NovelToon NovelToon
Senja Di Langit Biru

Senja Di Langit Biru

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Romansa Fantasi / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:305
Nilai: 5
Nama Author: siwriterrajin

Dua orang remaja yang bertemu di bangku SMA, pertemanan menyatukan keduanya kemudian naik level menjadi jatuh cinta.

Banyak rintangan yang harus di lewati untuk mencapai kata BERSAMA, hingga salah satu dari mereka dipaksa untuk pergi.

Apakah perjuangan cinta mereka akan berakhir indah layaknya senja dan langit biru? Mau menjadi saksi perjuangan cinta mereka?

Baca disini‼️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon siwriterrajin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 6 : Simulasi Pertengahan Semester

Denika yang masih merasa kesal akibat peristiwa kemarin tak menyapa orang tuanya sama sekali lagi ini.

Denika berangkat lebih awal pagi ini, dia memutuskan untuk belajar di sekolah karena hari ini akan diadakan simulasi untuk ujian pertengahan semester.

Biasanya di SMA Kusuma diadakan simulasi ujian pertengahan semester untuk memantapkan pemahaman muridnya.

Aika berangkat bersama Hitori dan Cika mereka juga berangkat lebih awak untuk mempersiapkan simulasi.

"Oke kalau gitu gue duluan ya." Kata Hitori naik ke lantai 3 tempat kelas 12 berada.

"Okee semangat kak Tori." Kata Cika sambil diiringi senyum lebar.

"Aika lo belajar semalam?." Kata Cika mencari topik sambil berjalan menuju kelas.

"Belajar lah, emangnya lo nggak?." Kata Rani pada Cika dis sampingnya.

"Belajar Ka, tapi gue agak bingung di beberapa materi, misal nih nanti pas mau ujian tengah semester gue belajar sama lo, Lo mau nggak?." Kata Cika memastikan.

"Bolehh dong." Kata Aika sambil merangkul tangan Cika.

"Wihh nilai gue bakal bagus nih, kaya Aika." Kata Cika.

Aika tak menjawab dan hanya tersenyum sambil diiringi tawa.

"Ehh tadi sarapannya enak nggak sih." Kata Aika pada Cika.

"Iyaa lumayan banget cuy, chicken katsu, top banget pokoknya deh." Kata Cika sambil mengusap usap perutnya yang sudah kenyang.

Ketika Aika membuka pintu kelas, betapa terkejutnya mereka berdua melihat seseorang yang meletakan kepalanya di atas meja dan tampak tertidur pulas.

Aika dan Cika saling bertatapan dan menggedikan bahunya.Aika dan Cika terkejut bukan tanpa dasar, biasanya tidak ada murid SMA Kusuma yang berangkat sepagi ini, Apalagi mereka dari keluarga terpandang tidak akan berangkat lebih awal hanya untuk belajar.

"Dia tidur disini?." Kata Cika sambil berbisik.

"Nggak tau." Kata Aika sambil duduk di kursinya.

Aika dan Cika tak mengetahui bahwa yang tertidur di sana adalah Denika, ketika Denika mengubah posisi tidurnya tiba tiba Cika berteriak dan membangunkan Denika.

"Tuhan! Ganteng banget tuhan!." Kata Cika berteriak histeris melihat rambut tidur Denika.

Denika terkejut dan bangun dari tidur lelapnya, Denial melihat Cika yang berada di depannya dengan mata berbinar dan kagum.

"Ada apa cik?." Kata Denika pada Cika di depannya.

"Ganteng bangett mantap!." Kata Cika mengacungkan jempol di depan wajah Denika.

Denial yang mendengar perkataan Cika merasa sangat malu dan segera merapikan rambutnya yang tampak berantakan.

"Aika ganteng kan si Denika, baru bangun tidur aja ganteng banget ya gak ka?." Kata Cika pada Aika.

Aika membalas anggukan dan disertai senyum manisnya yang menampilkan gigi gingsul nya yang menambah kesan cantik di wajahnya.

"gue ganteng?." batin Denika.

Denial yang melihat Aika mengangguk bertambah malu lalu pipinya mulai memerah.

Aika dan Cika tertawa melihat Denial yang tersipu malu.

...----------------...

Setelah hampir pukul 07.00 seluruh siswa sudah hadir dan simulasi pertama akan di mulai hari ini.

Bel berbunyi dan guru mulai masuk ke dalam kelas masing-masing.

"Selamat pagi anak-anak." Kata Bu guru di depan.

"Pagi Bu."

"Karena ujian tengah semester sudah dekat, seperti biasa sekolah kita akan mengadakan simulasi."

"Bagaimana kalian sudah belajar tadi malam untuk materi yanga kan di ujikan hari ini." Kata Bu guru.

"Sudah Bu."

"Baik kalau begitu, pertama ibu akan membacakan tata tertib dari simulasi hari ini."

"Seperti biasa kalian tidak boleh memberikan atau meminta jawaban pada teman yang lain, seperti biasa yang nilai akhir dari simulasi akan di pajang di majalah dinding nanti setelah pulang sekolah, bagi yang ingin mengetahui nilai akhirnya boleh menunggu ampai puang sekolah. Semoga kalian semua mendapat nilai yang baik."

"Kalian siap menaati peraturan yang mudah tadi?." Kata Bu guru.

"Siap Bu." Jawab seluruh siswa.

"Baik ibu akan bagikan soalnya tolong yang paling depan langsung di distribusikan ke belakang." Kata Guru sambil menyerahkan dan dan lembar jawab.

Simulasi pertama merupakan simulasi mata pelajaran Matematika.

Tiba saatnya ketika Denika menerima lembar soal di tangannya, seluruh bulu kuduknya mulai berdiri, Denika merasa bingung dan sesekali menggaruk kepalanya yang tak gatal.

...----------------...

Simulasi sudah berjalan kurang lebih satu jam waktu yang diberikan adalah 120 menit.

Denika memang tidak kesusahan mengerjakan soal soal tersebut, dia hanya bingung di beberapa soal saja, mungkin bagi anak seumurannya hal tersebut tak terlalu mengganggu tapi tidak untuk Denika tuntutan orang tuanya adalah dasar dari segala kecemasannya.

Setelah 120 menit simulasi UTS berakhir dan seluruh siswa keluar dari kelas, seperti biasa Aika dan teman temannya juga menuju ke kantin.

"Wahh parah soalnya nggak masuk akal." Kata Cika.

"Iya kan Aika?." Tanyanya pada Aika.

"Lo serius tanya hal gituan sama Aika?." Kata Antony yang berdiri di samping Cika.

"Emang nggak boleh tanya aja?." Kata Cika dengan tatapan mautnya pada Antony.

"Boleh, ampun Bu bos jangan marah dulu." Kata Antony tampak mengejek Cika dan berlari menjauh lalu di susul oleh Cika.

Sekarang Hitori, Aika dan Denika tampak berjalan sejajar dengan posisi suka berada di tengah.

"Ka, gimana simulasinya lancar?." Kata Hitori pada Aika yang tampak diam saja sejak tadi.

"Aman kok, Lo gimana?." Tanya Aika.

"Aman poll." Kata Hitori sambil mengacungkan jari jempolnya.

"Kalau Denika gimana, aman kan?." Kata Aika sambil memandang mata Denika.

"Aku aman." Kata Denika ambil menganggukkan kepalanya.

Mereka bertiga jalan bersama menuju kantin, tapi di sisi lain Denika merasa cemburu dikarenakan sedari tadi Aika tertawa lepas saat bersama dengan Hitori.

Mereka berlima sudah berada di meja kantin dan sedang memakan makanan masing-masing.

"Ehh siapa yang bakal jadi peringkat pertama hari ini?." Kata Antony membuka topik.

Simulasi memang diadakan setiap hari sebulan belum UTS di mulai, setiap harinya akan diadakan simulasi untuk mata pelajaran yang berbeda dan setiap pulang sekolah akan diumumkan siapa yang mendapat nilai tertinggi tentunya dengan tingkat kelas yang sama.

Simulasi biasanya diadakan dari jam pertama sampai waktu yang ditentukan dan para siswa akan istirahat, setelah istirahat para siswa SMA Kusuma akan melanjutkan pelajaran harian seperti biasa.

"Pasti Aika Minako dong." Kata Cika sambil merangkul lengan Aika.

Aika yang mendengar perkataan Cika hanya dapat tersenyum.

"Selain cantik ternyata pintar juga." Batin Denika.

Setelah beberapa menit di kantin mereka kembali ke kelas untuk melanjutkan pelajaran harian mereka.

...----------------...

Bel pulang mulai terdengar menandakan waktu kepulangan siswa SMA Kusuma.

Begitu bel berbunyi para siswa langsung berlari ke arah majalah dinding di dekat lobi.

Respon para siswa bermacam-macam ada yang tersenyum puas dan ada yang menangisi histeris.

Denika hanya mengikuti dibelakang Aika dan Cika.

"Disini ananya pada ambisius ya." Kata Denika pada Aika disampingnya.

"Iya lumayan ambisius mereka termasuk kami juga." Kata Aika sambil merangkul pundak Cika.

"Ayoo Denika sini." Kata Aika sambil menarik tangan Denika di tengah kerumunan.

Denika merasa pipinya memanas.

Ketika tepat berdiri di depan majalah dinding, Aika baru tersadar dirinya menggenggam tangan Denika dan segera melepaskannya lalu meminta maaf.

"Eh maafin aku, aku nggak sengaja." Kata Aika

"Iya santai gapapa kok." Jawab Denika dengan pipi merahnya.

"Wahh kamu peringkat satu Aika." Kata Denika sambil menunjuk ke arah Mading.

"Kamu peringkat kedua." Kata Aika pada Denika.

Mata keduanya bertemu sambil sesekali tersenyum.

bersambung .....

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!