NovelToon NovelToon
Kawin Kontrak

Kawin Kontrak

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Dosen / Nikahmuda / Mafia
Popularitas:8.7k
Nilai: 5
Nama Author: Felicia Sonda

CEO yang dijodohkan oleh orang tuanya sewaktu kecil. tetapi CEO memiliki kekasih. akhirnya CEO membuat surat kontrak pernikahan selama enam bulan. Dan dia juga membuat surat cerai yang sudah dia tandatangani.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Felicia Sonda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 24 Meratapi pernikahan

"kenapa hatiku begitu sakit mendengar kata katanya. Apa sebegitu benci kah dia sama saya. Sampai tidak bisa melihat mana yang benar dan tidak." Kata Sara yang menangis di dalam kamarnya.

"Sabar Sara tinggal dua bulan lagi kamu akan pergi" batin Sara menguatkan hatinya.

Karena lelah hati dan raganya, Sara akhirnya tidur.

*****

"Kenapa dengan mata kamu. Kamu menangis ya. Mata kamu bengkak loh" kata Dina yang melihat mata Sara yang masih bengkak akibat tangisannya semalam.

"Tidak apa apa din"

"Jangan bohong kamu. Sebenarnya ada apa. Saya tahu kamu."

Sara hanya diam saja mendengar kata kata Dina.

"Nanti ceritakan sama saya. Saya harap kamu mau jujur"

"Mmmmm"

Dimas juga sudah sampai di kantor saat sudah mengantar Sintia kembali ke apartemennya.

"Kenapa semuanya seperti ini. Saya merasa tidak tenang memikirkan perempuan itu." Batin Dimas yang melamun memikirkan kata katanya semalam kepada istrinya.

Tok tok tok

"Masuk"

Pria paru baya masuk kedalam.

"Loh papa. Kenapa pagi pagi begini papa datang." Kata Dimas yang berdiri melihat papa rian datang.

"Kenapa kalau papa datang ke sini. Apa tidak boleh kalau papa datang berkunjung"

"Papa boleh kok kesini. Dimas hanya heran saja tiba tiba papa datang tanpa memberi tahu. Duduk pa"

"Bagaimana dengan rumah tangga kamu. Kamu tidak perlakukan bintang dengan kasar kan."

"Tidak pa."

"Dimas papa mau tanya sama kamu. Kenapa perempuan itu ada di rumah kalian."

"Bagaimana papa tahu. Pasti Sara sudah melaporkan kejadian semalam" batin dimas

"Dari mana papa tahu"

"Kamu tidak usah menuduh Sara. Dia sama sekali tidak pernah mengatakannya sama papa."

"Jadi selama ini papa memata matai Dimas ya"

"Apa kamu tidak memikirkan perasaan istrimu di saat kamu bersama perempuan lain di depan matanya. Mama sama papa tidak pernah mengajarkan kamu semua ini. Papa malu kalau sampai papa Sara tahu kelakuan kamu. "

"Apa papa hanya datang memberikan Dimas ceramah pagi pagi begini. Papa sendirikan yang menjodohkan kami. Dimas sudah bilang dari awal kalau Dimas tidak mau menikah dan sudah memiliki pacar kan. Tapi papa tetap mau melanjutkan perjodohan itu."

"Ingat Dimas, papa hanya mau yang terbaik buat kamu. Perempuan yang kamu banggakan itu tidak sebaik yang kamu pikirkan. Kalau sampai kamu tahu apa yang sebenarnya terjadi, kamu akan malu sendiri. Dan ingat jangan pernah menyesal kalau sesuatu yang berharga sudah lepas di tangan kamu. Ingat baik baik kata kata papa. Saat kamu sudah mengetahuinya, papa tidak akan mau membantu kamu. Pikirkan semuanya baik baik. Papa pergi dulu" Kata papa Rian. Papa Rian berdiri dan keluar dari ruangan Dimas.

"Kenapa papa selalu mengatakan kalau Sintia itu tidak baik. Apa benar dia seperti itu. Tidak mungkin. Kami sudah lama bersama, dan tentunya dia sangat baik" kata Dimas meyakinkan dirinya yang sudah mulai terpengaruh dengan kata kata papanya.

Dimas masuk keruangan lain yang ada didalam ruangannya. Ruangan yang memiliki kamar tidur yang nyaman.

"Han urus semua pekerjaan hari ini" kata Dimas dibalik telfon.

Dimas mulai berbaring dan tertidur. Meng istrirahatkan tubuhnya dan kepalanya yang lelah dengan kehidupan percintaannya dan rumah tangganya.

"Ayo ceritakan semuanya" kata Dina. Mereka sudah duduk di taman dekat kantor setelah membeli roti dan minuman.

"Semua gara gara Sintia si ulat bulu itu. Sintia sudah tiga hari menginap dirumah kami. Alasan dia katanya lagi sakit dan tidak ada yang menjaga dan Semalam saya habis ditampar Dimas. Hanya karena Sintia pacarnya itu melukai dirinya sendiri. "

"Pacar pak Dimas melukai dirinya bagaimana maksud kamu"

"Sintia memicahkan gelas di kepalanya sendiri sampai sampai kepalanya banyak mengeluarkan darah. Dan saat Dimas melihatnya, saya yang dituduh melakukan itu. Makanya saya ditampar Dimas. Dan juga kata kata Dimas yang lumayan menyakitkan keluar dari mulutnya membuat sakit hati. Kamu tahu kan kalau saya tidak ada rasa sama Dimas. Kami menikah juga karena perjodohan saja. Saya tidak pernah memimpikan Dimas seutuhnya menjadi suami saya."

"Sintia benar benar sudah gila. Dia itu seperti psikopat. Berbagai cara dia lakukan walau melukai dirinya. Benar benar gila."

"Sabar ya Ra. Pak Dimas akan menyesal sudah mempercayai wanita itu."

"Iya. Pernikahan saya dan Dimas tidak akan lama lagi selesai. Kamu ingatkan saya pernah bilang, kalau kami hanya menikah diatas kontrak dan hanya berlaku sampai enam bulan."

"O. Ia berarti sisa dua bulan lagi kan"

"Iya"

"Baguslah kalau kamu bisa lepas dari laki laki bodoh itu. Kamu bisa dapatkan yang lebih baik lagi."

"Amin. O iya nanti jalan yuk. Saya malas pulang kerumah"

"Oke. Saya juga lagi malas di rumah. "

"Kenapa. Memang kamu ada masalah juga. Bukannya kamu sudah punya pacar ya."

"Na itu dia. Baru juga sebulan jadian, ee taunya dia sudah punya pacar baru lagi. Kemarin saya dan dia sudah putus."

"Wa kamu tahu dimana kalau dia sudah punya kekasih lain"

"Dua hari yang lalu, saya dengan mama jalan jalan ke butik, disana saya lihat dia dengan wanita lain. Dia sedang mencoba baju. Katanya dia terpaksa menerima wanita itu karena kaya untuk membantu kebutuhannya. Dia menyuruh saya tetap sama dia dan dia tetap jalan sama perempuan itu. Katanya dia cinta sama saya, sedangkan wanita itu dia hanya mau hartanya. Kan gila"

"Memang aneh ya. Itu si dia laki laki gila harta. Laki laki begitu tidak cocok sama kamu. Kalau begitu pulang kantor kita habiskan waktu dengan jalan jalan di mall ya."

"Iya iya hahaha. Siapa tahu ada cowok keren kan"

"Kamu betul haha"

Dina dan Sara bercerita sambil tertawa. Bintang melupakan masalahnya dan begitu pula dengan Dina.

"Yuk kita kedalam." Ajak Sara

"Yuk"

Mereka memasuki gedung perkantoran lagi dan memulai kembali aktifitasnya.

*****

"Kemana saja kamu tiga hari ini. Tiba tiba datang kepala sudah diperban begitu" kata Reno. Sekarang Sintia berada di apartemen Reno.

"Tiga hari ini saya tinggal dirumah Dimas. Saya mau lihat seperti apa Dimas memperlakukan si cupu itu disana. e ternyata Dimas memang cintanya hanya sama saya. Perlakuannya ke cupu itu biasa biasa saja. Jadi saya sekarang sudah tenang haha."

"Berani juga kamu kesana. Bagaimana kalau kamu kedapatan orang tua Dimas. Kamu akan makin jauh sama dia."

"Tenang. Selama saya di sana, laki tua itu tidak pernah datang."

Sintia dan Reno menghabiskan waktu mereka dengan bergulat. Seperti biasa jika bertemu, pekerjaan di kasur tidak akan terlewatkan oleh merekA berdua.

"REN nanti kita jalan jalan ke mall ya."

"Oke sayang"

Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul lima sore.

"Ra ayo kita beres beres. Waktunya bersenang senang." Kata Dina

"Let's go"

Sara dan Dina membereskan meja mereka sebelum pulang.

Sedangkan diruangan CEO mereka.

Tok tok tok

"Tuan bangun. Tuan" teriak asisten han dari luar ruangan kamar Dimas.

"MMM masuk."

Asisten han membuka pintunya dan melihat atasannya masih tenang berbaring diatas kasurnya.

"Ada apa han"

"Maaf tuan. Sekarang sudah waktunya pulang. Apa tuan masih mau disini"

Dimas melihat jam tangannya dan memang sudah menunjukan waktunya pulang.

"Keluarlah. Saya mau cuci muka dulu"

"Baik tuan"

Asisten han keluar dan menunggu tuannya dengan duduk disofa dalam ruangan Dimas.

1
ErNawati
lanjutttt
Vivi Alfia Dewi
kapan di bikin nyesal si Dimas Thor,gak sabar juga lihat lakor ke grebek Dimas.
terus knp sara gak di bikin istri yg tegas pintar,malah di bikin kalah sama gundik.
bahasanya juga pakai kata saya kek gmn gitu Thor.
kek ngmng sama orang lain bukan orang dekat.
ErNawati
lanjutttt, smngat trus buat author 👍
Felicia Sonda: makasih sudah mampir🙏. jangan lupa di like ya kak
total 1 replies
Vivi Alfia Dewi
episode ini mohon di hapus karna sudah di abdet di episode ke 18
Felicia Sonda: iya mbak. maaf saya salah masukkan🙏
total 1 replies
Mak Lyly
rada lierur sara pa bintang masih nyimak/Smile/
Felicia Sonda: makasih kak sudah mampir
total 1 replies
Mưa buồn
Gak kecewa sama sekali! 😃
Felicia Sonda: makasih kak sudah mampir
total 1 replies
paulina
Kece abis!
Felicia Sonda: makasih kak sudah mampir
total 1 replies
Dayra Malay
Sumpah keren banget, saya udah nungguin update tiap harinya!
Felicia Sonda: makasih kak sudah mampir
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!