NovelToon NovelToon
Revenge Ends In Love

Revenge Ends In Love

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / One Night Stand / Selingkuh / Cinta Terlarang / Cerai
Popularitas:28k
Nilai: 4.9
Nama Author: farala

Oleh orang tuaku, aku di jadikan sebagai pelunas utang dan menikahkan ku dengan seorang pria kaya. Tidak ada cinta di antara kami. Suatu malam, tanpa sengaja, aku melakukan one night stand dengan bos ku hingga aku harus mengakhiri rumah tangga ku yang masih berumur jagung.
Ternyata, kejadian malam itu adalah jebakan. Jebakan balas dendam yang membuatku terluka dan trauma.
Lima tahun berlalu, aku bertemu lagi dengannya, bertemu dengan pria yang malam itu membuatku tak berdaya karena sentuhannya. Pria yang sangat aku benci dan ingin aku lupakan.
Tapi pertemuan itu kembali membuatku terseret oleh pesonanya.
Mampukah aku tetap membenci atau justru aku malah jatuh cinta padanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon farala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 6 : Kemarahan Ludwig

Emilia POV

Suara derap langkah kaki terasa begitu nyata menyapa telingaku, suara itu terdengar bak seorang pangeran tampan yang datang mendekatiku, tersenyum manis dan membisikkan ku dengan kata kata mesra hingga membuat ku terbuai.

Namun beberapa saat, suara langkah kaki itu terasa menjauh, jauh dan semakin jauh.

Plak..

Aku terbangun.

" Apa kau mimpi kejatuhan uang?"

Aku gelagapan.

Gerrard sudah berdiri di sampingku dengan melipat kedua tangannya di dada setelah terlebih dahulu mendaratkan tangannya di lenganku.

" Kau telat, aku akan ke kantor." Ucapnya kemudian berlalu.

Begitu mendekati pintu, ia berbalik. " Untuk hari ini kau boleh istirahat, aku akan memberimu ijin. Tapi bereskan semua kekacauan yang kau buat di rumahku!"

Pintu tertutup, sepertinya tidak, indera pendengaran ku akhir akhir ini sangat peka, aku bahkan merasa jika dia sedang membanting pintu kamarnya sendiri.

" Apa dia kesal padaku?"

Aku seperti orang bodoh. Untuk beberapa saat, aku masih bingung dengan keberadaan ku. Apa mungkin tidurku terlalu nyenyak sampai tidak menyadari jika aku tidur di kasur empuk milik Gerrard?

" Tunggu!"

Aku memindai sekitar, mencoba memunguti ingatanku beberapa jam lalu sebelum berakhir di atas tempat tidur king size ini.

" Sial.." Aku mengumpat." Apa mungkin aku berjalan dengan kaki ku sendiri dan merangkak naik ke sini?" Aku menggelengkan kepala.

Namun anehnya, sekeras apapun aku berpikir, ingatanku tetap tidak bisa kembali ke waktu sebelumnya.

Aku menyerah, " Terserahlah." Pikirku.

Lebih baik sekarang yang harus aku lakukan adalah membereskan kekacauan yang telah ku lakukan di rumahnya.

*

*

Emilia POV

Sepertinya kesialan tidak akan pernah menjauh dari kehidupan ku. Karena begitu tiba di rumah. Ludwig sudah menyambut ku dengan wajah dinginnya.

" Dari mana kau?"

Bingung, tidak bisa menjawab pertanyaannya. Apa aku harus bilang kalau aku ketiduran di rumah bos ku? Apakah dia akan percaya? Aku yakin tidak. Sebagai pria dewasa, jelas dia akan berpikiran yang jauh dari hanya sekedar ketiduran.

" Belum berapa lama kita menikah Emilia, tapi kelakuan mu sudah di luar batas. Bagaimana bisa kamu menginap di luar tanpa memberitahuku terlebih dahulu? Apa kau lupa kalau kau sudah menikah ?!" Bentak nya.

Aku menatap wajah Ludwig, di sana terlihat rautnya yang masih dingin tapi menyimpan kemarahan. Aneh.

Aku mengernyit.

Tidak pernah aku melihatnya berbicara sepanjang itu, apalagi jika sedang berbicara dengan ku. Dan lagi, ini pertama kalinya aku melihatnya marah padaku. Ada apa dengannya? Bukankah selama ini, dia tidak pernah menganggap ku ada? Lalu kenapa sekarang sikapnya terkesan peduli padaku?

" Ada apa dengan mu?" Tanyaku yang ternyata semakin memancing amarahnya.

Dia menarik salah satu lenganku dengan kasar, lalu membenturkan tubuh ku di dinding.

Aku meringis, pinggangku terasa nyeri, karena sebelum tubuhku rapat dengan dinding, pinggangku terlebih dahulu bergesekan dengan sudut meja. Aku yakin jika bagian tubuhku itu pasti sudah memar dan memerah.

" Apa kau mencari kesenangan di luar sana karena kau tau aku tidak bisa menghamili mu?" Ucapnya menatap tajam ke arahku.

Aku marah dan tersinggung, bahkan kedua tanganku sudah mengepal dengan kuat. Tapi aku tidak serta merta memakinya begitu saja. Di sini, aku sadar jika aku yang salah.

" Bisakah kau memberiku kesempatan untuk menjelaskannya? Dari tadi hanya kau yang bicara." Ucapku meminta pembelaan.

Ku lihat dia menarik kedua sudut bibirnya. Di mataku Ludwig sangat menyeramkan.

Salah satu tangannya terangkat dan menyapa setiap inci wajahku, hangat, tapi aku merasakan hawa panas yang tidak lama lagi akan membuatku terbakar karena amarahnya.

Dia mulai menyapa pelipis kananku turun hingga menyentuh bibirku, aku tidak mengelak. Tidak ada gerakan tambahan yang aku perbuat, terus terang aku takut, rautnya yang tidak biasa sungguh mengerikan untukku.

" Jangan menjual tubuh mu Emilia, apa kau tau kalau kau sangatlah cantik?"

Deg...

Aku bertambah bingung, apa maksud dari semua ini? Aku pikir dia akan menamparku sebagai hukuman paling ringan karena bermalam di luar tanpa sepengetahuan nya, bahkan aku sudah membayangkan Ludwig akan mencekik ku hingga lemas karena menjadi istri yang tidak berbakti.

Tapi, apa ini?

Untuk beberapa saat, dia menatap bibir ku. Jika pikiranku benar, ia akan mencium ku. Jakunnya yang naik turun jelas menandakan itu.

Namun, kali ini aku salah. Ludwig justru melepas ku." Ganti bajumu, aku belum sarapan." Ucapnya kemudian berlalu meninggalkanku.

Aku bisa bernafas lega.

Meski masih di landa kebingungan, aku tetap bergerak sesuai perintahnya.

*

*

Gerrard POV

Aku terbangun dan mendapati sesuatu di atas dahiku.

Aku kaget, seorang wanita yang aku kenal sebagai bagian dari staf ku di kantor sedang tidur sambil duduk. Ku lihat jam di dinding, di sana menunjuk jam sembilan malam.

Sejak kemarin aku memang sedang demam, pekerjaan yang menumpuk di tambah cuaca yang tidak bersahabat mengakibatkan tubuhku gampang lelah dan berakhir sakit.

Aku turun dari tempat tidur, mataku tertuju pada sepiring pasta makaroni yang sudah dingin. Perutku yang sudah berbunyi karena kelaparan membuatku tidak punya pilihan lain selain mengambil piring tersebut dan memakannya.

Enak. Itu yang pertama aku pikirkan setelah satu suapan masuk ke dalam lambungku, walau dingin, tapi rasanya tetap saja enak.

Tak terasa sepiring pasta makaroni itu sudah berpindah tempat.

Setelah selesai. Ku tatap wanita yang masih tertidur dengan lelap berbantalkan lengannya sendiri.

Aku mengangkat tubuhnya dan membaringkannya di tempat tidur.

" Sebenarnya, kamu wanita yang baik, hanya saja, aku tetap akan melakukan apa yang harusnya aku lakukan padamu."

*

*

Karena tidak bekerja, Emilia memanfaatkan waktu liburnya untuk bersantai. Ludwig sudah berangkat ke kantor. Emilia sebenarnya heran, karena tidak pernah Ludwig berangkat sesiang ini.

Apakah memang sang suami menunggunya pulang atau bagaimana? Entahlah.

Tidak ada pembicaraan berarti di meja makan saat mereka sarapan bersama, kecuali Emilia yang menjelaskan secara detail penyebab nya tidak pulang ke rumah semalam.

Walau tidak di minta, Emilia harus mempertanggung jawabkan perbuatannya. Tapi, tanggapan Ludwig sungguh di luar dugaan. Pria itu hanya diam menikmati sarapan paginya, tidak menggubris ataupun memberikan protes pada Emilia. Sikapnya sangat jauh berbeda ketika Emilia baru pulang tadi pagi.

Tiba di kantor, sekretaris Ludwig datang menghampiri.

" Ada tamu yang menunggu bapak di dalam ruangan." Katanya dengan wajah ketakutan.

" Apa kau tidak mengindahkan perintah ku ! Aku sudah pernah bilang jangan membiarkan siapapun masuk jika aku tidak ada. Apa gunanya ruang tunggu yang di buat di sana?" Telunjuknya lurus ke depan tanpa mengalihkan pandangannya pada sekretarisnya yang semakin ketakutan.

" Sa - saya sudah menyuruhnya untuk menunggu sesuai perintah bapak, tapi tamunya menolak." Katanya terbata. Wanita cantik itu tertunduk, tidak berani menatap mata tajam Ludwig.

Ludwig menghela nafas.

" Sudah lah."

Akhirnya Ludwig membiarkan kejadian ini, kekesalan yang dia bawa dari rumah bertambah begitu tiba di kantor, tapi tidak ada juga gunanya marah marah tidak jelas. Yang ada itu hanya akan merusak performa kerjanya.

Ludwig membuka pintu.

Dan tampak olehnya seorang pria tampan berkacamata sedang duduk di kursi kebesarannya sembari menyilangkan kaki.

" Bagaimana kabarmu?" Tanyanya tersenyum smirk.

" Kau tidak merindukan kakakmu ini?" Tambahnya di selingi tawa khas yang mengerikan.

Nyali Ludwig menciut, tidak ada yang dia takuti di dunia ini kecuali pria yang duduk di depannya itu, bahkan orang tua yang telah membuatnya lahir ke dunia pun tidak berarti apa apa di bandingkan pria yang sedang menatapnya itu.

" Ka- kapan kau datang?" Tanyanya terbata.

" Beberapa hari lalu. Bagaimana pernikahanmu?"

" Sesuai harapanmu."

" Bagus."

...****************...

1
putri anggiamurni
kak lama banget update novel yg ini? sedih rasanya, padahal yg novel Zara hampir tiap hari update lo.. huhuhu

btw, semangat nulisnya dan sehat selalu /Kiss//Kiss/
Eva Wahyuni
semangat Thor 💪💪💪.. Akhir nya yang ditunggu up juga 😄..
semoga Gerrad bisa terus melindungi Emilia dari bahaya..
Sidieq Kamarga
Duh Thor kemana aja atuh lama ditengoooook lagi tengooook lagi eh akhirnya muncul juga 🥰🥰🥰🥰🥰. Wyn sepertinya belum puas karena belum bisa menaklukan Emillia, jadi dia selalu berusaha agar dapat dekat bankam enaklukan Emillia !!!
SasSya
klo dalangnya lagi2 wyn
maka dia benar-benar monster
yellya
emi,jgn lngsng nerima gerard ya,biar dia usaha yg keras dulu buat dapetin kamu lagi 😏😏😏😏
dwi fenny
up thor
dwi fenny
bagus willy...
Sidieq Kamarga
Halaaaah Willy tahu Geral sedang sakit hati dan fisiknya, eeeh dibilang suaminya Emillia mati, makin sakit dong hatinya !!!
SasSya
jawabannya lebih sarkas Will
mati! 😃😁
yellya
jleb ga tuh gerard 💔💔💔
Bunda Wati
alur cerita yang apik ,seperti ikut di dlm cerita kyk lihat film...
SasSya
sengajakah ini mobil mau menabrak Emy🤔
selama wyn blm di kasih syok terapi hidup Emy tidak akan tenang kayanya
kabar Ludwig gimana zaaa
Sidieq Kamarga
Akhirnya Othor up date, Itu siapa yang mau mencelakai Emilia ? Gerald yang terkena imbasnya !
Okta Kartika
Luar biasa
SasSya
mom Daisy lebih pintar dan bijak gerr
enak sajaaaa
susah2 bujuk Emy untuk tinggal bersama, rencana baru di mulai malah mau di recokin...
yellya
gerard kurang usaha nih, pepet trs emi nya 😁😁
Hilda Yanti
lanjut author, please
Sidieq Kamarga
Benar juga untuk Emilia jangan terjebak dengan masa lalu, hadapi dengan lapang dada, kemudian biarkan semua berlalu tanpa harus tertekan karenanya. Sakit hati itu akan selalu ada, tapi jangan dikuasai oleh rasa sakit itu !!
Yeni Bagonk
Bagus banget alur ceritanya.
Novie Achadini
maua nyumpahin gerard mati
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!