Dia adalah seorang pria yang sangat tampan dan kaya raya, hidupnya merasa lebih sempurna setelah kehadiran seorang istri yang sangat cantik.
Tapi dengan teganya sang istri berselingkuh dengan kakak tirinya, kemudian mereka membunuh Bryan secara sadis demi mendapatkan seluruh kekayaan yang Bryan miliki.
Bryan diberikan kesempatan untuk hidup kembali oleh sistem, tapi dia harus menyelesaikan misi dari sistem, yaitu dia harus bisa membuat banyak wanita takluk kepadanya, dengan syarat dia harus menyembunyikan identitas aslinya dan menyamar menjadi seorang ojek online.
Apakah Bryan sanggup menaklukkan hati para wanita target sistem dalam waktu satu bulan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
Sementara itu di Mansion mewah milik Bryan, terlihat Jordan yang sedang asik bercinta dengannya Tasya.
Jordan menggarap Tasya tiada habisnya, di kamar pribadi Bryan, padahal dulu dia nampak sungkan untuk masuk ke dalam kamar tersebut, tapi sekarang kamar itu telah menjadi kamar pribadinya. Apapun yang Bryan miliki, Jordan harus mendapatkannya. Seperti itulah Jordan, memiliki sifat iri dengki terhadap saudara tirinya itu.
"Sekarang giliranmu yang diatas, sayang." Jordan membalikkan badan, dia ingin Tasya yang bergerak diatas pinggulnya.
"Oke sayang." Tentu saja Tasya sangat senang melakukannya, dia bergerak begitu lincah diatas pinggul Jordan, kemudian dia sedikit membungkukkan badannya, untuk menyusui Jordan.
Jordan melahap buah semangka milik Tasya, sangat rakus sekali, sementara tangannya memegang pinggul Tasya, untuk membantu Tasya mempercepat gerakannya.
"Ahhh... ahh... ahhh..." Tasya mendes-ah nikmat saat merasakan dirinya telah mencapai puncak, sehingga dia terkulai lemas, badannya ambruk menindih tubuh kekarnya Jordan.
Jordan langsung mencium bibir Tasya, lalu membalikkan badan Tasya, dia menyambar kembali buah kenyal yang bergelantungan di dada Tasya.
Jordan menyesapnya sangat rakus, kemudian dia menggerakkan pinggulnya, memom-pa tubuh Tasya dengan sangat brutal.
"Kamu tidak pernah membiarkan Bryan menyentuhmu, kan?" tanya Jordan kepada Tasya. Dia pasti akan marah jika Tasya berani melakukannya.
Tasya terkekeh, "Gak lah, sayang. Kan dia keburu kecelakaan, kamu yang sudah membuat dia lumpuh."
Bryan kecelakaan satu minggu setelah menikah dengan Tasya, dulu Tasya bilang kepada Bryan bahwa dia belum siap melakukan malam pertama dengan Bryan, padahal dia takut ketahuan tidak perawan, dan Bryan bilang akan sabar menunggu sampai Tasya siap melakukannya.
"Aku belum siap melakukan malam pertama, Bryan. Kata orang sangat sakit sekali, aku takut sekali. Kamu gak apa-apa kan kalau kita tidak melakukan malam pertama untuk sekarang-sekarang ini?" ucap Tasya kepada Bryan kala itu, dia berbohong padahal sebenarnya dia sudah tidak perawan, tentu saja Jordan lah yang telah sukses menjebol keperawanan Tasya.
"Iya gak apa-apa, sayang. Aku akan sabar menunggu sampai kamu siap." jawab Bryan dengan lembut, saat itu Bryan memang sangat terlalu mencintai Tasya dan mempercayai dengan apa saja yang Tasya katakan. Dia mengusap dengan lembut rambutnya Tasya.
Bryan tidak tahu sama sekali bahwa sebenarnya Tasya sedang bersekongkol dengan Jordan untuk membuat Bryan celaka.
Tasya sebenarnya adalah kekasihnya Jordan, Jordan sengaja menyuruh Tasya untuk mendekati Bryan, sehingga akhirnya mereka menikah. Tasya tidak sadar bahwa dia sedang dimanfaatkan, sebenarnya Jordan tidak begitu mencintainya, karena sebenarnya Jordan sangat mencintai wanita lain, seorang wanita yang sulit untuk digapai olehnya. Sementara Tasya begitu gampangan.
Ibunya Jordan menikah dengan ayahnya Bryan ketika mereka masih berumur 8 tahun, sehingga mereka sangat akrab dari kecil, bahkan ketika ibunya Jordan meninggal, ayahnya Bryan tetap menyayangi Jordan seperti anaknya sendiri. Tapi Jordan malah membunuh Pak Pendi dua tahun yang lalu, dengan membuat ayah tirinya itu mati seolah-olah karena kecelakaan.
Tanpa sepengetahuan Bryan, Jordan diam-diam telah bergabung dengan sekelompok mafia, dia memiliki berbagai macam bisnis haram. Dia akan merasa hidupnya sempurna setelah bisa menguasainya Pratama Group, karena perusahaan itu adalah salah satu perusahaan terbesar di negeri ini.
"Hahaha... Mungkin saat ini tubuh Bryan sedang menjadi santapan binatang buas disana." Jordan tertawa puas membayangkan tubuh Bryan tercabik-cabik, di makan oleh binatang buas sejenis serigala atupun harimau di hutan tersebut.
"Mengapa kamu sangat membencinya?" Tasya menjadi penasaran, mengapa Jordan begitu membenci Bryan. Walaupun sebenarnya selama dia menilai Bryan, Bryan adalah pria yang baik.
"Karena mendiang ibuku lebih sayang padanya, ibuku selalu membanding-bandingkan aku dengan si lumpuh itu, membuat aku muak. Ayah tiriku pun sama. Bukan hanya itu, ketika kami sekolah, semua teman yang sekelas dengan kami, mereka selalu menyukai Bryan." jawab Jordan dengan nada kesal.
Mungkin karena Bryan dulu adalah anak yang penurut kepada ibu tirinya dan ayah kandungnya, dia juga selalu bersikap baik kepada teman-teman di sekolah, jadi wajar saja jika banyak orang menyukainya. Apalagi kalangan wanita, yang pasti banyak yang terpesona dengan ketampanan Bryan.
Tasya pun mengakui ketampanan Bryan, tapi dia sudah terlanjur cinta mati pada Jordan. Terlebih Jordan yang telah membobol keperawanannya. Seandainya dia bertemu dengan Bryan dengan cara yang berbeda, ceritanya pun akan berbeda.
"Yang penting sekarang si lumpuh itu sudah berada di neraka bersama ayahnya." Jordan terkekeh, dia merasa puas karena telah membuat Bryan mati.
Kemudian Jordan menyambar kembali buah semangka favoritnya, membuat Tasya mendes-ah.
"Ah kamu pandai membuat hasratku terpancing, Jordan." Tasya memeluk erat kepala Jordan. "Cepat masukan lagi, aku ingin melakukannya sekali lagi." pintanya sambil merengek.
"Tentu saja aku akan melakukannya dengan sepenuh hati." ucap Jordan dengan penuh semangat.
Drrrrtt...
Drrrrtt..
Drrrrtt...
Tapi tiba-tiba ponselnya Jordan bergetar, dia mendapatkan pesan dari asistennya bahwa perusahaan sedang mengalami sedikit masalah. Sehingga Jordan tak bisa melanjutkan aktivitas panasnya bersama Tasya.
Jordan segera memakai pakaiannya kembali yang berserakan di lantai, "Aku harus ke kantor sebentar. Beginilah resikonya menjadi pemimpin perusahaan, aku pasti akan sibuk." Jordan berkata dengan membanggakan dirinya, bahwa dia sekarang ini telah bisa menggantikan posisi Bryan sebagai pemimpin perusahaan.
Tasya hanya bisa cemberut, padahal sebenarnya dia masih ingin melakukannya lagi bersama Jordan, tapi dia sadar saat ini Jordan adalah pemimpin perusahaan Pratama Group, menggantikan Bryan. "Hm, ya sudah. Jangan lama-lama ya."
"Oke, sayang." Jordan mengecup bibir Tasya, kemudian dia pun pergi dari sana.
Jordan telah tiba di kantor pusat Pratama Group, dia duduk di kursi kebesarannya, sebuah kursi yang dulu selalu digunakan oleh Bryan. Semua kekayaan Bryan kini akan menjadi miliknya, betapa sempurnanya hidup Jordan sekarang.
"Lihatlah Bryan, akhirnya akulah pemenangnya. Kamu tak lebih hanya dari sekedar sampah yang harus dimusnahkan." ucapnya sambil tertawa puas.
Kemudian Jordan mengeluarkan sebuah dompet dari saku celananya, dia menatap foto seorang wanita yang tersimpan di dompet tersebut, "Aku sudah memiliki segalanya, aku pasti akan melamar kamu. Mau atau tidak mau, kamu harus menjadi milikku, Angel."
Angel adalah cinta pertama Jordan, yang sulit untuk digapai oleh Jordan. Karena itu dia yakin jika dia memiliki segalanya, Angel pasti akan menerimanya. Lalu bagaimana dengan Tasya? Jordan pasti akan melenyapkan wanita itu jika sudah tak berguna.
Drrrrtt...
Drrrrtt...
Drrrrtt...
Jordan mendapatkan pesan dari anak buahnya.
[Bos, kita sudah berhasil menculik 2 orang gadis, mereka masih anak SMA. kayaknya bakal laku nih di jual ke Eropa.]
Jordan tersenyum smrik.
[Sekap mereka di markas.]
Seperti itulah Jordan, dia adalah seorang manusia yang tak memiliki hati nurani sedikitpun. Begitu serakah, menghalalkan segala cara untuk meraih kesuksesannya. Dan dia tak merasa bersalah sama sekali terhadap orang-orang yang pernah menjadi korban kekejamannya.
Selain terlibat dalam perdagangan wanita, Jordan juga terlibat dalam perdagangan organ, dia dan antek-anteknya memang sangat kejam sekali, tak memiliki hati nurani sedikitpun.