Area 21+, harap bijak dalam membaca.
Kania Kamelin ...
Seorang gadis yatim piatu, yang memiliki sifat bar-bar, sukanya ceplas ceplos dan urak-urakan..
Namun pada suatu hari, Kania yang tengah mengendari motornya, dia harus mengalami kecelkaan hingga motornya menebus pembatas jalan dan jatuh ke danau.
Siapa sangka, pada waktu bersamaan terjadi gerhana matahari dan pada akhirnya, tubuhnya terseret ke zaman kuno yang tidak ada sejarahnya..
Di zaman kuno, Kania merasakan jatuh cinta pada seorang Kaisar yang selama hidupnya ia tidak pernah tau namanya jatuh cinta Namun hal itu pula yang membuat Kania kecewa.
Ia hanya jadikan pion oleh Kaisar. Setelah mengetahui akan dirinya yang hanya dimanfaatkan.
Akan kah Kania bertahan atau memilih pergi ????
ig:@riiez.kha.37
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sayonk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
melindungi mu
Sementara Tuan Xio dan Jendral Chun, bergegas pergi menuju istana..
Saat sampai di istana, Jendral Chun di sambut hangat oleh Kaisar Yun, Selir Mei dan Ibu Suri, yang sedari tadi menunggu kedatangan Jendral Chun..
"Hormat hamba, Yang Mulia.." ucap Jendral Chun dan Tuan Xio..
"Selamat atas keberhasilan mu, Jendral. Pelayan bawakan satu kotak peti emas dan Jendral apa yang ingin kau minta dariku ?" tanya Kaisar Yun.
"Ampun Yang Mulia, hamba tidak meminta apa-apa, hamba sudah senang mengabdi diri untuk Yang Mulia." jawab Jendral Chun yang masih menunduk hormat..
"Bagaimana jika aku memberikan mu wanita menjadi istri, di umur mu yang sudah 30 tahun, kau sudah pantas memiliki istri.."
"Ampun Yang Mulia, hamba masih ingin mengabdikan diri. Hamba tidak berniaat..."
"Baik, baiklah,, itu terserah kau..." ucap Kaisar Yun sambil mengibas-ngibaskan tangannya...
"Jendral Chun dan Menteri Xio, silahkan duduk.." ucap seorang pelayan..
Merekapun mengambil duduk, yang sudah di siapkan..
Acara pesta berlangsung meriah dan lancar. Banyak para pejabat yang ingin menikahkan anaknya dengan Jendral Chun, jika tidak bisa menjadi Selir Kaisar Yun. Maka satu-satunya menjadi istri Jendral Chun yang terkenal ketampanannya.. Bahkan pernah ada seorang gadis yang menyatakan secara terang terangan pada Jendral Chun. Namun Jendral Chun hanya menanggapi dengan wajah dingin..
Sementara Ibu Suri memberikan kode pada pelayannya, agar menyampaikan pesannya pada Menteri Xio, mengingat dia masih sepupu dari Ibu Suri..
Pelayan setia Ibu Suri pun melaksanakan perintah junjungannya, dan berbisik di telinga Menteri Xio.
Setelah acara selesai, Menteri Xio langsung menuju kediaman Ibu Suri..
"Hormat hamba, Yang Mulia. Menteri Xio sudah sampai.."
"Biarkan dia masuk.." ucapnya sambil memakan kue bulan..
"Hormat hamba, Yang Mulia.." ucap Menteri Xio menunduk hormat.
"Sepupu, kau tak perlu seperti itu.." ucap Ibu Suri tersenyum.. "Duduklah.."
Menteri Xio mengangguk, dia duduk berhadapan dengan Ibu Suri..
"Bagaimana ? apa kau sudah menemukan gadis itu?"
Menteri Xio menunduk, dia Mendesah, menghembuskan nafas kasarnya.
Mau tidak mau, dia harus jujur. Padahal dalam hatinya dia sudah terlanjur menyayangi Xio Lin, Putri kecilnya yang masih beberapa waktu kenal. Dia sudah sangat menyayanginya..
"Yang Mulia, hamba sudah menemukannya. Dan hamba sudah mengangkatnya menjadi Anak hamba. Pendeta Tun juga sudah mengetahuinya, bahkan dia sendiri yang memanggilnya.." jelas Menteri Xio..
"Aku tidak menyangka, Pendeta Tun yang sangat terkenal itu mampu melakukan ini."
"Tapi Yang Mulia, bisakah.. Putri ku tidak menikahi Yang Mulia.."
Seketika Ibu Suri membulatkan matanya, mendengarkan pernyataan sepupunya itu.
"Jangan bercanda, hanya Putri mu lah yang akan membawa kebenaran di mata Putra ku, semenjak dia mengenal cinta. Matanya sudah di butakan mana yang benar dan salah.." bentak Ibu Suri, emosinya sudah meluap-luap..
"Tapi aku tidak ingin membuat Putri kecilku menderita.." ucapnya..
"Jangan egois.."
"Hamba egois, karna hamba ingin melindungi putri ku.." ucap Menteri Xio, dia langsung menunduk hormat berlalu pergi..
Aku harus melindungi Putriku, bagaimana pun caranya batin Menteri Xio.
Sepenjang perjalanan, Menteri Xio menundukkan kepalanya. Hatinya merasa khawatir akan putrinya..
"Ayah.." sapa Jendral Chun yang melihat Ayahnya menundukkan kepalanya selama perjalanan..
Dia bermaksud menyusul Ayahnya bertemu dengan Ibu Suri. Namun belum sampai di kediaman Ibu Suri. Dia melihat Ayahnya yang sudah keluar dari kediaman Ibu Suri..
"Ayo kita pulang, ada sesuatu yang ingin Ayah bicarakan.."
30 menit kemudian..
Menteri Xio menuju ke ruangannya di ikuti Jendral Chun yang penuh tanda tanya..
"Ibu Suri sudah tau, Ayah sudah jujur padanya.."
"Apa ???" teriak Jenderal Chun, tersentak kaget..
"Cepat atau lambat Ibu Suri akan tau, tapi Ayah sudah memohon agar tidak membuat Lin'er menjadi Selir Yang Mulia.."
"Benarkah Ayah sudah berubah pikiran.."
"Yang terpenting sekarang, lindungi Adikmu. Jika Selir Mei tau, dia akan menggunakan cara apa lagi, kita bahkan tidak bisa mengungkapkan kebusukannya. Dia terlalu licik..." seru Tuan Xio.
"Ayah, tenang saja.. Aku akan memperketat penjagaan di kediaman Adik.."
Menteri Xio mengangguk, kemudian Jendral Chun menunduk hormat, dia akan menyuruh pengawal memperketat penjagaan.
Pada malam harinya....
Xio Lin duduk termenung sambil menopang dagu di jendelanya. Dia memikirkan kejadian tadi siang, saat bertemu dengan pemuda aneh..
Hah, sebenarnya siapa orang itu ?? aku ingin bertemunya lagi...
Xio Lin mendesah kesal saat mengingat kejadian itu..
"Nona, kenapa disini. Nona baru saja pulih, tidak baik untuk tubuh nona.." ucap pelayan Lu sambil menyelimuti Xio Lin dengan pakaian penghangat..
"Aku bosan disini, aku ingin jalan-jalan.."
"Tapi nona,, tuan akan marah.."
"Tidak akan, ayolah aku hanya ingin mencari udara segar..." ucap Xio Lin, dia turun dari jendelanya dan menuju keluar..
Sampai di luar, Xio Lin berjalan-jalan sampai di sebuah kandang kuda, dia melihat Jenderal Chun mengelus se ekor kuda..
"Kakak..." sapa Xio Lin menuju ke arah Jendral Chun, Jendral Chun menoleh dan tersenyum..
Apa pun yang terjadi aku akan melindungi mu