NovelToon NovelToon
Kapten, Wo Ai Ni

Kapten, Wo Ai Ni

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda
Popularitas:26.9k
Nilai: 5
Nama Author: lizbethsusanti

Menikah dengan gadis yang dicintai adalah impian semua pria. Namun, Anggasta Bimantara, seorang kapten polisi harus menelan kekecewaan karena lamarannya ditolak oleh kekasihnya. Kekasih yang sudah dia pacari selama lima tahun lebih memilih pria kaya raya demi untuk kemajuan karir modelingnya.
Di tengah keterpurukannya putus cinta, dia terpaksa menikahi gadis tengil yang bernama Intan hanya karena kesalahpahaman.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lizbethsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menggeram

Lamunan Anggasta sontak buyar saat bakso pesanannya terhidang di depannya dan Intan langsung menusuk satu bakso berisi keju dari mangkuknya Anggasta dengan garpu sambil berkata, "Aku minta satu, ya, Mas. Pengen mencicipi bakso rasa keju itu seperti apa rasanya"

"Ambil lagi kalau kamu mau"

"Satu aja cukup dan emm!" Intan menggoyangkan kepalanya lalu berkata, "Enak banget bakso isi kejunya" Ucap Intan sambil mengunyah bakso kecil berisi keju.

"Ambil lagi, nih"

"Oke. Aku ambil satu lagi, ya" Intan menusuk satu bakso dengan garpu dan kembali memakan bakso isi keju itu sambil menggoyangkan kepalanya.

Dia cepat akrab orangnya. Syukurlah dia sudah bisa santai sama aku. Batin Anggasta.

"Aku mau jujur sama Mas"

Anggasta tersenyum senang karena Intan sudah mulai semakin akrab dengan dirinya.

"Jujur aja nggak papa. Mas justru senang kalau kamu mau jujur sama Mas"

"Oke. Emm, aku ini nggak bisa masak, nggak pernah cuci piring, nggak pernah bersih-bersih rumah, nggak bisa menanak nasi meskipun pakai rice cooker karena aku nggak pernah melakukannya, lalu.........." Intan menyeruput es jeruknya sebentar karena kepedesan lalu dia kembali berkata, "Aku nggak bisa nyetrika, menata kasur, pasang sprei, dan membersihkan kamar mandi. Pokoknya aku bukan Istri yang baik. Jadi, kapan Mas mau menceraikan aku?"

"Uhuk-uhuk!"Anggasta sontak mengangkat gelas es tehnya dan menyeruputnya.

Tiba-tiba ada seorang ibu muda mendekati mejanya Anggasta dan berdiri di depan Anggasta dengan wajah kesal lalu bersedekap dan berkata ketus, "Kalau Istrinya nggak bisa ngapa-ngapain emangnya kenapa, Mas? Kenapa harus diceraikan? Saya dulu, ya, waktu pertama kali nikah saya juga nggak bisa ngapa-ngapain. Suami saya yang ngajari saya masak, bersih-bersih rumah, dan pasang sprei. Jangan egois mau enaknya saja, dong. Kalau Istri nggak bisa ngapa-ngapain ya diajari jangan malah diceraikan"

Anggasta sontak menarik kedua alisnya ke atas dan menarik rahangnya ke bawah sedangkan Intan sontak mengulum senyum geli melihat Anggasta diomeli Emak-emak.

Suami dari ibu muda itu langsung menarik tangan ibu muda itu dari mejanya Anggasta sambil menunduk dan berkata, "Maafkan Istri saya, Mas, Mbak"

Sepeninggalnya ibu muda itu, Anggasta langsung melotot ke Intan.

"Maaf, aku ini kalungan loudspeaker ke mana-mana jadi bicara pelan pun jadinya mengeras, pfftttt!"

"Mana loudspeakernya"

"Nggak kelihatan karena loudspeakernya gaib, pffttttt!" Intan menunduk menahan tawa.

"Intan!!!!!!" Anggasta menggeram kesal lalu pria tampan itu berkata, "Aku nggak akan pernah menceraikan kamu, camkan itu!"

Giliran Intan yang menegakkan kepala, mengangkat kedua alisnya ke atas dan menarik rahang bawahnya.

"Aku tidak akan pernah menceraikanmu" Anggasta mengulangi ucapannya.

Intan sontak memajukan wajahnya dan keningnya beradu dengan kening Anggasta. Anggasta menegakkan wajahnya sambil menggeram kembali, "Intan!!!!"

"Aduh! Keningku juga sakit, nih, nggak usah ngegas, ish!" Intan mengusap keningnya sambil berbisik, "Tapi, aku sudah punya pacar dan aku sangat mencintai pacarku"

Anggasta memasukkan bakso terakhir yang ada di mangkuknya lalu dia bangkit berdiri dan melangkah menuju ke Abang tukang bakso untuk membayar semua makanan dan minuman yang dia pesan.

Intan ikutan bangkit berdiri lalu berlari kecil keluar dari warung tenda bakso itu saat dia melihat Anggasta mulai menyeberang.

"Mas! Tunggu Intan!"

Anggasta mengabaikan teriakannya Intan dan dia justru berlari kecil menuju ke hotel karena dia kesal mendengar Intan punya pacar dan Intan ingin bercerai dengannya padahal dia berencana ingin membawa Intan pulang ke kota kelahirannya dan mengenalkan Intan pada Ibu dan adik perempuannya.

"Mas! Ish! Kok malah lari, sih?!"

Beberapa menit kemudian Intan berhasil menyusul Anggasta masuk ke dalam kamar sebelum Anggasta menutup pintu kamar.

"Kenapa lari sih?" Intan berucap kesal sambil mengikuti arah langkah kakinya Anggasta.

Anggasta melirik Intan, "Aku mau ke kamar mandi? Mau ikut? Apa kamu mau kita mandi bareng?"

"Ih! Ogah banget" Intan lalu berbalik badan dan berlari kecil menuju ke sofa untuk menonton televisi.

Saat Anggasta keluar dari kamar mandi dia menemukan Intan tertidur di atas sofa dengan posisi meringkuk. Anggasta kemudian duduk berjongkok di depan sofa dan melihat wajah Intan.

"Dia cantik dan imut banget kalau tidur. Tapi, pas bangun.....hmm! Bikin pusing orang lain" Gumam Anggasta lirih.

Lalu, dengan perlahan dan hati-hati Anggasta membopong Intan dan menidurkan Intan di atas ranjang.

Setelah menyelimuti istri kecilnya, Anggasta melangkah ke sofa lalu menelepon ibunya.

"Halo, Bu, Ibu sama Anisa sehat, kan?"

"Sehat. Kamu gimana?"

"Sehat, Bu"

"Kapan kamu bawa calon istri kamu ke sini? Katanya mau kamu lamar, gimana? Udah berhasil ngelamarnya?"

Mendengar kata ngelamar hati Anggasta kembali teriris perih dan pria tampan itu langsung mengalihkan pembicaraan, "Besok Angga mau balik ke Malang dan kasih kejutan untuk Ibu dan Anisa"

"Kejutan apa?"

"Namanya kejutan ya jangan diomongkan dulu dong, Bu. Tunggu besok, ya"

"Baiklah. Mau Ibu masakan apa? Rawon kesukaan kamu?"

"Terserah Ibu saja. Semua masakan Ibu enak-enak Anggasta bingung mau minta dimasakin apa"

"Dasar kamu. Oke, Ibu akan belanja dulu kalau begitu"

"Ibu mau dibawain apa?"

"Nggak usah. Kamu pulang aja Ibu udah seneng banget"

"Baiklah. Besok Angga terbang dari sini jam dua siang, Bu"

"Oke, Ibu belanja dulu kalau gitu"

"Baik, Bu. Sampai ketemu besok"

"Sampai ketemu besok, Ngga"

Setelah menutup panggilan teleponnya dengan sang Ibu, Anggasta menelepon bos besarnya.

"Halo, Presdir"

"Ada apa? Apa Intan kabur lagi?!" Tanya Abimanyu dengan nada panik.

"Tidak, Presdir. Intan aman di sini. Intan sedang tidur"

"Wah, syukurlah. Lalu, ada apa kamu nelpon aku?"

"Emm, besok saya ingin mengajak Intan pulang ke Malang. Saya ingin mengenalkan Intan ke Ibu dan adik saya. Apakah boleh?"

"Boleh. Boleh banget. Dia Istri kamu sekarang ini jadi mau kamu ajak ke mana aja terserah kamu"

"Baiklah, Presdir.Terima kasih banyak"

"Emm, tunggu dulu"

"Ada apa Presdir?"

"Aku tahu berapa gaji kamu, jadi aku putuskan untuk mengatakan ini ke kamu, emm, Intan, kan, ikut beberapa les selama ini dan aku lihat dia menyukai semua les yang dia ikuti selama ini. Kamu bawa dia pulang ke rumahku pas jam dia les dan aku yang akan membayar semua lesnya"

"Tapi, Presdir, emm, Intan itu Istri saya bukankah saya yang harus........"

"Soal les beda jurusan. Soal les biar aku yang bayar. Karena aku ini masih hidup dan Intan adalah cucu kesayanganku"

"Tapi, saya merasa sungkan dan......."

"Pokoknya harus begitu, titik!"

"Baik, Presdir"

Klik! Abimanyu langsung mematikan sambungan teleponnya Anggasta.

Anggasta hanya bisa menghela napas panjang.

Meskipun bilang terserah kamu, tapi Abimanyu yang sangat menyayangi Intan, langsung memerintahkan anak buahnya untuk membayangi Anggasta dan Intan besok siang di bandara sampai tiba di Malang.

Intan terbangun dan langsung duduklah melotot kaget saat dia melihat Anggasta duduk di sofa tanpa kaos.

"Kyaaaaaaa!!!!!!" Intan mencengkeram erat kedua ujung selimut.

"Ada apa?!" Anggasta berdiri dengan wajah kaget.

"Kau......kamu......eh.....Mas, kenapa nggak pakai baju? Mas apakan aku?"

Anggasta menghela napas panjang lali bergegas berkata, "Sibak selimut kamu"

Intan menyibak selimutnya dan melotot kaget melihat dirinya yang masih berpakaian lengkap.

"Masih lengkap, kan. Aku nggak ngapa-ngapain kamu. Aku cuma memindahkan kamu ke ranjang"

"Ta......tapi kenapa Mas nggak pakai baju?"

"Aku udah biasa seperti ini kalau di rumah" Ucap Anggasta sambil meraih kaosnya lalu memakai kaos itu.

"Tapi, ada aku sekarang. Jangan sembarangan buka baju dong"

"Emangnya kenapa? Aku suami kamu jadi bebas dong mau buka bajuku sendiri bahkan aku juga bebas buka baju kamu"

"Mas! Jangan pernah membuka bajuku" Intan sontak memeluk dirinya sendiri

"Pffttt! Tenang aja kalau kamu belum ijinkan aku nggak akan nyentuh kamu. Buruan makan. Aku tadi beli nasi goreng super pedas untuk kamu dan es jeruk tawarnya ada di lemari es"

Intan langsung melompat turun lalu berkata dengan senyum senang karena Anggasta ingat kalau dia suka makanan pedas dan es jeruk tawar. "Terima kasih, Mas. Emm, tapi aku mandi dulu"

"Hmm"

Lima bela semenit kemudian Anggasta langsung berteriak, "Ke....kenapa kamu muncul di depanku hanya memakai handuk?"

Glek! Darah Anggasta berdesir dan jakunnya naik turun melihat tubuh ramping Intan hanya dibalut handuk mandi dan handuk itu panjangnya hanya sampai di pertengahan paha Intan yang mulus dan putih.

"Aku biasa di rumah seperti ini kalau lupa bawa baju ganti"

"Sial!" Anggasta sontak berbalik badan sambil berteriak, "Baju kamu di mana akan aku ambilkan"

"Di tas ranselku"

"Lalu tas ranselnya mana? Aku nggak lihat ada tas ransel dari tadi"

"Di kamar sebelah"

"Intannnnn!!!!!!" Anggasta menggeram kesal.

1
Rahma AR
anggasta keren, bisa lihat
anggita
👍☝iklan
F.T Zira
like 🌹 plua prmintaan up.
lanjutttt lagi akakk
Rahma AR
like.dan iklan
Rahma AR
selamat ya
Elisabeth Ratna Susanti: terima kasih banyak untuk supportnya selama ini 🙏🤗
total 1 replies
Rahma AR
ancsm terus... intan
Anita Jenius
Wah Intan makin berani aja. wkwkwkwk.

5 like buatmu kak. semangat
F.T Zira
secangkir☕️ untukmu thorr😍
Benedictus Satya
mantap jiwa karyanya
Nanda_Widdi
likee
Nanda_Widdi
hadiah bunga untuk kakak
anggita
like, iklan... 👍,☝
Nanda_Widdi
nice kak
Rahma AR
akhirnya baikan
Rahma AR
yeiii cemburu
Rahma AR
marahin aja
F.T Zira
3 iklan...buat ka author
minta up lagi boleh/Grievance//Grievance//Grievance//Grievance/
F.T Zira
ini namanya ngajak perang..🤣🤣 lagi marah di katain pula.
jatahmu hangus entar😝😆😆😆
Rahma AR
kasian yq
Rona Risa
jangan-jangan diserang chen juga?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!