Cinta Yang Tertunda Princess Kesha & Arxel

Kesha sudah cantik dan rapih karena ia mau pergi bersama Arxel—Kesha kini kembali ceria dan seperti sedia kala walaupun hatinya belum benar-benar sembuh total.

"Princess mau kemana? Kamu sudah cantik" tanya Axel dengan lembut layaknya bicara sama putri kesayangannya.

"Aku mau pergi sama Arxel Om,"

"Jangan panggil Om, panggil aku Daddy ya sama kaya Arxel, dan jangan panggil tante, panggil Mommy" ucap Axel sambil mengusap kepala Kesha.

"Baik om eh Dad, ya sudah aku jalan dulu ya,"

"Ini buat kamu Princess, pergilah dan belanja sepuasmu jika kurang bilang sama Daddy ya," Axel memberikan Blackcard Kepada Kesha.

"Tapi Dad, aku ada yang di berikan Daddy Ken, aku tidak bisa menerimanya." tolak Kesha.

"Sayang, pakai lah disini kamu tanggung jawab Kami, pakai card dari Daddy botak mu ini, kuras habis uangnya jika kurang minta lagi jika tidak cukup kamu minta sama anak itu," tunjuk Arunika kepada Arxel.

Kesha pun melihat kearah Arxel untuk meminta persetujuan. Arxel menganggukan kepalanya.

"Ya sudah makasih ya tante eh Mom, aku jalan dulu," kata Kesha. Arxel pun mengulurkan tangannya. Kesha meraih tangan Arxel lalu berjalan untuk menuju mobilnya yang terparkir di garasi.

"Ar nanti aku mau naik MRT ya, aku ingin menikmati suasana umum," pinta Kesha.

"Iya sayangku, Princessku, hidupku," ucap Arxel sambil memasangkan seatbeltnya.

"Kaya Daddy saja, lalu mobil ini dikemanakan?"

"Itu hal yang mudah sayang, kita menuju station MRT dulu karena lumayan jauh dari sini, aku tidak mau kamu kelelahan."

Kesha hanya mengangguk lalu Arxel pun menjalankan mobilnya. Kesha melirik kearah arah Arxel yang sedang memutar-mutarkan stir mobilnya. Terlihat jelas lengan kekarnya dan otot-ototnya yang besar sedangkan Arxel hanya fokus menyetir.

"Dia tampan sekali ya tuhan bahkan aku baru sadar, Ammar tidak ada apa-apanya di bandingkan Arxel," batin Kesha sambil menelan ludahnya dengan kasar.

Walaupun belum melakukan hubungan badan dengan Ammar tetap saja ia sudah menikah dan pernah melihat milik suaminya. pikiran Kesha pun traveling yang membayangkan hal mesum.

Arxel memegang tangan Kesha sambil menyetir lalu ia menciuminya. Kesha pun merasa dejavu sewaktu dulu ia masih berpacaran dengan Ammar melakukan hal yang sama namun kini dengan Arxel perasaannya sangat berbeda.

Arxel tak hentinya menciumi tangan Kesha dengan wajahnya melihat kearah jalan. Mereka tidak ada yang bicara hanya terlukis senyuman diantara keduanya.

Mobil pun sampai di station MRT–Kesha dan Arxel turun untuk menunggu MRT. Tangan Arxel tak lepas dari Kesha.

"Yuk masuk, MRTnya sudah sampai," ucap Arxel lalu ia pun masuk sambil menggandeng tangan Kesha. di dalam MRT itu penuh, banyak orang sampai Kesha tidak bisa duduk. Arxel pun membawa Kesha di pojokan dan melindungi dirinya dengan tubuhnya agar tidak terkena himpitan dan bersentuhan dengan penumpang lain.

Kesha menatap wajah tampan Arxel yang tengah menatap dirinya dengan lekat. Kesha salah tingkah dengan wajahnya yang memerah.

"Why?" bisik Arxel.

"Jangan dekat-dekat banyak orang lihat mereka melihat kearah kita," bisik Kesha.

"Biarkan saja anggap mereka hantu," ucap Arxel sambil menarik pinggang Kesha. Bukan menjauh posisi mereka pun malah semakin dekat.

"Ar..."

"Apa sayangku," balas Arxel. Penumpang yang dekat dengan Arxel pun ikut senyum-senyum yang melihat pasangan serasi itu.

MRT yang di tumpangi Arxel dan Kesha pun sampai di station dekat flower dome. Arxel dan Kesha keluar dari MRT dengan saling berpegangan tangan.

"Masih disana sayang, apa tidak apa-apa jalan kaki?"

"Tidak apa-apa Ar, ayo kita jalan." ucap Kesha. Arxel pun mengangguk lalu mereka berjalan menuju tempat wisata flower dome.

"Kalau lelah bilangnya nanti aku gendong," ucap Arxel sambil mencium tangan Kesha.

"Aku bukan anak kecil dan kita juga seumuran Ar, tapi kamu sama saja kaya Daddy selalu memanjakanku,"

"Tidak apa-apa emang tidak boleh hm.. Sudah ayo masuk," kata Arxel sambil menarik tangan Kesha lalu memasuki taman tersebut yang berada diatas Gardens by the bay.

Kesha mengerutkan kedua alisnya sambil melihat kesekeliling.

"Ar ko sepi? Hanya ada beberapa orang saja." tanya Kesha dengan heran.

"Mungkin mereka lelah," kata Arxel padahal tempatnya sudah ia sewa hanya untuk dirinya dan Kesha.

"Lelah gimana setahu aku tempat ini ramai terus banyak juga turis yang datang kemari, ini aneh sekali dan itu pun orang malah pada pergi," tanya Kesha dengan nada mengintimidasi.

Arxel hanya menahan tawanya saja yang melihat Kesha sedang kebingungan.

"Ar jangan-jangan kau menyewa tempat ini ya kaya Daddy." seru Kesha.

"Why sayang, sudah sana pergi sepuasnya, tidak ada orang kamu bisa memegang bunga dan berfoto sepuasmu," ucap Arxel.

Kesha pun mengangguk ia berjalan seperti anak kecil sambil memutar-mutarkan tubuhnya. Arxel pun mengambil Video kekasihnya itu dengan ponselnya.

"Ar ayo sini kita berfoto bersama Ar," pekik Kesha dengan antusias.

Arxel pun berlari dan menghampiri Kesha lalu mereka pun mengambil beberapa foto dan video sambil melihat-lihat taman bunga itu.

Kesha melihat patung yang berupa capung dan kupu-kupu diatas bunga itu. "Ahh bagus sekali Ar aku sangat suka tempat ini" seru Kesha dengan riang.

"Nanti aku buatkan untukmu" balas Arxel.

"Ck.. Kamu ini ada-ada saja."

Lalu mereka pun berkeliling di sepanjang taman itu dengan bahagia. Arxel merasa senang yang melihat Kesha sudah seperti sedia kala.

***

Sementara Axel dan Arunika malah pergi ke Indonesia untuk membawa kabar bahagia itu kepada Kenzie dan Aisha.

"Astaga.. Xel! Kamu ini kebiasaan sekali, Arxel yang yang di terima tapi kamu yang sangat happy heran deh" kata Arunika dengan kesal karena ia pergi mendadak kerumah Kenzie.

"Aku senang sayang, akhirnya aku akan menjadi besan dengan Kenzie dan Aisha bayangin aja nanti kita akan punya cucu dari mereka dengan bibit yang unggul," balas Arxel dengan begitu heboh.

Arunika hanya memijit pelipisnya saja—mobil yang mereka tumpangi sampai di Mansion Kenzie.

Axel dan Arunika pun turun. "Ken..." pekik Arxel yang melihat Kenzie dan Aisha sedang duduk di dekat kolam renang.

"Bee itu kan Kak Arunika dan kak Axel kenapa mereka kemari bukankah Arxel dan Princess ada disana?"

"Entahlah, lihat si botak itu sedang bahagia mungkin istrinya hamil lagi" celetuk Kenzie.

"Bee, aku pengen ketawa tapi gak bisa, ucapanmu itu loh ya ampun, mau sampai kapan ini berlanjut Bee?"

"Sampai aku mati, aku masih kesal dengannya kaya Rahwana saja menculikmu, kalau ingat kesitu aku ingin sekali mencekiknya, aku sampai gila mencarimu tapi dia malah menyembunyikanmu selama bertahun-tahun,"

"Bertahun-tahun satu tahun Bee, sudah diam mereka sedang kemari" ucap Aisha.

"Kenzie..." pekik Axel dengan heboh.

"Apa sih datang-datang sudah teriak-teriak mengganggu saja" Kesal Kenzie. Aisha pun menyenggol tangan Kenzie.

"Kak tumben kesini gak ngabarin aku dulu," kata Aisha sambil memeluk Arunika.

"Ya Aish, kamu kesini mendadak sekali Axel tiba-tiba mengajak berkunjung kesini."

"Masuk yuk," ucap Aisha sambil menggandeng Arunika. Lalu mereka pun masuk ke dalam rumah.

"Ada apa? Sepertinya ada kabar bahagia." tanya Aisha.

"Ya, you know kita akan jadi besanan," Seru Axel dengan begitu heboh.

"Maksudnya apa?" tanya Kenzie.

"Ck.. Kau pikun Ken, aku punya putra tampan sepertiku, ya jelas putrimu dan putraku kapalnya sudah berlayar," jelas Axel dengan riang.

"Kak, apakah mereka sudah menjadi kekasih?" tanya Aisha untuk memastikan.

"Iya Aish, baru kemarin mereka resmi menjadi kekasih," ungkap Arunika.

Kenzie dan Aisha pun saling memandang. "Hanya berita ini kau sampai kemari?" tanya Kenzie dengan heran kepada Axel.

"Iya ini kabar bahagia bukan, kamu malah bilang hanya sih Ken," seru Axel dengan kesal.

"Apa kau tidak ada kerjaan disana sampai datang kemari untuk membawa berita ini kan bisa menelpon Astaga kau calon besan bodoh."

Axel pun menghela napasnya dengan kasar. "Sebetulnya kau ada dendam apa sih Ken sama aku, ya kali kalau perempuan bisa saja cinta, nah kamu lelaki gayanya seperti benci tapi cinta," balas Axel.

Arunika dan Aisha hanya menahan tawa saja karena suaminya mereka memanglah tidak ada akurnya.

"Hei Hello... Kau lupa, kau sudah membawa kabur istriku sampai aku gila," kesal Kenzie.

"Ck... Sayang aki-aki tua itu selalu mengungkit saja masa lalu padahalkan dulu Aisha belum jadi istrinya." ucap Axel kepada Arunika.

"Gimana mau jadi besan kalau kalian begini terus, yang ada nanti cucu kalian sawan melihat kakeknya selalu bertengkar." kata Aisha.

"Hahaa... Bukan sawan yang ada jadi rebutan sama kakek-kakeknya ini Aish," sambung Arunika.

"Untungan Arxel tidak sepertimu kalau sama sepertimu aku tidak setuju!" timpal Kenzie.

"Hei Kenzie, dia tampan, dia baik, dia penyayang sama sepertiku waktu masih muda."

"Kepala botakmu, beda jauh kau itu buaya! kalau Arxel tidak, dia mirip sepertiku," balas Kenzie.

Aisha dan Arunika pun bangun dari tempat duduknya sedangkan Kenzie dan Axel masih berdebat.