Evan dan via adalah sepasang suami istri yang belum lama menikah.
karena keadaan ekonomi yang kurang mampu mereka mencoba bertahan hidup d jakarta.
dengan bermodalkan uang yang sedikit mereka membuka usaha dagang yang bertempat d sebuah terminal.
usaha tersebut perlahan mulai membuahkan hasil yang cukup lebih, namun ketentraman mereka sering terganggu oleh pemalakan preman sekitar.
Evan membawa adiknya yang bernama Galla untuk ikut berjualan, karena pada saat itu Galla baru lulus sekolah dan belum punya pekerjaan d kampung
sampai suatu malam terjadilah keributan hingga menewaskan adiknya hingga menimbulkan rasa dendam bagi Evan untuk membalasnya.
akankah Evan mampu membalaskan dendam itu..... dan apa yang terjadi selanjutnya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Galla Neo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 6 kebahagian yang lengkap
Sebulan sudah waktu berlalu dengan sendirinya...
hanya dengan waktu yang singkat Evan mampu untuk bisa menabung, pelan tapi pasti keinginan Evan untuk mengembangkan usahanya makin jelas terlihat.
begitu juga dengan via walau tak terlalu bisa meraup keuntungan yang besar, tapi ia merasa bahagia bisa untuk bersama-sama membangun usaha yang lebih baik lagi.
Pagi itu seperti biasa via sudah menyiapkan makanan untuk sarapan, yang semuanya di letakkan di atas meja.
Evan dan Galla yang datang dari arah kamar masing-masing segera duduk di kursi meja makan. berbeda dengan Evan, sebelum duduk ia menyempatkan diri untuk memegang tangan dan melontarkan senyum untuk via.
"ayo... Habiskan semua nya ya..." ucap via menyemangati, ia pun turut duduk di kursi dan menuangkan air minum untuk Evan dan Galla, keduanya pun tak banyak bicara hanya mengangguk kan kepala sambil membalas senyuman via..
di tengah suasana itu Galla berkata "kak... Aku nanti langsung berangkat sama teman ku ke daerah kebun jeruk.. Katanya ada lowongan kerja di sebuah perusahaan.." Evan pun menjawab "iya ga apa apa.. Pokok nya kabarin kakak kalau ada apa apa ya.."
Galla pun mengangguk sambil menyantap kembali sarapan nya.
Setelah selesai Galla pun langsung berpamitan kepada kedua kakaknya itu lalu pergi dengan semangatnya, sementara Evan yang masih bersiap siap untuk berangkat kerja di hampiri oleh via,,
"mas... Ada kabar baik lho.." kata via meyakinkan, sambil tersenyum senyum Evan menjawab, "apa..??"
"aku hamil mas.." jawab via dengan ceria.. " Alhamdulillah ya Allah.... Beneran sayang??.." kata Evan yang mendadak merasakan kebahagiaan itu semakin sempurna, " iya mas.. Kemarin pagi aku cek hasilnya positif, lalu siangnya sewaktu aku izin pergi sebentar, padahal aku ke dokter kandungan untuk memastikan.. Alhamdulillah ternyata benar aku hamil mas.."
setelah mendengar kata-kata dari via Evan pun berdiri dan memeluk via dengan begitu eratnya.. Via pun menyambut dengan gembira.. "makin sempurna saja kebahagiaan ini sayang Alhamdulillah ya Allah... Makasih ya sayang.." ucap Evan kegirangan, "ya sudah mulai saat ini kamu di rumah saja ya.. biar aku yang menjaga warung.." sambung Evan, "engga akh mas.. Kalau mas yang jaga warung terus siapa yang d bengkel.. Mas pasti ke repotan..." jawab via, "biarkan saja aku yang jaga mas lagian aku malah bosan kalau berada di rumah terus.. Nanti saja kalau usia kehamilan ku sudah empat atau lima bulan baru kita fikir kan lagi.." sambung nya, "iya deh.. Terserah kamu saja sayang yang penting kamu jangan terlalu memaksa kan diri.. apa lagi sampai kecapean.." ucap Evan sambil mengelus rambut via.
Tak lama mereka pun bergegas menuju tempat usaha nya.. Evan yang terlebih dahulu sampai langsung menyapa ke dua karyawan nya yang semenjak tadi sudah datang menunggu.
sedangkan via melanjutkan beberapa langkah menuju warung kecil nya yang masih terkunci, lalu Ter dengar sahutan dari salah satu karyawan Evan "mbak... bikin kopi dua ya..."
" iya sebentar ya.." jawab via sembari tersenyum.
Pagi itu hampir tak ter jeda waktu.. Langsung saja seseorang datang dengan membawa sepeda motor nya yang sengaja d dorong karena rusak Untuk d perbaiki.
begitu pun via yang turut kebanjiran pembeli dari orang orang yang sengaja berbelanja di warung nya.
