NovelToon NovelToon
Takdir Cinta Nada Si Gadis Pincang

Takdir Cinta Nada Si Gadis Pincang

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / CEO / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Beda Usia
Popularitas:9.1k
Nilai: 5
Nama Author: elis_konkon

Kisah tentang seorang gadis sederhana yang bernama Nada Ayuni. Ia biasa di panggil Nada. Ya,sesuai dengan namanya. Hidupnya bak seperti tangga nada kadang merdu dan kadang sumbang.

Kekurangan pada fisiknya tak membuatnya berkecil hati. Ia selalu menjalani hari-harinya dengan penuh suka cita. Demi sang adik, ia rela membanting tulang menjadi tulang punggung keluarga.

Bekerja serabutan sana sini pun akan di lakoninya. Demi menghasilkan pundi-pundi uang dan juga demi cita-citanya untuk menyekolahkan sang adik, tak ingin adiknya bernasib sama seperti dirinya yang tidak mengenyam pendidikan tinggi. Nada hanya sampai lulus SMA.

Kehidupannya mulai berubah ketika ia mengenal seorang pemuda tampan dari keluarga kaya yang selalu menghina dan merendahkannya yang kerap memanggilnya si gadis pincang.

Dan juga hadirnya seorang pria dewasa yang akan merubah takdir hidupnya.

Akankah takdir cinta Nada akan berakhir indah dan bahagia? yuk kita ikuti kisahnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elis_konkon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

06. Mengikat Nada

Baru saja Nada melangkah, tiba-tiba saja suara tegas Grandma Batari menghentikan langkahnya.

"Kakimu kenapa pincang? apa kakimu sedang sakit?"

DEG

Nada seketika bingung harus menjawab apa? Jika ia bilang kalau kakinya sakit itu sama saja dengan membohongi orang tua itu. Tapi, jika bilang kalau kakinya memang cacat, apa Grandma Batari akan menerima nya? ataukah akan langsung mengusirnya? Nada bergelut dalam pikirannya sendiri.

"Itu, Grandma kaki Nada memang seperti ini dari sejak lahir." Akhirnya Nada memutuskan untuk berkata jujur tanpa meminta izin terlebih dulu pada Reynar.

Dan perkataan Nada yang jujur itu sontak membuat Reynar terdiam. Ia bingung harus memberikan alasan apa jika sang Grandma mempertanyakan keadaan fisik nada yang cacat. Reynar sama sekali tak menyangka Nada akan berkata jujur.

"O...ya sudah, katanya kamu akan membuatkan ku wedang jahe? sana pergilah! kenapa malah bengong?"

Nada agak takut ketika mendapatkan tatapan dingin dari Reynar.

"Ba– baik Grandma!" Nada melangkah keluar. Namun, tiba-tiba saja ia penasaran akan apa yang akan di katakan oleh Grandma Batari tentang dirinya tepatnya mengenai kekurangan fisiknya. Nada bersembunyi dibalik tembok seraya mencuri dengar pembicaraan Reynar dengan neneknya.

"Reynar, apa kamu sudah yakin dengan gadis itu? Kenapa bisa kamu memilih gadis cacat seperti itu? Bagaimana nanti reputasimu di luar sana?Pikirkanlah lagi!"

Nada tersenyum kecut, ia sudah bisa menduga bahwa Grandma tidak akan menerima keadaan fisiknya. Tapi, ia juga senang karena ia akan segera terbebas dari Reynar yang pastinya akan membatalkan kerjasama diantara mereka karena tidak mendapat restu dari sang grandma. Memang kalau di pikir dengan akal sehat pun hubungan mereka memang mustahil walaupun hanya sebuah sandiwara.

"Hhh–sudahlah Nada, kamu jangan terlalu bermimpi terlalu tinggi nanti kau akan terjatuh dan sakit sendiri. Yup, aku akan memutuskan kerjasama kami."

"Permisi Grandma, ini wedang jahe nya!" Apa ada lagi yang grandma butuhkan?"

"Humm...ini sungguh enak, Nada!Racikanmu pas sekali, pintar kamu." Grandma Batari menyeruput wedang jahe sedikit deni sesikit di karenakan masih panas bahkan uapnya pun masih mengepul.

"Cukup, aku tidak membutuhkan apapun lagi. Lebih baik kamu beristirahatlah! aku masih ingin bicara dengan Reynar."

"Baik, Grandma. Permisi!" Nada melangkah lunglai menuju ke kamarnya.

Kriett

"Kak Nada, bagaimana Grandma Batari? dia baik atau tidak pada kakak?" Sekar menghampiri Nada yang terduduk lesu di tepi tempat tidur.

"Apa semua pakaian sudah kamu tata di dalam lemari, Kar?" Sekar mengangguk.

"Ayo, cepat keluarkan dan masukkan kembali ke dalam tas! sepertinya kita akan segera pergi dari sini?" Nada beranjak lalu membuka lemari dan mengeluarkan kembali pakaiannya.

"Memangnya ada apa kak? apa Grandma Batari tidak menyukai kakak? apa dia itu galak hingga membuat kakak takut?" Sekar masih belum percaya akan perkataan sang kakak.

Nada menata kembali beberapa potong pakaian yang di bawanya kedalam tas. Ya, mereka memang hanya punya beberapa saja karena sandang bukanlah prioritas utama mereka. yang terpenting mereka tidak kelaparan dan Sekar bisa terus melanjutkan pendidikannya.

"Kak, apa alasan kita harus pergi dari sini? jawablah kak, agar sekar tak penasaran!"

Nada menghela nafas dalam, kemudian mengatakan hal yang sebenarnya pada sang adik.

"Jadi, intinya Grandma Batari tidak menyukai keadaan fisik kakak yang cacat. Jadi, untuk apa lagi kita berada di sini?Ayo, ngak usah banyak tanya.Kamu nurut saja sama kakak!"

"Iya kak, ya ngak jadi deh tinggal di istana?" Mengerucutkan bibirnya.

"Hus–ngomong apa sih kamu? Tempat kita memang bukan di sini dan insyaallah kakak juga akan membuat kehidupan kita lebih baik."

"Maaf kak, Sekar ngak akan menginginkan hal yang aneh-aneh lagi. Sekar akan selalu nurut sama kak Nada."

"Bagus, itu baru adik kakak yang paling,oke!" Mencubit gemas pipi chubby Sekar.

Kakak beradik tersebut masih sibuk mengepak semua barang-barang mereka. Tiba-tiba terdengar ketukan pintu.

tok tok tok

"Kak ada yang mengetuk pintu?" Sekar menunjuk ke arah daun pintu.

Nada tak berkata apapun, ia langsung beranjak membukakan pintu kamar yang di tempatinya itu.

Kriett

"Tuan Reynar, ada apa? eh, maksud saya apa ada yang bisa saya bantu?"

"Ikut aku!"

Seperti biasa, Reynar akan selalu memaksakan kehendaknya. Reynar menarik paksa tangan Nada dan menggenggamnya erat tanpa di sadarinya.

"Tuan, kita akan kemana?" Nada berjalan terseok-seok karena tak mampu mengimbangi langkah panjang kaki Reynar.

Reynar hanya terdiam saja, membuat Nada kebingungan. Sebenarnya apa yang di inginkan oleh pria dewasa itu terhadapnya?.

"Saya akan membatalkan kerjasama kita ini Tuan! karena memang hal itu tidak akan pernah berhasil. Tuan carilah perempuan lain yang lebih pantas dan yang pasti itu bukan saya."

Reynar masih tetap bungkam. Pria itu tetap fokus menyetir bahkan tak menoleh saat Nada mengajaknya berbicara.

Ternyata Reynar membawa Nada ke rumah pribadinya. Mereka turun namun Nada tetap mematung entahlah, rasanya ia enggan untuk masuk ke rumah mewah itu.

"Kenapa diam, ayo masuk!"

Reynar kembali menarik tangan Nada. Namun gadis itu melakukan perlawanan. Ia terus memberontak menolak untuk ikut masuk ke dalam rumah.

grepp

Hap

Habis sudah kesabaran seorang Reynar, tanpa banyak kata ia langsung membopong tubuh Nada seperti karung beras. Nada masih terus melakukan perlawanan dengan memukul-mukul punggung Reynar. Namun sepertinya tak berefek apapun pada tubuh kekarnya.

"Hey Tuan tolong lepaskan saya! anda mau apa? Jangan berbuat macam-macam ya pada saya!"

Reynar menaiki anak tangga menuju ke kamarnya. Nada semakin panik tapi tak bisa berkutik karena Reynar sama sekali tak mau menurunkan tubuhnya.

Brakk

"Akh–!" Tubuh Nada terhempas kuat di atas ranjang berukuran king size milik Reynar.

Ceklek

"Kenapa anda menguncinya? cepat buka, saya mau kembali ke mansion dan menjemput adik saya. Sekarang juga saya membatalkan kerja sama kita." Nada sudah begitu panik dan takut akan terjadi sesuatu pada dirinya.

"Siapa yang mengizinkanmu untuk membatalkannya?Justru aku akan lebih mengikatmu."

"Apa maksud dari perkataan anda? mengikat? apa yang akan anda lakukan Tuan Reynar?tolong jangan melakukan apa pun terhadap saya Tuan! kasihanilah kami.Saya dan adik saya tidak akan mengganggu hidup anda lagi. anggap saja kita tak pernah saling mengenal!"

"Katakan pada Grandma anda kalau kita sudah tidak memiliki hubungan apapun lagi!"

Sama sekali tak menggubris semua ucapan Nada. Bahkan, Reynar mulai membuka satu persatu kancing kemejanya kemudian melepas dan melempar kemejanya ke sembarang arah.

Nada menatap tubuh kekar Reynar tanpa berkedip. Pria dewasa itu memiliki tubuh yang atletis dengan otot sixpacknya yang membuat wanita mana pun akan terpesona dan tergiur untuk menyentuh ataupun merasakannya.

"Kau tidak akan pernah bisa lepas dariku Nada! karena kamu akan menjadi milikku...selamanya!?"

Brett

"Argh...Jangan Tuan!"

"Tenanglah Nada, diam dan patuhi perintahku!"

Bersambung

1
Denni Siahaan
semoga aja gak disia siakan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!