Menikah Dengan Duda Kaya Raya

Acara pun di mulai. Tampak MC sedang memberikan kata sambutan. Senja yang sejak awal merasa tidak nyaman setelah masuk ke kamar Adrian dan di lihat oleh Bu Mira pun merasa Canggung. Terlebih Bu Mira tampak sesekali melihat ke arah Senja.

"Kenapa ja?." Tanya Fitri.

"Gak apa apa." Balas Senja singkat.

•••

Setelah acara usai, Senja pun bersiap untuk pulang. Saat akan melangkahkan kaki nya setelah mendapatkan tas.

"tunggu." Sebuah suara menghentikan langkah Senja. Senja pun menoleh dan melihat Bu Mira yang wajah nya tampak tegas berjalan menghampiri nya.

"Siapa nama mu?." Tanya Bu Mira.

"Saya senja, perihal soal di kamar itu, saya dan Tuan tidak..."

"Senja, ayo ikut dengan saya sebentar."Ajak Bu Mira. Tidak berani bertanya kemana Bu Mira akan membawa nya, Senja pun hanya berjalan mengikuti Bu Mira tanpa berani menolak.

"Saat masuk, tampak Adrian ada di dalam bersama laki laki lain yang adalah pak Herman.

"Ada apa ini?." Batin Senja.

"Bisa bisa nya, kamu sudah punya pacar tidak bilang sama kami, dan mengajak wanita ke dalam kamar itu bukan sesuatu yang baik Adrian."Bu Mira duduk di samping suami nya memarahi putra nya mengingat insiden di kamar itu.

"Pacar?."

"Aku dan dia tidak berpacaran Ma."

"Ah kamu itu, tidak perlu menutupi, Kami tidak pernah melarang kamu mau menikah dengan wanita mana pun, untuk apa menutupi seperti itu."Ucap Bu Mira lagi.

"Maaf Tante, tapi saya dan dia..."

"Baiklah Ma, aku akui dia memang pacar ku." Adrian merangkul Senja membuat senja sangat terkejut.

"Tuan, apa yang kau lakukan." tanya Senja agak berbisik.

"Ikuti saja drama ini, aku akan membayar kamu 100 juta."Ucap Adrian dengan suara pelan pula memberi penawaran.

"Tidak mau."

"200."

"Tidak."

"apa pun yang kamu mau."

"Deal."

Mendengar kata Deal, Adrian menghela nafas karena Senja sama saja sebagai wanita pecinta uang.

Tom yang juga berada disana terkejut mendengar drama yang Tuan nya ciptakan. Bagaimana Sosok Adrian yang dingin pada wanita tiba tiba menjadikan wanita biasa itu sebagai kekasih nya.

Melihat Adrian dan Senja saling berbisik membuat kedua orang tua Adrian menatap heran kedua pasangan itu.

"Maaf Kalau kami menutupi selama ini Tante." Ucap Senja.

"tidak apa apa senja, kami juga minta maaf, karena tidak menyambut kamu dengan baik, kalau saya tahu lebih awal kamu adalah kekasih Adrian, kami pasti akan mengumumkan lansung di ulang tahun kakek tadi."Balas Bu Mira. Senja pun tersenyum.

Melihat Senja yang lansung bersikap rileks dengan ibu nya membuat Adrian tidak menyangka Wanita di samping nya sangat pandai berakting.

"Kamu bekerja dimana Senja?."

"Di toko bunga Om."

"Dasar anak ini, bisa bisa nya kamu membiarkan senja bekerja di toko bunga, apakah di kantor mu begitu penuh sehingga tidak ada posisi untuk kekasih mu?." Pak Herman protes pada Adrian mendengar Pekerjaan Senja, padahal mereka memiliki perusahaan dengan cabang di mana mana.

"Senja, kamu tenang saja, mulai sekarang, saya akan memberikan sebuah perusahaan untuk kamu urus."

"Jangan!." Pekik senja yang membuat semua terkejut dan diam menatap wanita itu. Karena reflek ia berteriak membuat Senja sadar ia terlalu bersemangat.

"Maaf, maksud saya, saya tidak mau perusahaan, saya sangat cinta dengan pekerjaan saya, saya sangat menyukai bunga. Saya akan tetap bekerja disini." Tutur Senja.

"Yah yah, baik lah, nanti saja kita bahas soal ini, kemari lah senja, saya ingin memberikan hadiah untuk kamu."

Semua pun ikut kemana Bu Mira mengajak Senja. "Ini adalah gelang milik saya yang di berikan oleh nenek nya Adrian, saya akan berikan pada mu."

Mendengar itu adalah hadiah turun temurun tentu saja Senja lansung menolak.

"Tante, saya rasa ini terlalu cepat, saya kan belum menikah dengan Adrian." ujar senja.

"Tidak apa apa, pakai lah nak."

"Ma, jangan memaksa nya seperti itu, nanti dia bisa takut." Ucap Adrian.

"Maaf ya Senja, kami terlalu bersemangat." Kata Bu Mira. Senja pun membalas dengan senyuman dan anggukan.