Tahta Tertinggi

Fala tiba di apartnya dan ia menikmati mangga hasil rampasannya tadi.

"Emang nikmat banget yah hasil rampasan gue." Fala tertawa puas.

"Eh kalau pak Rt ke rumah, pasti mereka ketemu anak kost gimana dong! gue kan belum laporan! mampus karma instan namanya ini!"

Dengan panik Fala mengambil ponselnya dan menghubungi Jean. awalnya Fala ingin menghubungi Yogi tapi setelah di pikir-pikir Yogi sangat irit bicara itu membuat kesabaran Fala berkurang.

Saat panggilan terhubung Fala mendengarkan teriakan Jean dari ujung telpon. tentu saja Jean mengeluarkan semua unek-uneknya.

Sedangkan Fala hanya bisa tertawa mendengar omelan Jean yang terdengar seperti dongeng tidur untuknya.

Benar saja, Fala tertidur saat panggilan telpon masih terhubung. Jean memutuskan panggilan telponnya saat mendengar dengkuran kecil dari Fala.

Jean memutuskan akan melanjutkan omelannya saat bertemu di rumah.

"Anak baik pulang," teriak Jeon masuk kedalam rumah.

"Gak ada orang?" tanya Jimy yang tak melihat siapapun.

"Tau gini mending lanjut main sama bocil gak sih," ucap Vino.

"Kita masih di sana kalau aja lo gak betingkah Vin," ucap Jimy.

"Gue cuma minta somay nya dikit!"

"Harusnya lo beli sendiri, jangan kaya orang susah gitu deh," ucap Jimy.

"Terserah, gue mau mandi by!" Vino meninggalkan ruang tengah dengan menghentakkan kakinya.

"Adek lo bang," ucap Jeon duduk di sofa.

"Adek gue, abang lo juga!"

Mereka tertawa kecil. cukup lama mereka menunggu yang lain datang namun belum ada tanda-tanda mereka datang.

Jimy menanyakan mereka semua di grup anak ibu. benar saja tak ada seorang pun di rumah.

Jay dan Rey sedang mencari makananan dan juga cemilan, Jean sedang sibuk menjadi fotografer untuk sang bunda, Yogi? dia ada di kamar cosplay jadi batu wkwkw.

Jimy juga mention Fala di grup namun tak ada respon sama sekali dari Fala. bahkan ia tak membuka grup.

...----------------...

Setelah tidur nyenyak, Fala terbangun saat mendengar notifikasinya berisik. dengan nyawa yang belum sepenuhnya terkumpul, Fala membuka grup anak ibu.

Fala hanya membacanya dan kembali menonaktifkan ponselnya, ia hampir lupa jika saat ini dia dalam mode pundung.

Fala beranjak dari tidurnya, membereskan kekacauan yang terjadi akibat Fala tak punya pisau di apartnya.

Apart Fala benar-benar kosong, hanya ada kasur dan sofa di depan tv.

Fala memutuskan untuk mandi agar ia lebih segar. tak membutuhkan waktu lama Fala sudah segar kembali dan melanjutkan rebahannya sambil bermain ponsel.

"Ternyata gue cantik banget kalau habis mandi. tapi kenapa mandi itu sangat sulit," ucap Fala terkekeh.

Fala mengambil beberapa foto dengan beragam gaya. mulai rebahan cantik sampai jungkir balik pun ada. biasalah cewek satu ini rada-rada hahaha.

"Gue udah secantik ini kenapa gak ada yang nyantol juga yah? gue kurang apa coba," oceh Fala.

Hening, otak Fala seakan berhenti bekerja. Fala menghitung mundur...3...2...1

"DUH ENAKNYA JADI ORANG KAYA... WOOOUUUUH! TARIK SIS...PUNYA UANG BERKUTA-JUTA." tiba-tiba saja Fala konser.

Saat tengah asik mini konser tiba-tiba gedoran dari luar membuat Fala berdecak kesal dan cemberut.

Fala membuka pintu . "Ya?"

"Mbak tolong jangan loncat-loncat gitu dong! saya pikir tadi itu gempa! saya dari unit bawah. kebetulan anak saya sedang belajar, kalau mbak nya loncat-loncat gitu anak saya jadi gak fokus!" oceh ibu itu.

Fala menarik napas panjang. "Iya, maaf yah bu," ucap Fala sopan.

"Awas yah kalau saya dengar lagi! saya laporin kamu!" ancam si ibu.

"Sekali lagi maaf yah bu, mau saya jungkir balik pun bukan urusan ibu! anak ibu terganggu? berarti otaknya emang segitu!" hardik Fala.

"Bukannya minta maaf malah nyalain saya."

"Lagian ibu juga datang marah-marah ke saya! kalau sudah selesai mending ibu pulang deh, saya sibuk!" Fala menutup pintunya.

Fala terus saja mengoceh tak terima dengan ibu di unit bawah, Fala berpikir untuk menjual apartnya ini.

Tapi semua itu hilang saat ia ingat jika hari ini dia pundung pada semua anak kost karna mengolok masakannya.

Tak terasa sore sudah berganti malam. anak kost masih menunggu kepulangan Fala untuk makan bersama.

Mereka bisa saja makan tanpa menunggu Fala. tapi mereka tidak ingin menambah masalah dan memperburuk keadaan.

Jeon sudah tidak tahan lagi ia membuka grup anak ibu.

...Anak Ibu...

Jeon : Ibu kost yang cantik dan baik hati 😊

Fala : ...

Yogi : dmn?

Fala : luar

Jeon :Nj*r lah!!! gue manggil di read doang, giliran bang Yogi di balas 😠

Jimy : Lo gak balik? kita semua mau makan malam

Fala : ...

Rey : Gue lagi diluar nih, gue jemput yah?

Fala : Gak usah bang, kalian makan aja gak usah nunggu gue, gue makan diluar

Jay : Gue yang jemput aja gimana?

Fala : nanti gue pulang sendiri bang

Jeon : ceritanya ngambek nih? dasar bocil👊🏼

...Chat Grup Off...

Fala tertawa puas membaca grup anak ibu, sepertinya mereka sedang mengkhawatirannya. Fala memutuskan untuk menginap 1 malam di apart nya.

Fala merasakan kesepian lagi, meskipun ia terbiasa sepi namun kali ini sepi nya terasa beda. Fala mulai merindukan suara tawa anak kost yang memenuhi rumahnya itu.

Malam semakin larut namun mata Fala masih terjaga, mungkin efek tidur siang dan juga gelisah nya saat ini.

Fala memutuskan untuk keluar mencari makan perutnya mulai memberikan sinyal lapar. saat membuka lemari disana hanya ada hoodie oversize.

"Gue lupa disini gak ada baju hahaha. hoodie masih mending lah yah dari pada kaos gue ini," ucap Fala memakai hoodie nya.

Saat melihat pantulan dirinya di cermin Fala tersadar jika celana yang ia kenakan hanya selutut, itu membuat Fala seperti tidak memakai celana.

"Aman gak yah kalau keluar gini," gumam Fala. "Eh! ngapain gue takut! kalau gue di godain yah gue godain balik lah hahahah. ok kita harus makan enak malam ini!"

Fala melangkah dengan riang gembira, saat membuka pintu, raut bahagianya berubah menjadi raut terkejut dan juga takut yang menjadi satu.

"Eh! b---bang Yogi!"

Yogi menatap Fala tajam. "Pulang!"

"Gak mau bang," rengek Fala.

Yogi melihat Fala dari atas sampai bawah. "Mau kemana?" tanya Yogi.

"Cari makan, gue lapar." jawab Fala seadanya.

"Degan pakaian seprti itu?"

Fala hanya mengangguk sedangkan Yogi menggelengkan kepala. "Sama gue," ucap Yogi berlalu pergi.

"Eh, gak usah bang. gue bisa sendiri mending lo balik kost aja."

"Lo mau di ganggu?"

"Hah? diganggu siapa?" tanya Fala yang tidak mengerti.

Yogi hanya diam dan membiarkan Fala melangkan lebih dulu, baru saja ia keluar dari lift, semua mata sudah tertuju padanya, itu membuatnya kurang nyaman. Yogi masih membiarkan Fala terus berjalan sendiri.

Sampai ada beberapa orang yang tiba-tiba berjalan kearah Fala. entah kemana keberanian Fala tadi, ia merasa gugup bukan main sekarang.

"Hai cantik, mau kemana?" tanya seseorang.

"Sendirian aja neng, kita temenin yah," ucap salah satu dari mereka.

Yogi masih memperhatikan Fala dari jauh, terlihat Fala mulai ketakutan tapi Yogi masih membiarkan Fala mengahadapinya sendiri.

"Gak perlu! gue bisa jalan sendiri!"

Fala ingin melangkah pergi namun lengannya lebih dulu di tahan salah satu dari mereka. Fala menghentakkan tangannya untuk melapas cekalan tangan pria itu.

PLAK!!!

Satu tamparan berhasil mendarat di pipi Fala, itu membuatnya terkejut dan memegang pipinya.

"Makanya jadi cewek gak usah sok jual mahal! cewek kaya lo banyak noh di pinggir jalan!" maki pria yang menampar Fala.

Tiba-tiba Yogi datang dan langsung melayangkan pukulannya.

BUGH... BUGH... BUGH

Fala terkejut saat ia melihat Yogi yang menghajar orang itu habis-habisan.

setelah orang yang menampar Fala itu tak berdaya barulah Yogi beralih menghajar pria yang menarik tangan Fala.

"B---bang udah," ucap Fala.

Bugh...

"Itu untuk tangan sialan lo yang nyakitin adek gue!" murka Yogi.

Yogi mengakhirinya dengan menginjak dada pria itu. "Jangan sampai gue liat muka lo lagi, atau lo habis di tangan gue!"

Pria itu hanya bisa terbatuk, wajahnya sudah babak belur akibat Yogi, sedangkan pria yang menamparnya tadi sudah tidak bergerak, sepertinya pria itu sudah pingsan.