NovelToon NovelToon
HUTAN LARANGAN

HUTAN LARANGAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Balas Dendam / Dunia Lain
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: elaacy

Galuh yang difitnah oleh penduduk kampung dan dibuang dihutan larangan, hutan yang menyimpang segudang misteri.
Dapatkah galuh membalaskan dendam dan menemukan dalang dari orang yang menghasut penduduk?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elaacy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30: Berhasil mendapatkan ilmu

40 hari telah berlalu, galuh sudah menyelesaikan semedinya. Postur tubuhnya pun kini lebih kurus serta ditumbuhi brewok dan rambutnya pun menjadi gondrong.

"Buka matamu, galuh." Suara mbah karsa terdengar tak jauh darinya.

Galuh segera membuka kedua matanya, hutan disekitarnya pun berubah, lebih rimbun dari sebelumnya.

"Mbah karsa." Seru galuh yang langsung berdiri dan berjalan kearah mbah karsa.

"Kamu berhasil, ayo kita kembali." Galuh mengangguk dan segera mengikuti langkah mbah karsa

Tak perlu waktu yang cukup lama, akhirnya mereka sudah sampai di gubuk mbah karsa, disana yang lainnya juga sudah menunggu. Mata galuh seperti mencari keberadaan seseorang.

"Dimana leya?." Tanya nya, saat tak menyadari keberadaan leya diantara mereka.

"Dia pulang ke desa." Jawaban renggo tentu saja membuat galuh terkejut.

"Apa terornya sudah menghilang?." Tanya galuh, kembali.

"Tidak, tetapi untuk beberapa waktu lalu teror itu nggak kembali lagi." Jawab renggo, galuh hanya mengangguk saja dan segera duduk dihadapan mereka.

"Bagaimana rencana kita selanjutnya?." Kini fajar yang angkat bicara.

"Kita akan kembali ke desa, dan tinggal dirumah ku." Ucap mbah surya dengan tegas.

Mereka semua hanya mengangguk setuju mendengar ucapan mbah surya.

"Bagaimana dengan mbah karsa?." Galuh bertanya sembari memikirkan lelaki tua tersebut.

Mbah karsa yang mendengar pertanyaan galuh lantas tersenyum samar. "Aku akan ikut kalian."

_Di desa_

Semua penduduk desa alas pati saat ini sudah merasa aman, mereka tak lagi mendapatkan teror kuntilanak merah. Dan sudah beraktivitas kembali saat malam hari, seperti meronda dan mengobrol di warung kopi pinggir jalan.

Sedangkan di kediaman bu rohaya, kondisi lasmi semakin hari semakin memburuk. Kini tubuhnya menjadi kurus kering dengan luka koreng yang bernanah.

"Kenapa kondisi lasmi menjadi begini? Padahal sebelumnya lasmi sudah membaik." Ucap bu rohaya dengan sedih.

"Aku pun bingung bu, sudah mencari segala cara untuk menyembuhkan istriku, tetapi tak ada yang berhasil." Sahut dimas, dengan nada lemah.

"Assalamualikum, bu rohaya, dimas." Suara seseorang mengucap salam.

Dimas segera berjalan keluar dan membuka pintu, didepannya sudah berdiri bu ani yang membawa buah-buahan.

"Masuk bu." Ucap dimas

Bu ani segera masuk kedalam rumah dan langsung menuju ke kamar lasmi.

"Bagaimana kondisi lasmi, bu rohaya?." Tanya bu ani, penuh perhatian.

Bu rohaya menghela napas panjang, sebelum menjawab pertanyaan dari tetangga nya tersebut. " Semakin memburuk, ani aku tak tau harus bagaimana lagi untuk menyembuhkan lasmi."

"Tenang lah rohaya, aku kesini membawa kabar baik." Ucap bu ani. Dimas dan bu rohaya yang mendengar perkataan bu ani seketika penasaran.

"Berita baik apa, bu?." Pertanyaan dimas dengan penuh rasa penasaran.

"Aku mendengar cerita dari leya, jika di dalam hutan sana ada gubuk yang di tinggali seorang lelaki yang bernama mbah karsa, katanya ia bisa mengobati segala jenis penyakit." Perkataan bu ani, seolah seperti angin segar bagi bu rohaya dan dimas.

"Benarkah begitu, bu?." Tanya dimas penuh harap.

"Iya dimas, aku mendengar nya sendiri saat leya bercerita kemarin, dia kan sempat di kejar kuntilanak hingga hilang berhari-hari." Jawab bu ani.

Bu rohaya dan dimas seketika teringat akan hilangnya leya setelah di kejar kuntilanak, warga mengira jika wanita tersebut telah dibunuh.

"Aku akan menemui leya." Ucap dimas, ia segera berdiri dan keluar dari rumah untuk menemui leya.

Di perjalanan saat menuju ke arah rumah leya matanya tak sengaja menangkap bayangan seorang perempuan berdiri di pinggir hutan, orang tersebut memandang tajam ke arahnya, seketika dimas tersentak kaget, dan langsung mempercepat langkahnya.

Dari kejauhan rumah leya sudah nampak, disana pun leya sedang duduk seraya memotong sayuran.

"Assalamualaikum, leya." Ucap dimas mengucapkan salam, saat sudah sampai di hadapan leya.

"Waalaikumsalam, eh dimas, silahkan duduk." Ucap leya seraya memberikan kursi yang berada di sampingnya.

Dimas segera duduk, dan menyampaikan maksud tujuannya ia menemui leya.

"Ku dengar kamu hilang berapa hari dan diselamatkan oleh seseorang di dalam hutan, bu ani bilang jika orang yang menyelamatkanmu bisa menyembuhkan segala jenis penyakit? Benar begitu?." Tanya dimas, langsung to the point.

Leya segera mengangguk dengan cepat dan menceritakan kejadian yang di alaminya hingga ia di tolong oleh renggo.

"Benar dim, aku ditolong oleh paman renggo tapi yang mengobati luka ku adalah mbah karsa." Jawab leya.

"Apa gubuknya jauh dari sini?." Tanya dimas kepada leya.

"Cukup jauh dari sini, tapi kamu tenang saja dimas, aku mendengar jika mbah karsa akan datang ke desa ini." Jawab leya dengan yakin.

"Kapan mbah karsa akan ke sini?." Tanya dimas, sekali lagi.

"Besok, kalo mbah karsa sudah ada disini, aku akan langsung membawanya kerumah mu." Jawab leya, yang membuat dimas menangguk senang.

"Kalo gitu aku pulang dulu, terimakasih ya." Setelah berpamitan kepada leya, dimas langsung malangkahkan kakinya menjauhi rumah wanita itu, tak perlu waktu lama akhirnya dimas sudah sampai di rumah nya. Dan segera menuju ke kamar istrinya.

"Ibu, aku sudah menemui leya." Ucap dimas.

"Apa kata leya dim?." Tanya bu rohaya dengan antusias.

"Mbah karsa akan kesini besok bu, mudah-mudahan lasmi bisa sembuh total." Jawab dimas.

"Aminn." Bu rohaya segera membersihkan tubuh anaknya, sedangkan dimas pergi kedapur untuk mengambil makanan dan menyuapi lasmi, istrinya.

_Di gubuk mbah karsa_

Galuh dan yang lainnya saat ini sedang mempersiapkan perbekalan selama di jalan nantinya, serta membuat senjata dari bambu kuning yang di runcingkan.

"Galuh, dimana anak panahmu?." Tanya renggo yang baru teringat akan anak panas galuh.

"Anak panahnya hilang paman." Jawab galuh yang sepertinya tak terlalu mempermasalahkan anak panah tersebut.

Renggo akhirnya diam saat mendengar jika anak panah tersebut hilang, ia segera melanjutkan pekerjaanya yang sempat tertunda.

1Jam kemudian, semua perbekalan dan senjata sudah siap, hari pun sudah malam.

"Ayo makan dulu." Ucap mbah karsa.

Mereka semua segera makan. Setelah selesai makan galuh dan yang lainnya membereshkan tempat makan tadi dan mulai tidur sembari menunggu pagi datang.

Di tengah malam, galuh dan mbah karsa terbangun akibat mendengar suara pasir yang dilempar diatas atap gubuk mereka.

Mereka berdua saling pandang dan tak memperdulikan suara tersebut, dan segera melanjutkan tidur kembali.

Sedangkan tak jauh dari gubuk mbah karsa, seorang wanita mengeram kesal karena menyaksikan makhluk peliharaanya tak berhasil masuk kedalam gubuk.

"Sial, kuat juga ternyata pagar gaib yang dibuat lelaki tua bangka itu." Ucapnya dengan menatap tajam gubuk mbah karsa.

Wanita itu tak mengetahui jika galuh lah yang memperkuat pagar gaib di gubuk mbah karsa. Wanita itu segera meleset pergi dengan kesal karena tak berhasil membunuh targetnya.

1
Das ril
lanjut thor
elaacy: Okeiii
total 1 replies
Rizitos Bonitos
Bikin klepek-klepek!
Edana
Aku suka banget sama twist yang ada di cerita, semoga semakin menarik aja nanti!
elaacy: terimakasi ka, ini cerita pertama saya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!