya beralih ke puncak gunung lagi.

"Seingat ku, di sana tidak pernah ada bangunan! Lalu, itu apa? Sejak kapan? Mungkinkah itu penyebab mengapa aliran sungai menghilang!"

Lin Feng menyipitkan mata, lalu berlari ke arah puncak gunung melalui bebatuan di tepian tanah berlumpur.

1
Intan
untuk bab 31 sebentar lagi bakal author update
Nanik S
Lanjutkan
Nanik S
Tanaman Roh dari Ming Yue kan banyak dan Lelang saja
Joe Maggot Curvanord
gass thorr
di sebelah udah ampe jauh bgt ini ceritanya
Nanik S
Laaanjut
Nanik S
paviliun Harta
Nanik S
Ternyata ibunya dari Klan Yin
Nanik S
Lanjut yerus
Wayan Sudarta
waktu di dimensi Ming Yue lin Feng sudah berada di q inti kok sekarang q memadat
Intan: MAAF YA SEBELUM NYA AUTHOR SALAH TULIS DAN AUTHOR SUDAH REVISI ULANG 🙏🙏🙏
total 1 replies
Nanik S
Spirit Best tingkat tinggi tapi kayak Kucing ya sama saja
Nanik S
Hubungan apa
Nanik S
Ternyata Lapar
Nanik S
Panter yang bisa diajak bertarung
Nanik S
Dunia dimensi memang berbeda dengan Dunia Fana
Intan
AUTHOR MAU MINTA MAAF DARI BAB 2, 3, 4, 23, 24, 25. BANYAK PENYEBUTAN NAMA TOKOH YANG SALAH DAN SECEPATNYA AUTHOR AKAN REVISI ULANG 🙏🙏🙏
Nanik S
Masa mau berguru ke Ming Yu
Nanik S
Lin Feng jangan tinggalkan Ayah ibumu
Nanik S
Laaaaanjuuuuut
Nanik S
Lin Feng... jangan biarkan merebut Harta Phonik
Nanik S
Phonik melindungi calon Anak2nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!