NovelToon NovelToon
Istri Nakal Gus Altair

Istri Nakal Gus Altair

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Konflik etika / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Nonaniiss

Hayi, seorang remaja yang akrabnya di panggil Ay, terpaksa menuruti kemauan ayahnya untuk di kirim ke salah satu pesantren agar dirinya sedikit berubah dari kebiasaan buruknya. dari sanalah sebuah kejadian yang tak pernah terbayangkan dalam hidupnya terjadi, ketika tiba-tiba saja ia di ajak ta'aruf oleh seorang anak pemilik pesantren bernama Altair, yang kerap di panggil Gus Al.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonaniiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

6

Hayi memikirkan bagaimana caranya agar dia bisa cepat hafal surah Yasin beserta artinya, sementara ia saja lupa kapan terakhir kali membacanya. Di kelasnya ia nampak termenung saja tidak seperti biasanya. Tatapannya pun tak sengaja beradu pandang dengan Hilya membuat gadis itu menatap seolah mengatakan kenapa.

"Gue nggak enak mau minta tolong sama lo sebenarnya." Kata Hayi membuat Hilya langsung menghampiri Hayi.

"Minta tolong apa, ay?" Tanya Hilya.

"Gue kan lagi di hukum lagi nih sama Gus Al. Nah masalahnya, gue di suruh hafalin Surah Yasin sama artinya sekalian, sementara gue belum hafal." Kata Hayi.

"terus?" Tanya Hilya

"Iya, Hil. Tolongin gue ya. Lo kan pasti jago tuh baca Al Qur'an nya, jadi bisa dong ajarin gue." Kata Hayi yang membuat Hilya terdiam.

"Tapi ada syaratnya." Kata Hilya

"Ck, apa?"

"Mulai sekarang kamu nggak boleh bicara kasar pakai lo atau gue." Kata Hilya dengan tersenyum.

"Ya gue nggak bisa janji, tapi gue usahain."

"Baru juga saya bilangin, udah di ulangi lagi."

"Iya iya maaf. Jadi kapan kamu mau ngajarin gu.. maksudnya kapan mau ajarin aku ?"

"Sekarang juga bisa, ay. "

Kini di dalam kelas, Hilya mengajari Hayi belajar membaca Al Qur'an. Mengajari orang yang belum bisa sama sekali benar-benar harus ekstra sabar. Hayi yang memang tipikal orang tidak sabaran pun hanya bisa mengumpat dalam hati saja karena benar-benar susah baginya. Bukannya tidak bisa, tapi ia lupa karena sudah lama tidak membaca ralat memegang Al Qur'an sama sekali. Tapi ia akan berusaha keras agar ia bisa cepat menghafalnya.

"Susah banget, Hil." Kata Hayi dengan lemasnya.

"Bismillah, ay. Kamu pasti bisa kok."

"Assalamualaikum, eh lagi pada ngapain tuh. Kok kamu kelihatan lemes gitu, ay, belum makan ya?" Tanya Aisyah.

"Walaikumsalam. Saya lagi ngajarin Hayi baca Al Qur'an." Jawab Hilya.

"Wahh bagus dong kalau gitu. Ayo ay, semangat lah masa lemes gitu. Seru Lo belajar Al Qur'an." Timpal Aisyah.

"Eh tapi kok tiba-tiba banget?"

"Gue...."

"Ay...tidak saya lanjutin nih belajarnya" kata Hilya membuat Hayi berdecak kesal saja

"Aku di hukum sama Gus Al. Suruh hafalin surah Yasin beserta artinya." Jawab Hayi.

Aisyah hanya ber oh saja. Karena pelajar terakhir kosong, Hayi dan Hilya hanya menghabiskan waktunya untuk belajar Al Qur'an. Dari luar ruangan, terlihat Gus Altair yang tengah berjalan dan sesekali melirik ke dalam kelas. Dengan segera Hayi pun berdiri dan melambaikan tangannya pada Gus Altair. Pria itu hanya menatap sekilas saja dan berlalu pergi.

"Ck apa dia itu bongkahan es batu ya, Hil. Kalau bukan karena dia, aku nggak mau belajar gini." Kata Hayi.

"Astaghfirullah, istighfar ay. Lakukan segalanya karena Allah dan semua insyaallah akan Allah permudah." Ujar Hilya.

Bel sekolah pun berbunyi pertanda sudah waktunya pulang. Hayi berjalan sendiri dan tiba-tiba saja ada dua orang siswa perempuan yang menghadangnya. Mereka menatap Hayi dari atas sampai bawah dengan tatapan merendahkan. Hayi yang memang masih fokus pada hafalan nya tidak memperdulikan kehadiran mereka dan terkesan cuek bebek, alhasil membuat mereka berdua kesal sehingga mendorong Hayi sampai terjatuh.

"Banyak gaya banget sih kamu. Sombong, tidak tahu sopan santun. Kalau ada yang ngajak bicara itu ya di jawab bukan malah diam aja." Kata Laras dengan kesalnya.

"Ck, sampai mana tadi gue ya. Sialan anak ini, cari masalah sama gue ya." Kata Hayi kemudian bangun dan langsung mendekati Laras, kemudian di cengkramnya kerah baju laras dengan tatapan kesal dan marahnya.

"Lo cari masalah sama gue?" Kata Hayi.

"Lepasin!! Atau saya teriak nih!" Kata Laras dengan mengancam, walaupun sebenarnya ia sudah ketakutan melihat kemarahan Hayi.

"Lo yang mulai duluan, sialan."

"Ada apa ini?!!lepaskan Laras." Teriak ustadzah Rena.

"Kamu masih baru di sini, tapi kamu sudah membuat masalah di pesantren ini hah? Apa yang dia lakukan sama kamu Laras?" Tanya ustadzah Rena dengan wajah marahnya.

"Saya hanya bertanya ustadzah, tapi dia malah membalasnya dengan seperti ini." Jawab Laras.

"Lo ngedorong gue ya, nggak usah drama. Dia ngedorong saya duluan." Kata Hayi tidak terima.

"Tidak ustadzah, dia bohong. Jelas-jelas dia duluan yang mulai, kamu lihat kan Ran?" Kata Laras pada temannya

"Bener ustadzah, saya liat sendiri kok. Laras tanya baik-baik sama dia." Tambahnya.

"Ikut saya, kamu harus saya disiplinkan." Kata Ustadzah Rena dengan menarik tangan Hayi tapi langsung di hempasan dengan kasar oleh gadis itu.

"Kalau saya bilang bukan saya, ya bukan saya. Kenapa lo malah ngebela yang salah, Bukannya disini sikap kaya gitu tidak di perbolehkan. " Kata Hayi.

"Jaga bicaramu ya, jangan kurang ajar sama saya. Saya ustadzah kamu!" Sentak ustadzah Rena marah.

"Lo pikir gue takut, selagi gue bener gue nggak bakalan takut apapun itu, sialan." Kata Hayi yang langsung mendapatkan tamparan dari ustadzah Rena.

"Bicara yang sopan!! Ini pesantren, tidak seharusnya kamu berbicara seperti itu di depan saya. Apa kamu tidak pernah di ajarkan sopan santun oleh orang tua mu hah!!!"

"Ada apa ini?" Tanya Gus Altair yang tiba-tiba saja datang ketika melihat adanya keributan.

"Afwan, gus. Dia sudah berbicara kurang ajar dan tidak tahu sopan santun. Dia juga sudah melakukan kekerasan pada Laras, karena itu saya ingin memberikan dia pelajaran." Kata ustadzah Rena.

"What?!!! Kekerasan? Emang gue ngelakuin apa sama lo? Jawab!!! Kenapa lo diem aja?" Sentak Hayi pada Laras.

"Hayi, apa bener yang di bilang ustadzah Rena?" Tanya Gus Altair.

"Mana ada. Dia yang dorong gue duluan, kalau lo nggak percaya nih tangan gue sampai berdarah." Kata Hayi dengan menunjukkan telapak tangan nya yang berdarah karena terkena batu.

Melihat itu, sontak saja Laras ketakutan bukan main. Gadis itu tentunya takut kalau ia ketahuan berbohong

"Kenapa kamu sangat kurang ajar, Hayi!! Bicara yang sopan, dia adalah Gus Altair!!" Kata ustadzah Rena marah

"Kalian berdua ke ruangan saya sekarang." Kata Gus Altair pada Hayi dan Rena.

"Assalamualaikum ustadzah." Kata Laras berlalu dengan lemasnya karena sudah di pastikan ia akan mendapatkan hukuman.

Kini keduanya pun sudah berada di ruangan Gus Altair. Pria itu memperhatikan raut wajah keduanya dengan seksama secara bergantian. Hayi dengan wajah datarnya serta Laras dengan wajah gelisah nya.

"Jelaskan kejadiannya." Kata Gus Altair pada Laras.

"Gue denger lo ngomong drama kaya tadi, gue habisin lo saat ini juga." Kata Hayi membuat Laras benar-benar ketakutan.

"Kamu bisa diam tidak!! Hargai saya sebagai guru. Jaga cara bicara kamu, jangan kurang ajar. Disini..."

"Ada peraturan yang harus di taati, sopan santun, adab. Lo mau ngomong gitu kan?" Hal itu membuat Gus Altair geram karena Hayi dengan tidak sopannya memotong pembicaraannya.

"Hiks, hiks... Afwan Gus, tapi saya bicara jujur. Saya tidak pernah mendorong dia sama sekali. Saya hanya bertanya baik-baik sama dia." Ucap Laras dengan memejamkan matanya karena dia tidak mau di hukum oleh Gus Altair.

1
Rytha Itha
hahahahahaha hayi bikin heboh lagi dunia pesantren😅😅😅
Riki Novika
😁😂di kirain orang yg lahiran trnyta kambing 😅😅😅
Rytha Itha
biasanya 2😁
Nonaniiss: lg masuk angin ini kak😭1 chptr aja nahan pusing huhuhu doain ya biar cpt sembuh
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!