NovelToon NovelToon
Kanza (Bukan Inginku)

Kanza (Bukan Inginku)

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil
Popularitas:52.8k
Nilai: 5
Nama Author: nenah adja

Kanza Odelia terpaksa meninggalkan kekasihnya Adrian Miguel di altar sebab sehari sebelum pernikahan Kanza kehilangan kesuciannya karena jebakan dari kakak tirinya.

Bukan hanya itu, buah dari jebakan kakak tirinya itu Kanza akhirnya hamil, lalu terusir dari keluarganya sebab telah membuat malu karena hamil di luar nikah.

Kanza kira penderitaannya akan berakhir saat dia keluar dari rumah dan tak berurusan lagi dengan kakak tirinya. Namun sekali lagi Kanza harus berjuang demi bayi yang dia lahirkan yang ternyata tak sempurna.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rumah

"Pria brengsek, gila!"

Kanza terus menggerutu dan mengumpati pria di sebelahnya. Bagaimana tidak Daegan memintanya memasukan pilarnya ke dalam mulutnya. Dan dia harus bergerak maju mundur hingga rasanya rahangnya kebas juga bibirnya membengkak karena pria itu menciumnya dengan gila.

"Impoten, sialan!"

Tentu saja semua umpatan itu hanya mampu Kanza ucapkan dalam hati.

Mana berani Kanza mengucapkannya sementara pria itu ada di sebelahnya.

Setelah kegiatan gila itu yang membuat wajah Kanza hingga kini masih memerah, mereka akan pergi melihat rumah yang akan Kanza sewa. Tepatnya hanya dirinya, dan dengan angkuhnya Daegan ingin ikut, entah akan apa.

Wajah Kanza masih kesal saat dia keluar dari kamar mandi setelah membersihkan mulutnya dari sisa cairan cinta Daegan yang membuatnya mual bahkan muntah saat dia bicara pada Daegan jika dia akan segera pulang karena memiliki janji.

"Janji apa?" tanya Daegan.

"Bukankah aku sudah bilang akan mencari rumah sewa untukku."

Daegan mengangguk. "Baiklah, kalau begitu aku ikut."

Kanza mengerutkan keningnya. "Untuk apa?" Apa urusannya dengan Daegan, kenapa pria itu mau ikut?

"Aku hanya ingin ikut," ucapnya acuh. "Tunggu aku." Setelah itu Daegan memasuki kamar mandi untuk membersihkan diri.

Masa bodoh yang Kanza ingin adalah cepat pergi dari pria mesum brengsek itu. Dia yang baru pertama kali mengenal seks harus dipaksa melayani pria itu dengan berbagai cara.

Kanza bukan wanita tidak normal yang tidak tahu apa itu bercinta. Hanya saja dia yang sejak dulu menjaga kesuciannya tentu saja terkejut dengan apa yang Daegan lakukan. Meski dia sudah tak perawan, tapi saat melakukannya dia dalam keadaan tak sadar, dan sampai sekarang dia tak ingat dengan siapa dan bagaimana dia bisa melakukannya.

Saat terbangun di pagi hari, Kanza hanya melihat sebuah punggung yang di penuhi tato yang menelungkup di kasur, dia bahkan tak berani melihat seperti apa pria itu saking takutnya. Melihat bagaimana tato itu membuatnya bergidik ngeri, Kanza bahkan takut membayangkan apa yang terjadi diantara mereka saat itu, hingga baru saja otaknya kembali kotor sebab baru saja melakukan hal yang tidak terduga. Dia baru saja mengulum milik Daegan di mulutnya. Sungguh ironi.

Dan lihatlah sekarang, pria berambut basah dan klimis itu nampak berbinar sambil mengutak-atik ponselnya tak peduli wajahnya yang kusut dan penuh kemarahan.

Di saat keheningan yang diiringi suara mesin halus dari mobil yang mereka kendarai ponsel Kanza berdering membuat fokus Kanza yang sejak tadi mengutuk pria di sebelahnya terpecah dan dengan segera menerima panggilan tersebut.

Melihat nama si pemilik rumah yang akan dia sewa, Kanza segera menerima panggilan tersebut.

"Hallo?" Kanza melirik Daegan yang menoleh dan menatap padanya. Kenapa lagi?

Kanza mencoba acuh dengan mendengar suara di seberang sana. "Ya, aku dalam perjalan kesana."

"Maaf, membuatmu menunggu lama," ucap Kanza sesaat sebelum mematikan panggilannya.

Kanza melihat ke arah supir. "Permisi, bisakah kau percepat aku sudah di tunggu seseorang," ucap Kanza.

Daegan berdehem dan supir tersebut segera menambah kecepatannya hingga mereka tiba di sebuah rumah dua lantai yang nampak sederhana.

"Terimakasih," ucap Kanza saat akan turun dari dalam mobil, namun Daegan juga membuka pintu dan keluar.

"Tuan, kau akan kemana?" tanya Kanza saat Daegan melihat- lihat rumah yang akan Kanza sewa.

"Aku perlu memastikan rumah yang kau sewa aman."

Kanza menaikan alisnya dengan heran.

Melihat itu Daegan mendengus dan kembali berucap. "Kita punya kesepakatan yang masih panjang. Aku jelas tidak mau belum apa- apa kau celaka dan mati."

Kanza mencebik kesal, lalu segera membuka pagar untuk segera masuk.

Setelah masuk ke dalam pagar, Kanza menekan bell hingga beberapa saat kemudian muncul seorang pria seusia Daegan.

Daegan mengeryit saat pria itu tersenyum.

"Kau Kanza?" ucapnya.

"Ya, apa kau, Tuan Andeas?"

"Ya." Mereka berjabat tangan.

"Dan kau?" Andreas menatap Daegan lalu mengulurkan tangannya, sementara Daegan hanya menatapnya dingin.

"Dia hanya teman yang mengantar," ucap Kanza dengan menurunkan tangan Andreas, karena jelas Daegan tidak akan mau menyambutnya.

Melihat Kanza menyentuh tangan pria itu kembali membuat Daegan mengeryit tak suka.

"Bolehkah aku melihat rumahnya?" tanya Kanza menghilangkan kecanggungan.

"Tentu. Ayo." Pria itu menunjuk tangga yang akan menuju lantai atas dimana Kanza akan menyewa.

"Kau bisa lihat dulu. Disani sudah ada perabot bekas penyewa sebelumnya. Jadi kau tak perlu membawa terlalu banyak barang," jelas Andeas dengan menaiki satu persatu tangga diikuti Kanza dan Daegan.

"Jadi ini rumahnya?" Daegan menatap sekelilingnya dimana ada sebuah rumah berukuran kecil yang mungkin tidak akan lebih luas dari kamarnya. "Lalu dibawah adalah rumahmu?" tanya Daegan lagi.

Andreas tersenyum. "Ya."

"Kalau begitu kami tidak jadi," ucap Daegan, hingga senyum Andreas membeku seketika.

Kanza membelalakan matanya saat mendengar perkataan Daegan. "Kau apa- apaan sih," ucapnya dengan menyeret Daegan menjauh dari Andreas.

"Kau yang kenapa. Aku sudah bilang selama kita berhubungan jangan pernah terlibat dengan pria manapun. Lalu sekarang kau akan tinggal satu atap dengan pria?"

Kanza menganga tak percaya. "Apanya yang satu atap? Jelas- jelas dia di bawah dan aku di atas."

"Tapi, tetap satu rumah."

"Lalu, bagaimana? Kau akan melihat ke dalam?" tanya Andreas.

Kanza menoleh dan mengangguk, namun dia kembali terdiam saat Daegan kembali bersuara. "Tidak." Daegan segera menarik tangan Kanza menuruni tangga.

Tiba di dekat mobil Kanza menepis tangan Daegan. "Kau ini kenapa sih. Lagi pula aku tidak akan melakukan apapun dengan pria lain itu!" Kanza berucap kesal.

"Kau tidak mengerti arti kata tidak berhubungan? Itu termasuk tidak boleh bicara bahkan bersentuhan seperti berjabat tangan. Baru saja kau melakukan itu," tunjuk Daegan pada tangan Kanza.

Kanza mengangkat tangannya dan melihat dengan menghela nafasnya berat.

"Dan sekarang aku kehilangan rumah murah yang dekat dengan rumah sakit." Ya, selain harga sewanya terjangkau, rumah ini juga dekat dengan rumah sakit, dimana dia juga harus melakukan pemeriksaan rutin pada Bill.

"Aku yang akan mencari rumah untukmu." Kanza mengerutkan keningnya. "Kau pikir kau tinggal disana aku sudi datang ke rumah jelek itu?" ucap Daegan.

"Untuk apa kau datang?"

"Tentu saja mencarimu, tidak mungkin mencari anakmu."

"Kau tidak perlu mencariku, aku yang akan datang padamu seperti tadi, jadi kau tak perlu repot melihat rumah jelekku." Lagipula seperti apa rumahnya juga tergantung harga sewa, dan Kanza memilih yang murah mengingat keuangannya yang menipis, juga dia yang belum kembali bekerja membuatnya harus menghemat. Beruntung untuk perawatan Bill dia menggunakan uang Daegan. Tapi untuk hal lainnya Kanza tidak bisa menggunakan uang tersebut.

1
Adinda
Pergi jauh khanza jangan pernah berhubungan sama daegan dan keluarganya semoga kanza mendapatkan jodoh yang lebih dari daegan
Daneen
Semoga berhasil kabur kanzaaa
Rahmawati
bagus bgt
Rahmawati
semoga pelarian kanza berhasil
Miu Miu 🍄🐰
takut bgt rencana Kanza GK berhasil
Rahmawati
kasian kanza kl cuma jd pemuas nafsu daegan
Rahmawati
baru aja minta kembali, skrg malah menghina kanza lagi
kalea rizuky
good luck moga bisa bebas dr degan ijo
LB
semoga berhasil kanza 💪.
tinggalkan mereka, jangan mau status mu hanya simpanan bayaran daegan,dia masihlah lelaki beristri.siapa tau istrinya berbuat nekad padamu dan bill.
Adrian pula, tinggal kan dia dengan segunung penyesalan karena kebodohannya.
Rahmawati
lah daegan juga ikut pulang, bukannya pestanya blm selesai ya
Rahmawati
datang aja kanza toh km jg di undang, dandan yg cantik
Rahmawati
itu juga anakmu woi
Rahmawati
nah kan bener dugaanku, daegan ayah calon bayi kanza
Rahmawati
jangan jangan pria yg tidur dengan kanza itu daegan
Rahmawati
bagus kanza harus ada pertukaran untuk tanda tangan itu
Rahmawati
penasaran sm tuan daegan
Rahmawati
gitu dong kanza, km. harus berani melawan
Rahmawati
kanda buktikan kl km bisa bahagia tanpa mereka
Rahmawati
knp bapaknya lebih percaya sm anak tirainya
LB
rasanya tidak adil untuk kanza,
jadi pel*cur bayaran daegan untuk kesembuhan anak kandung daegan sendiri . kalau sama2 tidak tau ,hal itu sih lumrah aja , tapi ini sama2 sudah tau, rasanya itu aneh gitu . apa daegan menikmati kegiatan itu, kegiatan dimana kanza membayar dengan tubuhnya untuk nyawa putra kandungnya sendiri.jika begitu, daegan memang tidak berhak atas bill.
Saadah Rangkuti: benar banget...
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!