Kemuliaan Surgawi

Ruang angkasa dipenuhi reruntuhan kemegahan Aula Kemuliaan dimasa lalu. Bagaimanapun Aula Kemuliaan salah satu eksistensi tertinggi di benua Tertinggi yang disegani dan dipuja banyak orang. Kekuatan mutlak dari Aula Kemuliaan membangkitkan semangat orang-orang untuk masuk menjadi bagiannya.

"Entah karena apa Aula Kemuliaan yang dahulu hancur menyisakan puing-puing reruntuhan yang melayang di angkasa. Apakah karena perang atau sengaja dihancurkan?"gumam Bai Feng bingung.

Anak tangga batu perlahan-lahan menyatu membentuk jalan menuju yang lebih tinggi. Bai Feng menapaki anak tangga berjalan menaikinya mencoba melihat akhir dari anak tangga tersebut. Berjam-jam ia menaiki anak tangga namun tak sampai di ujung membuatnya bingung. Ia berhenti sejenak melihat sekelilingnya mengamati dengan seksama

"Apakah ini tangga tak berujung yang melambangkan keabadian? "gumamnya berpikir melihat anak tangga batu dengan jejak kaki berada di sampingnya yang persis sama dengan miliknya. Ia kemudian tersadar dan tersenyum tatkala melihat jejak kaki tersebut.

"Tangga Pengorbanan yang legendaris,"ucapnya berbalik melihat ke bawah dimana kegelapan melanda memancarkan hawa tak mengenakan.

"Aku percaya kepada instingku"

Bai Feng melompat terjun bebas dari ketinggian, ia memejamkan kedua matanya dan terjatuh ke dalam air.

Blubuk... Blubuk.. Blubuk...

Bai Feng membuka kedua matanya berenang menuju permukaan air. Nafasnya memburu dan melihat sekelilingnya dimana bangunan asli dari kemegahan Aula Lama dimana bintang-bintang di angkasa bersinar secara bergantian. Ia keluar dari dalam air berjalan melihat-lihat keindahan tersebut dan menemukan sebuah bola armiler kecil yang berada di atas meja batu. Disentuhnya bola armiler tersebut membuat bintang-bintang bercahaya masuk ke dalam bola dengan kilasan masa depan terlihat secara jelas dan cepat. Bai Feng menggelengkan kepalanya mencoba menyadarkan dirinya sendiri dan melihat ulang kilasan masa depan dengan tangannya menyentuh bola armiler.

"Ini pusaka bola semesta peramal segalanya,"ucap Bai Feng senang.

Dia mengambil bola armiler yang terus berputar-putar tanpa henti. Kekuatan misterius dari bola semesta peramal segalanya. Bintang-bintang berkedip saling menyambung satu sama lain hingga 12 rasi bintang terlihat begitu jelas. Bai Feng terpesona melihatnya ketika bintang menunjukkan kemuliaannya. Sebuah peta muncul mendekatinya yang merupakan peta bintang surgawi. Suara percikan air terdengar membuat pandangan Bai Feng teralihkan ke arah danau tempatnya muncul sebelumnya. Dua ikan berwarna hitam dan putih berenang memutari danau menciptakan bayangan Yin Yang. Kedua ikan tersebut melompat ke udara berubah menjadi bola Yin Yang mengelilingi Bai Feng. Dirinya mendapatkan ketiga harta warisan Aula Lama yang diidamkannya. Tiga manuskrip muncul menjelaskan asal-usul dari ketiga pusaka tersebut

Bola semesta peramal segalanya merupakan eksistensi tertinggi dalam seni melihat dunia dimana masa depan dan masa lalu mampu diprediksi dan di ubah hanya dengan satu tangan. Melihat segala isi dunia memprediksinya mengandalkan bintang-bintang sebagai mata langit. Pusaka yang diagungkan mereka yang mempelajari seni melihat dunia.

Peta bintang surgawi dimana bintang-bintang mengungkapkan keagungan melalui kata dan kalimat yang menggambarkan keilahian untuk dipelajari mereka yang menginginkan kekuatan bintang. Kaisar Bintang menggunakan bintang-bintang untuk mencapai keabadian sesungguhnya melengkapi 12 rasi bintang mengungkapkan rahasia semesta yang sesungguhnya.

Yin Yang yang satu sebuah ilmu kuno dari pemahaman mereka yang memahami bagaimana semesta bekerja. Yin Yang saling melengkapi satu sama lain memiliki sifat bertolakbelakang namun saling membutuhkan. Mereka yang mempelajari dan mendalami ilmu Yin Yang yang satu akan menemukan hal baru di dunia dimana hal-hal yang tidak mungkin menjadi mungkin.

Bai Feng menyunggingkan senyum puasnya begitu melihat latar belakang ketiga pusaka yang berada dalam dekapannya.

"Baiklah! Aku akan mempelajari ilmu Yin Yang yang satu terlebih dahulu dimana aku bisa melihat hal lain di dunia ini,"gumamnya duduk bersila memahami peraturan hukum keseimbangan.

Bai Feng memasuki dunia Yin Yang dimana keseimbangan adalah segalanya. Alam semesta tercipta dari keseimbangan segala hal membentuk keselarasan antara sesama. Panas dan dingin saling melengkapi membutuhkan satu sama lain untuk bertahan. Bai Feng membuat segel tangan mengikuti gerakan orang-orang hitam dan putih yang mengajarinya suatu gerakan.

"Yin Yang yang Agung menjadi satu menyeimbangkan segalanya!"

Raungan naga terdengar keluar dari dalam formasi Yin Yang terbang meliuk-liukkan tubuhnya mengitari Bai Feng.

"Hufftt....."

"Aku telah mencapai keseimbangan antara jiwa dan tubuh dan mencapai keselarasan duniawi. Sekarang aku memahami yang tak mungkin menjadi mungkin,"gumamnya senang.

Bai Feng kembali ke alam nyata. Ia meraih peta bintang seketika membuatnya tersedot ke dalamnya. Jajaran bintang-bintang bersinar terang berkedip seakan berkomunikasi satu sama lain. Bai Feng berada di ruang angkasa dimana seluruhnya kosong. Bola Armiler tiba-tiba keluar dari dalam tubuhnya berputar-putar menyebarkan energinya. Bintang saling menyatu satu sama lain membentuk sebuah garis dan seekor harimau putih keluar dari dalamnya. Bai Feng melihat sekelilingnya dimana burung vermilion, kura-kura hitam dan naga biru keluar dari dalam rasi bintang mengelilinginya.

"4 simbol rasi bintang legendaris penjaga arah mata angin,"ucapnya kagum.

Bai Feng membuat segel tangan menyerap keempat hewan spiritual tersebut untuk masuk ke dalam tubuhnya. Ia menutup mata dan kembali ke alam nyata.

"Hufftt.... Aku telah mempelajari kedua seni kuno yang mendominasi di masa lalu. Aku melangkah ke jalan yang lebih tinggi. Ranahku mencapai tahap penyatuan jiwa dan tubuh level lima setelah mempelajari dua ketrampilan tersebut. Benar-benar sulit dipercaya "

Bola armiler mengirimkan gambaran kepada Bai Feng dimana pertandingan pemeringkatan Aula segera di mulai. Dirinya menyunggingkan senyum misterius.

"Waktunya membuat kekacauan,"gumamnya pergi meninggalkan Aula.