NovelToon NovelToon
Kesempatan Kedua

Kesempatan Kedua

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Penyesalan Suami
Popularitas:58.4k
Nilai: 5
Nama Author: Miss Yune

DALAM PROSES REVISI


"Lebih baik, kau mati saja!"

Ucapan Bram membuat Cassandra membeku. Dia tidak menyangka sang suami dapat mengeluarkan pernyataan yang menyakiti hatinya. Memang kesalahannya memaksakan kehendak dalam perjodohan mereka hingga keduanya terjebak dalam pernikahan ini. Akan tetapi, dia pikir dapat meraih cinta Bramastya.

Namun, semua hanya khayalan dari Cassandra Bram tidak pernah menginginkannya, dia hanya menyukai Raina.

Hingga, keinginan Bram menjadi kenyataan. Cassandra mengalami kecelakaan hingga dinyatakan meninggal dunia.

"Tidak! Kalian bohong! Dia tidak mungkin mati!"

Apakah yang terjadi selanjutnya? Akankah Bram mendapatkan kesempatan kedua?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Yune, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

06. Permintaan

"Aku hari ini sudah pulang ke rumah. Bisakah kamu menjengukku?"

Permintaan Raina ketika Bram mengangkat panggilannya membuat pria itu tidak bisa menolaknya. Bukan dia ingin merajut kembali hubungan mereka, atau meneruskan apa yang telah dia lakukan di belakang Cassie.

Bram ingin meluruskan sesuatu. Dia ingin mengakhiri semua kegilaan yang pernah dilakukannya. Dia ingin berhenti membuat Cassie sakit dan terluka karenanya.

Udara sore tampak mendung, seolah tahu bahwa hati Bramastya dipenuhi badai penyesalan. Mobil yang ia kendarai melaju perlahan menuju sebuah rumah berpagar putih di sudut komplek perumahan. Di sinilah Raina tinggal, setelah pulang dari rumah sakit tempat ia dan Cassie pernah dirawat dalam waktu hampir bersamaan.

Bram menggenggam erat kemudi, pikirannya kembali pada kejadian beberapa waktu lalu. Saat Cassie hanya mendorong Raina pelan karena tak kuat menahan emosi. Raina terlalu lihai memainkan perasaan, langsung jatuh seolah didorong dengan kasar, lalu mengadu pada Bram dengan air mata sebagai senjatanya.

Saat itu, Bram tak berpikir panjang. Amarah dan ego menguasai dirinya. Teringat kalimat yang tidak akan dapat dia tarik lagi hingga saat ini.

Cassie terbaring dalam keadaan rapuh, kehilangan bayi merek, calon buah cinta yang tak sempat merasakan dunia.

Entah dia harus bersyukur atau tidak dengan hilangnya ingatan Cassie padanya. Akan tetapi, dia harus berusaha untuk membuat Cassie kembali padanya. Tatapan asing itu cukup membuatnya terpaku. Ada perasaan tidak rela Cassie tidak mengenalinya sama sekali.

Bram keluar dari mobil dan menatap rumah Raina. Ia mengetuk pintu, beberapa kali, sebelum suara langkah kaki terdengar dari dalam.

Pintu terbuka perlahan. Raina berdiri di ambang pintu, masih terlihat pucat namun cukup sehat untuk berdiri sendiri. Tatapan matanya melembut saat melihat Bram.

"Bram... aku tidak menyangka kamu secepat ini datang. Maaf, aku baru tahu dari Ayah kalau Cassie juga baru pulang dari rumah sakit, seharusnya aku, tidak..."

"Sudahlah, aku tidak ingin banyak berbasa-basi, Raina," tukas Bram.

Bram tidak membalas ucapannya dengan senyum. Biasanya, pria itu akan menanggapinya dengan lembut. Justru, ada dingin yang menyelimuti wajahnya. Dingin yang tak pernah Raina lihat sebelumnya.

"Kita perlu bicara," ucap Bram singkat.

Raina membuka pintu lebih lebar, memberi isyarat agar Bram masuk. Mereka duduk di ruang tamu yang rapi, tapi suasananya penuh ketegangan.

"Aku tidak ingin berlama-lama," ujar Bram. "Aku datang bukan untuk marah, tapi untuk menyelesaikan semua."

Raina mencoba tersenyum. "Kalau ini tentang Cassie, kamu tahu sendiri—dia yang menyerangku lebih dulu. Aku hanya—"

"Cukup, Rai," potong Bram tegas. "Aku sudah tahu semuanya. Aku sudah lihat rekaman CCTV dari rumah kami. Cassie tidak mendorongmu keras. Kau jatuh sendiri karena ingin membuat drama."

Wajah Raina berubah tegang. Ia mencoba membela diri. "Tapi aku benar-benar sakit waktu itu..."

"Cassie kehilangan anak kami. Apa kamu tahu itu? Calon anakku meninggal karena kecelakaan yang terjadi setelah aku mengusirnya. Setelah aku berkata kalau lebih baik dia mati. Kau puas?"

Raina tertunduk. Tangannya menggenggam lutut, tidak berani menatap mata Bram. Air mata mulai mengalir di pipinya. Bram melengos tidak ingin luruh akan air mata yang ditampilkan oleh Raina.

"Aku tidak tahu... Aku tidak pernah berniat sejauh itu, Bram. Aku hanya... aku mencintaimu."

"Dan aku tidak pernah mencintaimu," kata Bram pelan, namun setiap katanya seperti peluru.

"Kamu tahu dengan jelas kalau aku menganggapmu hanya sebagai adik. Dan kedekatan kita hanya sebatas itu, keluargaku menyokong kebutuhanmu karena ayahmu adalah pekerja di rumahku," lanjut Bram.

"Bram, kamu harus merasakan debaran ini. Kamu tahu dengan jelas kalau aku mencintaimu. Aku yakin kamu pun pasti mencintaiku," tukas Raina sambil mendekati Bram.

"Aku hanya mencintai Cassie. Mungkin selama ini aku tidak menyadarinya karena hatiku tertutup gengsi. Tapi sekarang, saat dia hampir meninggal dan aku tidak bisa menemuinya, semuanya menjadi jelas."

Raina menitikkan air mata. "Lalu kau ke sini hanya untuk menyakitiku?"

"Aku ke sini untuk mengakhiri semuanya. Tidak ada lagi perasaan, tidak ada lagi harapan. Aku akan memperbaiki semuanya dengan Cassie. Bukan demi penyesalanku saja, tapi karena aku benar-benar mencintainya."

Keheningan menyelimuti ruangan. Raina hanya bisa menangis, menyesali semua intrik yang telah ia mainkan.

Bram bangkit dari duduknya. "Mulai sekarang, jangan pernah menghubungiku lagi."

Ia berjalan menuju pintu dan keluar tanpa menoleh ke belakang.

Bram masuk ke dalam mobil, menarik napas dalam-dalam. Baginya, keputusannya untuk meninggalkan Raina adalah hal yang terbaik ditengah kekacauan yang telah ia ciptakan.

Keluarga Cassie masih menolak kehadirannya. Gunawan dan Clarissa bersikeras menjaga putri mereka dari laki-laki yang telah menghancurkan hatinya. Tapi Bram tak ingin menyerah.

Dia akan berjuang.

Bukan hanya untuk diampuni, tapi untuk mencintai Cassie dengan cara yang benar.

Ia memandang ke luar jendela. Hujan mulai turun perlahan, seperti menghapus jejak luka, memberi harapan baru bagi hati yang patah.

Sementara itu, Raina mengepalkan tangannya, dia tidak akan menyerah begitu saja. Tidak setelah berbagai cara dia tempuh untuk menghancurkan hubungan Bram dan Cassie selama ini.

"Kau harus menjadi milikku, Bram. Apa pun yang terjadi, kamu akan menjadi milikku," gumam Raina penuh tekad.

***

Bersambung...

Terima kasih telah membaca. 🥰

1
Jeng Ining
hemmmmm, bru part 32 giliran Bram kecelakaan hebat di tengah perjuangannya ngedapetin hati Cassie kembali, akankah ada episode Bram amnesia dn melupakan Cassie😏
Chusnul Zazah
Astaghfirullah hal'adhiim berat banget cobaan cinta mereka, berpisah karena orang ketiga, dan sekarang rapuh karena kecelakaan?? mengulang kembali apa yg pernah Cassie alami kecelakaan dan kritis?? dan sekarang gantian Bram yg kritis?? 🤔😇😇
Chusnul Zazah
wow disinilah kedewasaan sikap diuji , cinta , kesetiaan dan kepercayaan terhadap pasangan, meskipun berat dan sulit karena banyaknya persoalan dan kekecewaan di masa lalu?? tapi demi keutuhan keluarga dan masa depan perusahaan , harus siap mengambil keputusan mendampingi pasangan dan kembali berjuang bersama?? atau berpisah sementara waktu dan berikan kepercayaan sama pasangan?? 🤔😇😇 keduanya sama berat untuk dijalani 🤔🤔
Neni marheningsih
mending pisah aja...nanti berjalannya waktu kalau jodoh juga kembali lagi, jangan terpaku dengan rasa cinta kalau ternyata masih ada rasa sakit dan takut terulang lagi, mending obati luka dulu dengan cara menjauh sejauhnya
Dwi ratna
udh atuh Cass mo balik⅔,mo engga² gtu jgn tarik ulur trz udh brp bab dtarik ulur,huf
Noveni Lawasti Munte
apaan dah si Cassie ini...menye2 ga tegas..sebenarnya ga setuju kalo balikan lg tp temanya udah GT ya sudahlah....
Miss Yune
lupa bab 2 blm kuganti... hehe. makasih kak
Nurul Syahriani
tadi jessi kakak, skrg jessi jadi adik 😅
Miss Yune: lagi revisi kak.
total 1 replies
Dwi ratna
nah gitu dong. ini Bru aq suka,pelakor hempaskan
Chusnul Zazah
Akhirnya Raina si ulat bulu menuai apa yg dilakukan selama ini, semoga penjara bisa membuat dia menyadari, akan kesalahannya.
Dan juga Bram sekarang sudah bisa bersikap tegas sama Raina & emaknya, setelah dia menyadari kesalahannya dan gak mudah menggapai hati cassie
Chusnul Zazah
Hati yg terluka begitu dalam, perlu waktu untuk berdamai dengan diri sendiri, meskipun rasa kecewa itu akan selalu hadir tapi belajar ikhlas dan menerima demi sang buah hati yg masih bersemayam dlm rahim,.. bumil jangan terus bersedih kasihan dekbaynya.
Dan kamu Bram memang harus sabar dan menunggu bumil untuk membuka hati lagi?? 🤔😇😇💪💪💪
vj'z tri
ku tungguuuuuuu dirimuuuu selaluuuu oooooooo 🎉🎉🎉🎉🎉
Chusnul Zazah
wow meski pilu dan sedih , tapi sweet juga cara Bram meraih hati Cassie??
semoga bumil kali ini bisa menjalani kehamilannya dengan happy dan kerjain Bram dengan ngidammu yg menyusahkan ya calon dekbay?? 🤔😇😇
Azizah az
Miss, tolong balas komen ku
Neni marheningsih
mulai ramai nih Thor....aku suka cessie yg sekarang..tegas dan dingin , jangan lemah hanya karena cinta jadilah wanita yg tangguh cessie
Dwi ratna
capek baca ya, perasaan kmren udh Cassie udh mau ngasi kesempatan skrg rubah lgi. plin plan bgd hah lelah jdinya
Chusnul Zazah
Gimana Bram syok gak dengan sikap dingin Cassie?? pasti syoklah masa enggak?? kamu pikir dg minta maaf semua sikapmu selama ini akan terhapus?? apalagi sekarang Cassie telah Hamidun lagi, pasti dia gak mau karena kehamilannya, apalagi karena rasa bersalahmu? bukan karena cinta ??
Selamat menikmati buah kebodohanmu? dan selamat berjuang menaklukan bumil yg sensitif karena hormonal dan rasa kecewanya padamu??? 🤔😇😇😇
Jengendah Aja Dech
❤️
Idha Rahman
aku sih yes
Dwi ratna
hadeuh Cass,kabur gk memperbaiki masalah. ntar tiba² udh gede aja anknya Bru diketemukan sma bpkny,ah basi lah klo kyk gtu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!