kisah seorang anak gadis yang di cintai secara luar biasa oleh seorang CEO tampan dan dingin,dia hidup sebatang kara setelah kepergian ayah,ibu dan kakaknya yang meninggal karena sebuah kecelakaan. dia menikah dengan CEO dari perusahaan tempatnya bekerja. saat hamil anak pertamanya tanpa sengaja dia melihat sang suami yang tengah berpelukan dengan seorang wanita,dan ternyata itu adalah wanita dari masa lalu yang suami,dia salah paham dan memutuskan untuk pergi dari kehidupan suaminya,dia juga mengganti nama panggilannya agar sang suami tidak bisa menemukannya.
dalam pelariannya dia mendirikan sebuah toko kue sebagai mata pencahariannya.
lama kelamaan toko kuenya maju pesat,karena memang rasanya yang sangat enak dan lain dari pada yang lainnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon musya anugerah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
Flash back on
Satu Minggu yang lalu Devan pulang ke rumah orang tuanya tanpa memberikan kabar kepada sang kekasih. Dia sengaja ingin memberikannya kejutan atas kedatangannya itu, sebenarnya Devan ingin segera melamar Viona,namun Devan urungkan. Karena Devan pulang dengan penerbangan malam,dia sampai di kotanya sekitar pukul 11.00 malam.
Dari bandara dia langsung ingin pulang ke rumah orang tuanya dengan menggunakan taxi. Namun di tengah perjalanan dia melihat melihat mobil sang kekasih berhenti di lampu merah, akhirnya dia memutuskan untuk mengikuti kemana sang kekasih pergi malam malam begini.
"Itu kan mobil Viona,mau kemana dia malam malam begini,tadi dia bilang mau tidur karena tidak enak badan,tapi ini kenapa di malah keluar" batin Devan.
"Pak tidak jadi ke alamat xxx ya,kita ikuti mobil merah di depan itu ya pak"
"Baik mas"
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 15 menit akhirnya mobil Viona berbelok dan berhenti di sebuah club malam yang sangat terkenal di kota itu.
"Ternyata ini yang kamu lakukan setiap harinya Vi" batin Devan sambil tersenyum kecut melihat sang kekasih yang keluar dari mobil bersama teman temannya dengan menggunakan pakaian yang sangat sexy.
Devan kecewa dengan kelakuan Viona saat tidak ada dirinya ternyata seliar itu.
"Sudah pak,kita jalan lagi ya pak menuju ke alamat xxx tadi pak"
"Baik mas"
Devan tersenyum kecut mentertawakan dirinya sendiri karena kebodohannya yang terlalu percaya dengan sang kekasih.
Setelah menempuh perjalan selama 35 menit akhirnya Devan pun sampai di rumah orang tuanya. Sang penjaga membukakan pintu pagar untuk sang majikan,karena melihat Devan yang turun dari taxi. "Den Devan kok malam sekali datangnya Den"
Sapa sang penjaga pada Devan,
"Iya pak,tadi setelah pulang kerja baru berangkat ke sini pak"
Jawab Devan dengan tersenyum kapasa sang penjaga.
"Saya masuk dulu ya pak"
"Aahhh iya Den silahkan,apa perlu saya bantu bawakan tasnya Den"
"Tidak usah pak terima kasih,saya bawa sendiri saja"
Devan masuk ke rumah lalu menuju ke kamarnya,dia langsung merebahkan tubuhnya karena lelah,tanpa terasa dia pun langsung terlelap.
Flash back off
Sementara Arman di negara A sedang bersiap untuk bertemu dengan Maxim,Ronald telah mengatur waktu untuk mereka bisa bertemu.
Di club malam ternama di negara A yang masih berada di bawah naungan AA group terlihat Arman sudah duduk di sebuah sofa di ruangan VVIP menunggu kedatangan Maxim.
Setelah menunggu beberapa menit akhirnya terlihat Maxim berjalan mendekat ke arahnya.
"Selamat malam Arman,apa yang membuatmu ingin bertemu denganku"
Ucap Maxim pada Arman dan langsung duduk di hadapan Arman.
"Bukankah kamu yang menginginkan bertemu denganku"
"Hahahahaaa lucu sekali,kamu yang mengatur pertemuan ini,malah kamu bilang aku yang ingin bertemu denganmu"
"Tidak usah terlalu banyak basa basi,apa tujuanmu menyerang salah satu markasku"
"Ciiihhh rupanya itu masalahnya"
"Tidak perlu berbelit-belit,apa maumu"
"Kenapa kamu memasukkan Lidia ke rumah sakit jiwa,selama ini dia baik baik saja"
"Rupanya hanya masalah wanita ular itu,kamu kembali mengusikku"
"Jaga ucapanmu Arman Arnanda putra"
"Saya selalu menjaga ucapan dan sikap,tergantung dengan siapa saya berbicara,dia telah mengusik hidupku,dia membuat istriku pergi dariku,dia pantas mendapatkan itu semua,bahkan itu hukuman yang terlalu ringan"
"Lepaskan Lidia,maka saya tidak akan pernah mengusikmu"
"Jangan mimpi,carilah wanita baik baik,tidak perlu memperjuangkan wanita ular sepertinya,dia yang menghancurkan persahabatan kita dulu Maxim"
Maxim nampak berfikir,namun hatinya sudah di butakan oleh cintanya kepada Lidia.
"Bebaskan dia,aku akan membawanya pergi jauh dari kehidupanmu"
"Itu tidak akan pernah terjadi"
"Baiklah berarti kamu masih menginginkan permusuhan di antara kita tetap berlanjut"
"Sadarlah Maxim,Lidia hanya memanfaatkanmu,dia tidur dengan banyak laki laki demi popularitasnya,carilah wanita yang baik untuk kau jadikan istri,aku hanya ingin yang terbaik untukmu,coba bukalah hatimu untuk orang lain"
"Baiklah aku akan mencobanya" ucap Maxim pasrah ketika mendengar kenyataan yang di katakan oleh Arman.
Dulunya Arman,Maxim,Robby dan Ronald adalah sahabat baik,mereka ber empat kemana mana selalu bersama. Sampai pada suatu ketika persahabatan antara mereka hancur karena Lidia.
Flash back on
Di sebuah kampus di negara A ada empat mahasiswa yang telah bersahabat semenjak masuk ke bangku kuliah.
Ya mereka adalah Arman, Robby, Ronald dan Maxim. Dimana ada salah satu dari mereka,di sana pasti ada yang lainnya juga.
Sampai suatu ketika saat mereka nongkrong di sebuah cafe mereka melihat ada cewek yang sangat cantik juga sedang nongkrong dengan teman temannya,yaahhh dia adalah Lidia.
Dan ternyata Lidia adalah juniornya di kampus.
"Bro kamu lihat tuh cewek,cantik juga ya" ucap Maxim
"Biasa aja" sahut Arman setelah melihat siapa yang wanita yang di bilang cantik oleh sang sahabat.
"Jangan terlalu cuek,ntar kamu yang jatuh cinta loh" timpal Robby pada Arman.
"Gak akan" sahut Arman.
"Jangan terlalu benci,ntar jatuh cinta baru tau rasa" timpal Ronald.
"Hhhhaaaahhh terserah kalian saja lah,aku mau balik dulu,kalian masih mau dinsini atau balik" ucap Arman sambil berdiri dan hendak pergi dari sana.
"Kita ikut balik lah" jawab yang lainnya ikut berdiri dan berlalu pergi dari sana.
Tanpa di sadari Lidia diam diam memperhatikan salah satu dari mereka,Lidia memperhatikan Arman yang memang lebih terlihat cool dari yang lainnya.
"Aku harus bisa mendapatkannya" batin Lidia sambil terus memandang ke arah Arman.
Waktu pun cepat berlalu,Lidia pun sudah mulai dekat dengan mereka berempat,Lidia terus mendekati Arman sampai akhirnya mereka menjalin kasih. Maxim yang diam diam memendam rasa kepada Lidia pun marah besar saat tau Lidia dan Arman sedang menjalin kasih.
"Aku yang mencintaimu Lidia,bukan Arman,,!tapi kenapa kamu malah mencintai Arman,aku tidak bisa menerima ini" batin Maxim.
Sampai suatu hari Maxim mengetahui kalau Arman akan berkencan dengan Lidia,dia murka dan ingin menghajar Arman karena rasa cemburunya.
Di sebuah taman di kota itu terlihat Arman dan Lidia sedang duduk berdua,mereka terlihat sangat bahagia,Maxim mendekati Arman dan tiba tiba dia memukul Arman. Arman yang tidak siap dengan serangan tiba-tiba itu akhirnya tersungkur jatuh,
"Maxim,apa yang kamu lakukan" teriak Lidia pada Maxim sambil membantu Arman untuk berdiri.
"Aku yang mencintaimu Lidia,bukan dia"
Jawab Maxim dengan api cemburunya.
"Tapi aku mencintai Arman,bukan kamu Max,maafkan aku" ucap Lidia.
"Kalau saja aku tahu kamu mencintai Lidia,aku tidak menerimanya menjadi kekasihku Max,karena buatku persatuan kita adalah yang paling utama" ucap Arman pada Maxim.
"Bulsyit dengan kata persahabatan,kalau kamu benar benar sahabatku,kamu harusnya tau apa yang aku rasakan selama ini terhadap Lidia".
"Aku minta maaf Max,karena aku terlambat menyadari itu semua" sesal Arman.
"Semua sudah terlambat,aku benci sama kamu Ar,aku benciiii"
"Persahabatan kita berakhir,dan kamulah yang membuatnya berakhir" teriak Maxim dan langsung berlalu pergi dari sana.
Maxim langsung meminta orang tuanya mengurus kepindahannya ke luar negeri agar tidak bertemu mereka lagi.
Flash back off
soo sweet
aku kasihan sama sari , semoga cepat move on dari devan dapat pengganti yang lebih baik
tolong dukungannya ya kak 🥰