Cinta Yang Tertunda Princess Kesha & Arxel

Esok hari. Setelah di periksa oleh Dokter kondisi Arxel sudang baik darahnya sudah kembali normal. Kenzie dan Axel pun kembali ke rumah sakit untuk menjemput anak-anaknya.

"Princess apa semuanya sudah oke?" tanya Kenzie.

"Yes Dad, semuanya sudah oke, Arxel juga sudah baikan." balas Kesha sambil mengemas barangnya.

"Ini ponsel kalian kemarin di temukan oleh anak buah Arxel di kamar Chan sebelum rumah itu di ledakan." ucap Kenzie sambil memberikan Ponsel Kesha dan Arxel.

"Terimakasih Dad, lalu bagaimana dengan Li yang masih hidup?" tanya Arxel.

"Dia hidup sudah tidak berguna lagi nanti juga mengakhiri hidupnya sendiri, aku mau pergi dengan Princess untuk mencari sesuatu unutuk Mamu,"

"Kita juga pergi Ar, untuk mencari sesuatu juga untuk Mommy mu," sambung Axel.

Arxel mengangguk lalu semuanya pun pergi untuk ke pusat perbelanjaan yang letaknya tidak jauh dari rumah sakit itu.

Mereka berjalan di pinggir jalan raya banyak orang yang sedang berjalan juga untuk menuju pusat perbelanjaan itu.

Kesha berjalan sambil bergelayut manja di tangan kekar Kenzie. Sedangkan Arxel dan Axel berjalan di belakang Kenzie dan Kesha.

"Benar kata orang ya Dad, Hongkong itu surganya untuk berbelanja lihat banyak sekali turis datang kesini yang tak ketinggalan untuk berbelanja," ucap Kesha sambil melihat ke sekeliling di arena pusat perbelanjaan itu banyak orang yang keluar masuk di area Mall itu.

"Kamu benar Princess, tapi yang lebih di minati oleh turis dan penduduk setempat berbelanja di pinggir jalan entah itu street food atau lainnya, walau pun Daddy sering bulak balik kesini tapi Daddy jarang pergi ke tempat ramai seperti ini."

"Why Daddy? Kan Daddy bisa kulineran, ya walaupun susah cari makanan halalnya." balas Kesha.

"Setelah Missi, Daddy buru-buru pulang sayang, karena Mamu mu sedang mengkhawatir Daddy, dan Daddy pun merindukannya tidak ada waktu untuk beli ini dan itu," tutur Kenzie sambil menggandeng putrinya.

"Hm... Sekarang aku paham Daddy, emang ada lelaki seperti Daddy di dunia ini? Yang begitu mencintai pasangannya?"

"Ada tuh Kekasihmu, walau pun Daddy belum tahu kedepannya Arxel bagaimana tapi Daddy melihat cara dia menatapmu dan menjagamu, Daddy seperti melihat diri Daddy waktu masih muda berada di tubuh Arxel. Entah lah Daddy juga bingung padahal Bapaknya dia itu menyebalkan."

"Hahaaa... semoga saja ya Dad, Apa yang Daddy dan aku harapkan akan kesampaian"

"Princess putri kesayangan Daddy, jangan berharap apa pun sama manusia apa lagi dengan seorang lelaki, walaupun Daddy tahu Arxel bagaimana, tapi tetap saja tidak boleh berharap banyak ya takut nanti kamu kecewa, jalanin saja hubungan kalian dengan baik sampai takdir membawa kamu dan Arxel dalam ikatan suci, karena lelaki yang benar-benar mencintaimu dia tidak akan membuatmu menunggu dan berharap tetapi dia akan memberikan perhatian lebih dan cinta yang besar tanpa kamu minta dan harapkan, paham kan sayang yang Daddy katakan?"

Kesha terdiam dan mencerna semua apa yang Kenzie katakan lalu Kesha pun mengingat-ingat kembali perlakuan Arxel kepada dirinya dan nyatanya memanglah benar Arxel telah memberikan banyak cinta dan perhatian lebih tanpa ia minta dan harapkan.

"Kenapa diam hm? Duduk dulu sayang kita beli coffe," ucap Kenzie sambil duduk di kedai coffe lalu memesan coffenya.

"Tidak ada Dad, hanya saja aku suka kurang paham dengan lelaki dingin seperti Abang Keyvan, ya walaupun Daddy juga dingin tapi kan aku tahu Daddy bagaimana ke Mamu walaupun aku gak tahu sepenuhnya, apa mereka juga akan melakukan hal yang sama seperti Daddy?" tanya Kesha.

Pelayan pun datang dan menyajikan Coffe dan cokelat hangat untuk Kenzie dan Kesha. Kenzie dan Kesha pun meminumnya.

"Semua orang cara menyampaikan rasa cintanya tidak akan sama Princess, apa pun itu caranya jika cinta itu suci dan tulus pasti akan berkesan, entah itu orang dingin dan sebagainya, jawabannya ada di kamu, Arxel kan dingin jarang bicara banyak lalu kalau sama kamu bagaimana?"

Kesha pun terdiam dan baru sadar atas apa yang di katakan Kenzie. "Setau aku kalau bersamaku Arxel banyak bicara Dad, aku menganggap dia adalah biasa seperti lelaki pada umumnya, malahan banyakan dia yang bertanya kepadaku, dia selalu bertanya apa aku baik atau nggak,"

Kenzie terkekeh sambil mengusap kepala putrinya. "Ya jadi kesimpulannya mau orang itu dingin, datar dan lainnya jika bersama orang yang di cintainya dia akan banyak bicara, biasanya tipe orang seperti itu dia akan lebih effort dalam tindakan dan bukti bukan hanya ucapan Princess, jika tidak berlaku dalam keduanya berarti tidak cinta, karena cinta akan mendorong seseorang untuk menjadi peka dan perhatian sekalipun orang itu dingin sekali, dan itu tidak akan berlaku kepada orang yang di cintainya,"

"Dan seperti Daddy sama Mamu, Daddy akan manja dan terus nempel sama Mamu, dan banyak bicara sama Mamu, tetapi Daddy jarang bicara sama orang lain apa lagi sama perempuan lain ya kan. Daddy akan memalingkan wajah Daddy kecuali sama aku, Mamu dan Grandma, dan itu yang paling aku sukai dari Daddy, Daddy tampan kaya raya tapi Daddy bisa menjaga hati dan pandangan Daddy dari perempuan lain sungguh Mamu beruntung sekali," kata Kesha dengan begitu bahagia atas keharmonisan rumah tangga orang tuanya.

"Bukan Mamu yang beruntung, tapi Daddy. Mamu adalah wanita luar biasa, menjaga kehormatannya dengan baik walaupun banyak lelaki yang menginginkannya, Mamu adalah perempuan sederhana tidak banyak tingkah, dan kecantikannya bukan dari parasnya saja tetapi dengan kepribadiannya yang sangat baik dan bijaksana, Mamu mu banyak mengajarkan Daddy tentang arti cinta dan ketulusan dan cara menghargai orang lain."

"Dan itu semua berdampak pada anak-anak Daddy dan Mamu, kami hidup dari lingkungan keluarga harmonis dan anak-anak Daddy pun ikut merasakan bahagia keluarga yang utuh dan saling melengkapi, kami sangat beruntung sekali Dad, karena masih banyak orang di sekitaran kita banyak mengalami broken home,"

"Yes kamu benar Princess anak akan tumbuh baik jika orang tuanya menjalani hubungan yang baik, karena peran orang tua adalah contoh untuk anak-anaknya, tetapi jika ada anak yang tidak beruntung mendapatkan keluarga yang utuh berarti tuhan sedang memberi ujian untuk membentuk dirinya sendiri tanpa ada bimbingan dari orang tua dan itu bukan hal yang mudah. Sudah hangat kan tubuhmu Princess, ayo kita belanja lalu pulang," ucap Kenzie lalu membayar coffenya dan mereka pun pergi untuk menuju toko.

Sedangkan Arxel dan Axel sedang membeli makanan di pinggir jalan kedua anak dan Daddy itu malah asyik makan.

"Daddy makan apa?" tanya Arxel yang melihat Arxel sedang asyik makan dengan lahap.

"Daddy lapar ini beli stik daging, ini enak sekali kau mau coba?" tanya Axel.

"Stik apaan itu, Daddy beli dimana?"

"Itu disana," tunjuk Axel ke penjual yang tidak jauh dari mereka berdiri.

Arxel pun mengerutkan kedua alisnya dan membaca tulisan Chinese itu yang terpampang jelas yang mereka jual itu steak daging babi.

"Daddy itu bukan steak daging sapi, tapi itu daging babi, memangnya Daddy gak baca atau tanya dulu sama orang penjualnya?"

"Apaa... puah... puah... Yang benar Ar, Daddy buta huruf tulisan Chinese, tadi Daddy juga nanya pakai bahasa mandarin tapi mereka tidak paham." seru Axel sambil membuang steaknya yang sudah ia makan setengah.

"Daddy disini itu mayoritas nonis dan bahasanya lain dengan mandarin, kalau mau beli makanan hati-hati, lalu gimana itu bebong sudah masuk perut mana bilang enak lagi," ujar Arxel sambil menggelengkan kepalanya lalu pergi untuk menyusul Kesha.

"Ck... Dah lah namanya sudah masuk perut mau gimana lagi, lebih baik aku beli minum jadi mual dengarnya," gumam Axel lalu ia pun membeli minum.

Arxel melihat Kenzie sedang duduk sambil melihat Kesha yang sedang memilih baju. "Dad, mana Princess?"

"Duduklah dia sedang memilih baju kalau di temani dia tidak akan fokus," balas Kenzie. Lalu Arxel pun duduk bersama Kenzie.

"Ar, apa kau yakin ingin menikah dengan putriku?"

"Aku yakin Dad,"

"Kau tahu sendiri kan status Princess sudah janda dan punya masa lalu, apa kamu sudah pikirkan baik-baik, aku tidak mau nanti kedepannya jika ada masalah di antara kalian akan mengungkit masalah ini,"

"Aku cinta dengannya tanpa syarat, aku menyayanginya dengan tulus Dad, apa pun keadaan Princess perasaanku akan tetap sama bagiku soal status tidak penting, aku hanya butuh restu dari Daddy dan Mamu."

Kenzie pun mengangkat satu alisnya. "Sekarang aku percaya kepadamu dan aku lihat juga Princess nyaman denganmu, aku merestui hubungan kalian, tapi jika kamu menyakitinya aku tidak akan segan-segan melenyapkanmu dan tidak ada alasan kamu anak siapa dan kamu siapanya Princess, dia berhak bahagia dan asal kamu tahu dia adalah bukti cinta aku dan Aisha, aku sangat mencintai Aisha dan Princess adalah bukti yang nyata, aku membesarkannya dengan penuh cinta dan kasih sayang. jangankan menyakitinya ada orang yang meninggikan suara saja aku tidak akan diam saja." kata Kenzie dengan nada penekanan.

"Aku paham apa yang Daddy katakan aku tidak akan berjanji soal itu, tapi aku akan membuktikannya untuk membuat Princess selalu bahagia saat bersamaku, jika aku menyakitinya maka saat itu juga Daddy boleh menembakku." balas Arxel dengan serius.

"Aku akan lihat! Princess adalah anak yang baik sejak dari bayi sama sekali dia tidak merepotkan kami bahkan sakit saja dia tidak manja, dia tahu cara menghargai orang di sekitar dia sangat baik hati dan lemah lembut, dia tidak sombong dan dia tidak pernah gengsi dalam keadaan apapun, hatinya sangat tulus dan perasa dia akan mudah nangis jika orang yang di cintainya kenapa-napa, Aishaku versi muda tolong jaga dengan baik, jika ada yang menyakitinya duniaku akan hancur," ungkap Kenzie dengan mata berkaca-kaca.

"Daddy tenang saja, aku tahu perasaan Daddy bagaimana, apa lagi tentang kasus kemarin dengan Ammar, aku paham sekali terkadang sesuatu yang benar-benar kita hindari justru bisa terjadi, semoga aku bisa memberikan kasih sayang lebih untuk Princess dan terima kasih sudah memberiku kesempatan baik buat menjalin hubungan serius dengan Princess."

Kezie mengangguk sambil melihat Kesha sedang berjalan untuk menghampirinya. "Daddy... lihat aku sudah belikan semua ini untuk Mamu dan Mommy Arunika." ucap Kesha dengan bahagia.

"Hm... Kamu terbaik, Apa sudah cukup Princess?" tanya Kenzie.

"Sudah Dad, oh ya Daddy Axel mana?"

"Mungkin lagi beli sesuatu. Itu Daddy" tunjuk Arxel. Arxel melihat Daddynya sedang berjalan hendak menghampirinya sambil menenteng paperbag.

"Sudah kembali ke hotel lalu kita bersiap untuk pulang," kata Kenzie.

Semuanya pun mengangguk lalu pergi untuk menuju hotelnya untuk mengambil barang-barangnya dan pulang ke Indonesia.