Menikahi Majikan Ibu

Menikahi Majikan Ibu

Bab 1. Aku Akan Menikahi Salah Satu Putri Ibu

“Aku akan menikahi salah satu dari putri Ibu,” ucap Bara kepada pembantunya. Bara baru saja kembali dari kantor, masih mengenakan setelan jasnya.

Selama seminggu ini Bara berpikir keras, sampai akhirnya ia memutuskan akan menjadikan pembantu yang sudah dianggap seperti ibunya sendiri selama delapan tahun tinggal di Surabaya sebagai ibu mertuanya. Ia tidak punya jalan lain. Bisa saja ia tetap membiayai kebutuhan Ibu Rosma dan putri-putrinya, tetapi suatu saat hubungan itu akan terputus. Selain itu, ia khawatir Bu Rosma akan menolak bantuannya.

Akan tetapi dengan menikahi salah satu putri Bu Rosma, dengan sendirinya ia menjadi anak menantu. Selamanya, ia bisa menjaga Ibu Rosma.

Bu Rosma terkejut, tidak bisa berkata apa-apa mendengar kata-kata majikannya. Baru saja Bara mengabarinya akan segera kembali ke Jakarta. Rasa sedih itu belum hilang sepenuhnya, tetapi ia sudah dikejutkan lagi dengan berita kedua.

“Tuan ... tidak perlu seperti ini,” tolak Bu Rosma. Ia tidak bisa menerima permintaan sang majikan yang terlalu berlebihan. Apalagi pernikahan itu bukan main-main, menyangkut masalah hati dan ikatan seumur hidup. Selain itu, Bu Rosma juga tidak tahu bagaimana tanggapan putri-putrinya.

“Bu, aku akan menjaga Ibu dan putri-putrimu,” ucap Bara meyakinkan.

“Selama delapan tahun ini, Ibu sudah banyak membantuku. Aku tidak tahu kalau tidak ada Ibu, bagaimana hidupku saat ini,” lanjut Bara lagi.

“Selama ini, saya ikhlas bekerja dengan Tuan. Lagipula, Tuan sudah banyak membantu saya dan kedua putri saya,” ucap Bu Rosma pelan dengan wajah menunduk.

Selama bekerja dengan Bara, majikannya itu sudah berbuat banyak pada Bu Rosma. Selain putrinya diizinkan tinggal di kediaman Bara. Pendidikannya pun dibiayai langsung oleh Bara termasuk uang saku dan keperluan lainnya.

Di tengah perbincangan antara Bara dan Bu Rosma, Bella putri bungsu Bu Rosma masuk. Gadis itu baru saja pulang dari sekolah, masih mengenakan seragam putih abu-abunya lengkap dengan tas ransel di punggungnya. Peluh masih membasahi punggung seragam putihnya. Belum lagi aroma debu dan jalanan yang masih menempel di tubuhnya. Ia harus berlari mengejar bus sekaligus berdesak-desak dengan penumpang di dalamnya.

“Tuan,” sapa Bella menunduk saat sudah berhadapan dengan majikan ibunya. Merapikan rambutnya yang dikepang dua. Ia tidak mendengar pembicaraan ibunya dengan sang majikan.

“Aku akan menikahinya dalam minggu ini. Setelahnya ... aku harus kembali ke Jakarta.” Bara mengatakan langsung di depan ibu dan anak itu dengan tegas dan yakin. Tangannya mengarah kepada Bella.

Sontak Bella langsung mengangkat kepalanya terkejut. Menatap sekilas ke arah majikan ibunya itu, kemudian menundukkan kepalanya lagi.

“Apa aku tidak salah dengar? Menikah dengan Tuan Bara,” ucapnya dalam hati.

Tangan Bella meremas ujung seragam sekolahnya. Berharap ia salah dengar atau Bara salah bicara, tetapi tidak, kembali Bara menegaskan.

“Aku akan menikahi Bella, Bu,” ucap Bara sekali lagi, diperjelas dengan nama calon perempuan yang akan dinikahinya.

Ini bukan pertanyaan, lebih ke pernyataan. Tidak ada kesempatan untuk setuju ataupun menolak. Bara sudah menyatakan pendapatnya. Ia hanya sedang menunggu kata setuju saja dari mulut Bu Rosma atau cukup persetujuan dari Bella.

Bella melirik ke ibunya yang saat ini sama terkejut dengan dirinya.

“Tuan," panggil Bu Rosma.

“Kita bicarakan lagi nanti!” potong Bara. Ia segera melepaskan jasnya, menyerahkan pada Bella yang berdiri kaku.

Terlihat Bella buru-buru menerima jas yang disodorkan padanya. Ia masih bingung dan bertanya-tanya. Apa maksud dari semua pernyataan majikan ibunya itu. Ia bahkan belum menamatkan bangku SMA-nya, masih banyak cita-cita dan impian yang dirangkai di otaknya, tetapi kata-kata majikannya, menghancurkan semua mimpi-mimpinya.

“Ini serius? Ini nyata?” tanya Bella dalam hati.

“Bell, tolong siapkan air mandiku!” pintanya pada Bella yang masih saja berdiri mematung.

“Ya, Tuan,” sahut Bella. Melepas tas ranselnya, kemudian menyerahkannya pada sang Ibu. Berlari mengekor Bara yang masuk ke dalam kamar.

Bella sudah terbiasa masuk ke dalam kamar megah milik Bara itu, tetapi entah kenapa hari ini langkahnya terasa berat setelah mendengar pernyataan sang majikan. Ada rasa waswas dan khawatir.

Bella langsung menuju kamar mandi, menyiapkan air mandi sang majikan. Setelahnya melangkah menuju walk in closet, meraih pakaian kotor Bara yang baru dilepaskannya. Teronggok di lantai berlapis karpet bulu tebal.

Baru saja ia akan melangkah keluar dari kamar, suara berat majikan ibunya itu menghentikannya.

“Bell, bisa kita bicara?” tanya Bara.

“Ya, Tuan,” sahut Bella mengangguk. Berjalan menghampiri Bara kemudian menunduk.

Terlihat Bara menghela napasnya, sebelum membuka suara lagi.

“Aku harus segera kembali ke Jakarta, tetapi aku tidak bisa meninggalkan kalian begitu saja. Kalian sudah seperti keluarga untukku.” Bara menghentikan kata-katanya, memperhatikan gadis cantik dengan dandanan sederhana itu dengan saksama.

“Aku akan menikahimu. Aku harap kamu menyetujuinya. Aku ingin kita benar-benar menjadi keluarga,” jelas Bara.

Bella diam dan menunduk. Tidak berani mengangkat kepalanya sama sekali. Dari delapan tahun yang lalu, saat ia masuk dan tinggal di rumah mewah ini, ia memang sudah ditakdirkan untuk menunduk setiap berhadapan dengan majikan ibunya ini. Bella hanya anak seorang pembantu di sini. Kalaupun ia bebas keluar masuk kamar Bara, itu karena membantu ibunya mengurus segala keperluan majikannya.

Namun, tiba-tiba sang majikan memintanya menikah. Tidak ada cinta, tidak ada sayang, hanya ada sebuah alasan. Untuk mengikat hubungan dengan keluarga mereka yang miskin, yang statusnya hanya seorang pembantu di kediaman mewah Barata.

“Aku bisa saja memilih Rissa ... kakakmu, tetapi ... kata hati memintaku untuk memilihmu.” Bara berkata lagi.

“Mungkin aku tidak begitu mengenal Rissa, dia tidak lama tinggal di sini. Hanya beberapa bulan ... dia sudah melanjutkan kuliahnya ke Jakarta,” jelas Bara.

Bella tetap diam. Tidak bisa menjawab apa pun.

“Coba bicarakan dengan Ibu, aku menunggu kabar baik darimu. Nanti kita bicarakan lagi. Aku harus mandi sekarang,” ucap Bara, melangkah masuk ke dalam kamar mandi. Meninggalkan Bella yang masih saja berdiri mematung.

***

Pengenalan Tokoh :

Barata Wirayudha atau dipanggil Bara, duda cerai tanpa anak berumur 35 tahun. Pemilik BW Group, salah satu perusahaan property ternama di Jakarta. Perceraiannya 8 tahun yang lalu dengan seorang dokter kecantikan, begitu mengguncang hidupnya. Dia memilih pergi meninggalkan Jakarta, meninggalkan semua luka akibat perceraiannya.

Surabaya kota yang dipilih untuk melarikan diri dari masa lalunya sekaligus merintis kantor cabang BW Group di sana. Selama 8 tahun ini, dia sama sekali tidak mau menginjakan kakinya ke kota metropolitan itu. Sampai sang asisten Kevin, mengabarkan padanya kalau perusahaan mengalami masalah dan memintanya kembali.

Bara, tampan dan mapan. Blasteran dari Ibu London, Bapak Jawa. Kedua orang tuanya sudah meninggal dunia.

***

Terima kasih. Mohon dukungannya like dan komen ya. Love you all

Kalau berkenan, bisa mampir di judulku yang lain.

“Istri Kecil Sang Presdir”

Bisa juga follow ig untuk tahu karya-karya ku yang lain. casanova_wetyhartanto

Terpopuler

Comments

Elisanoor

Elisanoor

seumuran gw 34 Bara 🤣

2024-01-22

0

reza indrayana

reza indrayana

aKarya yg bagus. . 👍🏻👍👍🏻💙💙💛💙💙😘😘😘

2024-01-21

0

Ayuna Kamelia

Ayuna Kamelia

🙌

2024-01-16

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Aku Akan Menikahi Salah Satu Putri Ibu
2 Bab 2. Menolak Menikah
3 Bab 3. Membahagiakan Ibu
4 Bab 4. Menikah
5 Bab 5. Kembali Ke Jakarta
6 Bab 6. Ibu Sakit
7 Bab 7. Menyusul Ke Jakarta
8 Bab 8. Bertemu Kak Rissa
9 Bab 9. Issabell Wirayudha
10 Bab 10. Menuju Ke Surabaya
11 Bab 11. Tidak Mau Bercerai
12 Bab 12. Cerita Yang Sebenarnya
13 Bab 13. Menjemput Bella
14 Bab 14. Mommy
15 Bab 15 : Pengumuman
16 Bab 16. Makan Siang
17 Bab 17. Mami Iccabell
18 Bab 18. Membiarkan Menunggu Tanpa Kepastian
19 Bab 19. Demi Ibu dan Issabell
20 Bab 20. Menukar Issabell
21 Bab 21. Bersiap Ke Surabaya
22 Bab 22. Mengenalkan Issabell
23 Bab 23. Kecupan Tiba- Tiba
24 Bab 24. Mantan Rissa
25 Bab 25. Mas Bara
26 Bab 26. Menemui Ricko
27 Bab 27. Tidak Salah Pilih Istri
28 Bab 28. Telepon Dari Ricko
29 Bab 29. Mulai Posesif
30 Bab 30 : Visual
31 Bab 31. Menantumu Kelewatan
32 Bab 32. Ke Kantor Bara
33 Bab 33. Saling Mengancam
34 Bah 34. Masukan dan Pencerahan
35 Bab 35 : Pengumuman
36 Bab 36. Gangguan Di Pagi Hari
37 Bab 37. Keluar Kota
38 Bab 38. Sepenggal Cerita Bara dan Rissa
39 Bab 39. Ke Bogor
40 Bab 40. Harus Kerja Keras
41 Bab 41. Nyonya Wirayudha
42 Bab 42. Keajaiban Dunia
43 Bab 43. Menerobos Jalan Tol
44 Bab 44. Mulai Terbuka
45 Bab 45. Cerita Bara 1
46 Bab 46. Cerita Bara 2
47 Bab 47. Kemarahan Bella
48 Bab 48. Telepon Dari Ricko
49 Bab 49. Meminta Jatah Lagi
50 Bab 50. Pulang
51 Bab 51. Rissa Bella
52 Bab 52. Tetap Disisiku
53 Bab 53. Itu Bukan Milikku
54 Bab 54. Daddy
55 Bab 55. Rania
56 Bab 56. Masa Lalu Bara
57 Bab 57. Tamu Di Pagi Hari
58 Bab 58. Ricko Ke Jakarta
59 Bab 59. Pertengkaran
60 Bab 60. Rumah Sakit
61 Bab 61. Permintaan Stella
62 Bab 62. Berbohong
63 Bab 63. Kemanjaan Bella Dimulai
64 Bab 64. Bercerita
65 Bab 65. Posesifnya Bara
66 Bab 66. Penolakan Bara
67 Bab 67. Kisah Brenda
68 Bab 68. Mulai cemburu
69 Bab 69. Merasa Diabaikan
70 Bab 70. Kejutan Di Pagi Hari
71 Bab 71. Ciuman Bella
72 Bab 72. Love?
73 Bab 73. Siapakah Love?
74 Bab 74. Membawakan Makan Siang
75 Bab 75. Bercerai Sebelum Ada Korban Jiwa
76 Bab 76. Ancaman Bella
77 Bab 77. Rujak Cingur
78 Bab 78. Tamu Bara
79 Bab 79. Ibu Rosma ke Jakarta
80 Bab 80. Bersabar Saja
81 Bab 81. Mirip Bella Kecil
82 Bab 82. Nanti Aku jatuh Cinta Padamu
83 Bab 83. Mengabaikan Bara
84 Bab 84. Bella Pingsan
85 Bab 85. Penyelesaian Sementara
86 Bab 86. Rujak Mangga Dari Pohonnya
87 Bab 87. Pohon Mangga Berbuah Semangka
88 Bab 88. Ricko Bertamu
89 Bab 89. Belajar Membuka Hati
90 Bab 90. Menitipkan Rania.
91 Bab 91. Keputusan Bella
92 Bab 92. Mungkin aku mencintaimu
93 Bab 93. Ada apa dengan Rania
94 Bab 94. Kembalilah pada Brenda dan Rania
95 Bab 95. Tidak ada yang tersisa
96 Bab 96. Ciuman di lift
97 Bab 97. Kamu manis sekali
98 Bab 98. Ulah Kailla
99 Bab 99. Bara & Pram
100 Bab 100. Sindiran Kailla
101 Bab 101. Kenapa memukul Kak Ricko
102 Bab 102. Dia Lelaki baik
103 Bab 103. Rencana Bella
104 Bab 104. Mau Berpisah
105 Bab 105. Daddy jangan pergi
106 Bab 106. Kehebohan di pagi hari
107 Bab 107. Namaku Bella Cantika
108 Bab 108. Mau Bekerja
109 Bab 109. Siasat Bara
110 Bab 110. Aku masih mau di sini, Mas
111 Bab 111. Aku tidak bisa tenang, Bell
112 Bab 112. Menyusul Ke Jakarta
113 Bab 113. Babymoon
114 Bab 114. Kamu siapa?
115 Bab 115. Rahmat
116 Bab 116. Keinginan sang anak
117 Bab 117. Babymoon Usai sudah
118 Bab 118. I love You
119 Bab 119. Laki-laki misterius
120 Bab 120. Issabell menghilang
121 Bab 121. Kemarahan Bara
122 Bab 122. Bertemu Icca
123 Bab 123. Menyambut ledakan Bara
124 Bab 124. Asisten Halim Hadinata
125 Bab 125. Betapa beruntungnya aku
126 Bab 126. Ayah Biologis Icca
127 Bab 127. Ada apa dengan Rissa
128 Bab 128. Terima kasih sudah merawat putriku
129 Bab 129. Rasa sayang itu bertumbuh
130 Bab 130. Gengsinya tinggi sekali
131 Bab 131. Kasihan jagoanku
132 Bab 132. Meminta bertemu dengan cucu
133 Bab 133. Kunjungan Kailla
134 Bab 134. Sisa penjajahan
135 Bab 135. Mana suamimu?
136 Bab 136. Mommy dari anakku
137 Bab 137. Apa ini?
138 Bab 138. Menggosipkan perkutut para suami
139 Bab 139. Hanya Klien
140 Bab 140. Mas, sakit?
141 Bab 141 : Keluar Kota lagi
142 Bab 142 : Ibu pingsan
143 Bab 143 : Ibu pulang ke Surabaya
144 Bab 144 : Tega kamu, Mas
145 Bab 145 : Sapaan di pagi hari
146 Bab 146 : Teman Bara
147 Bab 147 : Biarkan Icca bersamaku
148 Bab 148 : Permintaan Stella
149 Bab 149 : Selamanya putri kita
150 Bab 150 : Bell, maafkan aku
151 Bab 151 : Aku mohon, Bell
152 Bab 152 : Sebagian yang terungkap
153 Bab 153 : Titip salam untuk Pram
154 Bab 154 : 120902
155 Bab 155. Akhir dari kisah Brenda
156 Bab 156 : Pernyataan damai
157 Bab 157 : Menjaga daddy untukmu
158 Bab 158 : Doraemon dengan kantong ajaibnya
159 Bab 159 : Bara vs Roland
160 Bab 160 : Ada apa dengan Bella
161 Bab 161 : Harus istirahat total
162 Bab 162 : Cemburu tidak pada tempatnya
163 Bab 163 : Kembali pulang
164 Bab 164 : Pengakuan sang pengasuh
165 Bab 165 : Daddy jaga gawang
166 Bab 166 : Menunggu hari kelahiran
167 Bab 167 : Mahakarya pertama
168 Bab 168 : Dua minggu lagi
169 Bab 169 : Seember air
170 Bab 170 : Kemeja pinjaman Pak Rudi
171 Bab 171 : Kesabaran Bara diuji
172 Bab 172 : The Real Wirayudha
173 Bab 173 : Perjuangan seorang ibu
174 Bab 174 : Om Handoko dan Om Teo
175 Bab 175 : Daddy Real
176 Bab 176 : Akhir Kisah Bara dan Bella - END
177 Bab 177- Extra chapter 1
178 Bab 178 : Extra Chapter 2
179 Bab 179 : Extra chapter 3
180 Bab 180 : Extra Chapter 4
181 Bab 181 : Extra chapter 5
182 Bab 182. THE END
183 Menikahi Majikan Ibu Season 2
184 Pengumuman Menikahi Majikan Ibu Season 2
185 Pengumuman
186 My Beloved Bodyguard
187 Seuntai Impian Seruni
Episodes

Updated 187 Episodes

1
Bab 1. Aku Akan Menikahi Salah Satu Putri Ibu
2
Bab 2. Menolak Menikah
3
Bab 3. Membahagiakan Ibu
4
Bab 4. Menikah
5
Bab 5. Kembali Ke Jakarta
6
Bab 6. Ibu Sakit
7
Bab 7. Menyusul Ke Jakarta
8
Bab 8. Bertemu Kak Rissa
9
Bab 9. Issabell Wirayudha
10
Bab 10. Menuju Ke Surabaya
11
Bab 11. Tidak Mau Bercerai
12
Bab 12. Cerita Yang Sebenarnya
13
Bab 13. Menjemput Bella
14
Bab 14. Mommy
15
Bab 15 : Pengumuman
16
Bab 16. Makan Siang
17
Bab 17. Mami Iccabell
18
Bab 18. Membiarkan Menunggu Tanpa Kepastian
19
Bab 19. Demi Ibu dan Issabell
20
Bab 20. Menukar Issabell
21
Bab 21. Bersiap Ke Surabaya
22
Bab 22. Mengenalkan Issabell
23
Bab 23. Kecupan Tiba- Tiba
24
Bab 24. Mantan Rissa
25
Bab 25. Mas Bara
26
Bab 26. Menemui Ricko
27
Bab 27. Tidak Salah Pilih Istri
28
Bab 28. Telepon Dari Ricko
29
Bab 29. Mulai Posesif
30
Bab 30 : Visual
31
Bab 31. Menantumu Kelewatan
32
Bab 32. Ke Kantor Bara
33
Bab 33. Saling Mengancam
34
Bah 34. Masukan dan Pencerahan
35
Bab 35 : Pengumuman
36
Bab 36. Gangguan Di Pagi Hari
37
Bab 37. Keluar Kota
38
Bab 38. Sepenggal Cerita Bara dan Rissa
39
Bab 39. Ke Bogor
40
Bab 40. Harus Kerja Keras
41
Bab 41. Nyonya Wirayudha
42
Bab 42. Keajaiban Dunia
43
Bab 43. Menerobos Jalan Tol
44
Bab 44. Mulai Terbuka
45
Bab 45. Cerita Bara 1
46
Bab 46. Cerita Bara 2
47
Bab 47. Kemarahan Bella
48
Bab 48. Telepon Dari Ricko
49
Bab 49. Meminta Jatah Lagi
50
Bab 50. Pulang
51
Bab 51. Rissa Bella
52
Bab 52. Tetap Disisiku
53
Bab 53. Itu Bukan Milikku
54
Bab 54. Daddy
55
Bab 55. Rania
56
Bab 56. Masa Lalu Bara
57
Bab 57. Tamu Di Pagi Hari
58
Bab 58. Ricko Ke Jakarta
59
Bab 59. Pertengkaran
60
Bab 60. Rumah Sakit
61
Bab 61. Permintaan Stella
62
Bab 62. Berbohong
63
Bab 63. Kemanjaan Bella Dimulai
64
Bab 64. Bercerita
65
Bab 65. Posesifnya Bara
66
Bab 66. Penolakan Bara
67
Bab 67. Kisah Brenda
68
Bab 68. Mulai cemburu
69
Bab 69. Merasa Diabaikan
70
Bab 70. Kejutan Di Pagi Hari
71
Bab 71. Ciuman Bella
72
Bab 72. Love?
73
Bab 73. Siapakah Love?
74
Bab 74. Membawakan Makan Siang
75
Bab 75. Bercerai Sebelum Ada Korban Jiwa
76
Bab 76. Ancaman Bella
77
Bab 77. Rujak Cingur
78
Bab 78. Tamu Bara
79
Bab 79. Ibu Rosma ke Jakarta
80
Bab 80. Bersabar Saja
81
Bab 81. Mirip Bella Kecil
82
Bab 82. Nanti Aku jatuh Cinta Padamu
83
Bab 83. Mengabaikan Bara
84
Bab 84. Bella Pingsan
85
Bab 85. Penyelesaian Sementara
86
Bab 86. Rujak Mangga Dari Pohonnya
87
Bab 87. Pohon Mangga Berbuah Semangka
88
Bab 88. Ricko Bertamu
89
Bab 89. Belajar Membuka Hati
90
Bab 90. Menitipkan Rania.
91
Bab 91. Keputusan Bella
92
Bab 92. Mungkin aku mencintaimu
93
Bab 93. Ada apa dengan Rania
94
Bab 94. Kembalilah pada Brenda dan Rania
95
Bab 95. Tidak ada yang tersisa
96
Bab 96. Ciuman di lift
97
Bab 97. Kamu manis sekali
98
Bab 98. Ulah Kailla
99
Bab 99. Bara & Pram
100
Bab 100. Sindiran Kailla
101
Bab 101. Kenapa memukul Kak Ricko
102
Bab 102. Dia Lelaki baik
103
Bab 103. Rencana Bella
104
Bab 104. Mau Berpisah
105
Bab 105. Daddy jangan pergi
106
Bab 106. Kehebohan di pagi hari
107
Bab 107. Namaku Bella Cantika
108
Bab 108. Mau Bekerja
109
Bab 109. Siasat Bara
110
Bab 110. Aku masih mau di sini, Mas
111
Bab 111. Aku tidak bisa tenang, Bell
112
Bab 112. Menyusul Ke Jakarta
113
Bab 113. Babymoon
114
Bab 114. Kamu siapa?
115
Bab 115. Rahmat
116
Bab 116. Keinginan sang anak
117
Bab 117. Babymoon Usai sudah
118
Bab 118. I love You
119
Bab 119. Laki-laki misterius
120
Bab 120. Issabell menghilang
121
Bab 121. Kemarahan Bara
122
Bab 122. Bertemu Icca
123
Bab 123. Menyambut ledakan Bara
124
Bab 124. Asisten Halim Hadinata
125
Bab 125. Betapa beruntungnya aku
126
Bab 126. Ayah Biologis Icca
127
Bab 127. Ada apa dengan Rissa
128
Bab 128. Terima kasih sudah merawat putriku
129
Bab 129. Rasa sayang itu bertumbuh
130
Bab 130. Gengsinya tinggi sekali
131
Bab 131. Kasihan jagoanku
132
Bab 132. Meminta bertemu dengan cucu
133
Bab 133. Kunjungan Kailla
134
Bab 134. Sisa penjajahan
135
Bab 135. Mana suamimu?
136
Bab 136. Mommy dari anakku
137
Bab 137. Apa ini?
138
Bab 138. Menggosipkan perkutut para suami
139
Bab 139. Hanya Klien
140
Bab 140. Mas, sakit?
141
Bab 141 : Keluar Kota lagi
142
Bab 142 : Ibu pingsan
143
Bab 143 : Ibu pulang ke Surabaya
144
Bab 144 : Tega kamu, Mas
145
Bab 145 : Sapaan di pagi hari
146
Bab 146 : Teman Bara
147
Bab 147 : Biarkan Icca bersamaku
148
Bab 148 : Permintaan Stella
149
Bab 149 : Selamanya putri kita
150
Bab 150 : Bell, maafkan aku
151
Bab 151 : Aku mohon, Bell
152
Bab 152 : Sebagian yang terungkap
153
Bab 153 : Titip salam untuk Pram
154
Bab 154 : 120902
155
Bab 155. Akhir dari kisah Brenda
156
Bab 156 : Pernyataan damai
157
Bab 157 : Menjaga daddy untukmu
158
Bab 158 : Doraemon dengan kantong ajaibnya
159
Bab 159 : Bara vs Roland
160
Bab 160 : Ada apa dengan Bella
161
Bab 161 : Harus istirahat total
162
Bab 162 : Cemburu tidak pada tempatnya
163
Bab 163 : Kembali pulang
164
Bab 164 : Pengakuan sang pengasuh
165
Bab 165 : Daddy jaga gawang
166
Bab 166 : Menunggu hari kelahiran
167
Bab 167 : Mahakarya pertama
168
Bab 168 : Dua minggu lagi
169
Bab 169 : Seember air
170
Bab 170 : Kemeja pinjaman Pak Rudi
171
Bab 171 : Kesabaran Bara diuji
172
Bab 172 : The Real Wirayudha
173
Bab 173 : Perjuangan seorang ibu
174
Bab 174 : Om Handoko dan Om Teo
175
Bab 175 : Daddy Real
176
Bab 176 : Akhir Kisah Bara dan Bella - END
177
Bab 177- Extra chapter 1
178
Bab 178 : Extra Chapter 2
179
Bab 179 : Extra chapter 3
180
Bab 180 : Extra Chapter 4
181
Bab 181 : Extra chapter 5
182
Bab 182. THE END
183
Menikahi Majikan Ibu Season 2
184
Pengumuman Menikahi Majikan Ibu Season 2
185
Pengumuman
186
My Beloved Bodyguard
187
Seuntai Impian Seruni

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!