VILLAINESS REBIRTH!! YOUNG LADY AND MONEY

Hari ini ivana mendatangi istana, karena urusannya dengan putra mahkota terkait bisnis yang akan Mereka bahas. Akibat cuaca ekstrim yang sering terjadi khususnya diwilayah tenggara kekaisaran mengalami berbagai masalah diantara nya kelaparan dan bencana gagal panen

Xaiver mengundang serikat Asosiasi scarverger untuk melakukan transaksi kegiatan bisnis. Dia berencana mengimpor beberapa bahan baku makanan dari negara tetangga untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Calesterra.

Ivana mengenakan setelan sederhana tanpa korset, berwarna abu muda yang sangat terlihat cantik pada tubuh nya.

Selera gaun ivana semuanya tidak lah mengenakan korset, siapa yang tahan dengan korset yang menyesakan ditambah gaun berat berlayer-layer yang membuatnya sempit bergerak.

Saat dalam ruangan pertemuan ivana tengah membaca beberapa artikel yang putra mahkota berikan dan putra mahkota pun telah menjelaskan tentang rencananya itu.

Yang dilakukan nya mereka sekarang tinggallah menunggu tamu penting rekan bisnis mereka kali ini. Walaupun tak banyak orang namun mereka bukanlah sembarang orang siapa yang tak mengenal Asosiasi scavenger corporation, serikat dagang terbaik benua Serpentara.

Banyak keuntungan menjanjikan jika mereka bisa menjadi rekan bisnis yang baik karena tak hanya menguntungkan mereka ini juga akan menguntungkan kedua kekaisaran besar sekaligus.

Tok tok tok

Pintu ruang diketuk lalu nampak beberapa pria muda tampan yang terlihat memasuki ruangan pertemuan. Saat tengah asik Mengamati dokumen perhatian ivana teralihkan pada calon tamunya dan..

DEGH!!

Betapa terkejutnya dirinya orang yang dia temui beberapa hari lalu adalah tamu penting putra mahkota Xavier.

"Salam kepada cahaya kekaisaran Calesterra semoga Dewi ruminas memberkati anda" ucap mereka memberi salam hormat pada putra mahkota.

Lalu beberapa saat setelahnya, pria itu melirik ivana terbitlah sebuah senyum simpul yang terlihat manis dari wajah tampannya.

Dia?? Diaa.. orang itu ka Noah?! Bagaimana bisa batin ivana saking terkejutnya.

Noah yang menyadari tatapan terkejut ivana pun tersenyum melihatnya.

"Perkenalkan yang mulia saya arcduke Noah Zahari dari Serpentara" Baamm seperti sebuah pedang tajam menusuk tepat di jantung ivana

"Lalu ini Granduke Regis alter dan pangeran Louise Parker dari kerajaan Serpentara "Jderrr satu lagi sebuah pedang tajam menusuk tepat kearah jantung gadis itu dari sebelah samping

Omak omagaaa... Lololo ga bahaya yaa?!

Gak ada yang bilang sebenarnya mereka orang-orang penting jerit ivana dalam hatinya.

"Selamat datang dicalestera, selaku putra mahkota aku Xavier mengucapkan terimakasih karna anda semua mau meluangkan waktu berbagi kesempatan bisnis dengan saya" ujar putra mahkota ramah

"Tentu yang mulia pangeran ini juga sebuah kehormatan bagi kami, apalagi melihat bahwa anda mempunyai rekan bisnis yang sangat menarik" ucap Noah sambil melirik ivana

Sang empu yang ditatap pun mendadak gugup, wajahnya menjadi pucat. Ini terlalu mengejutkan bagi ivana kecil.

"Ahh benar, aku hampir lupa putri ivana Caesarion rekan bisnis ku. Walaupun dia masih kecil namun jangan kawatir dia cukup dapat diandalkan" sambung putra mahkota

"Saya telah lama menantikan saat-saat ini, baik mari kita awali saja pertemuan kali ini" kata arcduke Noah tak sabar lagi

Mulailah mereka membahas tentang rencana-rencana kedepannya yang akan mereka ambil. Putra mahkota juga telah banyak menyusun tentang list-list jajaran komoditas yang akan menjadi sasaran importnya.

Kegiatan itu berlangsung lancar dan baik, ivana bahkan terkadang memberikan jawaban terkait pertanyaan yang dilontarkan oleh mereka dengan baik dan selalu menjawab diluar dugaan.

Disela-sela perbincangkan penutupnya Noah mendadak mengubah topik pembicaraan.

"Kudengar putri ivana membuka toko kue," tanya Noah yang sudah tahu basa basi

"Ah iya yang mulia, saya masih dalam tahap belajar" jawab ivana sedikit terkejut

"Belajar yaa hmm~ kudengar kini putri sudah mendirikan sampai beberapa cabang" Noah tersenyum tipis sambil menaikkan satu alisnya, dia memandang ivana dengan tatapan meminta penjelasan

"Itu benar dan sampai sekarang pun masih dalam tahap pengembangan, kami juga baru coba-coba menciptakan trobosan baru" jawab ivana seadanya, yahh gimana tidak gugup berbicara dengan orang nomor satu dari sepentara itu. Meskipun pertemuan mereka awalnya terbilang cukup santai

"Ahh yaa kedengaran menarik, akan sangat menyenangkan sepertinya jika bisa berkunjung sebentar " kata Noah sambil tersenyum simpul

"Anda berniat pergi?" Tanya ivana tak percaya pada arcduke Noah diseberang

"Iyaa dengan putri ivana, jika mau mengantarkan " ucap Arcduke Noah

"Tamu adalah raja, sepertinya saya tidak bisa menolaknya" yahh ivana jelas tak bisa mengelak sekarang

"Hahaha, terimakasih jika begitu yang mulia bisakah saya meminjam putri ivana sebentar?" Kata arcduke Noah Santai pada Putra mahkota

"Tentu yang mulia, bersenang-senang kalian" balas putra mahkota dengan senyum cerahnya

"Putri dengar itu? Marii putri "

Dalam kereta kuda ivana kini duduk berhadap-hadapan dengan Noah.

"Saya tidak dapat menduga bahwa anda adalah tamu penting " ucap ivana memandang pemandangan keluar jendela

"Kau tak perlu seperti itu, bersikap biasalah saja Vava"

"Saya tidak bisa, saya mana berani berkata seperti itu pada anda" jawab ivana tanpa memandang noah

Tukk !!

"Awhhhss~!" Ringgis ivana ketika telunjuk lentik Noah sengaja menyentil dahi gadis itu pelan. Noah sudah geram mungkin mendengar kata-kata ivana

"Sudah kubilang kau tak perlu melakukannya, aku memaksa" sungut Noah pada ivana yang keras kepala. Sebenarnya sifat tengil sok hormat ivana membuat gadis itu terlihat menyebalkan dan tak enak dipandang

"Yahh baiklah Lagian yang mulia sendiri tak memberitahu kan ku" jawab ivana yang terlihat masih kesal

"Baik-baik aku minta maaf, sekarang kita damai yaa" akhirnya mau tak mau Noah yang sengaja mengalah, dia tau betul lawannya gadis kecil yang jauh umurnya dibawah dengan nya jadi semakin dilawan akan semakin merepotkan nanti nya

"Hhmm~ iyaa" ivana hanya menanggapi Noah dengan gumaman singkat

"Vava kau jelek saat murung " kata Noah sambil terkekeh menyaksikan gadis kecil dihadapannya kesal dan mengerutkan terlihat sangat menggemaskan. Sisi lain dari ivana yang terlihat santai berbeda dengan saat dia berada di pertemuan formal dengan topeng anggun dan berwibawa.

"Aku tidak murung Hanya masih kesal dikit" ungkap ivana

"Iyaa iyaa cantik, lalu bagaimana soal buah-buah kopi kemarin, apa yang kamu lakukan dengan itu?" Lalu Noah sengaja mengalihkan topik pembicaraan mereka tentang komoditas kopi yang sedang ivana bahas

"Aku buat minuman kopi ka Noah " kata ivana sambil tersenyum bangga melirik ke arah pria itu

"Minuman kopi?" Ulang Noah

"Iya minuman kopi, tapi sekarang edisinya terbatas, aku tak ada banyak stok kopi soalnya " kata ivana menjelaskan, terkait kendalanya dalam memproduksi produk itu

"Begitu yaa, jangan kawatir soal buah kopinya biar aku yang urus" mendengar kabar itu Noah tersenyum lembut kemudian mengusap Surai emas ivana pelan. Dia tak terlihat cemas selama ivana bisa menanganinya maka dia tak sekan akan membantu

"Ka Noah udah dekat, ayo turun" ajak ivana sambil melirik jalanan sekitar distrik tempat caffe itu berdiri

"Itukah tempat kue yang ivaa maksud, kelihatan lebih mewah sekali" tanya Noah ketika melihat sebuah bangunan besar megah bergaya arsitektur minimalis modern yang terlihat sangat mencolok pada jaman ini. Sekalinya terlihat Michelin caffe langsung dapat dikenali pastinya

"Iyaa aku tak sabar ingin menunjukannya pada kaka" ucap ivana antusias

Ivana turun bersama Noah, sementara dalam kereta kuda mewah dibelakangnya turunlah pangeran Louise dan Granduke Altare dari sana.

Ketiga pria itu dibuat takjub sesaat ketika berdiri didepan bangunan rumah makan bergaya minimalis modern itu. Sangat terlihat asing belum pernah sekali pun mereka temukan

Kringggg

Bel pintu masuk ketika didorong. Saat pertama kali masuk menginjakkan tempat itu aroma roti-roti lezat yang menggugah selera mengoda indra penciuman mereka. Tak hanya itu ada bau lain yang asing namun terlihat sangat candu.

"Apakah itu aroma kopi?" Guman Noah saat pertama kali menginjakkan kaki dalam caffe itu

Pertamakali mereka memasuki tempat kue yang cukup besar itu adalah takjub luar biasa, didalam bahkan terlihat sangat asik. Banyak kue-kue Cantik dan nikmat dipajang di etalase

Mereka mengamati sekeliling dengan seksama setiap sudut ruangannya sungguh memanjakan mata. Lalu ivana membawa mereka menuju lantai 2 gedung itu. Lantai dua dikhususkan untuk para pelanggan VIP member yang berlangganan dan menjadi pelanggan tetap di toko kuenya

Suasana ruangan lantai dua pun lebihh cantik lagi, lebih banyak stok kue-kue Cantik terpampang di etalase.

Lalu duduklah mereka di sebelah sudut ruangan tepat dibagian windows seat. Karena pembatas tempat itu hanya kaca maka suasana jalanan ibukota yang ramai dan pemandangan gedung tinggi serta perumahan mewah terlihat jelas dari balik kaca jendela toko itu.

Semua pembatas toko bagian depannya full kaca, tak ada tembok jadi pelanggan lebih leluasa melihat pemandangan seluruh kota yang indah.

Beri nilai 💯 dulu untuk ivana sang arsitek pendesaign bangunan besar itu.

"Aku akan memberikan ka Noah kejutan" kata ivana sambil tersenyum penuh arti.

"Apa itu cantik" tanya Noah penasaran dia dari awal telah mengamati gerak-gerik gadis kecil itu.

"Tunggu sebentar yaa" ivana melangkah pergi seperti akan mengambil sesuatu

Lalu ivana datang tak lama kemudian membawa satu nampan penuh berisi minuman coklat yang terbuat dari kopi dengan marshmellow diatasnya

Ketiga pria tampan itu dibuat berbinar mendapati 4 gelas minuman yang terlihat sangat nikmat menghampiri meja mereka.

"Apa ini ivana? " Tanya Altare

"Jeng jeng jeng, inilah kopi, ka alter. Mereka semua adalah buah kopi yang ka Noah kirimkan beberapa hari lalu" ucap ivana dengan senyum penuh kepuasan

"Kopi? Kau membuat ini dengan kopi? Bukankah itu sangat pahit?" Tanya Louise sang pangeran cukup terkejut mendengar hal itu pasalnya tak pernah dia temui minuman berbahan dasar kopi.

"Yaa tolong beri nilai satu sampai sepuluh yaa, silahkan mencoba" ucap ivana dengan bangga

"Hhmmm~ ini sangat enak" pupil hazel milik pria bersurai coklat itu membesar dan bergetar, sensasi sebuah rasa baru muncul memenuhi rongga mulutnya. Ini sangat familiar namun jugaa lezat

Tak pernah dia bayangkan sensasi rasa pahit bercampur dengan manis dan creamy dari bahan-bahan bercampur menjadi jadi. Perpaduan antara semua itu sangat lah sempurna tidak terlalu manis, namun sangat nyaman di lidah.

Minuman Ini akan cocok bagi semua kaum pria. Noah rasa itu tak dilebih-lebihkan entah bagaimana gadis kecil itu dapat menciptakan resep se luarbiasa ini.

"Kau yakin ini kopi waktu itu? Bagaimana bisa seenaknya ini" Altare bergantian menatap ivana tak percaya dengan apa yang barusan dia rasakan.

Gadis kecil yang dia tatap hanya menampilkan senyum manis dan percaya diri. Seperti seolah telah dapat menebak reaksi mereka

"Lumayan" singkat Louise yah meskipun begitu ekspresi puasnya tak dapat disembunyikan. Senyum tipis hampir tak kasap terbit di wajah dingin pria itu

"Jadi bagaimana? Tidak salah kan aku mengunakan kopi sebagai bahan utama pembuatan minuman ini. Aku berencana untuk menjual kopi sebagai produk utamanya" kata ivana sambil meminta pendapat ketiga senior bisnisnya itu

"Yahh kurasa itu dapat dilakukan, Vavaa selalu mengejutkanku yaa~ hahaha gadis hebat" bagus sang ketua telah memberikan sinyal lampu hijau pada ivana. Tanda bahwa rencana awalnya mungkin terlaksana

"Iyaa makanya itu aku sangat senang ketika mendengar ka Noah mau membantu" kata ivana

"Tentu apapun untuk gadis cantik ini~" ucap Noah sambil mencubit hidung mungil gadis itu

"Terimakasih sebelumnya ya ka Noah , aku belum mengucapkannya dengan benar, lalu tunggu Merry bisakah kau bawakan itu~" apakah selesai dengan kopi tunggu itu hanya bagian awal pembuka. Menu utama caffe Michelin belum semuanya ivana tampil kan.

Buru-buru lah dia memanggil merry salah seorang penanggung jawab caffenya

Merry datang dengan Claude dibelakangnya, mereka terlihat membawa nampan yang sangat besar berisi banyak makanan yang belum pernah mereka lihat



Ivana menyajikan piza, burger, kebab dan kentang goreng keatas meja. Lalu mereka Louise, Noah dan Altare ketiga pria tampan itu dibuat heran sebenarnya makanan jenis apa ini. Baru pertama kali mereka melihat yang seperti itu.

"Nahh kak Noah, kak Altare, pangeran cobalah" kata ivana sambil tersenyum dia tak sabaran menunggu bagaimana reaksi ketiga pria itu mencoba makanan-makanan asing dari dunia lain

Saat suapan pertama masuk kedalam mulut, sensasi roti yang lembut bersama daging cincang itu meleleh di lidah, rasa segar dari sayuran dan saus barbeque serta keju yang bercampur adalah kombinasi yang sangat luar biasa.

Bagaimana bisa ada makanan senikmat ini. Hal yang tak mereka dapatkan dari tempat makan manapun

"INI ENAK?!/EH??! Yaa suapan pertama selalu dapat mengejutkan Noah dan pria biru disampingnya.

Pangeran Louise? Yahh meskipun terkejut topeng tebal berwibawa nya selalu terpatri sempurna

"Hhmmm~ pasti "

"Apa namanya ini ivaaa?" Tanya Altare

"Roti isi daging itu namanya burger, lali yang tipis dan banyak toping ini pizza, serta yang dibungkus dengan adonan tortilla mas brow itu kebab, ini Ketang goreng, crapes cake, cookies dan piee" jelas ivana

Ga lagi ngejokes namanya emg tortilla mas brow, liat aja di google><

"Nama-nama itu aku tak pernah mendengarnya sekalipun " tanya Noah sambil memandangi semua hidangan yang tak pernah mereka semua temui

"Ahh yaa ini produk baru tempat kami, aku hanya coba-coba ka Noah" jawab ivana sambil mengarang.

"Kau sangat pandai berbisnis yaa, aku akan mendukung mu melakukan apapun yang ivaa rencanakan " Noah dengan percaya diri mengatakan dukungannya pada gadis itu

"Hihihi, masih dalam belajar Kaa," ivana yang dipuji tentu terbang melayang-layang

"Ivana jika ada sesuatu yang kau butuhkan katakan saja yaa" kata Noah sambil memperhatikan aksi ivana menyantap kentang goreng

"Ahh baik, terimakasih aku juga senang bisa bekerja sama dengan orang-orang hebat apalagi seperti ka Noah bertiga " ungkap ivana sambil tersenyum tulus