Lucas, seorang pria yang haus kasih sayang dari istrinya. Hal itu membuat Lucas tergoda dengan keindahan dari pembantu baru yang memang sengaja menggoda dirinya.
Hubungan terlarang itu terus terjadi hingga membuat Lucas hilang akal, malah takut kehilangan Cani.
"Kau menolak tapi tubuhmu seakan minta lebih, Cani. Ahhh.. kau memang berhasil membuatku menjadi gila!" ucap Lucas disela kenikmatan yang terjadi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Madumanis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 35
Tepat malam hari Zoya dan Cani pulang bersama dengan berbagai buah-buahan segar yang Zoya beli tadi. Kata dokter, Zoya harus banyak makan sehat agar mendapatkan janin yang juga sehat. Cani sendiri heran melihat Zoya yang sangat bersemangat hari ini.
Zoya melihat kearah pintu masuk, terlihat Lucas muncul dari sana dengan ekspresi wajah lelahnya. Zoya langsung berlari kedalam pelukan Lucas, memeluk sang suami dengan sangat erat.
“Aku merindukan dirimu, Mas..” ucap Zoya yang kini masih ia peluk.
“Aku juga sangat merindukan dirimu, sayang..” balas Lucas tapi melihat kearah Cani yang berada di hadapannya sedang menata barang belanjaan Zoya.
Cani melihat kearah Lucas, ia tersenyum kepada pria itu dengan ekspresi yang menggoda.
“Nanti malam ya..” ucap Cani dengan bahasa isyarat yang hanya dirinya saja yang mengerti.
Lucas melera pelukan itu, ia membawa Zoya untuk duduk disofa. “Mas.. Aku buatin air hangat dulu ya..” ucap Zoya yang Lucas angguki saja sambil membuka kaitan dasinya.
“Cani, nanti jangan lupa bawa buah-buahan itu ke lemari pendingin. Dan jangan lupa buatkan makan malam,” ucap Zoya yang mana Cani angguki.
Zoya pun melangkah pergi tidak lupa menyempatkan mengecup bibir Lucas sekilas. Mata Cani melirik tajam melihat Lucas yang dikecup oleh Zoya, ia memperhatikan Zoya yang sudah melangkah jauh menaiki tangga.
Langsung saja Cani menjatuhkan tas belanja itu dari tanganya, dengan sedikit cemberut Cani langsung mengecup bibir Lucas berulang kali.
“Biar hilang bekas istri Daddy,” ucap Cani dengan ekspresi cemburunya.
Tentu saja Lucas gemas melihat Cani dengan ekspresi seperti itu, pria itu langsung menarik Cani untuk duduk di pangkuannya. “Waktu Daddy pulang, yang ada dibayangan Daddy cuma ini..”
Lucas melumat bibir Cani dengan sedikit ganas, tangannya meremas bongkahan milik Cani meskipun masih terhalang oleh bra.
“Dad.. Emmm..” Cani menahan rasa nikmat dengan memegang pundak Lucas.
Hingga ciuman itu terhenti karna Cani menyudahinya, wanita itu menatap Lucas.
“Aku harus menyiapkan makan malam, Dad..” Cani bangkit dari pangkuan Lucas.
“Hem nanti pakai rok jangan pakai celana dalam ya, Daddy mau melakukan sesuatu hal yang nggak pernah kamu bayangin.” pinta Lucas kepada Cani yang berdiri dihadapannya itu.
“Aku kalau malam memang nggak pakai celana dalam, Dad. Untuk berjaga-jaga kalau Daddy pengen,” ucap Cani dengan senyum menggoda kepada Lucas yang terkekeh saja.
Sungguh Cani memang sangat menantang, wanita itu tidak takut apapun. Hanya menginginkan yang terpenting bisa bermesraan dengan Lucas, tanpa memikirkan resiko apapun.
“Aku tunggu Daddy loh, malam ini harus sama aku.” ucap Cani yang mana sedikit mengancam.
“Iya, sayang..” Lucas bangkit karna mungkin saja Zoya sudah menyiapkannya air hangat.
Kepergian Lucas langsung saja Cani menuju dapur dengan berbagai barang belanja milik Zoya. Ia ingin segera mandi lalu masak, makan malam ini pasti akan sangat menyenangkan bagi Cani.
•
Makan malam ala Cani sudah selesai, yaitu udang goreng dengan tumis buncis sebagai pelengkapnya. Cani tersenyum senang disaat Lucas dan Zoya berjalan bersama menuju meja makan, mempersilahkan sang majikan untuk duduk.
“Kamu juga sekalian saja makan bareng kami, Cani.” ucap Lucas yang mana Zoya angguki setuju.
Cani mengangguk saja, ia duduk berhadapan dengan Zoya tapi disamping Lucas. Terlihat memang Zoya tidak curiga sedikitpun, terlihat santai saja menikmati makan malam enak ala Cani itu.
“Wah.. Kelihatannya enak,” ucap Zoya yang mana Lucas juga mengatakan yang sama.
Semua asik makan disaat itulah tangan Cani mendarat pada paha Lucas, tentu saja pria itu terkejut. Karena perlahan tangan Cani terus maju hingga menuju adiknya, tentu saja perlahan diam-diam Lucas menjauhkan tangan Cani dari sana.
“Mas..” Panggilan Zoya membuat Lucas terkejut, ia langsung menatap kearah Zoya. Tangan Cani juga sudah pergi dari sana, setidaknya ia lega Cani tidak melanjutkan niatnya.
“Iya ada apa, Zoya?” tanya Lucas, ia menatap kearah Zoya yang tersenyum sangat manis malam ini.
“Kata dokter bisa saja aku hamil, tapi kita harus giat gitu loh..” ucap Zoya gamblang tanpa memikirkan Cani sama sekali.
Cani pura-pura tidak mendengar saja, tapi hatinya juga memanas mendengar semua apa yang Zoya katakan. Jadi, Cani cepat cepat menghabiskan makannya lalu bangkit untuk mengambil minum di bar dapur.
Lucas sedikit merasakan pasti Cani tidak suka dengan pembahasan kali ini.
“Malam ini masa suburku, jadi.. Aku tunggu Mas dikamar dengan pakaian tempur yang Mas sukai.” ucap Zoya dengan sedikit berbisik yang mana hanya Lucas saja yang mendengarnya.
“Tapi, Zoya_” Lucas ingin mengatakan tidak tapi Zoya sudah melangkah pergi meninggalkan sang suami yang belum selesai makan.
“Aku tunggu dikamar ya, Mas..” Zoya tersenyum centil saja, ia berlalu pergi menuju kamar.
Lucas mengusap wajahnya kasar, ia bingung harus apa sekarang. Sebenarnya Lucas juga heran mengapa Zoya bisa se pengen itu untuk memiliki anak. Tiba-tiba saja seperti itu tanpa membahas semuanya dengan Lucas, ini sangat aneh.
“Jadi, malam ini aku dianggurin lagi gitu?” tanya Cani yang mana tiba-tiba saja berada di belakang Lucas.
Pria itu terkejut karna Cani mengecup lehernya, dan sebenarnya lebih takut kalau Cani marah. “Bagaimana lagi, sayang. Kalau Daddy sempat_”
“Pokoknya harus Daddy tolak!” Cani memotong pembicaraan Lucas, ia tidak suka dengan Pria yang tidak menepati janji.
“Aku sudah pengen loh, Dad. Lihat, aku udah siap nggak pake dalaman sesuai yang Daddy minta.” ucap Cani yang sebenarnya kesal sekali dengan Lucas yang sepertinya masih memikirkan tentang istrinya.
Cani geram melihat Lucas yang tidak bisa menjawab apapun, maka Cani langsung masuk kedalam bawah meja makan. Menurunkan celana santai Lucas, ia memegang senjata Lucas yang langsung menegang.
“Cani..” Lucas memejamkan matanya,gerakkan tangan Cani sungguh memabukkan.
“Ohhhh.. Aku bisa gila, Cani!” Lucas ampun sekali dengan gerakan tangan Cani yang sangat cepat di bawah sana.
“Daddy tetap mau memberi jatah sama Zoya malam ini?” tanya Cani sambil meremas senjata Lucas membuat pria itu mendesis kesakitan.
“Ahhh.. Baiklah, sayang. Daddy mohon ampun, Daddy tidak akan mau menyentuh Zoya malam ini.” Jawab Lucas dengan sangat sejujurnya, ia tidak sanggup menahan kenikmatan yang diberikan oleh Cani.