NovelToon NovelToon
TUJUH PEDANG PELINDUNG : THE VELARI

TUJUH PEDANG PELINDUNG : THE VELARI

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Iblis / Epik Petualangan / Perperangan / Barat
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: XenoNovel

Ini Adalah Lanjutan Dari Novel Tujuh Pedang Pelindung Sebelumnya 🙏🏻
Di Harapkan Untuk Membaca Novel Sebelumnya Terlebih Dahulu Agar Tidak Bingung Dengan Ceritanya 👍🏻

Dahulu Kala Sebuah Kerajaan Hebat Bernama Cahaya, Di Serang Oleh Raja Kegelapan Yang Bersekutu Dengan Iblis. Para Ksatria Cahaya Turun Atas Perintah Raja Cahaya Pertama, Namun Saat Mereka Terdesak Tiba Tiba Sebuah Cahaya Muncul Di Hadapan Mereka Dan Berubah Menjadi Sebuah Pedang Yang Kuat. Pedang Itu Di Namai Sebagai Pedang Pelindung

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon XenoNovel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Selesaikan Permasalahan

Disisi lain, Owen yang sedang berjalan pulang ke rumahnya pun. Tanpa sengaja malah berpapasan dengan Kimberly yang baru pulang dari sekolah sambil menggunakan seragam.

"Owen..." ucap Kimberly sambil melihat ke arah wajah Owen yang terlihat murung.

"Nona?" ujar Owen.

Kimberly menjalan mendekat kepada Owen. "Ada apa? Apa kau gagal lagi?" tanya Kimberly yang khawatir.

"Tidak... Aku hanya sedang tidak enak badan..." jawab Owen berbohong.

Kimberly pun terdiam sejenak saat mendengar perkataan Owen itu. Owen pun mulai berjalan melewati Kimberly, namun tiba tiba Kimberly mulai berbicara lagi kepadanya.

"Hari ini, murid murid yang berada di sekolah sibuk membicarakanmu soal berita di koran itu. Beberapa dari mereka ada yang mengatakan kalau kau selama ini hanya berpura-pura rabun," ujar Kimberly.

Owen yang mendengar itu pun mulai berhenti berjalan. Dia berbalik dan melihat ke arah Kimberly yang kelihatan sedih.

"Jangan pikirkan tentang perkataan mereka itu... Mereka pasti tidak akan menerima ku sebagai teman lagi," kata Owen.

Kimberly menggelengkan kepalanya. "Salah... Malahan para murid wanita mulai suka kepadamu setelah mengetahui kalau kau seorang ksatria, dan itu benar benar membuat ku mulai jijik sekarang." 

Owen pun hanya diam saat mendengar perkataan Kimberly itu. "Jika kau tidak sanggup untuk datang ke sekolah, aku bisa menggantikanmu menjadi Ketua Panitia selama 2 hari." 

Owen terkejut. "Apa kau yakin? Kau pasti akan kelelahan nanti," katanya.

Kimberly pun mulai tersenyum. "Tapi ada satu syarat yang harus kau penuhi terlebih dahulu," 

"Hmm? Apa syaratnya?" tanya Owen.

Dengan ragu ragu, Kimberly mulai menjawabnya. "Apa kau ingin mewakilkan sekolah dalam pertandingan Taekwondo Pria saat festival nanti? Aku sudah lama ingin melihatmu melawan murid dari sekolah lain," 

"Tentu, tapi kau harus mewakilkan sekolah kita juga sebagai Taekwondo Putri, untuk melawan murid wanita dari sekolah lain." ujar Owen.

Kimberly yang mendengar jawaban dari Owen itu pun langsung tersenyum lebar. "Apa kau berjanji?" tanyanya.

"Ya, aku akan berjanji." ucap Owen.

"Apa bukti janjimu itu? Kau pasti akan berbohong lagi seperti saat kita kelas 2," ujar Kimberly.

Owen yang mendengar hal tersebut pun, dia langsung memegang tangan kanan Kimberly dan mulai menciumnya yang membuat Kimberly terkejut dan wajahnya mulai memerah.

"Heh! Apa yang kau lakukan!" ujar Kimberly yang malu.

Owen menatap ke arah Kimberly. "Apa ini sudah cukup menjadi bukti janji dariku?" tanya Owen.

Kimberly pun terdiam dan tidak berani menatap ke arah Owen yang sedang memegangi tangannya itu. Dia hanya menjawab perkataan Owen dengan cara mengangguk pelan saja.

"Ya ampun, dia benar benar sangat cantik, saat sedang di bawah sinar matahari yang terbenam." gumam Owen sambil menatap ke arah Kimberly.

Disisi lain, Sano dan Sara berhasil menenangkan Ziaz yang sedang tidak baik baik saja. Mereka memberikan Ziaz sebuah minuman rasa coklat kepadanya.

"Ayolah bro, ada apa denganmu? Kenapa kau malah menolaknya?" tanya Sano.

Ziaz pun meminum sedikit minumannya itu dan mulai berbicara kepada Sano. "Aku tidak ingin menempatkan Helena dalam bahaya, kau tau kan kalau Helena itu berasal dari keluarga bangsawan?" 

Sano yang mendengar perkataan Ziaz itu pun mulai terdiam dan menelan ludahnya sendiri saat mendengar tentang Helena yang berasal dari keluarga bangsawan.

"Dia memang berasal dari keluarga bangsawan, hanya saja dia tidak memiliki seorang ayah lagi." ucap Sara.

"Oi! Kenapa kau berkata seperti itu!" ujar Sano yang panik.

"Memang itu kenyataannya, lagian ibunya selalu memaksa Helena untuk menjadi yang terbaik." kata Sara.

Ziaz yang mendengar perkataan Sara itu pun mulai kebingungan. "Dari mana kau tau tentang hal itu? Siapa kau sebenarnya?" tanya Ziaz.

"Keluarga Sara dan Keluarga Helena adalah teman baik dari dulu, tidak heran kalau Sara sangat mengenali Helena." jawab Sano.

Sara menghela nafas. "Meskipun begitu, orang tua ku selalu membandingkanku dengan Helena saat aku masih berumur 14 tahun." 

"Ya, tapi semenjak kau memenangkan medali emas tahun lalu, keluargamu langsung terdiam bukan?" ucap Sano.

"Ya... Kau pasti sudah menebaknya dari dulu..." balas Sara.

Tiba tiba Ziaz berdiri dan mulai melihat ke arah Sano dan Sara yang membuat mereka berdua mulai kebingungan.

"Apa Helena tidak pernah memenangkan medali emas?" tanya Ziaz.

Sano dan Sara yang mendengar itu pun terdiam sejenak dan tidak berani menjawabnya. Namun melihat wajah mereka yang terlihat ingin mengatakan tidak, Ziaz pun langsung memahaminya.

"Begitu ya... Dia tidak pernah memenangkan medali emas bukan?" ucap Ziaz.

Sara yang mendengar itu pun langsung menarik kerah baju Ziaz yang membuat Sano terkejut.

"Kau seharusnya menerima ajakannya untuk berpacaran walaupun itu beresiko, lagian jika kau menerimanya, dia pasti akan ada motivasi untuk memenangkan pertandingan selanjutnya!" ucap Sara.

Ziaz yang mendengar itu pun hanya terdiam dan tidak berani menjawab. Sano berusaha menarik tangan Sara yang sedang menarik kerah baju Ziaz itu, karena dia takut Ziaz akan memukul Sara.

"Oi lepaskan! Kau sudah keterlaluan," ujar Sano.

Namun tiba tiba Ziaz menyuruh Sano membiarkan hal tersebut yang membuat mereka berdua kebingungan. 

"Apa hanya itu saja yang ingin kau katakan?" tanya Ziaz kepada Sara.

Sara yang mendengar perkataan Ziaz itu pun mulai ketakutan. Dia melepaskan tangannya dari kerah baju Ziaz secara perlahan.

"Walaupun kau memaksa ku, aku tidak tidak bisa berpacaran dengan Helena." ucap Ziaz dengan datar.

"Terserah kau saja," balas Sara.

Sano yang melihat situasi tersebut pun mulai kesal. "Sudah! Jangan di bahas lagi itu! Sekarang aku ingin bertanya kepadamu, apa kau ingin ikut denganku untuk menangkap para anggota Velari?" 

Ziaz menatap ke arah Sano. "Bukannya itu sudah tugasku sebagai Kaptenmu?" ujarnya.

Disisi lain, Raja Jingga sedang bertemu dengan Menteri Olahraga kerajaan jingga. Mereka berdua membahas tentang pertandingan Anggar tingkat internasional yang harus mereka lanjutkan atau tidak.

"Bagaimana Yang Mulia? Apa kita akan tetap melanjutkan pertandingan itu disini?" tanya Menteri tersebut.

Raja Jingga mulai berpikir dengan keras. "Itu tidak mungkin, kita akan tetap melanjutkannya disini." 

"Tapi, Yang Mulia. Apa kau yakin kalau para Atlet akan aman?" balas Menteri.

"Emangnya apa yang kau mau huh? Kita sudah di tunjuk sebagai Tuan Rumah! Tidak mungkin jika kita tiba tiba menyuruh kerajaan lain untuk menukarkan kita bukan? Lagian GOR kita masih aman kan? Tidak terkena ledakan kan?" ucap Raja Jingga yang kesal.

"Tapi, Yang Mulia. Apa yang akan terjadi jika mereka meletakkan bom di dalam GOR juga?" balas Menteri dengan ragu.

"Aku tidak peduli! Apapun kondisinya dan bagaimanapun caranya! Pertandingan Anggar tingkat internasional harus tetap di lanjutkan! Kau mengerti?" ujar Raja Jingga.

Dengan terpaksa Menteri Olahraga itu pun mengiyakan perintah dari Raja Jingga itu. "Baik... Yang Mulia..." katanya.

( END CHAPTER 17 ) 

1
Gia Uw
Wadohhh seberapa cantik Helena sampai sampai Ziaz yang Author bilang paling tampan di antara lima kawannya itu bisa suka sama Helena
XenoNovel
Author sedang berusaha untuk semangat menulis lagi karena belakangan ini mulai hilang semangat 🥲 setelah di lihat lihat lagi, tujuh pedang pelindung ini lebih bagus di jadikan komik dari pada novel, tapi karena ceritanya masih belum habis dan Author juga belum menemukan ending dari ceritanya, mau gak mau projek komiknya Author batalkan terlebih dahulu sampai dapat waktu yang tepat 🤧
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!