NovelToon NovelToon
Fanatic Obsession

Fanatic Obsession

Status: sedang berlangsung
Genre:Percintaan Konglomerat / Wanita Karir / Karir / Dendam Kesumat / Menyembunyikan Identitas / Office Romance
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Janice SN

Stella adalah seorang aktris terkenal, baginya hidup ini terasa mudah saat begitu banyak penggemar yang mencintainya. Tetapi lama-lama salah satu penggemar membuat Stella tak merasa nyaman, dia selalu mengatakan bahwa Stella harus bersikap baik dan mematuhinya, jika tidak, kejadian tak diinginkan akan terjadi.

Lalu Stella mulai mencurigai seseorang, apakah orang itu akan tertangkap? Atau Stella malah terperangkap jauh dalam genggamannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Janice SN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kejadian yang Terulang

Stella berlari menuju pintu, tak ada keraguan dalam dirinya, hingga pintu itupun terbuka lebar. Stella menggeram kesal, beraninya orang itu mempermainkannya begini, tetapi sejujurnya dirinya memang agak takut.

Stella menutup pintu, perempuan itu berlari kencang menuju mobil, bahkan Stella menggunakan mobil secara cepat, hanya satu dalam pikirannya, keselamatan, Ranu.

"Ranu! Ranu!"

Setalah sampai, perempuan itu segera keluar dan mencari keberadaan adiknya, bahkan Stella sampai menggedor pintu, takut jika adiknya itu terluka.

Pintu terbuka, menampilkan ibunya yang memandangnya sinis.

"Ada apa dengan tuan putri ini? Beraninya menggangu orang lain?!"

Stella tak marah. Perempuan itu langsung menerobos masuk. "Di mana Ranu? Apa dia baik-baik saja?!" Stella terus berteriak keras, mencari ke sana-kemari dengan ekspresi ketakutan. "Ranu, Ranu! Kau di mana?!"

"Jangan berisik!"

Stella berhenti berteriak saat mendengar bentakan Ibunya. "Ranu di mana Bu? Ranu di mana?"

Ibunya memutar matanya malas. "Entah drama apalagi yang kau mainkan itu, Ranu sudah tidur. Jangan berteriak seperti orang gila, kau bisa menggangu semua orang!"

Stella bernafas lega, walaupun dirinya tak melihat Ranu, ia yakin Ibunya tidak akan berbohong. Stella memutuskan untuk pergi, orang gila itu tidak menggangu adiknya.

Ibunya menggeram kesal, datang tiba-tiba lalu membuat kehebohan, dan sekarang pergi tanpa berpamitan?

***

Hari ini adalah hari syuting, Stella berusaha keras menampilkan yang terbaik, walaupun dirinya tahu, bahwa akan terjadi sesuatu, tapi Stella tidak akan membiarkan itu terjadi. Setelah beberapa saat, perempuan itu berisitirahat dan duduk, sambil memperhatikan lawan mainnya yang sedang berakting. Stella membuka naskahnya untuk membaca, lalu matanya membulat sempurna, membaca adegan ciuman. Memang wajar adegan tersebut di dalam film romantis, tapi bukankah ini terlalu cepat?

"Permisi, apa kau ingin berlatih adegan ini?"

Stella tersenyum tipis, kenapa orang ini bertanya dengan wajah yang begitu santai? Stella berdiri dan mengangguk. Kemudian setelah Stella membersihkan mulutnya, perempuan itu menghampiri Austin.

"Kau tak keberatan kan, jika berpelukan?"

Stella terdiam sebentar, bukankah seseorang yang berdiri di depannya ini adalah aktor baru, lalu mengapa berbicara seolah sebaya?

Tanpa menunggu jawaban Stella, Austin langsung menarik pinggangnya, menatap wajahnya lekat.

Stella yang sudah terbiasa langsung masuk dalam adegan itu. Stella memiringkan kepalanya, perempuan itu dengan alami mendekati wajah Austin, menemui bibir merah pria itu.

Austin membalasnya dengan lihai, seolah adegan ini memang sudah terbiasa.

Mereka berpautan satu sama lain, seolah dunia ini milik berdua. Stella mengacungkan tangannya di leher Austin, menikmati adegan ini.

Stella langsung melepaskan ciumannya, perempuan itu mundur beberapa langkah. "Bukankah itu sudah cukup bagus?"

Austin mengangguk pelan. "Ya cukup bagus, tapi harusnya kau bermain lebih liar oke? Agar terlihat lebih bagus."

Stella langsung tersenyum sinis. Entah kenapa dirinya merasa kesal mendengar komentar itu. "Aku sudah cukup lihat tahu, kau saja yang terlalu lambat!"

"Seharusnya kau menggigit bibir bawahku saat aku bernafas sebentar, tapi kau malah diam dan membiarkan aku melakukannya sendirian."

"Sendirian?!" Stella berseru tak terima. Dirinya ini sudah cukup lama memainkan banyak film dan drama romantis, beraninya aktor baru itu mengomentari keahliannya. "Aku bahkan lebih baik darimu, lihat tanganmu sendiri! kau bahkan tak memelukku dengan erat, kau seperti anak itik yang masih belajar berjalan!"

Austin mengeratkan pelukannya. "Apakah harus seperti ini? Atau ingin lebih dekat?"

Stella berdehem sebentar, lalu menyahut. "Y-ya harusnya seperti ini, kau harus memelukku lebih erat."

"Apa perlu aku mengendus lehermu juga?"

"Oh kau ingin?"

Lea yang berdiri tak jauh dari sana diam membeku, wajahnya benar-benar memanas. Perempuan itu langsung mengipasi dirinya sendiri. "Obrolan macam apa itu? Benar-benar gila!"

Saat adegan itu dimulai. Stella dan Austin langsung melakukannya.

"Action!"

"Kau sungguh jahat, kau memilih dia dari pada aku?!" Stella berkata dengan wajah yang sedih.

"Tidak! Kau salah paham Serena! Aku sangat mencintaimu!" Austin langsung memeluknya dengan sangat erat. Tangannya mengelus lembut punggung Stella. Lalu Austin berkata dengan lembut. "Ini semua salah paham, aku sangat mencintaimu, aku bahkan rela mati untukmu!"

Stella menatap wajah Austin, memandangnya lekat, kemudian mendekati wajah Austin dan meraup bibir merahnya dengan kasar.

Austin membalasnya dengan begitu lihai, bahkan pria itu memeluk Stella dengan begitu kencang.

"Cut!"

Mereka berdua spontan menjauh dari satu sama lain, memandang bersamaan pada sang sutradara.

"Tidak bisakah kalian melakukannya lebih natural dan manis?!" perkataan sang sutradara membuat Stella dan Austin saling menatap satu sama lain.

Lea menggelengkan kepalanya. Ini benar-benar melelahkan. Mereka seperti sepasang kekasih yang sedang kasmaran karena rindu. Perempuan itu kembali berdecak. "Apa ini alasan Stella tak mau mengambil film romantis? Dia takut mudah terpana ya?"

Sedangkan Morgan yang sedang duduk hanya bisa menahan diri. Pria itu terlihat kesal. Dan sejak kapan, Stella begitu akrab dengan aktor baru itu?

Stella dan Austin pun kembali berakting dengan lebih alami. Kini mereka terlihat seperti sepasang kekasih yang saling mencintai dan tak mau mengakhiri hubungan. Sang sutradara pun menyukai adegan itu.

Lea terkekeh geli. Dia bertepuk tangan menghampiri Stella. "Barusan sungguh keren, rasa sedihnya sampai ke hatiku!"

Stella mengabaikannya, dan langsung duduk dengan wajah yang ditekuk, sepertinya dia kesal akan sesuatu.

Lea tak menyerah, perempuan itu kembali bersuara. "Tadi, kalian terlihat seperti sepasang kekasih yang sedang jatuh cinta dan ingin segera bercinta saat itu juga.."

"Diam!" Stella mengingatkan Lea untuk tidak mengatakan apapun lagi. Perempuan itu memegang buku, bersiap menyerang Lea.

"Hohoho santai!" seru Lea yang mencoba menyelamatkan diri.

"Wah kau memang ahli ya?"

Stella menoleh pada Morgan. "Aku memang sudah ahli, kau bahkan pernah mengatakan bibirku sangat manis.."

Morgan langsung mengalihkan pandangannya sebentar.

Stella melotot. "Kau tersipu?"

Morgan langsung menjawab. "Bagaimana bisa kau mengatakan itu di sini? Kau memang agak aneh!"

Stella hanya tersenyum tipis.

"Tapi kenapa aku merasa bahwa kau menikmati adegan itu ya?" tanya Morgan diiringi ejekan. "Jangan-jangan kau mulai terjebak cinta lokasi?"

Stella langsung menyahut. "Jangan membuatku kesal, atau perutmu itu akan berciuman dengan telapak kakiku! Kau masih ingat kan rasa sakitnya?!"

Morgan menggelengkan kepalanya. Tidak! Kejadian menyebalkan itu tidak boleh terjadi lagi. Morgan langsung diam membeku, lelaki itu tidak berani menganggu Stella lagi.

Tiba-tiba, ramai orang yang berlarian di lokasi syuting. Stella dan Morgan saling tatap, mereka berdua bingung dengan apa yang terjadi.

Morgan langsung mencekal tangan seorang staf. "Apakah ada sesuatu yang terjadi?"

"Aktor pemeran utama pria kecelakaan!"

Stella langsung terdiam. Perempuan itu mundur secara perlahan, wajahnya pun berubah menjadi pucat. Kenapa? Apa itu ulah orang gila yang selalu mengganggunya?

1
Iren Nursathi
lanjut dong penasaran nih thor
Janice SN: Udah kak🤗🤗
total 1 replies
Iren Nursathi
lanjuuuuuuut thor
Janice SN: udah kak🤗
total 1 replies
Selfi Selfi
semangat kk...
lanjutkan



kita saling suport yukヾ(^-^)ノ
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!