NovelToon NovelToon
Godaan Mantan

Godaan Mantan

Status: tamat
Genre:Duda / CEO / Pernikahan Kilat / Romansa / Tamat
Popularitas:2.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Sept

Menikah terlalu muda, dengan emosi yang belum stabil, Niken dan Raja akhirnya malah bercerai. Keduanya menikah saat kuliah, dan belum lulus sudah berpisah.
Waktu kemudian mempertemukan keduanya, di tempat dan situasi yang sangat jauh berbeda. Keduanya bekerja di satu perusahaan yang sama. Bagaimana kisah dan aksi kocak Raja dan Niken menyembunyikan fakta pada rekan kerja mereka, bahwa mereka pernah menikah? Saksikan keseruan kisah romantis komedi mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sept, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ditembak

Godaan Mantan, Bagian 6

Oleh Sept

"Ken ... Niken! Kamu bakar-bakar apa? Baunya asep!" protes Mama Reni. Wanita paruh baya itu sampai menutup hidung pakai tangan.

Sementara itu, Niken langsung mengelap wajah dan pipinya, tidak mau kalau mamanya mengerti dia habis nangis. Kalau bisa, mamanya itu tidak tahu kalau dia sedang bersedih.

"Sampah, Ma." Niken memasang wajah sebiasa mungkin, agar mamanya tidak curiga.

"Ngapain juga dibakar? Bikin asap, pencemaran, nanti tetangga ngomel-ngomel. Udah, masukin kantong kan bisa. Biar dibawa tukang sampah," kata Mama Reni yang kini memeriksa daun-daun di tanaman pot miliknya.

Setelah suaminya meninggal, mama Reni memang sering menghabiskan waktu dengan bunga. Mengajak bicara bunga-bunganya itu kalau lagi gabut atau bosan.

Sedangkan Niken, dia pun masuk ke rumah. Setelah masuk kamar, dia meletakkan gambar USG anaknya yang belum sempat ia lahirkan. Hanya berusia 5 mingguan. Hanya Niken dan keluarganya yang tahu, sedangkan Raja dan keluarganya, tidak ada yang tahu. Tadinya kertas USG itu ingin dibakar sekalian, tapi Niken merasa bersalah.

Hanya kerena belum dilahirkan, bukan berarti dia tidak ada. Hanya karena itu anak Raja, bukan berarti dia juga harus melupakan calon bayinya itu. Ada sedikit rasa sesak yang menyusup. Biarlah ia kenang sendiri, karena anak itu pernah ada dalam rahimnya. Niken lantas mengambil tisu, kemudian mengusap gambar USG di tangannya.

"Ibu gak akan lupa sama kamu, walau kamu belum ibu lahirkan ke dunia ini." Niken menahan napas, menahan bendungan di matanya yang akan kembali ambrol.

Niken memeluk kertas tersebut.

***

Beberapa bulan berlalu.

Pagi-pagi suasana dapur sudah berisik, mama Reni sedang masak untuk sarapan dan juga untuk bekal.

"Ma ... Niken kerja dulu ya." Niken mengecup pipi mamanya.

"Tunggu, bekalmu! Hati-hati, semoga sukses untuk hari ini ya."

"Doain Niken, Ma." Niken tersenyum cerah, secerah hari ini.

Mama Reni mengangguk. Ia kemudian mengantar Niken sampai gerbang.

"Jangan ngebut!" pesannya.

"Ya, Ma. Daaa!" Niken menurunkan kaca jendela mobilnya.

Setelah masuk jalanan besar, ponselnya berdering. Niken pun memasang headset wireless di telinganya. Sembari matanya tetap fokus pada jalanan.

"Jangan lupa, jangan telat juga."

"Iya, ini lagi on the way."

"Oke! Pokoknya jangan ngaret!"

"Iya!"

Setelah mengatakan itu, dia langsung menyimpan ponselnya kembali dalam tas. Niken sekarang sudah bekerja lagi, meskipun kali ini tidak sebagus seperti sebelumnya. Asal dapat kerja, karena malas rebahan di rumah saja. Niken sendiri dapat tawaran dari temannya, meskipun gajinya gak bagus-bagus amat, tapi lumayan untuk isi ATM dan skincare mahal, sambil ngisi waktu dan nunggu panggilan kerja yang lain. Karena cita-citanya bisa bergabung di perusahaan besar.

Setelah mengendara hampir sejam, akhirnya dia tiba juga di tempat janjian. Niken pun mengeluarkan tas berisi laptop, dan juga berkas penting yang sudah ia persiapkan sebelumnya untuk meeting dengan salah satu Klein yang mau pakai jasa mereka.

Cafe d'Grow

Niken sedang meeting dengan satu temannya, dan dua lagi dari perusahaan kecil yang mau kerja sama. Mereka mulai membahas masalah pekerjaan, setelah oke dan semuanya deal, mereka pun menikmati hidangan. Sama-sama masih muda, anak-anak milenial, masih usia under 30 tahun, mereka pun nyambung dan asik bekerja sama.

Sembari melipat laptop, pria di depannya berkata, "Nanti aku bantu promote ke rekan bisnis aku."

"Wah, makasih banyak." Mata Niken berbinar.

"Santai saja," ucap pria berusia sekitar 28 an tersebut.

Sejak pertemuan pertama itu, Niken mulai berkirim pesan. Tentunya tentang masalah pekerjaan. Sampai akhirnya, 2 bulan kenal sebagai rekan kerja, laki-laki itu ngajak Niken jalan.

Niken jelas menolaknya, apalagi kalau cuma berdua. Tidak menyerah, laki-laki asli Bali itu terus saja mepet Niken. Sepertinya dia suka dengan Niken. Sedangkan Niken, dia sedang fokus karier. Untuk asmara, dia sama sekali belum tertarik. Gagal di waktu muda, membuat Niken susah percaya pada pria.

***

Saat Niken sedang duduk menatap grafis di layar laptopnya, tiba-tiba temannya datang. Si Rinda, kalau bukan bahas cowok, pasti bahas idol K-Pop.

"Ken, dapat salam dari mister Charming. kayaknya dia naksir deh sama kamu. Uda, dia kan jomblo ... Kamu jomblo. Kenapa ga jalan saja? Lumayan, nanti bisnis kita ada yang baking," celoteh teman kerja Niken bernama Rinda tersebut.

"Pacarin aja! Kamu juga jomblo!" balas Niken kesal.

"Ish, lah dia sukanya sama kamu. Aku perhatikan sering curi-curi pandang kalau kita meeting. Sama suka tanya-tanya kamu loh."

"Ngomong apa sih, kerja-kerja!"

Niken memilih menghindar, sampai akhirnya. Temannya dan si mister Charming menyusun sebuah pesta kejutan di hari istimewa Niken.

Di sebuah kafe.

Niatnya emang acara makan-makan karena Niken mau traktir teman-temannya sekaligus rekan kerjanya itu. Dia juga tahu, si mister Charming juga pasti datang.

Acara makan-makan berjalan seperti biasa, ada canda tawa dan agak meriah, karena perempuan-perempuan kalau cerita pasti heboh sendiri. Nah, saat acara mau selesai, tiba-tiba ada sebuah kejutan. Sebuah lagu diputar oleh band yang manggung. Dan selanjutnya yang tampil adalah si mister Charming.

Teman-temannya pada heboh menyoraki sedangkan Niken hanya tersenyum tipis. Ada-ada anak-anak tersebut. Laki-laki itu kemudian menyanyikan lagu ulang tahun biasa, kemudian berhenti sesaat. Dan melanjutkan dengan lagu berlirik cinta serta kekaguman.

Sepanjang bernyanyi, dia terus saja menatap Niken, membuat semuanya heboh sendiri. Pria itu juga mendadak berdiri yang semula duduk sambil nyanyi. Kemudian bicara sambil menunjuk bangku Niken.

"Untuk gadis yang sedang berbahagia hari ini ... Happy birthday to you ... and this song for you!"

Semuanya langsung bergemuruh, bersorak, bersiul, dan pada menatap Niken sampai wanita itu malu.

"Apa sih ini orang," gumam Niken.

"GJ banget!" ucap Niken yang disenggol Rinda.

"Eh ... dia ke sini. Bawa kembang," bisik Rinda. Padahal, ini ide teman Niken tersebut. Yang sebelumnya kerja sama dengan pria asal Bali itu.

"Terima ... terima ... terima!"

Niken kaget, saat laki-laki tersebut memberikan bunga dan menembakk Niken.

"Aku ingin menjadi orang yang bisa membuatmu tertawa dan tersenyum setiap hari," ucap pria tersebut sambil mengulurkan bucket bunga cantik.

"Terima terima ..."

Ditembak di tempat umum, ini bukan yang pertama kalinya. Dulu, dulu sekali. Dia juga pernah mengalami ini. Seperti Dejavu, Niken langsung menggeleng.

HUUUU ...

"Maaf, Arka ... sorry."

Suasana langsung hening, kafe yang tadinya ramai langsung sepi.

"Why?"

Niken hanya menggeleng, kemudian berbalik mengambil tas lalu pergi.

"Niken! Ken!"

Arka langsung mengejar, sampai di depan kafe. Pria itu juga memegangi lengan Niken.

"Tunggu."

"Sorry, Arka. Aku gak bisa."

"Kenapa? Jelaskan."

Arka terlihat memaksa, dan menuntut kejelasan. Padahal Niken benar-benar menganggap hubungan kerja sudah cukup. Tapi pria itu sepertinya ingin lebih.

"Arka, lepasin tangan aku!"

"Jelaskan dulu, apa alasannya."

Tap tap tap

"Kau tulii? Lepaskan tangannya!" cetus laki-laki berbadan tegap dengan wajah dingin. Laki-laki itu baru keluar dari mobil dan langsung mendekat.

"Siapa kau? Jangan ikut campur urusan kami!" ujar Arka.

Niken sampai kaget, si mister Charming bisa galak juga. Padahal selama ini kelihatan kalem dan humble. Niken kemudian menatap sosok yang baru datang, lalu malah menegurnya.

"Ini bukan urusanmu. Kamu siapa? Jangan ikut campur urusan kami!" cetus Niken dengan sengaja memanas-manasi. Lalu menarik tangan Arka menjauh. Menuju mobilnya.

"Sialll!"

1
Qaisaa Nazarudin
ASTAGA Raja,Akibat udah lama menduda ni mah,Gas full,kejar target ya Ja..🤣🤣🤣
Qaisaa Nazarudin
Lebay banget Niken,udah kayak abegeh aja.. padahal udah tua juga..
Qaisaa Nazarudin
Hak sadar banget,Raja patah hati dulu itu juga karena Kamu lho..
Qaisaa Nazarudin
Kalo udah JODOH, SELAMA apapun,SEJAUH apapun,Tetap akan Bersatu kembali
..
Qaisaa Nazarudin
Ternyata dari dulu, sekarang dan selamanya,Hanya Niken yg ada di hati Raja,Terus kenapa mereka berpisah dulu ya,apa penyebab nya?
As Lamiah
bisa aja si raja ngerayu Niken dengan Buyung🤭🤣
Sri Utami
Luar biasa
Kios Flio
pak pir..jgn lupa bayar tiket nontonnya..tiker premier pak VVIP
Annisa Utami
emang bisa diupgrade.. 😂😂
Ellis Singerita
👍👍👍👍
Alivaaaa
kereen Thor ceritamu menghibur 🥰🥰
Alivaaaa
ampyuuun deh Raja 🤣🤣🤣🤣🤣
Alivaaaa
astoge 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Alivaaaa
dasar Raja gombal dan mesyum 🤭🤣🤣🤣🤣
Alivaaaa
Alhamdulillah 🥰
Alivaaaa
Raja kereen langsung sat set 🤣🤣🤣
Alivaaaa
estah si Bapak mlh ikut mikir 🤭🤣🤣🤣🤣
Alivaaaa
🤣🤣🤣🤣🤣
Alivaaaa
aku mampir Thor 😊

baru baca udah ngakak aja 😂😂
남성
luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!