PACARKU OM OM

PACARKU OM OM

1. Si Gadis Cantik

Bedak, oke.

Lipstik, oke.

Mascara, oke.

Rambut, cetar.

Seorang gadis cantik tampak menatap pantulan dirinya di depan cermin. Setelah beberapa lama memoles wajahnya dengan teliti, ia pun tersenyum puas. Karena hari ini pun, dia tetap cantik seperti biasanya.

"Sip!" Gadis itu meraih tas di atas kasur dan menyampirkannya di bahu sebelum melangkah pergi. Dari rak, ia mengambil sepasang sepatu berhak tinggi dan menentengnya keluar dari kostan.

"Pagi, neng Violet," Seorang pria muda yang tengah menyapu di halaman depan kostan menyapa gadis itu dengan ramah. Violet, si gadis cantik, membalas sapaannya dengan senyuman paling manis.

"Pagi Mas Tono, rajin amat pagi-pagi udah nyapu," Kata Violet sambil memakai sepatunya di depan pintu kostan.

"Iya dong, kan biar bisa lihat neng Violet kalau mau berangkat kuliah," Canda Tono sambil tertawa.

"Mas Tono bisa aja ih," Violet tertawa, lalu merogoh tasnya dan mengeluarkan sebuah kotak mika berisi donat. "Nih, Mas. Aku beli kemarin, masih enak kok."

Mata Tono langsung berbinar. "Wah, makasih, Neng! Udah cantik, baik hati lagi. Saya doain cepat dapet jodoh yang ganteng dan kaya raya ya neng!"

Violet terkekeh. "Aamiin!" Ia mengangkat tangannya seperti berdoa, lalu berlari kecil saat melihat taksi online yang dipesannya telah tiba. "Pergi dulu ya, Mas. Bye!"

"Bye neng! Hati-hati!" Kata Tono sambil melambaikan tangan.

Violet sudah tak memperhatikan Tono lagi, karena sekarang ia sudah masuk ke dalam mobil. Sesampainya di dalam, Violet meraih cermin kecil dari dalam tasnya, dan mulai memeriksa riasannya sekali lagi. Bedak masih rata, lipstik tetap on point, dan maskara tidak luntur. Ia tersenyum puas.

"Ke kampus, ya, Mbak?" tanya sopir taksi online, seorang pria berusia sekitar empat puluhan dengan wajah ramah.

"Iya, Pak," jawab Violet sambil menyimpan cermin ke dalam tas.

Mobil melaju perlahan meninggalkan area kostan. Violet menyandarkan punggungnya dan mengeluarkan ponsel. Beberapa notifikasi masuk mengalihkan perhatiannya.

Sandy: Pagi, Vi. Udah otw kampus?

Dimas: Udah sarapan belum? Kalau belum ntar sarapan sama gue yuk!

Dito: Lagi apa, Vi?

Andre: Vi, udah di kampus? Mau bareng nggak?

Dan pesan-pesan lain yang entah sudah berapa banyak. Violet hanya mendengus kecil. Ini masih pagi, tapi ponselnya sudah sibuk dibanjiri pesan dari para cowok. Violet memilih untuk tidak membukanya. Lagipula tangannya bisa capek kalau membalas pesan mereka satu persatu.

Itulah kehidupan Violet Diyanara Shantika, seorang gadis berusia 19 tahun yang sekarang memasuki semester tiga di kuliahnya. Violet yang memang berwajah cantik menarik perhatian semua cowok di dekatnya. Sikapnya yang ramah membuat banyak cowok berlomba-lomba ingin menjadikannya pacar. Meskipun belum ada satupun cowok yang berhasil menarik perhatian Violet.

Sebenarnya, Violet bukannya populer sejak lahir. Justru di masa SMP dan SMA, Violet memiliki penampilan yang berbeda 180 derajat dari sekarang. Dulu dia dikenal sebagai cewek yang berpenampilan culun, selalu memakai kacamata bulat, dan hanya fokus untuk belajar. Bahkan Violet sampai pernah dibully gara-gara penampilannya itu.

Makanya, saat akhirnya ia lulus SMA, Violet bertekad untuk kuliah di luar kota dan merubah penampilannya. Dia tidak mau menjadi orang yang ditindas lagi.

"Itu Violet!"

"Gila, hari ini pun dia cantik banget!"

Saat baru keluar dari taksi, Violet bisa mendengar beberapa mahasiswi tampak saling berbisik sambil melirik ke arahnya, sementara beberapa mahasiswa langsung memasang senyum terbaik mereka, berharap bisa mendapat perhatian Violet.

Violet sudah terbiasa dengan ini. Sejak dia merombak total penampilannya, dia jadi pusat perhatian di mana-mana, dan ia menikmatinya.

"Vi, kok WA gue nggak dibales sih?" tiba-tiba, seorang cowok sudah merangkul Violet. Itu adalah Dito, salah satu orang yang rajin mengirim pesan pada Violet.

Violet berusaha tersenyum meskipun sebenarnya agak tidak nyaman dengan perilaku Dito. Ia berusaha melepaskan tangan Dito dari bahunya dengan paksa.

"Hahaha, maaf Kak, hari ini aku lagi buru-buru, jadi nggak sempet buka WA," Violet beralasan. Meskipun tentu saja dia cuma berbohong.

"Yahh... Ya udah nggak apa-apa deh. Tapi lain kali dibales ya. Oh ya, lo udah sarapan belum?Sarapan bareng gue yuk? Gue yang traktir!" ajak Dito antusias.

"Aduh kak, nggak bisa. Aku ada kelas pagi soalnya, sorry," Violet mempercepat langkahnya, berusaha untuk kabur dari Dito. Tepat pada saat itu, ia melihat seorang gadis berkacamata lewat di depannya.

"Eh, Gea! Gea! Bareng yuk!" Violet menghampiri gadis itu dan langsung menggandeng tangannya. Ia lalu menoleh ke arah Dito. "Permisi ya Kak," katanya lalu cepat-cepat melangkah ke arah kelas.

Dito hanya memandangnya dari kejauhan dengan raut wajah kecewa.

"Huff... Selamat..." Diam-diam, Violet menghela napas panjang saat akhirnya sudah berhasil menjauh dari Dito. "Eh, makasih ya Ge, karena udah nyelametin aku," katanya pada Gea, si gadis berkacamata.

"Aku kan nggak ngapa-ngapain, aku cuma lewat," kata Gea dengan nada cuek, membuat Violet hanya tersenyum kecut. Menyadari Gea tidak menyukai situasi ini, Violet pun dengan cepat melepaskan tangannya.

"Ya kan tetep aja aku bisa selamet dari Kak Dito karena kamu," Violet tetap berusaha mensejajari langkah Gea. Gea hanya melirik sekilas tanpa berkata apa-apa.

"Ish, jutek banget sih jadi orang," gerutu Violet saat Gea sudah berada jauh di depannya. Tapi Violet tidak marah. Sebaliknya, ia merasa kasihan pada Gea. Penampilan gadis itu mengingatkannya pada dirinya dulu. Violet ingin membantunya berubah, seperti yang ia lakukan pada dirinya sendiri, tapi Gea terlalu cuek.

"Evan sayang!" teriakan seorang mahasiswi membuat Violet menoleh, dan tepat saat itu matanya menangkap sosok pria tampan yang berjalan ke arahnya.

Sontak langkah Violet terhenti.

"Kak Evan..." gumamnya lirih.

Evander William Grayson.

Nama yang begitu dikenal di kampus. Mahasiswa senior yang terkenal, tampan, dan karismatik. Semua orang tahu siapa dia. Begitu juga Violet.

Bahkan, sebenarnya, Violet sudah lama menyimpan rasa pada Evan. Bukan sekadar karena ketampanannya, tapi karena kenangan yang selalu melekat di benaknya, yaitu kenangan dari masa SMA.

Dulu, saat Violet masih menjadi gadis culun berkacamata tebal, Evan adalah satu-satunya orang yang membelanya ketika ia dibully. Saat itu, Evan adalah kakak kelasnya di tahun terakhir SMA, sementara Violet masih duduk di kelas satu. Momen singkat itu menjadi sesuatu yang berharga bagi Violet.

Dan sekarang, setelah bertahun-tahun berlalu, mereka kembali berada di tempat yang sama. Violet yang dulu bukan siapa-siapa, kini telah berubah. Ia lebih percaya diri, lebih cantik, lebih diinginkan banyak orang.

Mungkin… mungkin inilah waktunya.

Saat Violet menoleh, matanya langsung bertemu dengan tatapan Evan.

Dia tersenyum.

Jantung Violet berdebar.

Evan mengangkat tangan, melambaikan tangan ke arahnya.

Hatinya hampir melompat. Dengan semangat, Violet balas tersenyum, ikut melambaikan tangan.

Tapi kemudian…

Evan berjalan melewatinya begitu saja.

Senyum dan lambaian itu bukan untuknya.

Melainkan untuk seorang gadis lain yang berdiri di belakangnya.

Tanpa ragu, Evan merangkul gadis itu dengan penuh kasih sayang, membisikkan sesuatu yang membuat gadis itu tertawa kecil.

Dada Violet langsung terasa sesak.

Terpopuler

Comments

HANA

HANA

Hai gaes, kembali lagi dengan Author tercinta kalian🤭
Jangan lupa kasih like dan komen ya🥰

2025-02-16

1

SAL💞🇲🇾

SAL💞🇲🇾

baru bleh baca,hai thor moga seru ya

2025-02-20

1

Ddek Aish

Ddek Aish

lambaian Evan untuk Gea paling

2025-02-16

1

lihat semua
Episodes
1 1. Si Gadis Cantik
2 2. Iklan
3 3. Salah Sasaran
4 4. Tuhan, Tolong Buat Dia Amnesia
5 5. Gadis Aneh
6 6. Purple
7 7. Nggak Kangen Aku, Om?
8 8. Ada Bayangmu
9 9. Tanggung Jawab!
10 10. Obat Penawar
11 11. Hari Pertama
12 12. Kemarahan William
13 13. Jatuh Cinta?
14 14. Aji Mumpung
15 15. Janji
16 16. Makan Bersama Ayah dan Anak
17 17. Undangan dari Evan
18 18. Festival
19 19. Violet Patah Hati
20 20. Evan Patah Hati
21 21. Pergolakan
22 22. Klub Malam
23 23. Obat
24 24. Cowok Sempurna
25 25. Gelisah
26 26. Ketegangan
27 27. Kangen
28 28. Jangan Dekat-Dekat
29 29. Modus William
30 30. Keren
31 31. Ganteng
32 32. Malam
33 33. Kantor
34 34. Kesalahan Besar
35 35. Getaran Hati
36 36. Semakin Gila
37 37. Pacar Baru Evan
38 38. Galau
39 39. Tawaran Evan
40 40. Akhir
41 41. Rasa Yang Aneh
42 42. Hari-hari Setelahnya
43 43. Rumah Sakit Dan Kantor Polisi
44 44. Pengakuan
45 45. Kecurigaan Evan
46 46. Kena Kau
47 47. Mamah Muda
48 48. Mau Saya Temani Tidur?
49 49. Saingan
50 50. Mantan Istri William
51 51. Pacaran sama Om Om
52 52. Sayang~
53 53. Calon Anak
54 54. Tak Sabar
55 Pengumuman Tidak Update
56 55. Bahagia
57 56. Api Cemburu
58 57. Aku Nggak Cemburu!
59 58. Melampaui Batas
60 59. Hanya Kamu
61 60. Restu
62 61. Pertemuan Tak Terduga
63 62. Ditolak!
64 63. Rencana William
65 64. Harga Diri Seorang Suami
66 65. Damai
67 66. Persiapan William
68 67. Siasat William
69 68. I Love You
70 69. Nyamuk
71 70. Tukang Bully
72 71. Kencan Ekstrem
Episodes

Updated 72 Episodes

1
1. Si Gadis Cantik
2
2. Iklan
3
3. Salah Sasaran
4
4. Tuhan, Tolong Buat Dia Amnesia
5
5. Gadis Aneh
6
6. Purple
7
7. Nggak Kangen Aku, Om?
8
8. Ada Bayangmu
9
9. Tanggung Jawab!
10
10. Obat Penawar
11
11. Hari Pertama
12
12. Kemarahan William
13
13. Jatuh Cinta?
14
14. Aji Mumpung
15
15. Janji
16
16. Makan Bersama Ayah dan Anak
17
17. Undangan dari Evan
18
18. Festival
19
19. Violet Patah Hati
20
20. Evan Patah Hati
21
21. Pergolakan
22
22. Klub Malam
23
23. Obat
24
24. Cowok Sempurna
25
25. Gelisah
26
26. Ketegangan
27
27. Kangen
28
28. Jangan Dekat-Dekat
29
29. Modus William
30
30. Keren
31
31. Ganteng
32
32. Malam
33
33. Kantor
34
34. Kesalahan Besar
35
35. Getaran Hati
36
36. Semakin Gila
37
37. Pacar Baru Evan
38
38. Galau
39
39. Tawaran Evan
40
40. Akhir
41
41. Rasa Yang Aneh
42
42. Hari-hari Setelahnya
43
43. Rumah Sakit Dan Kantor Polisi
44
44. Pengakuan
45
45. Kecurigaan Evan
46
46. Kena Kau
47
47. Mamah Muda
48
48. Mau Saya Temani Tidur?
49
49. Saingan
50
50. Mantan Istri William
51
51. Pacaran sama Om Om
52
52. Sayang~
53
53. Calon Anak
54
54. Tak Sabar
55
Pengumuman Tidak Update
56
55. Bahagia
57
56. Api Cemburu
58
57. Aku Nggak Cemburu!
59
58. Melampaui Batas
60
59. Hanya Kamu
61
60. Restu
62
61. Pertemuan Tak Terduga
63
62. Ditolak!
64
63. Rencana William
65
64. Harga Diri Seorang Suami
66
65. Damai
67
66. Persiapan William
68
67. Siasat William
69
68. I Love You
70
69. Nyamuk
71
70. Tukang Bully
72
71. Kencan Ekstrem

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!